Bab 14 Simbiosis mutualisme.

" Sayang.......kamu harus tepati janjimu " kata Yudas kepada Tania.

"Kamu harus bersabar Yud.....ini untuk kita. Kamu juga harus bantu aku,supaya misi ini berjalan mulus." jawab Tania.

Dua insan berlainan jenis tengah berada dalam kamar sebuah apartemen. Keduanya baru saja selesai mengarungi gelora sahwat,berbagi peluh bersama dalam hubungan tanpa ikatan.

"Kamu harus menikahiku setelah kamu bisa merebut kursi direksi pak tua itu,semuanya bentuk kompensasi dimana aku membantumu dalam memuluskan rencana." kata Tania sembari jemari tangannya bergerak membuat garis-garis abstrak di dada Yudas yang terbuka.

Hal itu membuat jiwa kelelakian Yudas bangkit kembali. Di kecupnya puncak kepala perempuan seksi dalam dekapannya. Lambat laun dengan rakus menjelajah ke seluruh area dan gelora jiwa-jiwa pendosa kembali terbakar dan berlayar mengarungi lautan nafsu. Deru nafas,lenguhan dan suara-suara meracau memenuhi ruangan yang kedap suara. Suhu ruangan yang dingin berubah menjadi panas dengan aktifitas mereka. Dan akhirnya mereka terkapar dan terlelap setelah lelah mengarungi samudra.

Dering suara ponsel membangunkan tubuh-tubuh polos yang masih enggan bangun dari peraduan.

"Siapa yang telephon pagi-pagi sayang.......?" tanya Yudas sembari melingkarkan tangannya di perut langsing Tania,dan mulai bergeripya menjelajah dua gundukan yang berjajar.

" Hallo Pak Barathq......" jawab Tania sembari menahan tangan Yudas yang masih asyik memainkan chococip yang ada di puncak gunungnya.

Yudas tersenyum nakal,sekilas di sambarnya bibir seksi Tania dan segera turun dari tempat tidur dan berlalu ke kamar mandi.

"Aku sedang dalam perjalanan mengurus kerja sama dengan pak Yudas dad.....sore ini begitu selesai aku balik ke apartemen. Dady dimana sekarang ?" tanya Tania dengan nada manja.

" Aku ada di Surabaya. Cepatlah kembali. Dady merindukanmu." jawab pak Baratha dari seberang telephonnya.

"Aku juga sangat merindukanmu Dad......Dady tidak adil. Dady lebih sering dengan tante Lidya di bandingkan denganku. Padahal dulu janjinya akan sering bersamaku saat aku di Surabaya." jawab Tania dengan nada merajuk.

"Maafkan Daddy,ini semua untuk menutupi hubungan kita. Jangan sampai Lidya tahu dulu ." jawab pak Baratha.

"Tapi sampai kapan.....aku kan nggak mau seperti ini terus Dad.....masa aku harus jadi simpanan terus. Sedangkan Dewa nggak mau menikahiku." rengek Tania.

Sedangkan Yudas yang tampak keluar dari kamar mandi dan akan menghampiri tempat tidur di mana Tania masih berbaring sembari menerima telephon. Tania mengubah pembicaraan menjadi formal begitu melihat Yudas keluar dari kamar mandi.

"Sabar ya sayang.....daddy akan terus berusaha untuk mempersatukan kamu dengan Dewa. Supaya kita bisa selalu dekat terus. Tapi kalau sudah mendapatkan Dewa,jangan pernah menolak daddy." tuntut pak Baratha.

Alih -alih menjawab perkataan pak Baratha,Tania memutus pembicaraan di telephonnya.

"Maaf Pak Baratha,pak Yudas sudah sampai di ruang meeting,telephon saya tutup dulu." jawab Tania dan segera mengakhiri telephonnya.

Sedangkan Yudas kembali masuk ke dalam selimut yang menutupi raga polos Tania.

"Kamu pintar sekali membohongi pak tua,sayang.......apa kita bisa melanjutkan rapat kita yang tertunda,atau kita mau olah raga pagi dulu. Waktunya sangat tepat kalau kita mencari keringat di pagi hari seperti ini." kata Yudas yang sudah kembali menjelajah.

"Aku belum mandi. Lagipula aku sudah sangat lapar. Tenagaku habis karena kita bekerja tak henti-henti sepanjang malam." jawab Tania.

"Kalau begitu kita mandi bersama." jawab Yudas sembari mengangkat tubuh Tania dengan gaya bridal.

Tania hanya pasrah dengan apa yang di lakukan Yudas. Karena dengan Yudas Tania mendapatkan kepuasan. Sedangkan dengan pak Baratha hanyalah sebagai lahan untuk mendapatkan uang dan kekayaan semata.

Sedangkan bagi Yudas,apapun akan di lakukan untuk menyenangkan Tania,dengan harapan Tania sebagai jembatan untuk memuluskan usahanya mencuri kursi Baratha. Keduanya menganut sistem simbiosis mutualisme,saling menguntungkan satu sama lain.

Episodes
1 Bab 1 Bos Cantik
2 Bab 2 Masa lalu bos cantik
3 Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4 Bab 4 Jangan dekati putraku
5 Bab 5 pertemuan tak sengaja
6 Bab 6 Licin seperti belut
7 Bab 7 Jinak-jinak merpati
8 Bab 8 Harta Karun
9 Bab 9 Emang kamu siapanya...
10 Bab 10 Apakah ini karma
11 Bab 11 Gila kerja
12 Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13 Bab 13 Ulet Bulu
14 Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15 Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16 Bab 16 Pena tua
17 Bab 17 Penggemar rahasia
18 Bab 18 Wanita tangguh
19 Bab 19 "Love you"
20 Bab 20 Siapa dia
21 Bab 21 Batu jalanan berdebu
22 Bab 22 Gundik laki-laki tua
23 Bab 23 Itu juga mauku
24 Bab 24 Pelan-pelan saja
25 Bab 25 Belum putus
26 Bab 26 Khilaf
27 Bab 27 Kunci Hati
28 Bab 28 Kisah yang tertunda
29 Bab 29 Pemberi warna
30 Bab 30 Terjeda iklan
31 Bab 31 perbincangan di ruang makan
32 Bab 32 Legit dan pulen
33 Bab 33 amunisi perang
34 Bab 34 Rasa berdosa
35 Bab 35 Rahasia sang nyonya
36 Bab 36 Mama sakit?
37 Bab 37 Penyesalan mama
38 Bab 38 Trauma masa lalu
39 Bab 39 Label halal dan tidak halal
40 Bab 40 Bagaikan taman bunga
41 Bab 41 Benang kusut
42 Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43 Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44 Bab 44 Fitnah
45 Bab 45 Mimpipun tidak.
46 Jejak Cinta
47 Bab 47 Dewa mengancam
48 Bab 48 Basmi Serangga
49 Bab 49 Kabur Ya.....?
50 Bab 50 Terpantau
51 Bab 51 Kelembuatan hati
52 Bab 52 Ancaman Tania
53 Bab 53 Diam-diam rindu
54 Bab 54 Sebuah fakta
55 Bab 55 Atur Strategi
56 Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57 Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58 Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59 Bab 59 Hampir saja
60 Bab 60 Sesuai rencana
61 Bab 61 Stop Tania......!
62 Bab 62 Kekecewaan Wanda
63 Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64 Bab 64 Dua hati yang merindu
65 Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66 Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67 Bab 67 Mendadak Nikah
68 Bab 68 Menunggu putusan
69 Bab 69 Keputusan Dewangga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos Cantik
2
Bab 2 Masa lalu bos cantik
3
Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4
Bab 4 Jangan dekati putraku
5
Bab 5 pertemuan tak sengaja
6
Bab 6 Licin seperti belut
7
Bab 7 Jinak-jinak merpati
8
Bab 8 Harta Karun
9
Bab 9 Emang kamu siapanya...
10
Bab 10 Apakah ini karma
11
Bab 11 Gila kerja
12
Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13
Bab 13 Ulet Bulu
14
Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15
Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16
Bab 16 Pena tua
17
Bab 17 Penggemar rahasia
18
Bab 18 Wanita tangguh
19
Bab 19 "Love you"
20
Bab 20 Siapa dia
21
Bab 21 Batu jalanan berdebu
22
Bab 22 Gundik laki-laki tua
23
Bab 23 Itu juga mauku
24
Bab 24 Pelan-pelan saja
25
Bab 25 Belum putus
26
Bab 26 Khilaf
27
Bab 27 Kunci Hati
28
Bab 28 Kisah yang tertunda
29
Bab 29 Pemberi warna
30
Bab 30 Terjeda iklan
31
Bab 31 perbincangan di ruang makan
32
Bab 32 Legit dan pulen
33
Bab 33 amunisi perang
34
Bab 34 Rasa berdosa
35
Bab 35 Rahasia sang nyonya
36
Bab 36 Mama sakit?
37
Bab 37 Penyesalan mama
38
Bab 38 Trauma masa lalu
39
Bab 39 Label halal dan tidak halal
40
Bab 40 Bagaikan taman bunga
41
Bab 41 Benang kusut
42
Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43
Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44
Bab 44 Fitnah
45
Bab 45 Mimpipun tidak.
46
Jejak Cinta
47
Bab 47 Dewa mengancam
48
Bab 48 Basmi Serangga
49
Bab 49 Kabur Ya.....?
50
Bab 50 Terpantau
51
Bab 51 Kelembuatan hati
52
Bab 52 Ancaman Tania
53
Bab 53 Diam-diam rindu
54
Bab 54 Sebuah fakta
55
Bab 55 Atur Strategi
56
Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57
Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58
Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59
Bab 59 Hampir saja
60
Bab 60 Sesuai rencana
61
Bab 61 Stop Tania......!
62
Bab 62 Kekecewaan Wanda
63
Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64
Bab 64 Dua hati yang merindu
65
Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66
Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67
Bab 67 Mendadak Nikah
68
Bab 68 Menunggu putusan
69
Bab 69 Keputusan Dewangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!