05.Makan malam

         Rabu,28 Desember

Jika kamu sudah berani untuk jatuh cinta berarti kamu juga sudah menyiapkan hati untuk terluka.

     Farel Laskara Abnibrata

***

"Aku ba-baik saja,"gugup Asmi.

Kana mengetahui cara Asmi menjawab yang sedikit ragu dan gugup itu membuat rasa curiga bangkit di hati Kana. Apa yang terjadi pada Asmi? Kana merasa tidak tenang sama sekali namun lebih memilih untuk merendam semuanya.

"Yaudah aku matiin dulu,"Kana menutup telpon.

Kana baru saja menyadari hal yang terjadi sebelum ini. Mungkin saja saat ini Asmi sedang menghabiskan waktu berduaan dengan Adira, kekasih barunya itu.

"Ikhlas Kan! Ayo lu harus bisa move on!!"

Kana menyemangati dirinya sendiri tapi sekarang belum menyadari apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri saat ini.

"Sudah bangun,hm?"Farel tiba-tiba masuk begitu saja.

Kana langsung kaget saat melihat Farel yang berjalan masuk ke dalam kamarnya.

"Gimana lo bisa masuk ke kamar gua?!"kaget Kana.

Farel terkekeh saat mendengarkan ucapan Kana. Kamarnya? Baru beberapa waktu Farel meninggalkan Kana di sini dan kamar ini sudah menjadi miliknya? Atau apa mungkin Kana belum menyadari jika dia sekarang berada di dalam villa milik tuan muda Abnibrata.

Kana mengerutkan keningnya heran melihat Farel yang tersenyum saat melihat reaksinya. Kana mengira jika Farel sudah gila sehingga dia bisa bersikap seperti itu.

"Apa villa ini senyaman itu?"tanya Farel lembut.

Kana memiringkan kepalanya heran sebab tak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh Farel. Sepertinya setelah tidur Kana melupakan semuanya serta ingatannya benar-benar sudah kosong seperti baru.

"Wait.."

Kana melihat ke sekitar dan terlonjak kaget.

"Gak perlu lebay gitu,"sindir Farel.

Reaksi Kana memang terlalu lambat namun tetap saja menurut Farel itu sedikit berlebihan. Seharusnya gadis ini daritadi terkejut seperti itu namun otaknya terlalu lama untuk merespon semua ini. Benar-benar gadis lemot!

Kana menjadi panik serta keheranan mengapa dia bisa ada di sini. Apakah dia telah di culik oleh Farel? Tidak mungkinkan jika seorang tuan muda Abnibrata menculik seorang gadis muda? Lagipula Kana juga tak memiliki harta apapun untuk di mintai tebusan atau tubuhnya juga tak begitu bagus.

"K-kamu ja-jangan mendekat!!"Kana mundur ke belakang sambil memegangi dadanya.

Kana benar-benar sangat was-was pada Farel saat ini. Walaupun Kana adalah seorang gadis playgirl yang selalu memainkan hati banyak laki-laki tapi tetap saja Kana takut pada seorang laki-laki seperti Farel.

Farel yang melihat reaksi Kana entah mengapa sedikit tertarik untuk mempermainkan gadis ini. Sedikit menggodanya tidak masalah bukan?

"Kenapa mundur manis?"goda Farel dengan nada ingin menarik perhatian.

Kana bergidik ngeri dengan sikap yang di tunjukan oleh Farel saat ini. Apakah Farel sudah kehilangan kewarasan? Bukankah yang baru saja putus cinta adalah dia? Lalu mengapa jadi Farel yang hilang kewarganegaraan?

"Awas!"

Farel langsung menangkap tubuh Kana yang hendak jatuh dari kasur. Posisi mereka berdua saat ini sangatlah ambigu. Kali ini Kana berada di atas tubuh kekar Farel. Mata mereka saling menatap dengan perasaan aneh. Ada apa ini? Kana merasakan ada desiran aneh yang timbul di hatinya saat dia berdekatan dengan Farel.

Farel sangat kagum menatap mata hazel Kana yang sangat menenangkan baginya itu.

"Mau sampai kapan lo di atas gua?"tanya Farel.

Kana bersemu merah saat mendengar hal itu. Dengan terburu-buru dia turun dari tubuh Farel. Apakah Farel bukan seorang manusia? Bisa-bisanya dia mengucapkan hal memalukan seperti itu dengan raut wajah datar. Kana tak habis pikir dengan pria satu ini.

"Kenapa muka lo merah-merah gitu?"goda Farel.

Kana memalingkan wajahnya karena malu. Sepertinya Farel benar-benar tak tahu malu selalu menggodanya dengan beberapa kalimat saja. Mungkin Kana lah yang sangat mudah tergoda sehingga hanya dengan beberapa kata Kana sudah bisa salah tingkah.

Namun jika di lihat-lihat lagi, Kana terlihat imut saat sedang salah tingkah.

"Apa lu lihat-lihat?!"Kana berusaha terlihat garang.

Tapi bukannya garang, Kana malah terlihat semakin imut di mata Farel. Kana memang sangat imut dan menarik perhatian.

"Ada yang sakit?"tanya Farel memecah kesunyian.

Kali ini nada bicara Farel benar-benar sangat lembut dan hangat kepada Kana. Farel benar-benar bersikap sangat baik kepada Kana. Bahkan mereka baru bertemu beberapa hari dan pertemuannya juga tak di sengaja. Tampaknya di tolak oleh Asmi adalah jalan untuk Kana bersama dengan kakaknya Asmi.

Mungkin agak sedikit keterlaluan namun Kana merasa sedikit aman saat berada dengan Farel.

"Mata ku bengkak.."rengek Kana.

Farel merasa sangat bahagia melihat sikap manja yang baru saja di keluarkan oleh Kana. Entah mengapa namun rasanya itu sangat membahagiakan untuk Farel. Sepertinya Farel akan memiliki kebiasaan baru kali ini yaitu di repotkan oleh Kana.

Farel mendekati Kana untuk melihat matanya yang bengkak. Farel justru sangat senang dengan ini semua.

"Bengkak,ya?"Farel mengusap mata Kana.

Kana hanya mengangguk pelan mengiyakan apa yang di ucapkan oleh Farel. Mata Kana saat ini benar-benar bengkak akibat terlalu lama menangisi Asmi yang menolaknya. Hatinya terlalu hancur untuk tumbuh dan berkembang saat ini.

'CUP

Kana sangat kaget dengan ciuman yang di berikan oleh Farel. Kana tak berkedip sedikitpun setelah di beri ciuman oleh Farel. Apakah ini mimpi? Mengapa Farel selalu hobi melakukan semuanya dengan dadakan seperti ini?

"Gimana?"

Kana langsung berkedip dan kembali bernafas dengan normal. Kana menatap Farel tak percaya dengan apa yang di lakukannya.

"Makan yuk!"

Farel langsung menggendong tubuh Kana tanpa basa-basi. Kana memberontak tapi Farel tetap saja melakukannya. Demi apapun Kana sangat baper dengan tingkah Farel saat ini.

"Lepasin!! Harimau kutub!!!"teriak Farel.

"Panggilan yang bagus,"puji Farel.

Farel menurunkan tubuh Kana di atas kursi. Kana merenggut kesal dengan sikap Farel yang selalu melakukan semua hal tanpa persetujuannya.

Kana melipat kedua tangannya di depan dada. Kana memanyunkan bibirnya kesal dengan sikap Farel yang selalu seperti ini. Bukankah ini sudah sedikit keterlaluan? Mereka berdua awalnya hanya berjanji untuk mendekati Asmi tapi tampaknya semuanya sekarang tak hanya sesederhana meminta bantuan.

"Makan dulu galauin orang juga butuh tenaga.."

Kana bertambah kesal dengan ucapan yang baru saja di keluarkan oleh Farel.

Apakah dia benar-benar manusia? Baru saja Farel membuat Kana salah tingkah tapi sekarang Farel malah mengeluarkan kata-kata yang menyebalkan untuk Kana. Bukankah itu keterlaluan?

"Gak laper!"

Farel mengambil makanan satu suap dan memasukkan ke dalam mulutnya. Farel berjalan ke arah Kana dan menyuapi Kana dengan mulutnya.

Mata Kana terbelalak kaget dengan tingkah gila yang di lakukan oleh Farel. Ada apa ini semua?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!