* flash back off*
Tok.....tok.....tok.....
Pintu ruangan Rania terketok dari luar. Rania bergegas ke arah pintu dan membukanya.
"Maaf Bu.....ada berkas yang harus di tanda tangani ." kata Siska asisten Rania.
Siska begitu terkesima dengan tampilan pimpinannya. Rambut hitam lurus tergerai sebatas pinggang,sangat mengesankan type wanita feminim dari pimpinannya. Selama ini Siska hanya melihat tampilan anggun dari Rania,yang selalu menampilkan gaya elegan dan dewasa.
" Ada apa Siska.....?" tanya Rania yang melihat bawahannya memandanginya tanpa berkedip.
" Eh nggak Bu....bu Rania cantik sekali dengan rambut tergerai seperti ini. Ternyata rambut bu Rania sangat panjang dan indah. Seperti rambut rapunsel di negeri dongeng." jawab Siska sembari terkekeh.
"Ada-ada saja kamu. Ini berkasnya sudah aku tanda tangani,ada lagi yang perlu di koreksi tidak?" kata Rania kepada Siska.
"Oh iya Bu....maaf. Tidak ada Bu....hanya saja tadi pak Dewa dari PT Cahaya Bintang meminta kontak Bu Rania. Tapi tidak saya beri karena belum ijin ke Ibu ." kata Siska.
"Pintar Siska......cukup kamu saja yang tahu kontak pribadiku di kantor ini,selain Ibuku dan Bu Caroline." jawab Rania dengan mengembangkan senyumnya.
"Kita sebentar lagi keluar makan siang. Kamu ikut aku sekalian membahas kerja sama dengan PT Cahaya Bintang." kata Rania kepada Siska.
"Baik Bu.....saya siap-siap dulu." jawab Siska sembari undur diri.
Rania kembali mengatur tatanan rambutnya seperti semula. Sanggul sederhana dan simple yang menambah keanggunannya. Sembari menenteng jas dan juga tas tangannya,Rania keluar dari dalam ruangannya. Bersama Siska keduanya keluar dari gedung kantornya.
"Saya keluar untuk makan siang. Jika ada yang mencari saya,katakan kami akan kembali dalam waktu 1 jam kalau mau menunggu,kalau tidak buatkan janji temu,untuk waktu nanti biar Siska yang urus." kata Rania mengintruksikan kepada bagian resepsionis kantornya.
"Baik Bu....." jawab gadis resepsionis dengan sopan.
Rania dan Siska tengah makan siang di cafe terdekat dari kantornya. Sebenarnya ada kantin di kantor Rania yang biasa untuk tempat makan karyawan bahkan Rania juga,hanya saja hari ini Rania ingin menikmati makanan di cafe tersebut.
"Permisi Nona....ini pesanan anda. " katq pramusaji sembari menata menu makan siang yang di pesan Rania.
Udang pedas manis,cha kangkung seafood serta aneka makanan tambahan dan lemontea kesukaan Rania telah tersaji di mejanya. Rania dan Siska memiliki kesamaan menu kesukaan.
"Boleh aku ikut gabung di sini ?" tanya seseorang yang membuat keduanya menoleh ke arah suara.
"Pak Dewangga......tapi kami....." jawab Siska terjeda oleh kata-kata Rania.
"Silahkan....tapi menu yang kami pesan adalah menu orang miskin,dan tidak selevel dengan selera anda Tuan Dewangga. Jangan sampai menu yang kami pesan akan membuat anda muntah. " jawab Rania dengan entengnya.
Dewangga dudu di kursi depan Rania persis. Dan semua itu sangat menguntungkan Dewangga,karena bisa memandangi wajah Rania yang selama ini selalu dalam angan-angannya.
"Maaf...menu yang kami pesan hanya cukup untuk kami berdua,jadi silahkan pesan makanan sendiri yang sesuai selera anda." kata Rania pedas,sepedas sambal yang tersaji di depannya.
Namun tanpa menjawab kata-kata Rania,Dewangga justru mencomot udang pedas manis yang ada di hadapan Rania. Mata Rania membola melihat aksi Dewangga. Sedang Dewangga hanya menaik turunkan alisnya menggoda Rania. Sama persis manakala mereka bertengkar sewaktu SMU.
Siska sampai melongo melihat expresi bosnya, dan kelakuan pak Dewangga. Siska semakin curiga,jika keduanya sebenarnya sudah saling mengenal satu sama lain.
" Ada rahasia apa ini....jangan-jangan pak Dewangga adalah kekasih Bu Rania,pantas saja selama ini tampak dingin menanggapi semua laki-laki yang mencoba mendekatinya,ternyata sudah ada laki-laki tampan yang di sembunyikannya." monolog Siska sembari tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Roseka
pepatah mengatakan,dunia itu sempit.
2022-12-30
1