13. Deca di permainkan

Selasa, 17 Januari

      Pada akhirnya, hanya perjalanan panjang yang bisa memahamkan di posisi mana arti hadir kita. Apakah sekedar remah atau senyata emas.

***

Kana memiringkan kepalanya menatap wajah perawakan Sunda milik Deca. Cowok Sunda yang dia temui satu tahun lalu ini benar-benar sudah makin menjadi-jadi. Hari demi hari sikapnya semakin melampaui batas.

Selama ini Kana tidak mengambil tindakan dengan sikapnya sebab Kana masih menganggap dia sebagai temannya. Melihat sikapnya hari ini sepertinya Kana akan berfikir untuk sedikit memberikan pelajaran pada cowok ini. Apakah Aka sepenting itu baginya? Sangat menjijikkan rasanya ketika Kana harus mengingat seseorang yang bernama Aka itu.

"Gua gak nyangka lu bakal sebegitunya sama Aka,"

"Gua tanya serius sama lu! Sebenarnya mau lu apa sih?"geram Deca.

Sebab dari tadi dia menjelaskan semuanya, Kana tak berkutik sedikitpun. Kana hanya diam sambil menatap wajahnya seolah-olah sedang menyelidiki sesuatu. Risih? Itulah yang di rasakan oleh Deca saat ini. Tetapi Deca merasa tidak bisa tinggal diam saja di saat Kana selalu melakukan hal kekanak-kanakan seperti ini.

Aka juga melampiaskan amarahnya kepadanya sebab ulah Kana yang sangat kekanak-kanakan dan keterlaluan menurut Deca.

"Mau lu sebenarnya apa sih,Ra?" Deca mengulangi kata-katanya.

Kana menatap Deca serius tanpa berkutik. Semua ini benar-benar sangat lucu dan menggelikan bagi Kana.

"Kanara Naavaila Athalia! Lu dengerin gua gak sih?!!" Deca meninggikan nada suaranya.

"Gausah ngebentak!"balas beberapa anak ATHARIOZ yang mulai kesal.

"Hm, gua?"Tanya Kana tersadar.

Kana tidak ingin anak-anak ATHARIOZ ikut campur dalam urusannya kali ini. Kanara tahu jika salah satu anak ATHARIOZ ikut campur, pasti semuanya akan menjadi lebih buruk. Apalagi anak ATHARIOZ tidak bisa mengendalikan emosinya jika sudah menyangkut salah satu dari mereka.

"Hmm, gua tanya sekali lagi. Mau lu apa sih sebenernya, Ra?" Tanya Deca berusaha bersabar.

Jujur, Deca merasa sedikit tertekan dengan hawa tak enak yang di keluarkan oleh anak ATHARIOZ ini. Mereka memang sangat melindungi Kanara. Bagaimana bisa seseorang menyentuh ketuanya ini di hadapan mereka?

Deca masih pada tujuannya di sini untuk meminta penjelasan tentang berita yang tersebar tentang Aka.

"Apapun mau gua gak ada hubungannya sama lu,"jawab Kana savage.

Rayendra tersenyum dengan jawaban savage yang di keluarkan oleh ketuanya ini. Gadis ini memang benar-benar cocok menjadi ketua dari geng ATHARIOZ ini. Ketua yang tahu kapan harus bersikap lembut dan kapan harus tegas kepada seseorang.

Kanara memang sudah dewasa dan jauh lebih kuat daripada sebelumnya.

"Ya emang gak ada hubungannya sama gua. Tapi mikir! Lu kenal Aka dari gua, Aka kenal lu juga dari gua. Jadi gua di jadiin pelampiasan emosinya,KANARA!!!"amuk Deca semakin kesal.

Bukannya takut tetapi Kana malah menunjukkan senyuman remeh saat melihat emosi yang di keluarkan oleh Deca. Deca memang sangat mudah emosi seperti biasanya. Bukan hal sulit untuk memancing emosi dari seorang Deca.

Alasan emosi Deca meluap saat ini juga sangat lucu bagi Kana.

"Terus?"tanya Kana santai.

Deca menarik nafasnya dalam saat melihat reaksi Kana yang sangat santai dan terkesan tidak peduli sama sekali. Deca sebenarnya tidak ingin peduli bagaimana reaksi dari Kana tetapi ini semua bukankah Kana terlalu santai? Deca tak mengerti dengan isi kepala Kana saat ini. Benar-benar seperti tidak merasa bersalah sama sekali. Apakah anak ini sudah tidak memiliki hati nurani lagi?

"Udah?"tanya Kana lagi.

Deca hanya diam tak menanggapi. Kana menatapnya santai seolah-olah ini bukanlah sebuah masalah baginya.

"Sekarang dengerin gua. Pertama, gua gak tahu menahu soal berita yang Lo bilang barusan. Kedua, gua gak gamon sama cowok pemabuk mulut kotor kayak dia! Dan yang terakhir, kalau elu nyari gua cuma buat hal yang berhubungan sama dia lagi, mending gak usah nyariin gua!"jelas Kana lalu pergi meninggalkan Deca.

Kana benar-benar tidak ingin ribut sama sekali saat ini. Terlalu banyak masalah yang bermunculan dan hadir di dalam kehidupannya. Kana sudah muak bahkan tak masalah lagi dengan semua ini. Lelah menghadapi membuat Kana menjadi terbiasa. Sehingga tambahan masalah kecil tak membuatnya merasa gentar sedikitpun lagi.

Semuanya telah membuat Kana menjadi sekuat saat ini. Kana tidak pernah menunjukkan sisi kekanak-kanakannya lagi.

"Puas lu?!"teriak Rayen mendekati Deca.

Melihat sikap Kana kepada Deca barusan, Rayen menjadi sedikit lebih berani untuk mengambil tindakan kepada Deca. Banyak dendam dan amarah pada Deca yang selama ini tak bisa di keluarkan oleh Rayen sebab Kana selalu menjadi backingannya baik secara terang-terangan maupun diam-diam.

"Apa mau lu?"tanya Deca was-was.

Bagaimanapun saat ini dia sedang berada di dalam markas pada berandalan jalanan. Sekuat apapun Deca tetap saja tak akan mampu menghadapi banyak macan yang berada di sini. Salah pergerakan bisa saja nyawanya akan melayang.

Deca tahu jika saat ini Kana telah pergi dan juga tidak akan bisa melindunginya di dalam sangkar macan ini.

"Guys! Lu pada kesel kaga sama nih anak?"tanya Rayen pada anak-anak ATHARIOZ.

"Kesel lah anj!"teriaknya kompak.

"Kesel banget gua sama cowok sok kegantengan kayak dia!"sahut yang lainnya.

Rayen menunjukkan senyuman picik yang membuat Deca menjadi ngeri. Ini akan menjadi mimpi buruk yang paling di takuti oleh Deca.

Mereka tidak akan gila dan menyiksanya bukan?

Deca mulai merasa takut dengan tatapan tak suka serta dendam yang di keluarkan oleh anak-anak ATHARIOZ saat ini. Ingin sekali rasanya Deca kabur dari sini tetapi terlambat sudah, sebab mereka semua sudah mengepung Deca.

Tatapan mereka terlihat sangat garang dan iseng kepada Deca. Deca memasang kewaspadaan tingkat tinggi saat ini.

"Enaknya di apain,nih?"tanya Eza usil.

Deca menjadi khawatir setengah mati ucapan yang di lontarkan oleh Eza.

"Gimana kalau kita hajar aja?"usul Andrew.

Mereka saling pandang satu sama lainnya. Itu semua akan sedikit beresiko mengingat bahwa Deca adalah orang yang di lindungi oleh Kana sebelumnya. Meskipun tadi Kana menunjukkan sikap tak suka pada Deca, tetap saja sebelumnya Deca adalah orang yang sangat di lindungi dan diperhatikan keselamatannya oleh Kana.

"Gimana kalau kasih dia ke Gilang aja?"

Anak-anak geng ATHARIOZ langsung saling pandang satu sama lain saat mendengarkan saran dari temannya itu.

"Gilang si gay di geng ALGERIA?"tanya Ozi.

Di geng ALGERIA memang memiliki seorang laki-laki yang tak normal. Gilang namanya, Gilang menyukai sejenisnya dan sangat terkenal dengan kenakalannya kepada laki-laki.

"Gua rasa gua setuju. Kalian brodi?"

"Setuju!"jawab mereka hampir bersamaan.

Deca langsung ngeri mendengar semua ini. Gay? Hal gila apa yang akan mereka lakukan kepadanya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!