16.Khawatir

Minggu,22 Januari

Jangan merasa diri paling di istimewakan, sebab apa? Sebab kamu tak di tahu bahwa disini kamu di panggil sayang tapi di sana dia yang selalu dimanjakan.

***

"Sayang, aku laper!"

Tatapan semua orang langsung tertuju kepadanya. Wanita itu sepertinya memiliki keberanian yang sangat besar sehingga sanggup memanggil seorang Farel Laskara Abnibrata dengan begitu manja. Tapi ini bukanlah hal yang baru bagi orang-orang di sini, sebab mereka semua tau siapa wanita itu.

Dia adalah Sharen, ibu tiri dari Farel. Ibu tiri yang selalu bersikap manja layaknya seorang kekasih kepada Farel.

"Seseorang seret dia keluar!"titah Farel geram.

Farel tidak tahu mengapa wanita ini bisa memikat hati ayahnya sehingga bersedia untuk menikahinya. Apapun cara yang dia lakukan, Farel dapat memastikan bahwa dia bukanlah wanita yang baik. Sebab apa? Sebab seorang wanita baik, tidak akan mendekati seseorang laki-laki yang nyatanya sudah menjadi milik orang lain.

Farel masih dapat mengingat semuanya dengan jelas. Ayahnya menikahi Sharen lalu mencampakkan Farel dan ibunya begitu saja.

"Le-lepasin! Kalau kalian berani menyentuh saya, maka kalian akan berurusan dengan suami saya!"ancam Sharen tak terima.

Kedua bodyguard itupun menjadi ciut nyalinya saat di ancam seperti itu. Sharen tahu jika nama suaminya masih sangat berguna di sini. Siapa yang akan berani menyentuhnya jika dia menyebut nama suaminya?

Farel menggertakkan giginya kesal dengan kelakuan tak tahu malu Sharen yang semakin menjadi-jadi.

"Apa kau masih menganggap tua bangka itu suami mu?!"sinis Farel.

Farel sangat tahu jika Sharen sebenarnya tidak benar-benar mencintai ayahnya. Yang di incar wanita ini hanyalah harta yang di miliki oleh ayahnya. Lagipula, istri macam apa yang berani menggoda anak suaminya saat suaminya tak ada? Sharen benar-benar sangat menjijikkan di mata Farel.

Meskipun Farel sangat benci dengan Sharen, dia tetap saja tidak bisa menyentuh Sharen.

"Sayang...kok kamu marah sih? Aku jadi takut!" Sharen bermanja-manja kepada Farel.

Sharen dengan sengaja menggesekkan dadanya ke tangan Farel. Menjijikkan? Itulah yang di rasakan Farel saat ini.

Wanita umur 43 tahun ini tampaknya tidak memiliki urat malu sedikitpun. Apa mungkin otaknya sudah rusak? Entahlah, tidak ada yang tahu otak Sharen yang sangat busuk ini. Sharen tampaknya benar-benar telah tertarik dan menaruh hati kepada anak tirinya sendiri. Hal ini semakin membuat Farel merasa jijik kepada Sharen.

"Lepaskan!"titah Farel.

Farel saat ini berusaha mengendalikan dirinya agar tidak membunuh istri kesayangan ayahnya ini.

"Rapat hari ini sampai di sini saja! Kalian kembali ke ruangan masing-masing,"Farel menyudahi rapat.

Walau bagaimanapun Farel tahu jika wanita tua ini tak akan menyerah saat ini. Bagaimana bisa dia melawan orang ini? Backingannya sangat kuat sehingga Farel sendiripun tak mampu untuk mengatasinya. Setidaknya selama dia masih memiliki kasih sayang ayahnya, Farel tidak akan bisa menyentuh Sharen seujung kuku pun.

Ayahnya tentu saja tidak akan membiarkan istri kesayangan ini di sentuh oleh seseorang. Namun sangat di sayangkan sekali, istri kesayangannya ini tak cukup dengan satu pria.

"Apa yang kau inginkan?"tanya Farel sambil melepaskan tangan Sharen yang sudah menjalar kemana-mana.

Sepertinya tangannya benar-benar sudah sangat terlatih sekali untuk melakukan hal ini kepada seorang pria. Itu semua membuat Farel semakin merasa jijik pada ibu tirinya saat ini. Mengapa ada wanita semenjijikan ini? Farel benar-benar merasa sangat letih saat menghadapinya.

"Aku cuma mau nyenengin kamu,"godanya dengan genit.

Tatapan matanya sangat terlihat bahwa dia haus kasih sayang ralat, haus belaian. Wanita ini tampaknya memang berencana untuk memiliki ayah dan anak sekaligus. Satu saja tak bisa membuatnya puas. Memang sangat menjijikkan namun Farel juga tak bisa bersikap sembarangan atau tidak orang yang akan menjadi lawannya nanti adalah ayahnya sendiri.

Membayangkan itu semua membuat Farel sedikit merinding. Namun di sisi lainnya, tiba-tiba Farel merindukan Kana.

"Sayang..ayo aku pijat,"Sharen mencoba mengambil tindakan.

"Maaf pak,"tiba-tiba Frans masuk.

Tatapan Farel langsung merasa lega saat melihat kedatangan Frans yang tepat waktu. Kali ini Farel pasti akan memberikan apresiasi pada sikap Frans yang sangat tepat menyelamatkannya dari nenek sihir ini. Setidaknya saat ini Farel memiliki alasan untuk mengusir ibu tirinya ini dari sini.

Frans yang awalnya takut karena telah masuk tanpa mengetuk pintu, kini berubah menjadi sedikit tenang saat melihat binar mata Farel.

"Apa kau tidak punya sopan santun?"tanya Farel.

"Maaf,pak. Tapi ini urgent!"Frans menjelaskan dengan tenang.

Farel mengernyitkan dahinya heran saat Frans mengatakan urgent. Hal darurat apa yang membuat seorang Frans sampai melupakan tata kramanya? Biasanya Frans adalah orang yang sangat memperhatikan tata kramanya. Mungkinkah hal ini benar-benar sangat darurat?

Farel berusaha bersikap tenang juga saat ini. Apapun hal yang terjadi tetap saja dia harus menjaga imej-nya yang cool.

"Katakan!"titah Farel.

Frans sudah terbiasa dengan sikap Farel yang suka memerintah seperti ini. Lagipula hal inilah yang menjadi ciri khas paling khusus dari seorang tuan muda Abnibrata.

Jika Farel bersikap ramah maka dia tak akan di segani oleh orang-orang. Mungkin sikap ramah dan manisnya nanti hanyalah untuk kekasih atau calon istrinya. Itupun jika ada yang bisa tahan dengan sikap serta perilaku buruk dari seorang tuan muda Abnibrata. Lagipula gadis mana yang mau di tinggal kerja terus?

"Nona muda Kanara masuk rumah sakit,"jelas Frans dengan gugup.

Hawa yang berada di sekitarnya langsung mencekam seketika. Bahkan lebih mencekam berkali-kali lipat daripada sebelumnya. Sharen yang berada di sana menjadi sangat ketakutan. Dengan hawa seperti ini bisa saja Farel akan mengamuk dan membunuh orang kapanpun dia mau.

Sharen mundur beberapa langkah menjauhi Farel sambil menahan nafasnya. Bagaimana bisa anak ini memiliki hawa yang begitu gelap?

"APA LAGI YANG KAU TUNGGU SIALAN?!" Teriak Farel yang sudah berlari keluar dari ruangannya.

Frans tersentak kaget dan langsung menyusul Farel secepatnya. Ini memang keadaan yang sangat darurat bagi seorang Farel Laskara Abnibrata. Jika Frans lambat mungkin saja Farel akan membunuh orang saat ini. Farel benar-benar orang yang sangat sulit untuk di tebak.

Padahal baru beberapa menit dia bersikap baik dan sekarang semuanya mendadak hilang begitu saja.

"Rumah sakit mana?!"

"Rumah sakit buana Jakarta!"teriak Frans.

Penampilan Farel kini tampak berantakan karena berlari dengan sangat cepat. Semua karyawan sangat terkejut dengan perilaku Farel saat ini. Bagaimana tidak? Seorang CEO yang selalu terlihat dingin dan tak peduli sekarang malah terlihat sangat panik serta begitu acak-acakan.

Sepertinya Kana memang telah mendapatkan tempat yang istimewa di hati Farel.

"Bisa pelan kaga anjirr?!"amuk Kana.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!