Bab 19 "Love you"

Sebuah kartu ucapan yang terselip dalam paperbag tadi siang di timang-timang Rania di dalam kamarnya. Tersunging senyum di sudut bibirnya.

"Apa maumu sebenarnya Wa.......jangan pernah bermain air,jika kamu tak ingin terciprat muka sendiri." gumam Rania.

" Mengapa kita harus kembali bertemu,manakala aku hampir bisa melupakanmu Wa.......?"

"Aku harus bisa profesional dalam bekerja,Dewa milik Tania dan aku tak mau terjebak dalam bayang masa lalu. Aku harus bisa melupakanmu dan bekerja profesional seperti yang di katakan Mama." tekad Rania dalam hati.

Rania segera mematikan lampu tidurnya,dan akhirnya terlelap dalam mimpinya.

Sebuah buket mawar merah terpampang cantik diatas meja kerja Rania. OG yang pagi ini membersihkan kantor Rania,di minta security untuk membawa buket bunga,yang pagi-pagi sekali sudah diantarkan oleh seorang kurir ke PT Permata Sejahtera. Dan ada sebuah kartu ucapan yang terbungkus amplop warna merah muda bertuliskan " Untuk Rania ".

Siska yang datang ke kantor lebih awal, begitu terkejut melihat buket bunga mawar yang cantik sudah bertengger indah di meja kerja pimpinannya.

"Wi....bunga mawar dari mana ini,koq ada di meja Bu Rania?" tanya Siska kepada Dewi,OG yang membersihkan ruangan itu.

" Kurang paham mba Siska.....tadi security yang meminta saya membawanya ke ruangan Bu Rania, tapi ada kartunya koq Bu....!"jawab Dewi.

" Oh.....ya sudah. Nanti kan Bu Rania tahu dari mana asalnya," jawab Siska.

Siska merasa heran dan penuh tanda tanya,dalam 2 hari ini ada kejadian yang menurutnya luar biasa. Menjadi anak buah Rania selama 3 tahun,baru kali ini ada penggemar rahasia yang begitu getol mengirimi sesuatu untuk bosnya. Dan baru kali ini si bos memerima,tanpa ada penolakan seperti yang biasanya di lakukan.

"Bunga dari mana ini Sis.......?" tanya Rania yang tiba-tiba sudah ada di ruangannya tanpa di sadari Siska.

" Eh Bu.....maaf tidak tahu ibu datang,saking asyiknya melihat buket bunga yang cantik ini." jawab Siska tersipu.

"Dari siapa......?" tanya Rania sembari meletakkan jasnya di sandaran kursinya.

"Kurang paham Bu....tadi Dewi yang bawa,katanya security yang memintanya. Tapi ada kartunya koq Bu....." kata Siska sembari menunjuk amplop berwarna pink yang terselip di tengah-tengah kumpulan bunga mawar.

" Lebay sekali ini....pakai warna pink pula," kata Rania sembari membuka amplop dan membaca ucapan yang terter di sana.

" ku wakilkan perasaan rinduku lewat mawar merah ini,walau ku tahu....kecantikanmu tak terkalahkan walau dengan beribu-ribu bunga. Selamat bekerja. Love you."

Seulas senyum terukir di bibir Rania. Walau tak ada nama di sana,tapi Rania bisa menebak siapa pengirimnya. Karena hanya dia yang tahu bunga kesayangannya.

"Kirimkan pesan untuk no hp yang kemarin. Katakan kalau aku masih hidup,tak perlu di beri bunga." kata Rania sembari memandang Siska.

"Baik Bu.....segera saya lakukan." jawab Siska.

"Apa agenda hari ini Sis.....?"

" Jam 10 nanti ada mengisi acara untuk menjadi mentor Bu.....' jawab Siska.

"Ok...sharelock ya,dan minta pak Jamal untuk mengantarku. Setelah itu nggak ada acara di luar bersama klien kan....?" tanya Rania.

"Nggak ada Bu.....nanti mau langsung makan siang di luar atau mau makan siang di kantor Bu..?" tanya Siska.

"Kelihatannya aku mau makan siang di kantor saja. Banyak yang harus aku kerjakan,jadi lebih baik selesai acara langsung ke kantor lagi. Titip kantor sebentar,dan kalau ada klien yang mau ketemu,jadwalkan setelah jam makan siang." kata Rania mengintruksikan tugas kepada Siska.

" Baik Bu....." jawab Siska dan langsung undur diri.

Rania berkutat dengan pekerjaannya,sebelum pergi menghadiri undangan untuk menjadi mentor.

Episodes
1 Bab 1 Bos Cantik
2 Bab 2 Masa lalu bos cantik
3 Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4 Bab 4 Jangan dekati putraku
5 Bab 5 pertemuan tak sengaja
6 Bab 6 Licin seperti belut
7 Bab 7 Jinak-jinak merpati
8 Bab 8 Harta Karun
9 Bab 9 Emang kamu siapanya...
10 Bab 10 Apakah ini karma
11 Bab 11 Gila kerja
12 Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13 Bab 13 Ulet Bulu
14 Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15 Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16 Bab 16 Pena tua
17 Bab 17 Penggemar rahasia
18 Bab 18 Wanita tangguh
19 Bab 19 "Love you"
20 Bab 20 Siapa dia
21 Bab 21 Batu jalanan berdebu
22 Bab 22 Gundik laki-laki tua
23 Bab 23 Itu juga mauku
24 Bab 24 Pelan-pelan saja
25 Bab 25 Belum putus
26 Bab 26 Khilaf
27 Bab 27 Kunci Hati
28 Bab 28 Kisah yang tertunda
29 Bab 29 Pemberi warna
30 Bab 30 Terjeda iklan
31 Bab 31 perbincangan di ruang makan
32 Bab 32 Legit dan pulen
33 Bab 33 amunisi perang
34 Bab 34 Rasa berdosa
35 Bab 35 Rahasia sang nyonya
36 Bab 36 Mama sakit?
37 Bab 37 Penyesalan mama
38 Bab 38 Trauma masa lalu
39 Bab 39 Label halal dan tidak halal
40 Bab 40 Bagaikan taman bunga
41 Bab 41 Benang kusut
42 Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43 Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44 Bab 44 Fitnah
45 Bab 45 Mimpipun tidak.
46 Jejak Cinta
47 Bab 47 Dewa mengancam
48 Bab 48 Basmi Serangga
49 Bab 49 Kabur Ya.....?
50 Bab 50 Terpantau
51 Bab 51 Kelembuatan hati
52 Bab 52 Ancaman Tania
53 Bab 53 Diam-diam rindu
54 Bab 54 Sebuah fakta
55 Bab 55 Atur Strategi
56 Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57 Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58 Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59 Bab 59 Hampir saja
60 Bab 60 Sesuai rencana
61 Bab 61 Stop Tania......!
62 Bab 62 Kekecewaan Wanda
63 Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64 Bab 64 Dua hati yang merindu
65 Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66 Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67 Bab 67 Mendadak Nikah
68 Bab 68 Menunggu putusan
69 Bab 69 Keputusan Dewangga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos Cantik
2
Bab 2 Masa lalu bos cantik
3
Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4
Bab 4 Jangan dekati putraku
5
Bab 5 pertemuan tak sengaja
6
Bab 6 Licin seperti belut
7
Bab 7 Jinak-jinak merpati
8
Bab 8 Harta Karun
9
Bab 9 Emang kamu siapanya...
10
Bab 10 Apakah ini karma
11
Bab 11 Gila kerja
12
Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13
Bab 13 Ulet Bulu
14
Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15
Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16
Bab 16 Pena tua
17
Bab 17 Penggemar rahasia
18
Bab 18 Wanita tangguh
19
Bab 19 "Love you"
20
Bab 20 Siapa dia
21
Bab 21 Batu jalanan berdebu
22
Bab 22 Gundik laki-laki tua
23
Bab 23 Itu juga mauku
24
Bab 24 Pelan-pelan saja
25
Bab 25 Belum putus
26
Bab 26 Khilaf
27
Bab 27 Kunci Hati
28
Bab 28 Kisah yang tertunda
29
Bab 29 Pemberi warna
30
Bab 30 Terjeda iklan
31
Bab 31 perbincangan di ruang makan
32
Bab 32 Legit dan pulen
33
Bab 33 amunisi perang
34
Bab 34 Rasa berdosa
35
Bab 35 Rahasia sang nyonya
36
Bab 36 Mama sakit?
37
Bab 37 Penyesalan mama
38
Bab 38 Trauma masa lalu
39
Bab 39 Label halal dan tidak halal
40
Bab 40 Bagaikan taman bunga
41
Bab 41 Benang kusut
42
Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43
Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44
Bab 44 Fitnah
45
Bab 45 Mimpipun tidak.
46
Jejak Cinta
47
Bab 47 Dewa mengancam
48
Bab 48 Basmi Serangga
49
Bab 49 Kabur Ya.....?
50
Bab 50 Terpantau
51
Bab 51 Kelembuatan hati
52
Bab 52 Ancaman Tania
53
Bab 53 Diam-diam rindu
54
Bab 54 Sebuah fakta
55
Bab 55 Atur Strategi
56
Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57
Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58
Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59
Bab 59 Hampir saja
60
Bab 60 Sesuai rencana
61
Bab 61 Stop Tania......!
62
Bab 62 Kekecewaan Wanda
63
Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64
Bab 64 Dua hati yang merindu
65
Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66
Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67
Bab 67 Mendadak Nikah
68
Bab 68 Menunggu putusan
69
Bab 69 Keputusan Dewangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!