Senin,23 Januari
Keluarga adalah rumah pertama bagi seorang anak. Namun kalau keluarganya hancur, dimana lagi seorang anak mendapatkan rumahnya?
***
Rayen benar-benar merasa letih menghadapi singa betina satu ini. Terlihat begitu tangguh ketika melawan seseorang, namun jika di dalam keluarganya tak lebih hanya seperti seekor serangga tak berguna. Kana memang sangat menghormati keluarganya sehingga tidak ingin melawan sedikitpun.
Hal ini memang tampak bodoh sekali namun tetap saja inilah kenyataan dari seorang Kanara Naavaila Athalia, si ketua geng ATHARIOZ yang sangat di takuti di jalanan.
"Makanya bee kamu tuh harus bisa ngelawan sesekali,"Rayen menasehati.
Sebenarnya Rayen sedikit takut untuk menasehati gadis ini. Takut kalau saja dia akan mengamuk seperti biasanya. Emosi yang tak terkontrol dari Kana memang sangat sulit untuk di kendalikan. Jika ada yang bisa mengendalikan emosinya itu mungkin adalah keluarganya. Di hadapan keluarganya, Kana selalu bersikap lemah dan mudah di tindas.
Rayen tidak pernah mengerti kenapa Kana menjadi sangat lemah. Tetapi dia tahu kalau Kana bukanlah gadis yang bodoh.
" Ba bi ba bi!! Apaan?"sergah Kana.
Kana memang selalu galak pada setiap orang. Suster saja tidak berani mengobatinya sebab di marahin lebih dahulu. Alhasil akhirnya Rayen sendiri yang harus mengobatinya. Rayen tentu saja akan melakukan hal itu dengan sukarela.
"Argkk...mpshtt.. pelan-pelan,"desis Kana.
Pipi Rayen langsung bersemu mendengarkan hal itu keluar dari mulut Kana. Bagaimana bisa gadis ini mendesah seperti itu? Rayen berusaha untuk menahan dirinya dari godaan setan kecil ini. Setan kecil mana yang begitu cantik dan keras kepala? Kanara lah jawabannya.
Kana terus meringis kesakitan saat Rayen mengobati luka-luka yang berada di seluruh tubuhnya. Luka-luka ini memang sangat banyak meskipun tak begitu parah. Tetapi tetap saja Kana merasa kesakitan sekali. Padahal selama ini dia pernah mengalami luka yang lebih dalam daripada ini. Hal ini juga tak hanya sakit di fisik tetapi juga hatinya merasa sangat sakit saat merasakannya.
"Kenapa bisa-bisanya Frans bodoh itu baru memberitahu ku--"
"Arghkk..! s-sakit...mpshtt,"suara Kana terdengar keluar.
Langkah Farel langsung terhenti saat mendengarkan suara itu.
Hatinya terbakar emosi dan cemburu membara menjadi satu. Bagaimana bisa gadisnya melakukan hal itu? Farel tidak mungkin salah mendengarkannya. Ini sungguh-sungguh suara dari Kanara. Apa mungkin Kana sebodoh itu melakukan hal menjijikkan di rumah sakit?
"Ray! Arghkk..."
"Sabar goblok!"
'DEG..
Jantung Farel seolah-olah berhenti berdetak seketika. Sakit? Ini sangat sakit sekali baginya.
Mengapa semesta begitu cepat merebut kebahagiaan darinya? Rasanya baru kemarin dia menikmati kebahagiaan setelah bertahun-tahun lamanya lupa cara untuk bahagia. Setelah bertahun-tahun lamanya terpuruk di dalam jurang trauma yang sangat dalam. Namun setelah dia menemukan kebahagiaan itu juga bertahan hanya sementara saja. Lantas haruskah Farel menyerah untuk saat ini?
"Titip ini untuk pasien dengan nama Kanara Naavaila Athalia," Farel mencegat salah satu suster.
Suster hendak menolak bungkusan yang mau di titipkan oleh Farel. Tetapi semuanya tak jadi saat melihat sejumlah uang yang di berikan oleh Farel. Suster itu langsung menunduk dengan hormat melihat Farel yang pergi dengan terburu-buru.
"Eh lo gak penasaran kenapa tuh cowok buru-buru pergi? Apa jangan-jangan ini bag isinya bom lagi?"temannya mulai menerka.
Sebab penampilan Farel yang sangat acak-acakan sangat mencurigakan sekali bagi mereka. Meskipun dengan penampilan yang acak-acakan, Farel tetap saja memiliki wajah tampan yang mampu memikat hati para wanita. Hanya saja aura yang dia keluarkan selalu saja membuat orang-orang merasa tertekan saat berada berdekatan dengannya.
Seorang Farel Laskara Abnibrata memang sangat sulit untuk di dekati. Apalagi jika orang itu bersikap genit, Farel dengan mudahnya pasti akan menendangnya begitu saja.
"Semoga aja kaga!"harapnya.
Suster ini tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan mendapatkan begitu banyak uang dengan cuma-cuma. Uang yang di berikan oleh Farel barusan juga bukan jumlah yang kecil bagi mereka. Mungkin jika di bandingkan dengan maka akan setara dengan gaji mereka selama 2 bulan bekerja.
Suster-suster di rumah sakit ini mulai kembali bergosip dengan keadaan barusan.
Ada juga sebagian yang bergosip tentang teriakan Kana yang sangat menonjol sekali. Namun meraka hanya bisa memaklumi itu semua sebab itu bukanlah pertama kalinya lagi terjadi di sini. Hal yang terus-menerus terjadi akan membuat orang-orang yang melihatnya merasa biasa saja.
"Anterin gih! Keburu dia balik lagi deh,"saran temannya.
Suster yang mendapatkan tugas dari Farel tadi langsung bergegas masuk ke dalam ruangan tempat Kana berada. Awalnya suster tersebut memang sedikit canggung untuk masuk melihat pasangan yang dia kira sedang bermesraan di dalamnya.
Tanpa ragu-ragu lagi, suster tersebut mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan.
"Permisi nona Kana,"
Kana dan Rayen yang berada di dalam langsung mengalihkan pandangannya. Kapas dan antibiotik masih berada di tangan Rayen.
Tatapan suster itu langsung tertuju pada tangan Rayen. Sepertinya terjadi sedikit kesalahpahaman pada tuan muda yang dermawan tadi. Suster tersebut kemudian berinisiatif untuk memberitahu sedikit informasi kepada Kanara kemudian. Bukankah dia tak akan rugi jika sedikit memberitahu? Lagipula dia juga telah menerima uang yang banyak.
"Ada apa?"tanya Kana datar.
Tekanan yang di rasakannya saat mendekati Kana saat ini hampir sama dengan tekanan saat bersama Farel. Mungkinkah kedua orang ini pasangan? Lalu jika mereka memang pasangan, pria di sebelah nona Kana itu siapa?
"Jika kemari hanya untuk melihat-lihat kau bisa keluar!"sinis Kana.
Suster tersebut langsung sadar dari lamunannya. Dia terlihat gagap saat menghadapi Kana yang sangat dingin seperti ini. Kelihatannya Kanara bukanlah orang yang gampang untuk di singgung. Suster ini tidak ingin menyembunyikan apapun dari nona muda satu ini yang terlihat sangat berbahaya dan tak mudah untuk di provokasi.
"Saya mengantar barang titipan dari seseorang untuk nona Kana,"
Suster tersebut maju sedikit dan menyerahkan bag itu dengan hormat.
Kana mengerutkan keningnya saat melihat bag tersebut. Rayen malahan seperti tidak ingin tahu apa isinya. Menurut Rayen, itu pasti hadiah dari salah satu laki-laki koleksi milik Kana. Meskipun ada sedikit rasa cemburu yang mendera di dalam hatinya. Namun tetap saja dia tidak bisa melakukan apapun pada Kana. Kana bukanlah tipe gadis yang suka di provokasi menurut Rayen.
"Ini dari siap--"
Ucapan Kana terpotong saat melihat isi bagnya. Ini semua adalah makanan kesukaan Kana yang terakhir kali Kana minta belikan kepada Farel. Sial, apakah benar ini dari Farel?
"Anu,tadi saya melihat kalau..."
"Kalau apa?"tanya Rayen penasaran.
Kana melepaskan pandangannya dari bag ini dan menatap suster yang tampaknya bimbang untuk mengatakannya.
"Tuan muda yang memberi ini tampaknya sangat kesal setelah mendengar jeritan nona Kana,"jawabnya dengan ragu.
Kana langsung terlonjak saat mendengar pengakuan dari suster ini. Celaka! Ini berarti Farel telah salah paham kepadanya.
Buru-buru Kana bangkit dari kasurnya dan berlari keluar ruangan. Rayen dan suster itu hanya bisa kaget melihatnya yang sangat cepat pergi. Namun selang beberapa menit kemudian, Kana kembali dengan keringat bercucuran.
"Kunci motor mana?"tanya Kana buru-buru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Elma Yusniwati
lanjut thor
2023-01-28
1