Bab 7 Jinak-jinak merpati

"Sial......kenapa aku sampai nggak menyadari gerakannya. Benar-benar licin Rania......" rutuk Dewangga.

Matanya mengedarkan pandangan masih mencari keberadaan Rania. Dan nyatanya netranya tak menangkap bayangan sosok yang di carinya.

Dewangga menuju mobilnya. Dan masuk ke dalamnya. Bukannya untuk berlalu,tapi justru berdiam diri di belakang kemudi. Dewangga terkekeh sendiri mengingat kejadian barusan.

"Kamu semakin menarik Rania.....tapi tingkahmu maaih seperti bocah yang suka main kucing-kucingan. Jinak-jinak merpati,di dekati tenang,tapi saat akan di tangkap terbang. Aku suka. Dan akan aku ladeni gayamu." monolog Dewangga dan di sertai derai tawa.

Perlahan kendaraannya keluar dari area parkiran cafe tersebut,dan mulai membelah jalanan kota Kalimantan.

"Bro......apa kamu ada waktu....aku mau ketemu sama kamu !" seru Dewangga di pesawat telephonnya.

"Hai....kau di mana...apa kau di Kalimantan?" tanya seseorang di seberang telephon.

"Ya....aku di sini sekarang. Ada urusan bisnis yang harus aku selesaikan." jawab Dewangga.

"Ok....datanglah ke cafe XX nanti malam jam 7,kita kumpul bareng temen-temen. Aku tunggu,jangan sampai nggak datang lho ya.....!"

"Aku pasti datang....tunggu lah...." jawab Dewangga. Senyum smirk menghiasi bibir Dewangga.

******

"Bu Rania.....boleh saya bertanya?" kata Siska dengan sedikit kikuk.

Walaupun pimpinannya seorang wanita cantik dan anggun semampai seperti Rania,namun melihat sepak terjangnya membuat Siska sungkan. Sebenarnya Rania adalah sosok pimpinan yang sangat arif,tapi di balik sikapnya yang dingin,terkadang membuat para bawahannya enggan untuk berbasa-basi.

"Mau tanya apa......?" jawab Rania sembari fokus membawa mobilnya.

"Bu Rania sudah kenal dekat dengan pak Dewangga ya.......?" tanya Siska.

"Apa pertanyaanmu ada kaitannya dengan hal pekerjaan,tentang kerja sama mungkin?" alih-alih menjawab,Rania justru balik bertanya.

"Maaf Bu.....tidak ada. Tidak jadi bertanya saja." kata Siska dan langsung terdiam dan tertunduk di samping pimpinannya yang memegang kemudi.

Melihat reaksi Siska justru mengundang tawa bagi Rania.

"Hahahaha....kamu lucu Siska. Apa aku begitu menakutkan sampai-sampai kamu tak jadi bertanya?" jawab Rania.

"Mohon maaf Bu.....jika perkataan saya tadi tidak berkenan." nyali Siska semakin menciut.

Mendengar tawa pimpinannya yang selama ini terkenal dingin dan tidak pernah bercanda,justru membuat Siska takut untuk semakin ingin tahu. Walaupun itu sangat bertentangan dengan jiwa kepo nya. Lebih baik dirinya tak mengetahui apapun tentang pimpinannya,dari pada dirinya harus kehilangan kepercayaan.

"Umurmu berapa Sis......?" tanya Rania.

" 24 tahun Bu......" jawab Siska.

"Sudah punya pacar atau tunangan mungkin?" tanya Rania lagi.

"Sudah Bu......" jawab Siska.

"Keluarga saling menyetujui hubungan kalian?" tanya Rania lagi.

"Iya Bu......." jawab Siska masih dengan mode bingung.

"Bagus....pertahankan kalau membuatmu nyaman. Tapi jangan pernah bertahan jika kamu mendapat penekanan. Lebih baik mundur dari pada harus hancur." kata Rania seperti pimpinan yang mengajarkan strategi berperang.

"Iya Bu....." jawab Siska.

"Dewangga adalah kekasihku di masa SMU dulu. Tapi hubungan kami di tentang orang tua Dewangga,karena aku hanya anak pembantu rumah tangga yang miskin. Dan kami berpisah tanpa kata-kata putus setelah lulus SMU. Dan baru ketemu hari ini. " jelas Rania panjang lebar.

"Jadi Ibu kekasih pak Dewangga......pantas saja melihat ibu dan pak Dewangga tadi,seperti bukan orang yang baru kenal. Banyak kesamaan yang saya lihat Bu.....menupun sama. Bisa jadi Ibu berjodoh dengan pak Dewangga ." cerocos Siska. Mendengar keterbukaan pimpinannya,rasa takutnya sedikit menghilang dan tanpa di sadari telah membuat penilaian.

Episodes
1 Bab 1 Bos Cantik
2 Bab 2 Masa lalu bos cantik
3 Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4 Bab 4 Jangan dekati putraku
5 Bab 5 pertemuan tak sengaja
6 Bab 6 Licin seperti belut
7 Bab 7 Jinak-jinak merpati
8 Bab 8 Harta Karun
9 Bab 9 Emang kamu siapanya...
10 Bab 10 Apakah ini karma
11 Bab 11 Gila kerja
12 Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13 Bab 13 Ulet Bulu
14 Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15 Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16 Bab 16 Pena tua
17 Bab 17 Penggemar rahasia
18 Bab 18 Wanita tangguh
19 Bab 19 "Love you"
20 Bab 20 Siapa dia
21 Bab 21 Batu jalanan berdebu
22 Bab 22 Gundik laki-laki tua
23 Bab 23 Itu juga mauku
24 Bab 24 Pelan-pelan saja
25 Bab 25 Belum putus
26 Bab 26 Khilaf
27 Bab 27 Kunci Hati
28 Bab 28 Kisah yang tertunda
29 Bab 29 Pemberi warna
30 Bab 30 Terjeda iklan
31 Bab 31 perbincangan di ruang makan
32 Bab 32 Legit dan pulen
33 Bab 33 amunisi perang
34 Bab 34 Rasa berdosa
35 Bab 35 Rahasia sang nyonya
36 Bab 36 Mama sakit?
37 Bab 37 Penyesalan mama
38 Bab 38 Trauma masa lalu
39 Bab 39 Label halal dan tidak halal
40 Bab 40 Bagaikan taman bunga
41 Bab 41 Benang kusut
42 Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43 Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44 Bab 44 Fitnah
45 Bab 45 Mimpipun tidak.
46 Jejak Cinta
47 Bab 47 Dewa mengancam
48 Bab 48 Basmi Serangga
49 Bab 49 Kabur Ya.....?
50 Bab 50 Terpantau
51 Bab 51 Kelembuatan hati
52 Bab 52 Ancaman Tania
53 Bab 53 Diam-diam rindu
54 Bab 54 Sebuah fakta
55 Bab 55 Atur Strategi
56 Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57 Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58 Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59 Bab 59 Hampir saja
60 Bab 60 Sesuai rencana
61 Bab 61 Stop Tania......!
62 Bab 62 Kekecewaan Wanda
63 Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64 Bab 64 Dua hati yang merindu
65 Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66 Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67 Bab 67 Mendadak Nikah
68 Bab 68 Menunggu putusan
69 Bab 69 Keputusan Dewangga
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos Cantik
2
Bab 2 Masa lalu bos cantik
3
Bab 3 Masa lalu bos cantik 2
4
Bab 4 Jangan dekati putraku
5
Bab 5 pertemuan tak sengaja
6
Bab 6 Licin seperti belut
7
Bab 7 Jinak-jinak merpati
8
Bab 8 Harta Karun
9
Bab 9 Emang kamu siapanya...
10
Bab 10 Apakah ini karma
11
Bab 11 Gila kerja
12
Bab 12 Bunda Mama pingin cucu
13
Bab 13 Ulet Bulu
14
Bab 14 Simbiosis mutualisme.
15
Bab 15 Sarapan donat mix sosis
16
Bab 16 Pena tua
17
Bab 17 Penggemar rahasia
18
Bab 18 Wanita tangguh
19
Bab 19 "Love you"
20
Bab 20 Siapa dia
21
Bab 21 Batu jalanan berdebu
22
Bab 22 Gundik laki-laki tua
23
Bab 23 Itu juga mauku
24
Bab 24 Pelan-pelan saja
25
Bab 25 Belum putus
26
Bab 26 Khilaf
27
Bab 27 Kunci Hati
28
Bab 28 Kisah yang tertunda
29
Bab 29 Pemberi warna
30
Bab 30 Terjeda iklan
31
Bab 31 perbincangan di ruang makan
32
Bab 32 Legit dan pulen
33
Bab 33 amunisi perang
34
Bab 34 Rasa berdosa
35
Bab 35 Rahasia sang nyonya
36
Bab 36 Mama sakit?
37
Bab 37 Penyesalan mama
38
Bab 38 Trauma masa lalu
39
Bab 39 Label halal dan tidak halal
40
Bab 40 Bagaikan taman bunga
41
Bab 41 Benang kusut
42
Bab 42 Bagaimana perasaanmu
43
Bab 43 Tak suka makan barengan sama papa
44
Bab 44 Fitnah
45
Bab 45 Mimpipun tidak.
46
Jejak Cinta
47
Bab 47 Dewa mengancam
48
Bab 48 Basmi Serangga
49
Bab 49 Kabur Ya.....?
50
Bab 50 Terpantau
51
Bab 51 Kelembuatan hati
52
Bab 52 Ancaman Tania
53
Bab 53 Diam-diam rindu
54
Bab 54 Sebuah fakta
55
Bab 55 Atur Strategi
56
Bab 56 Kecurigaan Bu Wanda
57
Bab 57 Kejujuran yang menyakitkan
58
Bab 58 Kesedihan bu Wanda
59
Bab 59 Hampir saja
60
Bab 60 Sesuai rencana
61
Bab 61 Stop Tania......!
62
Bab 62 Kekecewaan Wanda
63
Bab 63 Terbongkarnya sebuah rahasia
64
Bab 64 Dua hati yang merindu
65
Bab 65 Dewangga terkontaminasi
66
Bab 66 Berharap cinta pertama dan terakhir.
67
Bab 67 Mendadak Nikah
68
Bab 68 Menunggu putusan
69
Bab 69 Keputusan Dewangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!