" Sayang.......kamu harus tepati janjimu " kata Yudas kepada Tania.
"Kamu harus bersabar Yud.....ini untuk kita. Kamu juga harus bantu aku,supaya misi ini berjalan mulus." jawab Tania.
Dua insan berlainan jenis tengah berada dalam kamar sebuah apartemen. Keduanya baru saja selesai mengarungi gelora sahwat,berbagi peluh bersama dalam hubungan tanpa ikatan.
"Kamu harus menikahiku setelah kamu bisa merebut kursi direksi pak tua itu,semuanya bentuk kompensasi dimana aku membantumu dalam memuluskan rencana." kata Tania sembari jemari tangannya bergerak membuat garis-garis abstrak di dada Yudas yang terbuka.
Hal itu membuat jiwa kelelakian Yudas bangkit kembali. Di kecupnya puncak kepala perempuan seksi dalam dekapannya. Lambat laun dengan rakus menjelajah ke seluruh area dan gelora jiwa-jiwa pendosa kembali terbakar dan berlayar mengarungi lautan nafsu. Deru nafas,lenguhan dan suara-suara meracau memenuhi ruangan yang kedap suara. Suhu ruangan yang dingin berubah menjadi panas dengan aktifitas mereka. Dan akhirnya mereka terkapar dan terlelap setelah lelah mengarungi samudra.
Dering suara ponsel membangunkan tubuh-tubuh polos yang masih enggan bangun dari peraduan.
"Siapa yang telephon pagi-pagi sayang.......?" tanya Yudas sembari melingkarkan tangannya di perut langsing Tania,dan mulai bergeripya menjelajah dua gundukan yang berjajar.
" Hallo Pak Barathq......" jawab Tania sembari menahan tangan Yudas yang masih asyik memainkan chococip yang ada di puncak gunungnya.
Yudas tersenyum nakal,sekilas di sambarnya bibir seksi Tania dan segera turun dari tempat tidur dan berlalu ke kamar mandi.
"Aku sedang dalam perjalanan mengurus kerja sama dengan pak Yudas dad.....sore ini begitu selesai aku balik ke apartemen. Dady dimana sekarang ?" tanya Tania dengan nada manja.
" Aku ada di Surabaya. Cepatlah kembali. Dady merindukanmu." jawab pak Baratha dari seberang telephonnya.
"Aku juga sangat merindukanmu Dad......Dady tidak adil. Dady lebih sering dengan tante Lidya di bandingkan denganku. Padahal dulu janjinya akan sering bersamaku saat aku di Surabaya." jawab Tania dengan nada merajuk.
"Maafkan Daddy,ini semua untuk menutupi hubungan kita. Jangan sampai Lidya tahu dulu ." jawab pak Baratha.
"Tapi sampai kapan.....aku kan nggak mau seperti ini terus Dad.....masa aku harus jadi simpanan terus. Sedangkan Dewa nggak mau menikahiku." rengek Tania.
Sedangkan Yudas yang tampak keluar dari kamar mandi dan akan menghampiri tempat tidur di mana Tania masih berbaring sembari menerima telephon. Tania mengubah pembicaraan menjadi formal begitu melihat Yudas keluar dari kamar mandi.
"Sabar ya sayang.....daddy akan terus berusaha untuk mempersatukan kamu dengan Dewa. Supaya kita bisa selalu dekat terus. Tapi kalau sudah mendapatkan Dewa,jangan pernah menolak daddy." tuntut pak Baratha.
Alih -alih menjawab perkataan pak Baratha,Tania memutus pembicaraan di telephonnya.
"Maaf Pak Baratha,pak Yudas sudah sampai di ruang meeting,telephon saya tutup dulu." jawab Tania dan segera mengakhiri telephonnya.
Sedangkan Yudas kembali masuk ke dalam selimut yang menutupi raga polos Tania.
"Kamu pintar sekali membohongi pak tua,sayang.......apa kita bisa melanjutkan rapat kita yang tertunda,atau kita mau olah raga pagi dulu. Waktunya sangat tepat kalau kita mencari keringat di pagi hari seperti ini." kata Yudas yang sudah kembali menjelajah.
"Aku belum mandi. Lagipula aku sudah sangat lapar. Tenagaku habis karena kita bekerja tak henti-henti sepanjang malam." jawab Tania.
"Kalau begitu kita mandi bersama." jawab Yudas sembari mengangkat tubuh Tania dengan gaya bridal.
Tania hanya pasrah dengan apa yang di lakukan Yudas. Karena dengan Yudas Tania mendapatkan kepuasan. Sedangkan dengan pak Baratha hanyalah sebagai lahan untuk mendapatkan uang dan kekayaan semata.
Sedangkan bagi Yudas,apapun akan di lakukan untuk menyenangkan Tania,dengan harapan Tania sebagai jembatan untuk memuluskan usahanya mencuri kursi Baratha. Keduanya menganut sistem simbiosis mutualisme,saling menguntungkan satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments