" Silahkan tuan....pesanannya." kata pramusaji yang mengantar pesanan Dewangga.
Siska semakin di buat tercengang. Karena makanan yang di pesan Dewangga sama persis dengan pesanan Rania. Dan hal itu menguatkan dugaan Siska jika Rania dan Dewangga memiliki hubungan khusus selama ini.
"Ini....aku tadi mencomot makananmu. Jadi aku kembalikan." kata Dewangga sembari meletakkan udang pedas manis ke piring Rania.
Dan tanpa sungkan Rania langsung melahap udang yang di letakkan Dewangga di piringnya. Serta merta Dewangga terkekeh melihat tingkah Rania. " Tak ada yang berubah dari dulu." pikir Dewangga.
" Aku dulu beberapa kali mencarimu ke Jogja. Tapi nggak pernah ketemu. Apa kamu jadi kuliah di Jogja waktu itu Nia....?" tanya Dewangga.
"Memangnya kenapa.....buat apa juga kamu mencari perempuan miskin sepertiku. Apa mau menghinaku atau mau menjadikanku babu?" tanya Rania dingin.
" Ish.....kamu itu. Di tanya baik-baik malah jawabannya nggak jelas.." komentar Dewangga.
" Ya benar katamu....aku perempuan nggak jelas. Jadi ya mohon maaf kalau jawabanku nggak jelas juga.." jawab Rania. Tangannya mengetik pesan untuk Siska.
"Kamu memangnya bertapa di mana.....koq susah sekali mencarimu?" tanya Dewangga lagi.
"Bertapa di goa....untuk mengubur kesialanku menjadi perempuan miskin yang selalu di hina. Kenapa.....?" jawab ketus Rania.
"Jangan marah-marah terus.....kita kan baru ketemu lagi. Seharusnya kita merayakan pertemuan ini dengan suka cita. Bagaimana kalau nanti malam kita keluar untuk merayakan pertemuan kita ini.?" ajak Dewangga kepada Rania.
Pandangan mata Rania mengarah ke asistennya, dan kemudian menyentuh hp Siska. Siska pagqm maksud dari atasannya. Siska mwrasa bodoh. Karena hp nya saat itu di silent dan dalam posisi layar di bawah. Jadi tidak menyadari jika pimpinannya mengirim pesan.
" Permisi Bu....saya ijin ke belakang sebentar." pamit Siska setelah membaca pesan singkat atasannya.
"Lama nggak apa-apa mba Siska.....Rania aman bersamaku." seloroh Dewangga.
"Bagaimana Rania.....apa kita bisa keluar malam ini bersama ?" tanya Dewangga meminta kepastian Rania.
"Maaf....aku nggak bisa. Sepulang kerja adalah waktuku bersama dengan suami dan anak-anakku. " jawab Rania.
"What.....kamu sudah berkeluarga Nia.....nggak bohong kan kamu?" tanya Dewangga tak percaya.
"Kenapa.....perempuan miskin dan hanya anak seorang pembantu sepertiku,memangnya nggak pantas ya....punya pendamping hidup dan berkeluarga ?" jawab Rania. Pandangan matanya mencari sosok Siska.
Ternyata kepergian Siska untuk membayar pesanan makanan yang tadi mereka pesan. Dan meng kode pimpinannya setelah transaksi selesai.
"Bukan seperti itu....rasanya baru kemarin aku masih bersama-sama kamu lulus SMU,masa kamu udah menikah aja Nia.....?" cecar Dewangga.
"Maaf....saya pamit duluan pak Dewangga. Selamat makan siang." kata Rania sembari bangkit dan berlalu dari meja tempat mereka makan.
"Lho....Rania....tunggu.....!" seru Dewangga.
Dengan susah payah Dewangga menelan makanannya yang baru saja ia suapkan ke mulutnya. Di minumnya lemontea di hadapannya dan segera mengejar kepergian Rania.
Kali ini Dewangga nggak ingin kehilangan jejak lagi. Namun belum sempat Dewangga keluar dari cafe tersebut,security cafe mengarahkan Dewangga untuk membayar makanan pesanannya terlebih dahulu.
"Sial......Rania sangat licin seperti belut. Curang sekali dia meninggalkanku seperti ini. " sungut Dewangga.
"Brapa semuanya mba....." kata Dewangga kepada petugas kasir.
Setelah petugas kasir caffe menyebutkan nominal tagihan makanan yang di pesannya,Dewangga menyerahkan beberapa lembar uang pecahan berwarna merah.
"Ambil kembaliannya." kata Dewangga sembari berlari mengejar Rania.
Namun yang di kejarnya sudah tak nampak lagi. Bahkan Dewangga tak mengetahui kendaraan mana yang tadi di pakai Rania dan asistennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Uswatun🌹Uc🌱
next kak
2022-12-30
0
Uswatun🌹Uc🌱
next kak
2022-12-30
0