Bab 6 Licin seperti belut

" Silahkan tuan....pesanannya." kata pramusaji yang mengantar pesanan Dewangga.

Siska semakin di buat tercengang. Karena makanan yang di pesan Dewangga sama persis dengan pesanan Rania. Dan hal itu menguatkan dugaan Siska jika Rania dan Dewangga memiliki hubungan khusus selama ini.

"Ini....aku tadi mencomot makananmu. Jadi aku kembalikan." kata Dewangga sembari meletakkan udang pedas manis ke piring Rania.

Dan tanpa sungkan Rania langsung melahap udang yang di letakkan Dewangga di piringnya. Serta merta Dewangga terkekeh melihat tingkah Rania. " Tak ada yang berubah dari dulu." pikir Dewangga.

" Aku dulu beberapa kali mencarimu ke Jogja. Tapi nggak pernah ketemu. Apa kamu jadi kuliah di Jogja waktu itu Nia....?" tanya Dewangga.

"Memangnya kenapa.....buat apa juga kamu mencari perempuan miskin sepertiku. Apa mau menghinaku atau mau menjadikanku babu?" tanya Rania dingin.

" Ish.....kamu itu. Di tanya baik-baik malah jawabannya nggak jelas.." komentar Dewangga.

" Ya benar katamu....aku perempuan nggak jelas. Jadi ya mohon maaf kalau jawabanku nggak jelas juga.." jawab Rania. Tangannya mengetik pesan untuk Siska.

"Kamu memangnya bertapa di mana.....koq susah sekali mencarimu?" tanya Dewangga lagi.

"Bertapa di goa....untuk mengubur kesialanku menjadi perempuan miskin yang selalu di hina. Kenapa.....?" jawab ketus Rania.

"Jangan marah-marah terus.....kita kan baru ketemu lagi. Seharusnya kita merayakan pertemuan ini dengan suka cita. Bagaimana kalau nanti malam kita keluar untuk merayakan pertemuan kita ini.?" ajak Dewangga kepada Rania.

Pandangan mata Rania mengarah ke asistennya, dan kemudian menyentuh hp Siska. Siska pagqm maksud dari atasannya. Siska mwrasa bodoh. Karena hp nya saat itu di silent dan dalam posisi layar di bawah. Jadi tidak menyadari jika pimpinannya mengirim pesan.

" Permisi Bu....saya ijin ke belakang sebentar." pamit Siska setelah membaca pesan singkat atasannya.

"Lama nggak apa-apa mba Siska.....Rania aman bersamaku." seloroh Dewangga.

"Bagaimana Rania.....apa kita bisa keluar malam ini bersama ?" tanya Dewangga meminta kepastian Rania.

"Maaf....aku nggak bisa. Sepulang kerja adalah waktuku bersama dengan suami dan anak-anakku. " jawab Rania.

"What.....kamu sudah berkeluarga Nia.....nggak bohong kan kamu?" tanya Dewangga tak percaya.

"Kenapa.....perempuan miskin dan hanya anak seorang pembantu sepertiku,memangnya nggak pantas ya....punya pendamping hidup dan berkeluarga ?" jawab Rania. Pandangan matanya mencari sosok Siska.

Ternyata kepergian Siska untuk membayar pesanan makanan yang tadi mereka pesan. Dan meng kode pimpinannya setelah transaksi selesai.

"Bukan seperti itu....rasanya baru kemarin aku masih bersama-sama kamu lulus SMU,masa kamu udah menikah aja Nia.....?" cecar Dewangga.

"Maaf....saya pamit duluan pak Dewangga. Selamat makan siang." kata Rania sembari bangkit dan berlalu dari meja tempat mereka makan.

"Lho....Rania....tunggu.....!" seru Dewangga.

Dengan susah payah Dewangga menelan makanannya yang baru saja ia suapkan ke mulutnya. Di minumnya lemontea di hadapannya dan segera mengejar kepergian Rania.

Kali ini Dewangga nggak ingin kehilangan jejak lagi. Namun belum sempat Dewangga keluar dari cafe tersebut,security cafe mengarahkan Dewangga untuk membayar makanan pesanannya terlebih dahulu.

"Sial......Rania sangat licin seperti belut. Curang sekali dia meninggalkanku seperti ini. " sungut Dewangga.

"Brapa semuanya mba....." kata Dewangga kepada petugas kasir.

Setelah petugas kasir caffe menyebutkan nominal tagihan makanan yang di pesannya,Dewangga menyerahkan beberapa lembar uang pecahan berwarna merah.

"Ambil kembaliannya." kata Dewangga sembari berlari mengejar Rania.

Namun yang di kejarnya sudah tak nampak lagi. Bahkan Dewangga tak mengetahui kendaraan mana yang tadi di pakai Rania dan asistennya.

Terpopuler

Comments

Uswatun🌹Uc🌱

Uswatun🌹Uc🌱

next kak

2022-12-30

0

Uswatun🌹Uc🌱

Uswatun🌹Uc🌱

next kak

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bos Cantik
2 Bab 2 Masa lalu bos cantik
3 Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4 Bab 4 Jangan dekati putraku
5 Bab 5 pertemuan tak sengaja
6 Bab 6 Licin seperti belut
7 Bab 7 Jinak-jinak merpati
8 Bab 8 Harta Karun
9 Bab 9 Emang kamu siapanya...
10 Bab 10 Apakah ini karma
11 Bab 11 Gila kerja
12 Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13 Bab 13 Ulet Bulu
14 Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15 Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16 Bab 16 Pena tua
17 Bab 17 Penggemar rahasia
18 Bab 18 Wanita tangguh
19 Bab 19 "Love you"
20 Bab 20 Siapa dia
21 Bab 21 Batu jalanan berdebu
22 Bab 22 Gundik laki-laki tua
23 Bab 23 Itu juga mauku
24 Bab 24 Pelan-pelan saja
25 Bab 25 Belum putus
26 Bab 26 Khilaf
27 Bab 27 Kunci Hati
28 Bab 28 Kisah yang tertunda
29 Bab 29 Pemberi warna
30 Bab 30 Terjeda iklan
31 Bab 31 perbincangan di ruang makan
32 Bab 32 Legit dan pulen
33 Bab 33 amunisi perang
34 Bab 34 Rasa berdosa
35 Bab 35 Rahasia sang nyonya
36 Bab 36 Mama sakit?
37 Bab 37 Penyesalan mama
38 Bab 38 Trauma masa lalu
39 Bab 39 Label halal dan tidak halal
40 Bab 40 Bagaikan taman bunga
41 Bab 41 Benang kusut
42 Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43 Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44 Bab 44 Fitnah
45 Bab 45 Mimpipun tidak.
46 Jejak Cinta
47 Bab 47 Dewa mengancam
48 Bab 48 Basmi Serangga
49 Bab 49 Kabur Ya.....?
50 Bab 50 Terpantau
51 Bab 51 Kelembuatan hati
52 Bab 52 Ancaman Tania
53 Bab 53 Diam-diam rindu
54 Bab 54 Sebuah fakta
55 Bab 55 Atur Strategi
56 Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57 Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58 Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59 Bab 59 Hampir saja
60 Bab 60 Sesuai rencana
61 Bab 61 Stop Tania......!
62 Bab 62 Kekecewaan Wanda
63 Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64 Bab 64 Dua hati yang merindu
65 Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66 Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67 Bab 67 Mendadak Nikah
68 Bab 68 Menunggu putusan
69 Bab 69 Keputusan Dewangga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos Cantik
2
Bab 2 Masa lalu bos cantik
3
Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4
Bab 4 Jangan dekati putraku
5
Bab 5 pertemuan tak sengaja
6
Bab 6 Licin seperti belut
7
Bab 7 Jinak-jinak merpati
8
Bab 8 Harta Karun
9
Bab 9 Emang kamu siapanya...
10
Bab 10 Apakah ini karma
11
Bab 11 Gila kerja
12
Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13
Bab 13 Ulet Bulu
14
Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15
Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16
Bab 16 Pena tua
17
Bab 17 Penggemar rahasia
18
Bab 18 Wanita tangguh
19
Bab 19 "Love you"
20
Bab 20 Siapa dia
21
Bab 21 Batu jalanan berdebu
22
Bab 22 Gundik laki-laki tua
23
Bab 23 Itu juga mauku
24
Bab 24 Pelan-pelan saja
25
Bab 25 Belum putus
26
Bab 26 Khilaf
27
Bab 27 Kunci Hati
28
Bab 28 Kisah yang tertunda
29
Bab 29 Pemberi warna
30
Bab 30 Terjeda iklan
31
Bab 31 perbincangan di ruang makan
32
Bab 32 Legit dan pulen
33
Bab 33 amunisi perang
34
Bab 34 Rasa berdosa
35
Bab 35 Rahasia sang nyonya
36
Bab 36 Mama sakit?
37
Bab 37 Penyesalan mama
38
Bab 38 Trauma masa lalu
39
Bab 39 Label halal dan tidak halal
40
Bab 40 Bagaikan taman bunga
41
Bab 41 Benang kusut
42
Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43
Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44
Bab 44 Fitnah
45
Bab 45 Mimpipun tidak.
46
Jejak Cinta
47
Bab 47 Dewa mengancam
48
Bab 48 Basmi Serangga
49
Bab 49 Kabur Ya.....?
50
Bab 50 Terpantau
51
Bab 51 Kelembuatan hati
52
Bab 52 Ancaman Tania
53
Bab 53 Diam-diam rindu
54
Bab 54 Sebuah fakta
55
Bab 55 Atur Strategi
56
Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57
Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58
Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59
Bab 59 Hampir saja
60
Bab 60 Sesuai rencana
61
Bab 61 Stop Tania......!
62
Bab 62 Kekecewaan Wanda
63
Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64
Bab 64 Dua hati yang merindu
65
Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66
Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67
Bab 67 Mendadak Nikah
68
Bab 68 Menunggu putusan
69
Bab 69 Keputusan Dewangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!