Bab 12 Bunda Mama pingin cucu

"Rania.....usiamu hampir 26 tahun,hidupmu juga sudah mapan. Tapi Mama dan Bunda heran ke kamu Nak.....!" kata Bu Caroline manakala mereka duduk bersama di ruang keluarga.

Tayangan di televisi menyajikan sinetron tentang keluarga yang harmonis,ada kakek nenek,ayah bunda dan anak-anaknya.

"Heran kenapa Ma.....?" tanya Rania yang tengah memainkan game di hp nya.

"Heran saja....kenapa di usia kami yang sudah renta selalu kesepian,karena nggak punya seperti mereka." jawab Bu Laras.

Rupanya kedua perempuan setengah baya itu memiliki pemikiran yang sama. Sama-sama merindukan kehangatan keluarga yang lengkap dengan celoteh anak-anak kecil di dalamnya.

"Mereka siapa....?" jawab Rania penuh tanya.

Karena pada dasarnya walaupun ketiganya di ruang keluarga,namun atensi mereka berbeda. Rania lebih fokus ke game di dalam hp nya di bandingkan sinetron yang tengah di tayangkan stasiun tv berlogo ikan terbang.

" Mama pingin seperti yang ada di cerita dalam tv itu Ran....." jawab Bu Caroline.

"Kalau seperti itu....bagaimana kalau kak Alberto dan kak Frans suruh balik ke Indonesia Mah....

Mereka kan sudah memiliki anak-anak juga. Biar di ulang tahun Mama nanti,Rania minta mereka untuk tinggal lebih lama di Indonesia." jawab Rania.

"Dasar anak bebal.....maksud mama dan bunda,aku mau cucu dari kamu Ran.....!" jawab Bu Caroline sembari melempar Rania dengan bantal sofa.

Rania yang sudah paham dengan kebiasaan Bu Caroline telah siap menangkap apapun yang akan di lemparkan ke dirinya.

Bu Larasati hanya mampu tersenyum dengan kelakuan putrinya.

Memang benar adanya,mereka sebenarnya sangat menginginkan Rania untuk segera berkeluarga. Apalagi usia Rania sebenarnya sudah cukup matang untuk hal itu.

"Apa kamu belum punya kekasih Rania.....?" tanya Bu Caroline kepada putri angkatnya itu.

"Apa kamu masih belum bisa melupakan kejadian waktu itu Nia.....?" tanya Bu Larasati.

" Belum ada yang cocok Mah....Bun.....Nanti kalau Tuhan sudah kasih,pasti Nia akan menikah. Tentunya dengan pria yang mau menerima apa adanya Nia dan keluarga Nia." jawab Rania.

"Rupanya kamu masih trauma dengan kejadian yang telah lampau ya Nak......?" tanya Bu Caroline.

"Coba buka hatimu Nia....tidak semua orang akan mempermasalahkan kekuarangan kita,kalau hatimya tulus,apapun keadaan kita pasti akan bisa menerima." jawab Bu Larasati.

" Masalahnya sudah berbeda Bu....saat ini kedudukanku sangat bagus karena kebaikan mama Caroline. Aku nggak mau mereka memanfaatkan diriku untuk mengambil milik mama Caroline. " jawab Rania diplomatis.

"Aku mau....orang yang ingin bersamaku melihatku,bukan melihat siapa yang ada di belakangku,sehingga aku bisa berdiri seperti ini." jawab Rania lagi.

Hatinya menyimpan kekhawatiran,jika orang yang mencintainya karena melihat kesuksesannya yang di prakarsai Bu Carolina. Rania hanya ingin meiliki pasangan yang dia hanya memandang Rania yang bukan siapa-siapa dan menerima apa adanya dirinya.

" Tuhan pasti akan kirimkan apa yang kamu minta Rania.....Tuhan maha baik. Dan Rania juga gadis yang baik. Pasti akan ada beribu-ribu kenaikan yang akan di berikan Tuhan untuk Rania." jawab Bu Caroline sembari mengelus punggung Rania yang ada dalam dekapannya.

"Aamiin Ma.....doakan saja buat Rania. Karena doa dari Bunda dan Mama adalah hal yang sangat aku harapkan." jawab Rania.

Sebagai wanita yang normal,sebenarnya Rania jiga mendambakan pasangan hidup,sama seperti teman-teman seusianya. Namun trauma yang pernah di alaminya selalu saja membentengi dirinya untuk tidak berharap lebih. Entah mengapa tiba-tiba bayangan Dewangga hadir dalam pikirannya.

Terpopuler

Comments

Uswatun🌹Uc🌱

Uswatun🌹Uc🌱

next kak

2023-01-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bos Cantik
2 Bab 2 Masa lalu bos cantik
3 Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4 Bab 4 Jangan dekati putraku
5 Bab 5 pertemuan tak sengaja
6 Bab 6 Licin seperti belut
7 Bab 7 Jinak-jinak merpati
8 Bab 8 Harta Karun
9 Bab 9 Emang kamu siapanya...
10 Bab 10 Apakah ini karma
11 Bab 11 Gila kerja
12 Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13 Bab 13 Ulet Bulu
14 Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15 Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16 Bab 16 Pena tua
17 Bab 17 Penggemar rahasia
18 Bab 18 Wanita tangguh
19 Bab 19 "Love you"
20 Bab 20 Siapa dia
21 Bab 21 Batu jalanan berdebu
22 Bab 22 Gundik laki-laki tua
23 Bab 23 Itu juga mauku
24 Bab 24 Pelan-pelan saja
25 Bab 25 Belum putus
26 Bab 26 Khilaf
27 Bab 27 Kunci Hati
28 Bab 28 Kisah yang tertunda
29 Bab 29 Pemberi warna
30 Bab 30 Terjeda iklan
31 Bab 31 perbincangan di ruang makan
32 Bab 32 Legit dan pulen
33 Bab 33 amunisi perang
34 Bab 34 Rasa berdosa
35 Bab 35 Rahasia sang nyonya
36 Bab 36 Mama sakit?
37 Bab 37 Penyesalan mama
38 Bab 38 Trauma masa lalu
39 Bab 39 Label halal dan tidak halal
40 Bab 40 Bagaikan taman bunga
41 Bab 41 Benang kusut
42 Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43 Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44 Bab 44 Fitnah
45 Bab 45 Mimpipun tidak.
46 Jejak Cinta
47 Bab 47 Dewa mengancam
48 Bab 48 Basmi Serangga
49 Bab 49 Kabur Ya.....?
50 Bab 50 Terpantau
51 Bab 51 Kelembuatan hati
52 Bab 52 Ancaman Tania
53 Bab 53 Diam-diam rindu
54 Bab 54 Sebuah fakta
55 Bab 55 Atur Strategi
56 Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57 Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58 Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59 Bab 59 Hampir saja
60 Bab 60 Sesuai rencana
61 Bab 61 Stop Tania......!
62 Bab 62 Kekecewaan Wanda
63 Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64 Bab 64 Dua hati yang merindu
65 Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66 Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67 Bab 67 Mendadak Nikah
68 Bab 68 Menunggu putusan
69 Bab 69 Keputusan Dewangga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos Cantik
2
Bab 2 Masa lalu bos cantik
3
Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4
Bab 4 Jangan dekati putraku
5
Bab 5 pertemuan tak sengaja
6
Bab 6 Licin seperti belut
7
Bab 7 Jinak-jinak merpati
8
Bab 8 Harta Karun
9
Bab 9 Emang kamu siapanya...
10
Bab 10 Apakah ini karma
11
Bab 11 Gila kerja
12
Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13
Bab 13 Ulet Bulu
14
Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15
Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16
Bab 16 Pena tua
17
Bab 17 Penggemar rahasia
18
Bab 18 Wanita tangguh
19
Bab 19 "Love you"
20
Bab 20 Siapa dia
21
Bab 21 Batu jalanan berdebu
22
Bab 22 Gundik laki-laki tua
23
Bab 23 Itu juga mauku
24
Bab 24 Pelan-pelan saja
25
Bab 25 Belum putus
26
Bab 26 Khilaf
27
Bab 27 Kunci Hati
28
Bab 28 Kisah yang tertunda
29
Bab 29 Pemberi warna
30
Bab 30 Terjeda iklan
31
Bab 31 perbincangan di ruang makan
32
Bab 32 Legit dan pulen
33
Bab 33 amunisi perang
34
Bab 34 Rasa berdosa
35
Bab 35 Rahasia sang nyonya
36
Bab 36 Mama sakit?
37
Bab 37 Penyesalan mama
38
Bab 38 Trauma masa lalu
39
Bab 39 Label halal dan tidak halal
40
Bab 40 Bagaikan taman bunga
41
Bab 41 Benang kusut
42
Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43
Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44
Bab 44 Fitnah
45
Bab 45 Mimpipun tidak.
46
Jejak Cinta
47
Bab 47 Dewa mengancam
48
Bab 48 Basmi Serangga
49
Bab 49 Kabur Ya.....?
50
Bab 50 Terpantau
51
Bab 51 Kelembuatan hati
52
Bab 52 Ancaman Tania
53
Bab 53 Diam-diam rindu
54
Bab 54 Sebuah fakta
55
Bab 55 Atur Strategi
56
Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57
Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58
Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59
Bab 59 Hampir saja
60
Bab 60 Sesuai rencana
61
Bab 61 Stop Tania......!
62
Bab 62 Kekecewaan Wanda
63
Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64
Bab 64 Dua hati yang merindu
65
Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66
Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67
Bab 67 Mendadak Nikah
68
Bab 68 Menunggu putusan
69
Bab 69 Keputusan Dewangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!