"Kamu darimana Wa.....hampir 2 bulan kamu nggak pulang ke mansion utama. Apa kamu sudah tidak ingat kalau kamu masih punya mama Nak.....?" tanya Bu Lidya menyambut kehadiran putranya.
"Kata siapa Mah.....ini juga karena Dewa kerja kan Mah.....?" jawab Dewa sembari memeluk wanita setengah baya yang telah melahirkannya.
"Mama udah semakin tua Wa.....kapan kamu mau menikah dan memberikanku cucu. Mama kesepian Wa.....!" keluh bu Lidya dengan muka sendu.
"Belum ada jodoh yang pas Mah.....doakan saja supaya Dewa mendapat jodoh yang baik,yang mencintai Dewa dengan apa adanya. Dan tentunya yang sesuai dengan kriteria Mama.....kalau ada......" jawab Dewangga sembari terkekeh.
"Maafkan Mama Wa.....selama ini Mama terlalu egois ke kamu. Mengharapkan mendapat menantu yang sepadan dan sederajat dengan kita,tapi ternyata semua tidak sesuai harapan. " kata bu Lidya dengan lemah.
"Sudahlah Mah....itu bukan murni kesalahan Mama juga. Kita hanya bisa berharap. Tapi Tuhan juga yang menentukan. " kata Dewangga mengelus pundak mamanya.
"Papa di mana Mah. Aku mau lapor hasil pertemuanku dengan pengusaha yang di Kalimantan." tanya Dewa mengalihkan topik pembicaraan.
"Papa ke Surabaya sudah dua hari ini. Tapi di hubungi juga susah. Mungkin sibuk dengan para wanitanya." jawab Bu Lidya dengan nada ketus.
"Sudahlah Ma.....nggak usah terlalu di pikirkan. Mama seharusnya yang mengubah Papa untuk sadar. Kalau bukan Mama siapa lagi yang bisa mengembalikan Papa seperti semula. Perjalanan tidak akan pernah terus berlanjut,adakalanya kita berhenti. Suatu saat nanti Papa akan berhenti,tunggu waktunya. Mama sebagai istri yang harus bisa merubah kembali haluan Papa ke tujuan awalnya.
" Apa ini karma buat Mama ya Wa......dulu Mama merasa jika kebahagiaan akan kita dapat dengan harta yang berlimpah. Tapi ternyata harta yang selalu di limpahkan oleh Papamu,tidak serta merta membuat mama bahagia,apalagi setelah mama tahu penghianatan Papamu." keluh kesah Bu Lidya.
" Itu hanya perasaan Mama saja. Karena ada kemarahan di hati Mama,jadi Mama merasa tidak tenang. Bukankah Mama selama ini bisa mengabaikan itu semua. Kalau sudah kumpul dengan teman-teman Mama kan nanti akan ilang dengan sendirinya." sindir Dewangga kepada Mamanya.
"Mereka sekarang banyak mencibir Mama Wa.....apalagi setelah tahu skandal Papamu. Dan lagi kamu yang belum mau berumah tangga setelah kejadian 2 tahun yang lalu,mereka mengatakan kalau kamu belum bisa melupakan perempuan sundal itu." sungut mama Lidya.
"Biar saja mereka mau ngomong apa. Toh dari awal Dewa memang tidak suka dengan perempuan pilihan Mama. Dewa hanya ingin membuat Mama tak kecewa saja." jawab Dewangga mengeluarkan perasaannya.
"Iya.....dan Mama sangat-sangat menyesal Wa....tak menyangka sama sekali,perempuan yang aku anggap layak bersanding denganmu,ternyata musang berbulu domba. Mama benar-benar tertipu dengan tampilannya yang lembut dan manja. Tapi ternyata menikam Mama dari belakang." jawab mama Lidya.
" Ya begitulah Ma....terkadang apa yang kita lihat dan kita anggap sempurna,ternyata busuk di dalamnya. Kita tidak bisa percaya begitu saja,walaupun mereka sudah di anggap dekat dan kenal baik dengan kita. Kejahatan justru terkadang muncul dari orang-orang terdekat kita. " jawab Dewangga lagi.
Bu Lidya nampak merenung,mencerna setiap ucap yang keluar dari mulut putranya. Jika dulu perkataan Dewangga selalu di mentahkannya,namun kini bu Lidya menangkap kebenaran dari perkataan Dewangga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Uswatun🌹Uc🌱
penyedalan datangnya belakangan...
2023-01-07
0
Roseka
karena bahagia tak terletak di dalam banyaknya harta.
2023-01-06
0