BAB 14 (MALU-MALU KUCING)

Karren dan Silvia sudah berada di dalam mobilnya, namun Karren sejak tadi tidak kunjung menjalankan mobilnya membuat Silvia yang sedang memakai lipstiknya menoleh ke arah Karren.

“Woy! Lu kenapa ga jalan sih Ren?” tanya Silvia.

Namun yang di tanya sama sekali tidak menggubris ucapannya membuat Silvia akhirnya melihat apa yang sedang di lihat Karren sejak tadi.

“Lu liat apaan sih Ren?” tanya Silvia yang masih mencoba untuk memperhatikan keadaan sekitar.

“Mas Gibran sama bu Sarah.” Jawab Karren yang masih menatap ke arah keduanya yang saat ini sudah masuk ke dalam mobil Gibran.

“Idih emas! Berapa gram mbaknya?” ejek Silvia.

“Sil! Lu kok malah ngeledekin gue sih?” tanya Karren kesal.

“Lagi lu ngapain ngeliat mereka sampe segitunya sih? Jangan-jangan, lu beneran suka sama pak Gibran Ren?” tanya Silvia.

Karren menatap wajah sahabatnya dengan tatapan ragu, entah ragu dengan perasaannya sendiri atau ragu dengan apa yang mau dia ucapkan.

“Kalo gue suka sama wajahnya aja tapi ga suka sama sifatnya, itu bisa di bilang suka ga?” tanya Karren.

Silvia diam, dia berfikir sejenak mencoba untuk mencerna ucapan sahabatnya.

“Hemm,, bisa di bilang iya, tapi kayaknya fifthy-fifthy deh.” Balas Silvia dengan santainya, seolah dia salah seorang yang sudah hatam masalah cinta padahal dia sama sekali belum pernah berkencan.

Karren hanya mengangguk-anggukan kepalanya berpura-pura untuk mengerti, padahal dia tidak begitu yakin dengan ucapan Silvia dan ingin rasanya dia tertawa namun masih di tahan untuk menghargai Silvia.

“Lo mending jangan dekati pak Gibran deh Ren, denger-denger dia lagi deket sama bu Sarah.” Ucap Silvia dengan serius.

Karren sama sekali tidak terkejut akan hal itu setelah dia melihat sendiri kalau mereka berdua pulang berdua.

“Masa iya sih Sil? Gue ga tau tuh.” Ucap Karren yang pura-pura tidak mengerti agar Silvia menceritakan semua yang dia tau.

“Iya Ren, banyak anak kampus kita yang ngeliat mereka berangkat dan pulang bareng, tau sendiri mulut anak kampus kita tuh ember jadi langsung nyebar ke mana-mana.” Ucap Silvia.

“Gue juga pernah liat dengan mata kepala gue sendiri kalau bu Sarah sering bawa bekal buat pak Gibran.” Lanjutnya.

“Lo kayaknya peduli banget sama kehidupan mereka Sil, tumben banget.” Ucap Karren dengan tatapan curiga.

“Gue peduli karena ini ada hubungannya dengan lo Ren, kalo lo ga deket sama pak Gibran ya gue ga akan perduli.” Jawab Silvia.

Karren terharu mendengar ucapan Silvia, matanya seketika berbinar dan langsung memeluk tubuh sahabatnya itu.

“Ulu tayangku, perhatian banget sih...” ucap Karren dengan nada lebaynya.

“Ih apaan sih lo Ren lebay deh!” ketus Silvia sambil melepaskan pelukan sahabatnya dengan paksa.

Silvia menghela nafas panjang, lalu menatap wajah Karren yang sangat cantik itu.

“Kalo lo mau nurutin omongan bokap lo untuk mencari laki-laki saleh, gue bisa bantuin lo nyari, yang penting jangan mendekati laki-laki yang sudah memiliki pasangan!” tegas Silvia.

“Tapi kayaknya seru juga deh deketin cowok yang punya pasangan.” Ucap Karren.

“Ga usah aneh-aneh! Lo lupa sama prinsip kita?” tanya Silvia.

Ya, Karren dan teman-temannya yang lain memiliki prinsip yang sudah mereka pegang sejak lama, mereka akan mendekati siapapun, tapi tidak untuk laki-laki yang sudah memiliki pasangan.

Karren menghela nafas panjang lalu dia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi mobil dengan tatapan jauh ke depan.

“Andai mas Gibran memang bener deket sama bu Sarah, tapi ternyata jodohnya malah gue, gimana tuh?” tanya Karren kembali.

“Lo ini sebenernya beneran serius mau deketin pak Gibran?” tanya Silvia.

“Engga sih, gue cuma iseng aja, ya tapi syukur-syukur kalo ternyata dia juga tertarik dan mau sama gue.” Ucap Karren sambil terkekeh.

“Terus kalo sebaliknya gimana?” tanya Silvia yang membuat Karren berhenti tertawa dan menoleh ke arah Silvia dengan kening yang berkerut.

“Maksud lo?” tanya Karren.

“Ya, gimana kalo ternyata waktu lo deketin pak Gibran, malah lo yang baper.”

“Ya, gue buat dia lebih baper dari gue lah!”

Silvia hanya menggelengkan kepala mendengar ucapan sahabatnya yang terkesan sedang terobsesi dengan dosen mereka.

“Sudahlah ayo berangkat, kita kan janjian sama yang lain.” Ucap Silvia sambil menepuk-nepuk lengan Karren yang masih memegang setir.

Karren pun mengangguk dan segera melajukan mobilnya keluar dari parkiran kampus.

Di sepanjang perjalanan, Karren terus saja memikirkan tentang Gibran dan Sarah yang terlihat cocok, sama-sama terlihat alim.

“Mungkin kalau menginginkan yang saleh harus seperti bu Sarah dulu ya?” gumam Karren yang masih bisa di dengar oleh Silvia.

“Yaampun Karren, lu masih kepikiran sama hubungan mereka? Perlu gue bantu mata-matain mereka?” tanya Silvia.

“Boleh tuh! Ide bagus!” seru Karren dengan semangat.

“Gila lo Ren! Gue bercanda kali tadi.”

“Tapi gue serius Sil! Kayaknya kita harus main mata-mata deh, kalo ga gitu gue bakal terus penasaran.” Rengek Karren.

“Ren, lu kan sama pak Gibran tetanggaan, ya lu liat aja gerak-geriknya dia selama ini, sering telfonan apa engga, sering keluar dengan pakaian rapih apa ngga, pernah bawa bu Sarah ke rumahnya apa ngga.” Ucap Silvia memberi ide.

“Wah! Daebak! Lu kadang pinter juga ya Sil.” Puji Karren dengan senang.

“Apaan sih, udah yuk lanjut yang lain udah pada nungguin di cafe nih.” Ucap Silvia.

“Gue cuma nganter lo aja ya Sil, gue ga ikut salam aja sama yang lain.” Ucap Karren tiba-tiba.

“What? Kenapa? Kok tiba-tiba berubah gitu sih lo Ren, ga asik deh!” ketus Silvia kesal.

“Gue mau mulai jadi mata-mata lah! Siapa tau sekarang mereka lagi berduaan di dalam rumah!” ucap Karren.

“Gila lo Ren, mirip siapa sih!” ketus Silvia.

“Kata bokap gue, gue mirip nyokap gue Sil haha.” Jawab Karren dengan santainya.

“Hattcchhii!!!” tiba-tiba saja di dalam rumah, Key yang sedang memasak bersin entah kenapa.

“Ga biasanya aku bersin gara-gara bumbu dapur, kayaknya ada yang ngomongin aku ini!” gumam Key.

Tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu rumahnya membuat Key menghentikan kegiatannya.

“Biar bibi yang membuka pintunya nyah.” Ucap pelayan yang bekerja pulang pergi di rumahnya.

“Tidak perlu bi, aku saja.” Ucap Key yang langsung berjalan ke arah pintu depan.

Ceklek, Key membuka pintu dan tersenyum saat melihat Gibran sedang berdiri di hadapannya.

“Loh Gibran, ada apa? Tumben jam segini udah pulang, biasanya juga sore.” Ucap Key.

“Iya tante, kebetulan kelas Gibran hanya sampai siang makanya sudah pulang, oh iya ini tante, tadi Gibran beli martabak telor sekalian beliin tante juga buat gantiin isi piring yang kemarin tante kasih.” Ucap Gibran.

“Yaampun Gibran ngapain isinya di ganti juga sih? Piring kosongan juga ga apa-apa padahal, mau masuk dulu ga? Tapi Karren ga ada, papanya juga masih di kantor.” Ucap Key.

“Engga deh tante makasih, Gibran langsung pulang aja masih banyak kerjaan, titip salam aja buat om Bernard nanti ya te.” Ucap Gibran.

“Ga sekalian titip salam sama anaknya juga nih?” goda Key.

Gibran hanya tersenyum malu lalu berjalan kembali ke rumahnya, sedangkan Key hanya terkekeh melihat wajah Gibran yang malu-malu kucing.

Episodes
1 BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2 BAB 2 (PROLOG)
3 BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4 BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5 BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6 BAB 6 (MABUK)
7 BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8 BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9 BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10 BAB 10 (TIGA NYAWA)
11 BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12 BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13 BAB 13 (SARAH)
14 BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15 BAB 15 (MOGOK)
16 BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17 BAB 17 (PEMOTRETAN)
18 BAB 18 (KESAL)
19 BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20 BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21 BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22 BAB 22 (KECEWA)
23 BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24 BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25 BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26 BAB 26 (MATI AKU!)
27 BAB 27 (KECEPLOSAN)
28 BAB 28 (MAKAN MALAM)
29 BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30 BAN 30 (MARAH LAGI?)
31 BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32 BAB 32 (DIJATUHKAN)
33 BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34 BAB 34 (AKTING)
35 BAB 35 (AKTING 2)
36 BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37 BAB 37 (PERTUNANGAN)
38 BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39 BAB 39 (GANDENG DONG!)
40 BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41 BAB 41 (JALUR DALAM)
42 BAB 42 (GOSIP)
43 BAB 43 (BEKAL)
44 BAB 44 (KECEWA)
45 BAB 45 (KECEWA 2)
46 BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47 BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48 BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49 BAB 49 (OSPEK)
50 BAB 50 (OSPEK 2)
51 BAB 51 (HUJAN)
52 BAB 52 (SAKIT)
53 BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54 BAB 54 (OLEH-OLEH)
55 BAB 55 (LABIL)
56 BAB 56 (LARIS)
57 BAB 57 (UANDANGAN)
58 BAB 58 (RIBET)
59 BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60 BAB 60 (RAGU)
61 BAB 61 (WARNA SAMA)
62 BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63 BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64 BAB 64 (HANYA TEMAN)
65 BAB 65 (KESETANAN)
66 BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67 BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68 BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69 BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70 BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71 BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72 BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73 BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74 BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75 BAB 75 (BAJU HARAM)
76 BAB 76 (EMOSI)
77 BAB 77 (DAPAT MANTU)
78 BAB 78 (NIKAH MUDA)
79 BAB 79 (INTROGASI)
80 BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81 BAB 81 (PERTUNANGAN)
82 BAB 82 (DIAM!!)
83 BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84 BAB 84 (BOSAN)
85 BAB 85 (KOLOT)
86 BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87 BAB 87 (BALAS DENDAM)
88 BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89 BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90 BAB 90 (PERUBAHAN)
91 BAB 91 (CEMBURU)
92 BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93 BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94 BAB 94 (KOMA)
95 BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96 BAB 96 (MERINDUKAN)
97 BAB 97 (SADAR)
98 BAB 98 (ANAK BARU)
99 BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100 BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101 BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102 BAB 102 (FITTING BAJU)
103 BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104 BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105 BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106 BAB 106 (SIAP BOS!)
107 BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108 BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109 BAB 109 (PINDAHAN)
110 BAB 110 (SURGA?)
111 BAB 111 (BALAS DENDAM)
112 BAB 112 (BOSAN)
113 BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114 BAB 114 (KECEWA)
115 BAB 115 (IMPIAN)
116 BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117 BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118 BAB 118 (CANGGUNG)
119 BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120 BAB 120 (AKU TAKUT)
121 BAB 121 (ES KRIM)
122 BAB 122 (KOLABORASI)
123 BAB 123 (MALANG)
124 BAB 124 (PANTAI)
125 BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126 BAB 126 (MERASA BOSAN)
127 BAB 127 (MUAL)
128 BAB 128
129 BAB 129
130 BAB 130
131 BAB 131
132 BAB 132
133 TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!
Episodes

Updated 133 Episodes

1
BAB 1 (PENGENALAN NOVEL & AUTHOR)
2
BAB 2 (PROLOG)
3
BAB 3 (TATAPAN MEMATIKAN)
4
BAB 4 (CURI-CURI PANDANG)
5
BAB 5 (KALO USTAD GUE MAU)
6
BAB 6 (MABUK)
7
BAB 7 (KAMU JAHAT!)
8
BAB 8 (IBLIS BERKEDOK MALAIKAT)
9
BAB 9 (BAPAK MAHAR)
10
BAB 10 (TIGA NYAWA)
11
BAB 11 (GAK COCOK JADI ROLE MODEL)
12
BAB 12 (JAHAT BANGET SIH)
13
BAB 13 (SARAH)
14
BAB 14 (MALU-MALU KUCING)
15
BAB 15 (MOGOK)
16
BAB 16 (MALAH KETIDURAN)
17
BAB 17 (PEMOTRETAN)
18
BAB 18 (KESAL)
19
BAB 19 (JADI BAHAN BULLY)
20
BAB 20 (CALON MANTU PAPI DAN MAMI)
21
BAB 21 (NASEHAT MAMI KHANSA)
22
BAB 22 (KECEWA)
23
BAB 23 (HARI YANG SIAL)
24
BAB 24 (GIBRAN FRUSTASI)
25
BAB 25 (BISA-BISA GUE JADI BABU)
26
BAB 26 (MATI AKU!)
27
BAB 27 (KECEPLOSAN)
28
BAB 28 (MAKAN MALAM)
29
BAB 29 (DIA COWOK GUE)
30
BAN 30 (MARAH LAGI?)
31
BAB 31 (BESAN DAN MERTUA IDAMAN)
32
BAB 32 (DIJATUHKAN)
33
BAB 33 (GARA-GARA DARREN)
34
BAB 34 (AKTING)
35
BAB 35 (AKTING 2)
36
BAB 36 (PESAWAT KERTAS)
37
BAB 37 (PERTUNANGAN)
38
BAB 38 (BERKEPING-KEPING)
39
BAB 39 (GANDENG DONG!)
40
BAB 40 (JADIIN AKU PACAR)
41
BAB 41 (JALUR DALAM)
42
BAB 42 (GOSIP)
43
BAB 43 (BEKAL)
44
BAB 44 (KECEWA)
45
BAB 45 (KECEWA 2)
46
BAB 46 (MENGGODA DOSKILL)
47
BAB 47 (TIDAK PERDULI)
48
BAB 48 (BERANI KELUAR GUE HANCURIN MOBIL LO)
49
BAB 49 (OSPEK)
50
BAB 50 (OSPEK 2)
51
BAB 51 (HUJAN)
52
BAB 52 (SAKIT)
53
BAB 53 (MAU, TAPI GA SEKARANG)
54
BAB 54 (OLEH-OLEH)
55
BAB 55 (LABIL)
56
BAB 56 (LARIS)
57
BAB 57 (UANDANGAN)
58
BAB 58 (RIBET)
59
BAB 59 (PESTA ULANG TAHUN)
60
BAB 60 (RAGU)
61
BAB 61 (WARNA SAMA)
62
BAB 62 (MENCARI UCAPAN ULANG TAHUN)
63
BAB 63 (MEMBUKA JALAN)
64
BAB 64 (HANYA TEMAN)
65
BAB 65 (KESETANAN)
66
BAB 66 (TIDAK TAHAN)
67
BAB 67 (CALON KEKASIH SAYA)
68
BAB 68 (CALON MANTU COMMING SOON)
69
BAB 69 (MALAM MINGGU KELABU)
70
BAB 70 (APA KURANG KERAS?)
71
BAB 71 (NYONYA MAHARDIKA)
72
BAB 72 (SETELAH NONGKRONG TUGAS SELESAI?)
73
BAB 73 (TIDAK PAKAI CELANA?)
74
BAB 74 (KOPI RACIKAN KARREN)
75
BAB 75 (BAJU HARAM)
76
BAB 76 (EMOSI)
77
BAB 77 (DAPAT MANTU)
78
BAB 78 (NIKAH MUDA)
79
BAB 79 (INTROGASI)
80
BAB 80 (KELUARGA BESAR)
81
BAB 81 (PERTUNANGAN)
82
BAB 82 (DIAM!!)
83
BAB 83 (GOSIP MENYEBAR)
84
BAB 84 (BOSAN)
85
BAB 85 (KOLOT)
86
BAB 86 (INGIN TUKAR TAMBAH)
87
BAB 87 (BALAS DENDAM)
88
BAB 88 (MEMPROVOKASI)
89
BAB 89 (MEMPROVOKASI 2)
90
BAB 90 (PERUBAHAN)
91
BAB 91 (CEMBURU)
92
BAB 92 (NENEK GAYUNG)
93
BAB 93 (TIDAK ADA YANG LEBIH PENTING)
94
BAB 94 (KOMA)
95
BAB 95 (AMARAH KALANDRA)
96
BAB 96 (MERINDUKAN)
97
BAB 97 (SADAR)
98
BAB 98 (ANAK BARU)
99
BAB 99 (BOLEH MINTA PELUK?)
100
BAB 100 (MEMPERCEPAT PERNIKAHAN)
101
BAB 101 (NIKAH SAMA LAPTOP)
102
BAB 102 (FITTING BAJU)
103
BAB 103 (HARI PERNIKAHAN)
104
BAB 104 (MALAM PERTAMA)
105
BAB 105 (SHALAT BERJAMAAH)
106
BAB 106 (SIAP BOS!)
107
BAB 107 (MAU BUAT ANAK LAGI?)
108
BAB 108 (ROBOCAR POLI)
109
BAB 109 (PINDAHAN)
110
BAB 110 (SURGA?)
111
BAB 111 (BALAS DENDAM)
112
BAB 112 (BOSAN)
113
BAB 113 (JADI POWER RANGER DAN DORAEMON?)
114
BAB 114 (KECEWA)
115
BAB 115 (IMPIAN)
116
BAB 116 (IJIN GIBRAN)
117
BAB 117 (TIDAK DI BERI IJIN)
118
BAB 118 (CANGGUNG)
119
BAB 119 (NASIHAT MAMI)
120
BAB 120 (AKU TAKUT)
121
BAB 121 (ES KRIM)
122
BAB 122 (KOLABORASI)
123
BAB 123 (MALANG)
124
BAB 124 (PANTAI)
125
BAB 125 (CUTI MELAHIRKAN)
126
BAB 126 (MERASA BOSAN)
127
BAB 127 (MUAL)
128
BAB 128
129
BAB 129
130
BAB 130
131
BAB 131
132
BAB 132
133
TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!