Pedang Naga Giok
"Hei, Kau. Berhentilah memainkan kekuatanku seperti itu. Kekuatanku bukanlah untuk orang yang berkultivasi rendah sepertimu!" sungut sang Pedang Naga Giok, Ba Yulong.
"Dasar Pedang Naga Giok sialan! Kalau bukan karena tingkat kultivasiku menurun, aku tidak membutuhkan bantuanmu! Lagipula kau membutuhkanku juga, bukan?"
"Manusia bodoh. Awas kalau kau tidak bisa mengontrol kekuatanku dengan baik. Kau akan mati di tempat ini dan menjadikan ini kuburanmu." Pedang Naga Giok khawatir orang yang menggunakannya sebagai senjata akan segera mati.
"Kau cukup diam dan luapkanlah amarahmu! Ayo maju bersama, Pedang Sialan!" teriak Yan Sheng. Pendekar pemegang Pedang Naga Giok.
Pedang Naga Giok dulunya adalah sosok Naga yang berwarna seperti batu Giok yang sudah langka. Sejak puluhan ribu tahun lalu, memiliki reputasi baik bagi Naga Langit. Namun karena pemberontakan terhadap Kaisar Naga, membuatnya mendapat hukuman. Menjadikannya sebagai pedang Naga Giok.
Kabar tentang Pedang Naga Giok tersebar di seluruh penjuru dunia bela diri. Banyak di antara mereka menginginkan pedang yang konon sangat sulit dikendalikan. Namun dua puluh tahun lalu, seorang anak berusia enam belas tahun menemukan Pedang Naga Giok dan menjadikan pedang itu sebagai miliknya.
Anak itu telah berkultivasi hingga tahap Emptinnes Realm atau ranah yang paling rawan dalam dunia kultivasi. Karena dalam ranah itu, mudah bagi lawan untuk menghancurkannya. Bukan hanya lawan, begitu juga dengan seorang yang dianggap kawan.
"Yan Sheng! Berikan Pedang Naga Giok padaku. Maka akan aku ampuni nyawamu, hahaha!" tawa An Jiang menggelegar. Seorang wanita yang sudah berteman dan berlatih bersama. Namun ia menunggu waktu yang tepat untuk mencapai tujuannya. Yaitu mengambil Pedang Naga Giok dari tangan Yan Sheng.
"Kau! Kau wanita licik! Pengkhianatan ini tidak bisa ku maafkan! Meski ke ujung neraka sekalipun, akan ku balas berkali lipat!" Yan Sheng memegang pedang Naga Giok dan mengeluarkan sisa-sisa kekuatan yang masih tersisa untuk mengendalikannya.
"Kau tidak mungkin mampu mengalahkanku. Meski memegang pedang itu. Akan aku buktikan padamu, kau tidak akan mampu mengalahkan aku dan semua anak buahku, hahahaha!" tawa An Jiang semakin lantang.
Yan Sheng menyerang beberapa bawahan An Jiang. Meski pria yang kesehariannya berlatih pedang itu kewalahan. Walaupun kultivasinya hampir sempurna, nyatanya itu hanyalah tahap yang paling membahayakan baginya. Melawan seribu musuh yang menghadang, membuatnya kehilangan banyak kekuatan.
Sifat licik wanita bernama An Jiang, membuat kerjasama dengan berbagai sekte untuk menghancurkan Yan Sheng. Karena jika kultivasinya berkembang, sangat sulit untuk dikalahkan. Bahkan mereka juga menginginkan Pedang Naga Giok dari tangannya. Siapapun yang mendapatkan pedang itu akan memiliki kekuatan dahsyat.
"Kalau kau masih bersikeras seperti itu, sepertinya hanya kematian yang akan menjadi gantinya. Matilah dengan penasaran, Yan Sheng!" teriak An Jiang dengan lantang.
Sementara Yan Sheng sudah kehabisan banyak tenaga. Terus menyerang orang-orang yang menodongkan senjata tajam padanya. Tubuhnya sudah kelelahan dengan banyaknya luka sayatan dan goresan pedang. Di dada kanannya tertancap anak panah yang sudah ia potong agar tidak mengganggu. Namun masih menusuk dadanya hingga darah merembes dengan perlahan. Akibat gerakannyanya juga yang tak beraturan, semakin cepat laju darahnya.
Ledakan dahsyat terjadi di sekitar Yan Sheng. Ledakan bubuk mesiu yang dijadikan bom. Itu adalah sebuah jebakan yang biasa digunakan sebagai perang. Sebuah bom aktif yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Rupanya An Jiang bersama saudaranya A Sui bekerja sama. Ia ingin menjadi Patriak Sekte Kegelapan. Dan ia mengajak adiknya untuk mengambil Pedang Naga Giok dari tangan Yan Sheng.
"Matilah kau!" A Sui adalah saudara dari An Jiang. Lebih muda dua tahun dengannya. Sejak tadi ia sudah menyiapkan bubuk mesiu di tempat pertarungan.
Bahkan bawahan An Jiang telah mati setelah terkena bomnya. Akibat ledakan bersama Yan Sheng. Nyawa bawahannya tidak berarti bagi An Jiang dan A Sui.
"Kakak, kau sangat pintar. Aku sudah meledakan semuanya. Apa kau yakin, pedang itu masih utuh? Kalau Yan Sheng, aku yakin sudah mati," tukas A Sui pada kakaknya An Jiang.
"Kau adik tampanku yang paling pintar, A Sui. Kita harus merayakan ini secepatnya. Setelah aku menjadi Patriak Sekte Kegelapan, aku akan menuruti keinginanmu sepenuhnya, hemm?"
An Jiang mendekati adiknya yang sangat ia sukai. Bahkan tanpa adanya batasan antara keduanya. Ia memegang dagu pria yang dianggap sebagai adik dan juga kekasihnya. Saling menggeliatkan lidah di mulut bersama.
Meski mereka adalah saudara kandung, tingkah dan kelakuan keduanya tidak seperti saudara kandung pada umumnya. Mereka lebih layak disebut sebagai pasangan terlarang. Saling mencintai dan saling membutuhkan satu sama lain.
Sifat terlarang itu sudah dilakukan mereka bertahun-tahun. Bahkan An Jiang mendambakan seorang anak dari hubungannya dengan sang adik. Sehingga setiap ada kesempatan, mereka akan saling membutuhkan dalam menghangatkan tempat tidur.
"Hemm, kita sudahi dulu, Sayang. Kita harus mencari pedang itu sekarang. Nanti malam aku akan menjadi budakmu. Bebas mau kau apakan aku, ouhh. Baiknya kita melakukan dengan cepat." An Jiang masih menerima perlakuan mesra dari A Sui. Bahkan di hadapan anak buahnya, mereka melakukan hal tidak senonoh.
"Hei, apa yang terbang itu? Di sana, mengapa ada naga?" A Sui menghentikan perlakuan mesra An Jiang padanya. Karena melihat sesosok naga yang keluar dari tempat Yan Sheng.
"Naga? Tidak mungkin ada naga di dunia ini. Kau hanya mengkhayal saja, A Sui ..." ucap An Jiang manja. Namun ia melihat sendiri setelah mengikuti yang ditunjuk oleh adiknya.
"Lihatlah, Kakak. Bukankah itu seekor naga? Mengapa kau masih tidak percaya dengan adikmu?" kilah A Sui. Ia terlihat kesal pada kakak kandungnya. Namun ia masih menyukai tubuh kakaknya yang menggoda. Dengan lekuk tubuh yang sempurna, membuat dirinya tidak mampu berpaling.
"Kau benar, Adikku Sayang. Kita harus memburunya apapun yang terjadi. Kita menunda kesenangan kita untuk nanti malam. Hei, kalian kejar naga itu!" perintah An Jiang pada para pengikutnya yang masih hidup.
Pada kenyataannya mereka tidak ada yang bisa terbang. Mustahil bagi mereka untuk dapat mengejar pergerakan naga yang sedang terbang menjauhi tempat pertarungan.
"Kalian, manusia-manusia jahat. Berani sekali dia melakukan ini pada Tuan Yan. Aku sudah mengingat wanita licik dan pria jelek itu. Suatu hari nanti, aku akan membunuh mereka."
Yan Sheng masih berada di punggung naga yang menolongnya. Sang naga bergegas turun ke karang yang berada di tepi laut. Membawa ke sebuah gua yang tersembunyi di balik bebatuan. Bahkan untuk orang yang terbiasa pun kesulitan menemukan gua tersembunyi itu.
"Tuan, aku akan menyembuhkan luka-lukamu ini. Sekarang aku sudah bisa berubah wujud menjadi manusia. Jadi mulai sekarang, aku akan menjadi pengikutmu." Naga itu berubah menjadi sosok seorang gadis cantik. Ia tersenyum manis saat mengusap wajah berantakan Yan Sheng.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
amore💞💞
hadir thor
2023-07-05
1
herry bjb
tingkatan kultivasinya kalau bisa gak pakai bahasa inggris thor trus di bab ini di katakan tingkatan kultivasibmc di tahap yang membahayakan maksudnya gimana itu....
2023-07-01
1