"Rania.....usiamu hampir 26 tahun,hidupmu juga sudah mapan. Tapi Mama dan Bunda heran ke kamu Nak.....!" kata Bu Caroline manakala mereka duduk bersama di ruang keluarga.
Tayangan di televisi menyajikan sinetron tentang keluarga yang harmonis,ada kakek nenek,ayah bunda dan anak-anaknya.
"Heran kenapa Ma.....?" tanya Rania yang tengah memainkan game di hp nya.
"Heran saja....kenapa di usia kami yang sudah renta selalu kesepian,karena nggak punya seperti mereka." jawab Bu Laras.
Rupanya kedua perempuan setengah baya itu memiliki pemikiran yang sama. Sama-sama merindukan kehangatan keluarga yang lengkap dengan celoteh anak-anak kecil di dalamnya.
"Mereka siapa....?" jawab Rania penuh tanya.
Karena pada dasarnya walaupun ketiganya di ruang keluarga,namun atensi mereka berbeda. Rania lebih fokus ke game di dalam hp nya di bandingkan sinetron yang tengah di tayangkan stasiun tv berlogo ikan terbang.
" Mama pingin seperti yang ada di cerita dalam tv itu Ran....." jawab Bu Caroline.
"Kalau seperti itu....bagaimana kalau kak Alberto dan kak Frans suruh balik ke Indonesia Mah....
Mereka kan sudah memiliki anak-anak juga. Biar di ulang tahun Mama nanti,Rania minta mereka untuk tinggal lebih lama di Indonesia." jawab Rania.
"Dasar anak bebal.....maksud mama dan bunda,aku mau cucu dari kamu Ran.....!" jawab Bu Caroline sembari melempar Rania dengan bantal sofa.
Rania yang sudah paham dengan kebiasaan Bu Caroline telah siap menangkap apapun yang akan di lemparkan ke dirinya.
Bu Larasati hanya mampu tersenyum dengan kelakuan putrinya.
Memang benar adanya,mereka sebenarnya sangat menginginkan Rania untuk segera berkeluarga. Apalagi usia Rania sebenarnya sudah cukup matang untuk hal itu.
"Apa kamu belum punya kekasih Rania.....?" tanya Bu Caroline kepada putri angkatnya itu.
"Apa kamu masih belum bisa melupakan kejadian waktu itu Nia.....?" tanya Bu Larasati.
" Belum ada yang cocok Mah....Bun.....Nanti kalau Tuhan sudah kasih,pasti Nia akan menikah. Tentunya dengan pria yang mau menerima apa adanya Nia dan keluarga Nia." jawab Rania.
"Rupanya kamu masih trauma dengan kejadian yang telah lampau ya Nak......?" tanya Bu Caroline.
"Coba buka hatimu Nia....tidak semua orang akan mempermasalahkan kekuarangan kita,kalau hatimya tulus,apapun keadaan kita pasti akan bisa menerima." jawab Bu Larasati.
" Masalahnya sudah berbeda Bu....saat ini kedudukanku sangat bagus karena kebaikan mama Caroline. Aku nggak mau mereka memanfaatkan diriku untuk mengambil milik mama Caroline. " jawab Rania diplomatis.
"Aku mau....orang yang ingin bersamaku melihatku,bukan melihat siapa yang ada di belakangku,sehingga aku bisa berdiri seperti ini." jawab Rania lagi.
Hatinya menyimpan kekhawatiran,jika orang yang mencintainya karena melihat kesuksesannya yang di prakarsai Bu Carolina. Rania hanya ingin meiliki pasangan yang dia hanya memandang Rania yang bukan siapa-siapa dan menerima apa adanya dirinya.
" Tuhan pasti akan kirimkan apa yang kamu minta Rania.....Tuhan maha baik. Dan Rania juga gadis yang baik. Pasti akan ada beribu-ribu kenaikan yang akan di berikan Tuhan untuk Rania." jawab Bu Caroline sembari mengelus punggung Rania yang ada dalam dekapannya.
"Aamiin Ma.....doakan saja buat Rania. Karena doa dari Bunda dan Mama adalah hal yang sangat aku harapkan." jawab Rania.
Sebagai wanita yang normal,sebenarnya Rania jiga mendambakan pasangan hidup,sama seperti teman-teman seusianya. Namun trauma yang pernah di alaminya selalu saja membentengi dirinya untuk tidak berharap lebih. Entah mengapa tiba-tiba bayangan Dewangga hadir dalam pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Uswatun🌹Uc🌱
next kak
2023-01-07
1