Bab 15 Sarapan donat mix sosis

" Jam berapa kamu mau balik sayang......?" tanya Yudas kepada Tania.

"Kenapa.....kamu mengusirku ya....?" tanya Tania sembari mengerucutkan bibir merahnya yang terpoles lipstik.

"Mana ada aku mengusirmu. Kalau bisa kamu nggak usah pulang aja, aku maunya kamu di sini bersamaku ," jawab Yudas sambil menoel hidung Tania.

Keduanya tengah menikmati omelet dan segelas susu hangat untuk mengisi perut mereka,yqng audah sedari tadi butuh asupan nutrisi,untuk menggantikan energi yang terbuang karena aktifitas pekerjaan mereka.

"Aku juga maunya seperti itu. Aku sudah tak sabar untuk menjadi nyonya Yudas." jawab Tania,pandangan netranya menghujam manik mata Yudas.

"Bukankah kamu sudah menjadi milik Yudas,sayang.......?"

"Bahkan hubungan kita lebih panas di bandingkan para suami istri di luaran sana. Kamu selalu terpuaskan dengan makan sosis kesukaanmu kan ?" kata Yudas sembari terkekeh menggoda Tania.

Tania yang pagi ini masih mengenakan pakaian dinasnya,berjalan mendekati Yudas. Dua buah bakpao dan donat nampak jelas dan tak terlepas dari netra Yudas. Tanpa sungkan dan tanpa malu,Tania duduk di pangkuan Yudas.

"Aku mau pulang,tapi aku minta bekal dulu buat di bawa pulang." kata Tania sembari menangkup wajah Yudas dengan kedua tangannya.

Yudas yang mendapat serangan tiba-tiba tak akan membuang kesempatan yang tersaji di depannya. Di bukanya tutup hidangan yang transparan di depan mata. Nampak dua buah bakpao dengan toping chococip di tengahnya. Di jilatinya chococip yang nampak menggoda,sehingga membuat Tania tersenyum sumringah karena makanan yang di sajikan langsung di nikmati Yudas.

" Kamu suka dengan bakpaonya sayang.....?" tanya Tania dengan suara paraunya.

"Aku sangat suka bakpao kembar ini. Dan lebih suka lagi dengan donat yang gembul itu. Apakah aku sudah boleh menikmati donatnya sekarang ?" tanya Yudas yang sudah teramat semangat untuk menikmati sajian yang terpampang di depannya.

"Boleh.....sangat boleh...."

" Donatnya juga ingin sekali di satukan dengan sosis super. Rasanya lebih nikmat kalau disajikan bersama-sama." kata Tania sembari memegang sosis yang begitu besar di genggaman tangannya.

"Nikmati sosinya sayang......habiskan kalau kamu suka......" jawab Yudas sembari menyatukan rambut Tania dalam genggaman tangannya,untuk melihat ekspresi Tania saat menikmati sosis di mulutnya.

Keduanya saling menikmati makanan kesukaan mereka. Meja makan pun menjadi tempat laga mereka dalam menghabiskan sajian-sajian yang ada di depannya. Dan berlanjut di sofa ruang tamu apartemen,untuk peperangan donat dan sosis.

Yudas dan Tania selalu nampak lelaparan jika sudah bersama. Dan makanan favorit mereka adalah donat dan sosis yang di mix dengan lelehan mayonaise. Keduanya nampak tak pernah bosan untuk menikmati makanan itu bersama-sama.

"Ach......Yudas......aku tak sanggup menghabiskan sosis ini. Mayonaisenya terlalu banyak tertumpah. Simpan dulu lagi. Dua atau tiga hari mendatang aku mau menikmatinya lagi." kata Tania yang terkapar karena kekenyangan.

"Donatnya juga sangat legit.....aku sangat suka. Jangan lama-lama,aku nggak sanggup kalau nggak menikmati donat yang kamu sajikan. Aku nggak mau kalau harus menunggu selama itu." jawab Yudas yang kini juga berada di samping Tania. Keduanya masih terengah-engah setelah aktifitas sarapan pagi yang hampir menuju makan siang.

"Aku capek. Aku mau istirahat dulu sebelum aku menemui pak tua itu." kata Tania sembari menggenggam tangan Yudas yang berada di sampingnya.

"Temui dia....tapi jangan sampai kamu kasih donat ke dia,cukup aku saja yang menikmatinya." kata Yudas sembari menarik tubuh Tania untuk masuk ke dalam dekapannya.

" Donat ini milikmu. Dan hanya untukmu." kata Tania sambil mendaratkan bibirnya di dada Yudas.

Lagi-lagi keduanya kembali terlelap dalam kelelahan yang mereka ciptakan. Akhir pekan bagi keduanya adalah hari yang sangat istimewa untuk berlayar bersama.

Episodes
1 Bab 1 Bos Cantik
2 Bab 2 Masa lalu bos cantik
3 Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4 Bab 4 Jangan dekati putraku
5 Bab 5 pertemuan tak sengaja
6 Bab 6 Licin seperti belut
7 Bab 7 Jinak-jinak merpati
8 Bab 8 Harta Karun
9 Bab 9 Emang kamu siapanya...
10 Bab 10 Apakah ini karma
11 Bab 11 Gila kerja
12 Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13 Bab 13 Ulet Bulu
14 Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15 Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16 Bab 16 Pena tua
17 Bab 17 Penggemar rahasia
18 Bab 18 Wanita tangguh
19 Bab 19 "Love you"
20 Bab 20 Siapa dia
21 Bab 21 Batu jalanan berdebu
22 Bab 22 Gundik laki-laki tua
23 Bab 23 Itu juga mauku
24 Bab 24 Pelan-pelan saja
25 Bab 25 Belum putus
26 Bab 26 Khilaf
27 Bab 27 Kunci Hati
28 Bab 28 Kisah yang tertunda
29 Bab 29 Pemberi warna
30 Bab 30 Terjeda iklan
31 Bab 31 perbincangan di ruang makan
32 Bab 32 Legit dan pulen
33 Bab 33 amunisi perang
34 Bab 34 Rasa berdosa
35 Bab 35 Rahasia sang nyonya
36 Bab 36 Mama sakit?
37 Bab 37 Penyesalan mama
38 Bab 38 Trauma masa lalu
39 Bab 39 Label halal dan tidak halal
40 Bab 40 Bagaikan taman bunga
41 Bab 41 Benang kusut
42 Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43 Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44 Bab 44 Fitnah
45 Bab 45 Mimpipun tidak.
46 Jejak Cinta
47 Bab 47 Dewa mengancam
48 Bab 48 Basmi Serangga
49 Bab 49 Kabur Ya.....?
50 Bab 50 Terpantau
51 Bab 51 Kelembuatan hati
52 Bab 52 Ancaman Tania
53 Bab 53 Diam-diam rindu
54 Bab 54 Sebuah fakta
55 Bab 55 Atur Strategi
56 Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57 Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58 Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59 Bab 59 Hampir saja
60 Bab 60 Sesuai rencana
61 Bab 61 Stop Tania......!
62 Bab 62 Kekecewaan Wanda
63 Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64 Bab 64 Dua hati yang merindu
65 Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66 Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67 Bab 67 Mendadak Nikah
68 Bab 68 Menunggu putusan
69 Bab 69 Keputusan Dewangga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos Cantik
2
Bab 2 Masa lalu bos cantik
3
Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4
Bab 4 Jangan dekati putraku
5
Bab 5 pertemuan tak sengaja
6
Bab 6 Licin seperti belut
7
Bab 7 Jinak-jinak merpati
8
Bab 8 Harta Karun
9
Bab 9 Emang kamu siapanya...
10
Bab 10 Apakah ini karma
11
Bab 11 Gila kerja
12
Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13
Bab 13 Ulet Bulu
14
Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15
Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16
Bab 16 Pena tua
17
Bab 17 Penggemar rahasia
18
Bab 18 Wanita tangguh
19
Bab 19 "Love you"
20
Bab 20 Siapa dia
21
Bab 21 Batu jalanan berdebu
22
Bab 22 Gundik laki-laki tua
23
Bab 23 Itu juga mauku
24
Bab 24 Pelan-pelan saja
25
Bab 25 Belum putus
26
Bab 26 Khilaf
27
Bab 27 Kunci Hati
28
Bab 28 Kisah yang tertunda
29
Bab 29 Pemberi warna
30
Bab 30 Terjeda iklan
31
Bab 31 perbincangan di ruang makan
32
Bab 32 Legit dan pulen
33
Bab 33 amunisi perang
34
Bab 34 Rasa berdosa
35
Bab 35 Rahasia sang nyonya
36
Bab 36 Mama sakit?
37
Bab 37 Penyesalan mama
38
Bab 38 Trauma masa lalu
39
Bab 39 Label halal dan tidak halal
40
Bab 40 Bagaikan taman bunga
41
Bab 41 Benang kusut
42
Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43
Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44
Bab 44 Fitnah
45
Bab 45 Mimpipun tidak.
46
Jejak Cinta
47
Bab 47 Dewa mengancam
48
Bab 48 Basmi Serangga
49
Bab 49 Kabur Ya.....?
50
Bab 50 Terpantau
51
Bab 51 Kelembuatan hati
52
Bab 52 Ancaman Tania
53
Bab 53 Diam-diam rindu
54
Bab 54 Sebuah fakta
55
Bab 55 Atur Strategi
56
Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57
Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58
Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59
Bab 59 Hampir saja
60
Bab 60 Sesuai rencana
61
Bab 61 Stop Tania......!
62
Bab 62 Kekecewaan Wanda
63
Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64
Bab 64 Dua hati yang merindu
65
Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66
Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67
Bab 67 Mendadak Nikah
68
Bab 68 Menunggu putusan
69
Bab 69 Keputusan Dewangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!