Senin, 02 Januari
Gemintang di jumantara yang gulita,Adiwarna nan kirana namun Aksa, layaknya dirimu yang aksa dariku dan lengkara di gapai.
Kanara Naavaila Athalia.
***
Semua orang langsung mengalihkan perhatiannya kepada Farel. Kana sedikit lega saat melihat Farel yang berada di sini.
"Pacar? Sejak kapan pacar saya jadi pacar anda?"sinis Elvan.
Kana terkesiap saat mendengarkan ucapan Elvan tersebut. Bagaimana Kana bisa lupa jika di sini masih ada seorang pacarnya yang lain? Kana tak terlihat takut sedikitpun menghadapi hal ini. Kana bukanlah gadis kemarin sore yang tak memperhitungkan segalanya. Kana tentunya akan melepaskan jika Elvan meminta lepas namun untuk Farel, Kana tak akan melepaskannya semudah itu.
Elvan yang semenjak tadi diam merasa sangat tersakiti dan kesal saat Farel menyebut-nyebut Kana adalah miliknya.
"Saya tidak ada waktu untuk bermain permainan sakit hati dengan mu!"sarkas Farel.
Farel memang telah mengetahui semua hal ini. Kana memang memiliki banyak laki-laki di belakangnya tetapi tetap saja Farel tidak ingin melepaskan Kana begitu saja. Sebuah rasa yang telah ada akan sulit untuk di hapuskan meskipun kenangannya masih singkat. Kenangan tersingkat biasanya adalah hal yang paling sulit untuk di lupakan oleh hati.
Hal yang di permasalahan oleh Farel saat ini hanyalah ke hadiran Aldy. Farel sedikit tak menyangka jika gadis yang sekarang berstatuskan kekasihnya ini ternyata merupakan kakak dari mantan kekasihnya yang tak lain adalah Adira. Apakah ini sebuah kebetulan?
"Dia?"
"Kekasih ku,"jelas Kana datar.
Kana benar-benar tidak ingin berhubungan sedikitpun lagi dengan Aldy. Cukup sekali jatuh dari jurang serta tak ingin kembali jatuh melukai diri sendiri. Luka kemarin belum sembuh jadi tak ingin membuat luka baru untuk menyakiti hati yang sudah mulai sembuh.
Farel sangat kesal saat melihat tatapan Kana yang sangat dalam kepada Aldy.
"Kamu sakit?"Aldy menempelkan tangannya ke dahi Kana.
Farel yang melihat hal itu langsung refleks menepis tangan Aldy. Tatapan Farel kepada Aldy saat ini sangat garang dan penuh tekanan. Natalie saja sudah tak berani berkutik sebab merasakan tekanan yang sangat kuat dari Farel.
"Wanita ku tidak memerlukan perhatian dari orang lain!"sinis Farel.
Farel yang tak ingin berbasa-basi lagi langsung menggendong tubuh Kana dan membawanya pergi. Kana sempat memberontak namun semuanya sia-sia karena kekuatan Farel lebih besar darinya.
Aldy menatap nanar kepergian Kana bersama Farel. Perpisahan secara baik-baik akan membuatmu merasa sulit melupakan sebab tak memiliki alasan untuk membencinya. Sebaik-baik sebuah perpisahan tetap saja akan menimbulkan sebuah sakit yang tak terhingga.
"Masih ingin kembali padanya?"sinis Natalie.
"Aku sudah memiliki mu untuk apa mencari gadis lain lagi?"Aldy berusaha mengalihkan perhatian Natalie.
Natalie tentu saja senang dengan jawaban yang di berikan oleh Aldy. Meskipun demikian, dia tetap saja masih memiliki keraguan jika Aldy masih mencintai Kana. Untuk saat ini Natalie juga tak bisa melakukan apapun sebab Kana adalah wanita milik tuan muda Abnibrata.
Elvan menggerutu kesal saat melihat Kana di bawa oleh Farel. Hatinya sakit melihat itu semua namun Elvan sebelumnya juga telah mengetahui jika Farel bukanlah orang yang mudah untuk di singgung. Lebih baik kedepannya dia menjaga jarak dari Farel jika tidak ingin berakhir buruk. Farel bukanlah lawan yang seimbang dengannya.
"Huh! Lihat saja aku akan mencari cara untuk mendapatkan gadis ku kembali," gerutu Elvan.
Cinta memang membutuhkan sedikit pengorbanan untuk mencapainya namun jangan terlalu banyak berkorban jika tak ingin berakhir sakit.
Di sebuah jurnal pernah menuliskan "cintailah dia setulus mungkin,terima segala kekurangannya, maka setelah itu dia akan menyakiti mu tanpa belas kasihan."
Farel menurunkan tubuh Kana di atas wastafel. Kana cemberut saat ini dengan perlakuan Farel yang menurutnya saat intim. Pipinya jelas bersemu namun sikapnya malah seolah-olah dia tak menyukai. Seorang gadis memang selalu melakukan hal seperti ini. Bersikap seolah-olah tak suka padahal sangat menginginkannya.
"Selingkuhan mu yang keberapa?"tanya Farel tanpa basa-basi.
Kana mengira Farel akan marah jika mengetahui ini semua. Tetapi melihat sikapnya saat ini sepertinya dugaan Kana salah.
"Lupa ngitung tapi jadwalnya sih hari ini mau nemenin dia.."jawab Kana seadanya.
Farel langsung menjadi emosi saat Kana berkata ingin menemani laki-laki lain. Apakah gadis ini terlalu polos? Atau mungkin terlalu bodoh? Farel sangat emosi saat ini.
"APA DIA SUDAH MENYENTUH MU?!"amuk Farel.
Kana terlonjak kaget saat Farel meninggikan badan suara kepadanya. Ini bukanlah seperti Farel yang dia kenal. Farel yang biasanya selalu memanjakan Kana dengan berbagai cara. Tampaknya Kana memang benar-benar telah menyentuh batas kesabaran seorang Farel Laskara Abnibrata.
Selama ini Kana memang selalu mendapatkan bentakan dari orangtuanya namun entah mengapa kali ini terasa sangat sakit saat Farel yang membentaknya.
"Gua gak semurahan itu sampai mau dia sentuh!" Kana tak terima.
Kana juga ikut meninggikan nada suaranya meskipun nyatanya tubuhnya telah bergetar sangat hebat kali ini.
Kana tak sanggup menghadapi sikap Farel yang tiba-tiba kasar kepadanya. Kesalahan apa yang telah Kana buat sehingga Farel bersikap seperti ini kepadanya? Kana sangat tak menyangka dan tak siap dengan perlakuan Farel seperti ini.
"Lo itu emang murahan,Kan! Lo selalu selingkuhin gua dan jalan sama cowok yang berbeda-beda!"
"Selain murahan apa lagi kalau gitu,hah?!"
"Gak bersyukur banget sih lo! Udah bagus di kasih cowok kayak gua masih aja selingkuh!!"
Farel kali ini benar-benar mengomel dan mengeluarkan segala isi hatinya. Sepertinya kendali kesabaran seorang Farel Laskara Abnibrata telah habis oleh gadis kecil di depannya saat ini.
"Gak nyangka ternyata gua serendah ini di mata lo!"kecewa Kana.
Kana mendorong tubuh Farel dan hendak turun dari atas wastafel ini. Rasanya posisi Kana saat ini sangatlah intim dan tentunya akan mudah menimbulkan pikiran negatif seseorang. Tidak tahu apa Farel sengaja melakukannya atau tidak.
Mengapa hati Kana terasa sangat sakit saat Farel berkelakuan seperti ini kepadanya? Bukankah niat awalnya hanya untuk bermain-main saja? Rupanya hati tak bisa di ajak bekerjasama untuk mengkhianati kali ini. Hati yang biasanya kejam selalu menyakiti kini malah menginginkan sebuah kasih sayang. Ada apa ini?
"Kalau tahu kayak gini mendingan kita udah--"
Farel menciumi bibir Kana sehingga Kana tak sempat untuk melanjutkan kata-katanya. Farel tidak ingi Kana melanjutkannya. Mungkin Farel belum siap mendengarkan semua kata-kata itu keluar dari mulut Kana, gadis yang saat ini dia cintai dan gadis yang memiliki posisi khusus di hatinya.
"Gua gak bakal biarin lo ninggalin gua lagi,Zell.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments