18. Menyusulnya

Kamis, 26 Januari

...Seindah apapun senja namun akan tetap memberi luka tak seperti mentari yang selalu memberikan kehangatan sepanjang hari....

...***...

Rayen hampir saja tertawa saat melihat sikap dan tingkah bodoh yang di tunjukkan oleh Kana. Benar-benar sangat lucu baginya. Kanara yang selalu bersikap dingin juga memiliki sisi imut yang sangat jarang-jarang sekali terlihat seperti ini. Mana mungkin Rayen akan melewatkan kesempatan seperti ini?

Suster juga merasa keheranan saat melihat tingkah laku Kana yang terlihat konyol.

"Ini," Kana langsung menyambar kunci yang di berikan oleh Rayen.

Kana berlari lagi keluar dari ruangan itu dengan kakinya yang sakit sehingga jalannya terlihat pincang. Di mata Rayen saat ini, Kana sangat imut bagaikan anak bebek yang tengah berlari mengejar makanannya yang di rebut. Dengan tingkah imutnya seperti ini, Rayen semakin merasa jatuh hati kepadanya.

Kana selalu bertingkah imut dan menggemaskan tanpa dia sadari sama sekali. Meskipun terkadang sikap dan emosinya sangat tak menentu tetap saja membuat Kana tampak imut serta menarik perhatian.

Rayen tersenyum tanpa dia sadari. Suster yang masih berada di dalam ruangan itu menjadi terpesona melihat senyuman dari pria tampan di sebelahnya ini. Senyuman yang sangat manis dan menawan tentu saja ini menarik perhatiannya. Bagaimana bisa seorang wanita menolak pesona semanis ini?

"Apa yang kau lihat?"sinis Rayen.

Suster itu langsung mengalihkan pandangannya seolah-olah tak melihat apa yang terjadi baru saja. Pria tampan ini tampaknya benar-benar sangat galak sekali.

"Ma-maaf saya permisi dulu,"ucap suster itu bergegas keluar.

Tampaknya pria galak yang sialnya tampan ini tak akan mudah dia dapatkan. Mungkin besok atau di kehidupan mimpi dia baru akan mendapatkan pria itu. Percuma saja tampan jika galak seperti itu. Wanita mana yang akan mau memiliki kekasih galak seperti itu.

Tetapi segalak apapun tetap saja dia sangat menarik di mata para wanita.

"Terpaksa deh gua balik naik taksi,"Rayen menghela nafasnya.

Lagipula dia juga tidak akan bisa menolak kemauan Kana. Kana juga bukan tipe orang yang suka di tolak kemauannya.

Rayen melangkah perlahan-lahan keluar dari ruangan itu. Menatap sekitarnya yang tampak ramai dengan orang-orang yang sedang berobat maupun menjenguk kerabatnya. Mereka sangat sibuk sekali dengan kegiatannya masing-masing tampaknya tanpa ada kesempatan untuk melihat orang lain.

"Saya mau bayar atas nama Asmi,"

Rayen mencari-cari asal suara itu. Ini sepertinya benar-benar sangat familiar di dalam pendengarannya. Siapa orang itu? Dimana dia? Rayen pergi ke segala arah untuk mencarinya.

Bagaimana bisa orang itu berada di sini?

"Ini uangnya,mbak."

"Baik, saya terima ya kak,"

Tatapan Rayen langsung tertuju kepadanya. Ternyata itu memang benar-benar suara dari Adira. Kenapa anak bungsu keluarga Diaskara ada di sini? Sebuah hal picik menarik di dalam otak Rayen. Kebetulan sekali dia masih memiliki sedikit dendam pada Aldy Rakhan Diaskara.

Bukankah ini adalah kesempatan bagus melampiaskannya kepada Adira?

"Halo cantik!"sapa Rayen.

Adira menatap kebelakang dan menunjukkan wajah datarnya saat berhadapan dengan Rayen. Rayen adalah salah satu kaki tangan dari Kana yang membuatnya juga membenci Rayen. Kanara yang pernah membuat kakaknya jatuh hati hingga tak mampu melupakannya hingga saat ini.

Dendam Adira kepada Kanara sangatlah banyak serta tak terhingga.

"Mau apaan lu?"tanya Adira sinis

Adira tahu jika orang yang berada di hadapannya saat ini adalah seorang wakil ketua geng ATHARIOZ yang di juluki sebagai singa jalanan milik ATHARIOZ.

Nama geng ATHARIOZ sudah sangat di kenal banyak orang saat ini. Geng yang memiliki nama yang harum serta sangat di takuti banyak orang. Banyak geng motor yang sudah tunduk dan mengaku bahwa ATHARIOZ adalah satu-satunya geng paling berbahaya di jalanan.

Adira tentunya tidak akan begitu bodoh sehingga mencari-cari kesempatan mendekatinya. Ini sama saja dengan menyerahkan diri untuk di bunuh secara sukarela. Bahkan Aldy kakaknya saja tidak bisa menandingi kekuatan dari Wakil ketua geng ATHARIOZ itu.

"Tiger, Lo dimana?"teriak Kana memasuki apartemen milik Farel.

Otak Kana benar-benar buntu saat ini memikirkan jawaban yang tepat untuk menenangkan kekasihnya itu. Dengan sikap Farel yang kekanak-kanakan mungkin saja Kana akan sangat sulit sekali membujuknya.

Luka-luka di tubuhnya kini mulai kembali terasa nyeri.

"Tiger, gua tau lo di sini. Keluar dan dengerin penjelasan gua!"titah Kana berharap Farel keluar.

Namun di detik berikutnya tetap saja dia tidak menemukan keberadaan Farel. Padahal Kan sangat yakin sekali jika Farel berada di sini. Mungkin saja Farel bersembunyi untuk menghindarinya. Lihatlah betapa kekanak-kanakannya tuan muda Abnibrata ini!

Kana merasa sangat jengkel sekali menghadapi sikap Farel. Meskipun jauh di dalam hatinya dia tetap merasa bersalah atas apa yang membuat Farel salah paham kepadanya. Kana benar-benar tidak menyangka jika CEO Abnibrata ini sangat labil sekali.

"Hiks..huhuu! Kana sialan!"

"Seharusnya dari awal gua gak percaya lo beneran sayang sama gua!"

Kana mendengar suara teriakan dari kamar mandi. Tangisan yang sangat besar itu tentu saja membuat Kana menjadi kaget. Pria itu tidak benar-benar menangis bukan?

Kana berjalan perlahan-lahan masuk ke dalam kamar mandi milik kekasihnya ini.

"Aaaa! Kana gak sayang Arel agyy..huhuu!!"tangisnya.

Ini adalah kali ke pertamanya Farel menangis untuk seorang wanita selain ibunya. Tampaknya tempat Kana di dalam hati seorang Farel Laskara Abnibrata memang sudah tidak bisa untuk di ragukan lagi.

Hati Farel sangat sakit rasanya ketika melihat gadisnya berlaku seperti itu.

Farel awalnya memang sudah tahu jika Kana adalah gadis yang memiliki banyak sekali koleksi laki-laki, tetapi hal tadi tampaknya benar-benar membuat hati Farel sangat teriris. Sakit, sangat sakit sekali rasa di dalam hatinya.

Farel terus menangis dan sesekali meninju dinding untuk melampiaskan amarahnya dan kekecewaannya. Tangannya yang tadinya mulus kini telah berubah menjadi memar dan berdarah. Pelampiasan satu-satunya yang bisa Farel lakukan saat ini hanyalah seperti ini.

"Gausah kekanak-kanakan kayak gini!"sarkas Kana yang tiba-tiba saja datang.

Farel merasa kaget dengan kehadiran Kana yang tak terduga. Bagaimana bisa gadisnya berada di sini?

Ada sedikit rasa senang di hati Farel saat mengetahui Kana menyusulnya kemari. Meskipun demikian, rasa kecewanya masih tetap saja tersisa dan menggembu-gembu untuk di lampiaskan. Bagaimana ini? Rasanya tidak mungkin Farel melampiaskannya kepada Kana.

"Pergi lo dari sini anjing!"teriak Farel marah.

Kata-kata kasar meluncur keluar dari mulutnya.

Kana menatap Farel datar dengan kata-kata kasar yang baru saja dia berikan. Tatapannya sangat tajam dan ganas. Seolah-olah disini Farel adalah pelaku kejahatan yang seharusnya di hukum. Ada apa ini?

Terpopuler

Comments

Elma Yusniwati

Elma Yusniwati

lanjt thor semangat terus

2023-01-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!