" Bu Laras.....untuk acara ulang tahun perusahaan,aku ingin mengundang kolega dan perusahaan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan Rania. Dan aku berharap di acara ulang tahun besok, semoga Rania menemukan jodoh di acara itu." kata bu Caroline.
"Tapi Rania egonya terlalu besar nyonya....jangan sampai kita menjodohkannya. Biarkan Rania menemukan jodohnya secara alami,tanpa campur tangan kita.." jawab bu Larasati.
Sebagai seorang ibu,Larasati sangat paham denga karakter dan tabiat putrinya. Di balik egonya yang tinggi,sebenarnya Rania type wanita yang setia dan tidak mudah jatuh cinta.
"Iya.....biarkan saja mengalir apa adanya. Mungkin saat ini dirinya masih belum bisa membuka hatinya untuk lawan jenis. Atau mungkin Rania lebih senang dengan pekerjannya daripada memikirkan perasaannya." jawab Bu Caroline.
"Betul nyonya.....tunggu sampai Rania bisa membuka diri urusan hatinya." timapal bu Larasati.
"Asal jangan terlalu berlarut-larut." kata Bu Caroline
Sementara di kantornya,Rania masih berkutat dengan pekerjaannya. Banyak berkas kerja sama yang harus di pelajari, Rania tidak mau gegabah dalam urusan bisnisnya. Dan Rania tidak mau begitu saja percaya dengan laporan dari anak buahnya. Ketelitian dan kecermatan yang selama ini di lakukan,nyata-nyata membuat perusahaan yang di kelolanya berkembang pesat.
Reputasinya sebagai pimpinan perusahaan muda sangat harus di jaga. Saat ini yang terpenting bagi Rania adalah kelangsungan hidup perusahaan yang di kelolanya,karena ada orang-orang yang bergantung di dalamnya. Urusan hati dan pribadinya seakan tergadaikan dengan kemajuan usahanya.
"Selamat siang Bu Rania.....hari ini ada pertemuan dengan jajaran direksi setelah makan siang,untuk membahas acara ulang tahun perusahaan." kata Siska mengingatkan Rania.
"Oh iya....aku hampir lupa Sis....makasih sudah di ingatkan. Tolong pesankan aku makan siang. Aku mau makan di kantor saja.." jawab Rania.
"Baik Bu....saya permisi dulu." jawab Siska sembari undur diri.
Namun belum sempat keluar dari ruangan Rania,seorang security mengetuk pintu kantor Rania.
"Selamat siang Bu Rania." kata security sembari memberikan hormat kepada Rania.
" Masuk pak Slamet....ada apa ?" tanya Rania langsung.
"Maaf bu Bos.....ini tadi ada kiriman makanan untuk Bu Rania yang diantar oleh kurir." kata pak Slamet sembari menenteng paperbag besar di tangannya.
" Dari mana Pak Slamet.....apa dari ibu saya.? " tanya Rania sembari mengamati paperbag yang di bawa security.
"Kurang paham Bu Bos....maaf tadi saya tidak menanyakan." kata pak Slamet sambil mengelus tengkuknya,merasa bersalah karena tidak waspada.
Rania yang melihat securitynya nampak takut dan bersalah,segera tersenyum dan melambaikan tangannya supaya pak Slamet mendekat.
"Nggak mengapa pak Slamet,bawa ke sini. Ada rejeki nggak boleh di tolak."
Rania terkenal pimpinan yang supel dan tidak keras kepada anak buah,namun tegas dalam menjalankan aturan. Dan Rania hampir mengenal seluruh stafnya tak terkecuali security dan ob sekalipun.
Pak Slamet segera mendekat dan di ikuti Siska,untuk membantu meletakkan paperbag di meja sofa,di ruangan itu.
"Bukalah Sis....." kata Rania sembari menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.
" Bu.....ada udang pedas manis kesukaan ibu,dan kartu ucapan juga." kata Siska.
"Pak Slamet jangan keluar dulu. Kelihatannya makanan yang di kirim banyak,aku mau ambil secukupnya aja bersama Siska,nanti selebihnya di bawa aja buat makan sama temen jaga hari ini." jawab Rania sembari membuka kartu ucapan yang di sodorkan Siska untuknya.
Siska menyiapkan makanan kiriman untuk Rania dan dirinya,selebihnya di berikan kepad pak Slamet,security perusahaan.
" Wah Bu Bos.....makasih ini. Jadi ikutan dapat bagian rejekinya Bu Bos....." kata pak Slamet sambil menerima paperbag berisi makanan kiriman tadi.
"Sama-sama pak Slamet....!" jawab Rania.
"Makanlah Sis.....lumayan,ada rejeki nomplok." kata Rania sambil tersenyum membaca kartu ucapan di tangannya.
"Tumben ya Bu....baru kali ini ada kiriman makanan,dari penggemar rahasia ya Bu....?" tanya Siska penasaran.
"Udah makan aja....dari pada mubazir. Setidak-tidaknya makanan ini aman. Habis ini kamu telephon nomer hp ini ,ucapkan terima kasih atas kirimannya." jawab Rania sembari tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Roseka
Siapakah sang penggemar rahasia?
2023-01-18
1