Senin,26 Desember
Sekuat apapun usaha mu untuk membuatnya jatuh cinta tetap saja tidak akan berguna. Kau tahu mengapa? Karena bukan kau yang dia inginkan.
Kanara Naavaila Athalia.
***
Kana berlari keluar dari private room itu dengan tergesa-gesa tanpa sengaja menabrak seseorang.
"Hey, apa yang terjadi?"tanya Farel khawatir.
Kana mendongakkan kepalanya melihat siapa yang baru saja dia tabrak.
Saat mengetahui bahwa orang yang dia tabrak itu adalah Farel, Kana langsung memeluknya erat. Tangis yang dari tadi berusaha dia tahan sekarang Kana tumpahkan di dada Farel. Entah mengapa rasanya Kana sangat nyaman dan hangat dalam dekapan Farel.
"Are you ok,dear?"lirih Farel.
Raut kekhawatiran tak bisa di sembunyikan dari wajah seorang Farel Laskara Abnibrata. Ada rasa khawatir serta kekesalan yang terlukis di wajah seorang Farel.
Farel sangat tak terima melihat Kana menangisi Asmi seperti ini. Pantaskah Asmi membuat gadisnya menangis? Tunggu.. gadisnya?Entah mengapa sekarang Farel malah bertekad untuk menjadikan Kana sebagai miliknya dan memberantas setiap orang yang menyakiti Kana mulai hari ini.
"As-asmi hiks dia..uwaaa hiks dia..."Kana terisak sambil menunjuk private room yang sebelumnya di siapkan Farel.
Melihat Adira yang tadinya ikut masuk sepertinya Farel sudah tahu apa yang terjadi di sini. Tetapi untuk saat ini Farel tidak bisa menghukum Asmi terang-terangan di hadapan Kana. Kana pasti akan bertambah sakit hati jika Farel melakukan semua itu. Dan juga ada kemungkinan jika Farel melakukan semua itu Kana akan menjadi benci kepadanya.
"Ha-hati aku s-sakit hiks.."Kana menangis lebih keras lagi.
Kali ini tak hanya tangisan yang keluar tetapi juga Kana memukul-mukul kecil dada bidang milik Farel sebagai bentuk pelampiasan emosinya.
Farel juga tidak menghentikan semua itu. Farel malah diam sambil mengelus-elus rambut Kana untuk membuat Kana merasa sedikit tenang.
"Udah,ya? Kamu gak pantes nangisin anak sialan kayak gitu.."ujar Farel hangat.
Detik berikutnya Farel menggendong tubuh Kana dengan sangat entengnya. Tubuh kekar Farel tidak merasa keberatan sedikitpun menggendong Kana.
Kana hanya terus menangis serta tak peduli dengan apapun yang di lakukan oleh Farel kepadanya. Yang Kana inginkan saat ini hanyalah mengungkapkan rasa sedihnya kepada Farel.
Farel membawa Kana masuk ke dalam mobilnya. Beberapa menit setelah letih menangis Kana pun mulai tertidur di pangkuan Farel. Farel awalnya merasa bingung bagaimana dia akan membawa mobil jika Kana tidur dalam posisi seperti ini padanya?
"Farel?"tiba-tiba seseorang mengetuk jendela mobil.
Farel membukanya dan melihat siapa orang yang berani melakukan hal itu pada mobilnya. Rupanya itu adalah Fadra, salah satu teman dekat Farel.
Tanpa basa-basi Farel langsung memerintahkan Fadra, "masuk ke dalam!"
Fadra menjadi kaget dengan sikap Farel yang sangat tiba-tiba seperti ini. Di tambah lagi dengan seorang gadis yang berada di pangkuan Farel. Bukankah hal ini terlalu tak mungkin? Seorang Farel Laskara Abnibrata yang biasanya selalu menghindar dari wanita atau bahkan tak segan-segan mengasari wanita yang berani berbuat genit kepadanya. Sekarang?
"Gua gak lagi mimpi kan?"tanya Fadra masih tak percaya.
"Bawa mobilnya balik ke villa gua!"perintah Farel.
Farel tidak menunjukkan ekspresi apapun meskipun sedang memerintah seseorang. Sepertinya tak salah jika Farel di juluki CEO kejam, Farel benar-benar seorang CEO berdarah dingin.
Fadra terpaksa menurut sebab melihat raut wajah Farel yang tak bersahabat sedikitpun. Tampaknya Farel bisa meledak kapan saja namun dia masih menahannya. Apa mungkin karena gadis di pangkuannya itu? Fadra tidak mengetahui semua itu serta dia tidak ingin ikut campur karena masih menyayangi nyawanya.
"Jangan senang dulu, Asmi. Lo bakal gua kasih pelajaran abis ini!"batin Farel.
Selama ini Farel memang tidak begitu menyukai Asmi namun Farel masih berusaha menahan semua itu sebab ibunya. Semenjak ibu Farel yang bernama Lysa menikah dengan ayah Asmi membuat Farel jadi benar-benar harus menjaga jarak dengan ibunya.
Kali ini Farel sepertinya tidak bisa mentolerir lagi. Asmi sudah terlalu jauh berbuat sehingga berani untuk melakukan semua itu pada gadis yang dia sukai. Farel tidak terima jika gadisnya di tindas seujung kuku pun oleh siapapun itu kecuali dirinya. Farel pastikan orang yang menindas miliknya akan memiliki hidup yang tak tenang.
"Kita sampai.."desis Fadra.
Fadra benar-benar merasa tak bisa bernafas lega saat berada di dalam mobil bersama dengan Farel. Tekanan yang di berikan oleh Farel terlalu besar sehingga Fadra tak mampu untuk mengatasinya.
Farel tak berbicara sepatah katapun hanya hanya langsung menggendong tubuh Kana masuk ke dalam villa miliknya itu.
"Siapapun yang udah bikin harimau satu itu ngamuk gua do'ain semoga lu gak mati mengenaskan.."lirih Fadra setelah Farel memasuki villanya.
Farel tidak pernah bermain-main pada setiap orang yang berani membuatnya marah. Selama ini orang yang membuatnya marah selalu mendapatkan balasan yang tak terduga. Paling kecil mereka akan koma jika sudah berhadapan dengan seorang Farel Laskara Abnibrata.
Fadra hanya mengira bahwa orang yang berani menyakiti Farel adalah orang yang sudah bosan hidup.
"Tidur nyenyak,sayang"
Farel meletakkan Kana dengan hati-hati bagai sebuah berlian yang sangat berharga. Kana masih dalam keadaan tertidur sebab kelelahan tadi. Menangis lalu memukul Farel bukankah itu membutuhkan tenaga ekstra?
Farel mengecup kening Kana pelan agar tak membangunkan tidur gadis kecil itu. Selanjutnya Farel akan memberikan Asmi pelajaran karena telah berani membuat gadisnya menangis seperti ini. Farel merasa sangat bodoh sebab awalnya telah membiarkan Kana bersama dengan Asmi yang hanya bisa membuat air mata untuk gadis kesayangannya itu.
"Lo kira gua takut sama Mavendra? Lo udah melampaui batasan..!"geram Farel.
Farel keluar dari kamar itu dan menutup pintu sangat pelan sekali takut jika itu mengganggu tidur Kana yang terlihat cukup nyenyak.
" bawa adik kesayangan gua ke villa Zellhouse!"perintah Farel.
***
Asmi saat ini merasa gelisah setelah menolak Kana begitu saja. Apalagi di awal Asmi melihat Farel bersama dengan Farel. Asmi sangat mengetahui tabiat kakaknya itu yang sangat kasar.
Asmi berjalan mondar-mandir karena panik kalau Kakaknya akan mencarinya untuk membuat perhitungan. Asmi sendiri merasa bahwa Farel pasti memiliki hubungan khusus dengan Kana sehingga itu Farel bersedia untuk membantu gadis itu. Asmi juga tahu bahwa Farel tidak sembarangan ingin membantu seseorang jika dia tak mendapatkan timbal balik yang menggiurkan.
"Maaf tuan muda Mavendra, saya di perintahkan oleh tuan Farel untuk membawa anda menemuinya.."asisten Farel tiba-tiba masuk.
Adira dan Asmi kaget dan kemudian saling pandang satu sama lain. Ini tak mungkin sesuai dengan apa yang mereka pikirkan bukan? Tak mungkin gadis itu memiliki hubungan yang khusus dengan Farel?
Adira juga tampak sedikit takut dengan kejadian saat ini. Bukan takut pada Farel namun takut jika Asmi di siksa oleh Farel yang memiliki sikap seperti iblis. Kemungkinan Farel menyiksa Asmi tidaklah kecil.
"Apa yang tuan mu inginkan dari Asmi?"Adira memberanikan diri bertanya.
"Tuan muda ingin--"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments