"Hei, Kau. Berhentilah memainkan kekuatanku seperti itu. Kekuatanku bukanlah untuk orang yang berkultivasi rendah sepertimu!" sungut sang Pedang Naga Giok, Ba Yulong.
"Dasar Pedang Naga Giok sialan! Kalau bukan karena tingkat kultivasiku menurun, aku tidak membutuhkan bantuanmu! Lagipula kau membutuhkanku juga, bukan?"
"Manusia bodoh. Awas kalau kau tidak bisa mengontrol kekuatanku dengan baik. Kau akan mati di tempat ini dan menjadikan ini kuburanmu." Pedang Naga Giok khawatir orang yang menggunakannya sebagai senjata akan segera mati.
"Kau cukup diam dan luapkanlah amarahmu! Ayo maju bersama, Pedang Sialan!" teriak Yan Sheng. Pendekar pemegang Pedang Naga Giok.
Pedang Naga Giok dulunya adalah sosok Naga yang berwarna seperti batu Giok yang sudah langka. Sejak puluhan ribu tahun lalu, memiliki reputasi baik bagi Naga Langit. Namun karena pemberontakan terhadap Kaisar Naga, membuatnya mendapat hukuman. Menjadikannya sebagai pedang Naga Giok.
Kabar tentang Pedang Naga Giok tersebar di seluruh penjuru dunia bela diri. Banyak di antara mereka menginginkan pedang yang konon sangat sulit dikendalikan. Namun dua puluh tahun lalu, seorang anak berusia enam belas tahun menemukan Pedang Naga Giok dan menjadikan pedang itu sebagai miliknya.
Anak itu telah berkultivasi hingga tahap Emptinnes Realm atau ranah yang paling rawan dalam dunia kultivasi. Karena dalam ranah itu, mudah bagi lawan untuk menghancurkannya. Bukan hanya lawan, begitu juga dengan seorang yang dianggap kawan.
"Yan Sheng! Berikan Pedang Naga Giok padaku. Maka akan aku ampuni nyawamu, hahaha!" tawa An Jiang menggelegar. Seorang wanita yang sudah berteman dan berlatih bersama. Namun ia menunggu waktu yang tepat untuk mencapai tujuannya. Yaitu mengambil Pedang Naga Giok dari tangan Yan Sheng.
"Kau! Kau wanita licik! Pengkhianatan ini tidak bisa ku maafkan! Meski ke ujung neraka sekalipun, akan ku balas berkali lipat!" Yan Sheng memegang pedang Naga Giok dan mengeluarkan sisa-sisa kekuatan yang masih tersisa untuk mengendalikannya.
"Kau tidak mungkin mampu mengalahkanku. Meski memegang pedang itu. Akan aku buktikan padamu, kau tidak akan mampu mengalahkan aku dan semua anak buahku, hahahaha!" tawa An Jiang semakin lantang.
Yan Sheng menyerang beberapa bawahan An Jiang. Meski pria yang kesehariannya berlatih pedang itu kewalahan. Walaupun kultivasinya hampir sempurna, nyatanya itu hanyalah tahap yang paling membahayakan baginya. Melawan seribu musuh yang menghadang, membuatnya kehilangan banyak kekuatan.
Sifat licik wanita bernama An Jiang, membuat kerjasama dengan berbagai sekte untuk menghancurkan Yan Sheng. Karena jika kultivasinya berkembang, sangat sulit untuk dikalahkan. Bahkan mereka juga menginginkan Pedang Naga Giok dari tangannya. Siapapun yang mendapatkan pedang itu akan memiliki kekuatan dahsyat.
"Kalau kau masih bersikeras seperti itu, sepertinya hanya kematian yang akan menjadi gantinya. Matilah dengan penasaran, Yan Sheng!" teriak An Jiang dengan lantang.
Sementara Yan Sheng sudah kehabisan banyak tenaga. Terus menyerang orang-orang yang menodongkan senjata tajam padanya. Tubuhnya sudah kelelahan dengan banyaknya luka sayatan dan goresan pedang. Di dada kanannya tertancap anak panah yang sudah ia potong agar tidak mengganggu. Namun masih menusuk dadanya hingga darah merembes dengan perlahan. Akibat gerakannyanya juga yang tak beraturan, semakin cepat laju darahnya.
Ledakan dahsyat terjadi di sekitar Yan Sheng. Ledakan bubuk mesiu yang dijadikan bom. Itu adalah sebuah jebakan yang biasa digunakan sebagai perang. Sebuah bom aktif yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Rupanya An Jiang bersama saudaranya A Sui bekerja sama. Ia ingin menjadi Patriak Sekte Kegelapan. Dan ia mengajak adiknya untuk mengambil Pedang Naga Giok dari tangan Yan Sheng.
"Matilah kau!" A Sui adalah saudara dari An Jiang. Lebih muda dua tahun dengannya. Sejak tadi ia sudah menyiapkan bubuk mesiu di tempat pertarungan.
Bahkan bawahan An Jiang telah mati setelah terkena bomnya. Akibat ledakan bersama Yan Sheng. Nyawa bawahannya tidak berarti bagi An Jiang dan A Sui.
"Kakak, kau sangat pintar. Aku sudah meledakan semuanya. Apa kau yakin, pedang itu masih utuh? Kalau Yan Sheng, aku yakin sudah mati," tukas A Sui pada kakaknya An Jiang.
"Kau adik tampanku yang paling pintar, A Sui. Kita harus merayakan ini secepatnya. Setelah aku menjadi Patriak Sekte Kegelapan, aku akan menuruti keinginanmu sepenuhnya, hemm?"
An Jiang mendekati adiknya yang sangat ia sukai. Bahkan tanpa adanya batasan antara keduanya. Ia memegang dagu pria yang dianggap sebagai adik dan juga kekasihnya. Saling menggeliatkan lidah di mulut bersama.
Meski mereka adalah saudara kandung, tingkah dan kelakuan keduanya tidak seperti saudara kandung pada umumnya. Mereka lebih layak disebut sebagai pasangan terlarang. Saling mencintai dan saling membutuhkan satu sama lain.
Sifat terlarang itu sudah dilakukan mereka bertahun-tahun. Bahkan An Jiang mendambakan seorang anak dari hubungannya dengan sang adik. Sehingga setiap ada kesempatan, mereka akan saling membutuhkan dalam menghangatkan tempat tidur.
"Hemm, kita sudahi dulu, Sayang. Kita harus mencari pedang itu sekarang. Nanti malam aku akan menjadi budakmu. Bebas mau kau apakan aku, ouhh. Baiknya kita melakukan dengan cepat." An Jiang masih menerima perlakuan mesra dari A Sui. Bahkan di hadapan anak buahnya, mereka melakukan hal tidak senonoh.
"Hei, apa yang terbang itu? Di sana, mengapa ada naga?" A Sui menghentikan perlakuan mesra An Jiang padanya. Karena melihat sesosok naga yang keluar dari tempat Yan Sheng.
"Naga? Tidak mungkin ada naga di dunia ini. Kau hanya mengkhayal saja, A Sui ..." ucap An Jiang manja. Namun ia melihat sendiri setelah mengikuti yang ditunjuk oleh adiknya.
"Lihatlah, Kakak. Bukankah itu seekor naga? Mengapa kau masih tidak percaya dengan adikmu?" kilah A Sui. Ia terlihat kesal pada kakak kandungnya. Namun ia masih menyukai tubuh kakaknya yang menggoda. Dengan lekuk tubuh yang sempurna, membuat dirinya tidak mampu berpaling.
"Kau benar, Adikku Sayang. Kita harus memburunya apapun yang terjadi. Kita menunda kesenangan kita untuk nanti malam. Hei, kalian kejar naga itu!" perintah An Jiang pada para pengikutnya yang masih hidup.
Pada kenyataannya mereka tidak ada yang bisa terbang. Mustahil bagi mereka untuk dapat mengejar pergerakan naga yang sedang terbang menjauhi tempat pertarungan.
"Kalian, manusia-manusia jahat. Berani sekali dia melakukan ini pada Tuan Yan. Aku sudah mengingat wanita licik dan pria jelek itu. Suatu hari nanti, aku akan membunuh mereka."
Yan Sheng masih berada di punggung naga yang menolongnya. Sang naga bergegas turun ke karang yang berada di tepi laut. Membawa ke sebuah gua yang tersembunyi di balik bebatuan. Bahkan untuk orang yang terbiasa pun kesulitan menemukan gua tersembunyi itu.
"Tuan, aku akan menyembuhkan luka-lukamu ini. Sekarang aku sudah bisa berubah wujud menjadi manusia. Jadi mulai sekarang, aku akan menjadi pengikutmu." Naga itu berubah menjadi sosok seorang gadis cantik. Ia tersenyum manis saat mengusap wajah berantakan Yan Sheng.
***
Akibat luka bakar yang diderita, membuat Yan Sheng tidak sadarkan diri selama tiga hari. Yin Long selalu menemani di dekatnya. Sudah beberapa kali gadis naga itu menyalurkan energi qi pada Yan Sheng agar cepat membaik. Namun baru sadar setelah tiga hari tertidur. Sekaligus luka-luka belas terbakar sudah hampir sembuh.
"Tuan, kau sudah sadar? Kau baik-baik saja, bukan?" tanya Yin Long khawatir. Gadis itu mengusap rambut Yan Sheng dengan lembut.
"Siapa kamu? Apa yang kau lakukan padaku?" tanya Yan Sheng memundurkan tubuhnya setelah bangkit. "Di mana ini?"
"Aku Yin Long, Tuan. Aku adalah pelayanmu mulai sekarang. Bagaimana? Apakah aku sudah pantas untuk mengikutimu? Sekarang aku sudah menjadi manusia. Jadi, bawalah aku ke manapun kamu pergi, Tuan."
Siapapun akan memasang wajah waspada dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi saat baru bangun dan melihat seseorang yang belum pernah dilihatnya. Seorang gadis dengan dua tanduk di kepalanya. Membuat Yan Sheng waspada. Pasalnya banyak siluman yang bisa berubah wujud menjadi manusia.
Pria itu berpikir, gadis di depannya adalah siluman yang berubah menjadi manusia, berdasarkan tanduk di kepalanya. Jika manusia pada umumnya, tidak mungkin punya tanduk seperti itu. Namun bagaimanapun juga, ia mengingat sedang dalam pertarungan. Ia mengalami ledakan besar dan langsung tidak sadarkan diri. Bangun sudah berada di depan gadis kecil yang diwaspadai sebagai siluman.
"Kau ... bagaimana aku bisa di sini? Apakah kau bekerja sama dengan An Jiang?" tanya Yan Sheng.
Yin Long tersenyum kecil dan tertawa cekikikan. Ia bahkan menganggap lucu ucapan pria yang sudah banyak membantunya di masa lalu. Ya, dia adalah seekor naga kecil yang pernah diselamatkan oleh pria di depannya. Bahkan ia mendapatkan banyak energi qi dari Yan Sheng.
Awalnya Yin Long tidak memiliki nama karena masih berbentuk sebagai ular putih. Meski wujud aslinya adalah naga yang berasal dari laut timur. Yin Long kecil pada saat itu suka bermain dan akhirnya tersesat ke tempat yang tidak ia ketahui sebelumnya.
Tak disangka, pertemuannya dengan Yan Sheng membawanya ke sebuah peristiwa yang hampir membuatnya terbunuh. Ada pendekar hebat yang menginginkan Yin Long untuk dijadikan hewan peliharaan. Karena mereka tahu, Yin Long adalah sosok naga yang sangat langka. Banyak dari mereka menginginkan Yin Long menjadi bawahan dan sebagai tungggangan terbang. Karena setelah dewasa, naga bisa berubah menjadi besar dan dapat terbang.
"Tangkap naga kecil itu! Bagaimanapun juga, naga itu harus menjadi milik sekte kita. Jangan sampai dia lolos!" Seorang pendekar memimpin penangkapan naga kecil itu.
Yin Long yang tersesat pun merayap ketakutan. Ia belum memiliki kaki karena terlahir sebelum waktunya. Ia bahkan tidak dianggap oleh saudaranya yang lain, yang sudah berbentuk manusia. Dianggap sebagai naga yang gagal karena terlalu dini keluar dari cangkang telurnya. Karena sebuah tragedi.
Para pendekar dari berbagai sekte menginginkan kekuatan naga itu. Bahkan terjadi pertempuran sengit antar pendekar. Pada saat itulah, Yan Sheng datang dengan niat membantu Yin Long. Bahkan memberikan sebagian kultivasinya untuk naga kecil.
"Hei, bukankah yang kau pegang itu adalah Pedang Naga Giok? Kau pendekar yang beruntung itu? Sialan! Mengapa bisa bertemu dengannya?"
Mereka melihat Yan Sheng yang sudah merebut Yin Long dari tangan mereka. Para pendekar merasa ragu untuk menyerang karena kekuatan pendekar yang dihadapan mereka yang terkuat.
"Kalau kalian ingin maju, majulah. Sekarang kultivasiku mencapai Ranah Legenda. Bukankah yang terkuat di antara kalian, hanya Ranah Ksatria? Tidak mungkin kesenjangan kita bisa dianggap sama. Meski kalian semua maju bersamaan."
Tentu saja para pendekar yang tidak tahu kekuatan Yan Sheng, hanya bisa terbengong. Keringat dingin mengucur deras dari wajah mereka. Bahkan yang tidak kuat mental, hingga terkencing di celana.
"Mungkin kami bisa menang jika bekerja sama dengan sekte lain. Tapi bekerja sama dengan sekte lain, sama saja bunuh diri."
"Kita pergi dari sini! Kita mungkin tidak akan selamat hari ini."
Para pendekar dari berbagai sekte pun meninggalkan tempat tanpa bertarung lagi. Mereka tidak akan memiliki kesempatan merebut naga yang masih berukuran kecil itu. Jika mereka terus berada di situ, hanya akan mempertaruhkan nyawa.
Setelah kepergian para pendekar, Yan Sheng membawa Yin Long pergi. Mengusap naga kecil yang ketakutan karena dikejar-kejar oleh para pendekar. Melihat mereka saja, sudah bisa membuatnya takut. Namun berada di pelukan pemuda yang menyelamatkannya, membuatnya tenang.
"Hei, naga kecil yang lucu. Kasihan sekali kau dikejar-kejar oleh mereka. Mungkin karena belum bisa menjaga diri sendiri. Kekuatanmu sangat lemah sekarang. Baiklah, akan kutransfer setengah kultivasiku padamu. Kau bisa menjaga dirimu sendiri mulai sekarang."
'Tuan yang tampan dan baik hati. Kau sangat baik padaku. Aku ingin pergi bersamamu. Bawa aku ke manapun kamu mau.' Naga kecil hanya bisa berbicara dalam hati. Ia mendapatkan sebagian kultivasi dari Yan Sheng. Membuatnya memiliki tubuh yang lebih besar.
"Nah, sekarang kamu sudah memiliki cukup kekuatan. Kau sekarang bebas pergi ke manapun. Kau bisa pulang ke tempatmu berasal. Tapi kau harus istirahat dulu."
Setelah memberikan sebagian kultivasinya, Yan Sheng membawa naga kecil ke sebuah gua yang dekat. Ia sadar, kekuatan keduanya saat ini sedang lemah. Karena proses transfer kultivasi, mereka harus menyembuhkan diri.
"Aku memiliki obat untukmu juga. Oh, aku tidak tahu harus memanggilmu apa. Emm, mungkin kau bisa dipanggil Yin Long. Kau memiliki energi Yin dalam dirimu. Sepertinya keputusanku sangat tepat, karena aku tidak bisa mengendalikan energi Yin terlalu banyak di tubuhku."
'Yin Long? Aku punya nama? Akhirnya aku punya nama. Yin Long adalah namaku sekarang. Iya, aku akan ikut ke manapun kamu berada.'
Sejak pertemuan Yan Sheng dengan Yin Long, mereka pun menjadi akrap. Naga kecil yang kini berukuran besar itu pun sangat senang berada di pelukan orang yang menyayanginya. Berbeda dengan saat berada di tempat tinggalnya di laut timur. Ia hanya menjadi aib bagi keluarganya. Namun karena sifatnya yang nakal dan suka kabur itulah, membuatnya bertemu dengan seorang yang peduli padanya.
Meski Yan Sheng meninggalkan Yin Long pada akhirnya, naga kecil itu terus saja mengikuti dari kejauhan. Ia tidak berani muncul di hadapan penolongnya hingga ia memiliki wujud manusianya. Saat ingin bertemu lagi dengan Yan Sheng, Yin Long harus memiliki bentuk manusia yang sempurna.
Hingga peristiwa yang mengubah segalanya. Yan Sheng dikhianati oleh temannya sendiri yang ingin merebut Pedang Naga Giok. Barulah Yin Long berusaha mencari kesempatan untuk menolong Yan Sheng. Seperti dulu Yan Sheng memberinya setengah kultivasi. Sekarang pun Yin Long telah memberikan sebagian kecil kultivasinya untuk Yan Sheng. Hanya saja itu sia-sia saja. Bahkan tidak bisa membuat kultivasi Yan Sheng bertambah banyak.
"Apa Tuan tidak mengenaliku lagi? Aku adalah Yin Long, naga kecil yang kau selamatkan waktu itu. Kau harus mengingatku mulai sekarang, Tuan," pungkas Yin Long yang sedang dicurigai oleh Yan Sheng.
***
"Kenapa kau tidak memakai pakaianmu?" Yan Sheng mengalihkan pandangan ke ke samping. Ia tidak menyangka akan melihat seorang gadis yang tidak berpakaian di depannya.
"Pakaian? Ah, aku tidak tahu harus bilang apa. Hei, kenapa kau melihat ke samping? Aku ada di depanmu, loh. Kau berbicara dengan orang di depanmu. Lihatlah orang di depanmu."
Yin Long selalu sembunyi dari orang-orang dan hanya muncul di hadapan Yan Sheng ketika berubah menjadi manusia. Ia bahkan tidak memikirkan untuk memakai pakaian. Sehingga ia tidak mengenakan apapun di tubuhnya.
"Sebelum itu, pakailah pakaianmu dahulu! Mengapa aku sampai di tempat ini? Yin Long? Apa maksudmu kau adalah naga kecil yang ku selamatkan dulu?" tanya Yan Sheng tak percaya.
Pria itu melirik sedikit ke arah gadis naga sedikit. Namun ia melihat sesuatu yang tidak sepantasnya dilihat olehnya. Jika itu adalah naga kecil yang ia selamatkan, mengapa secepat itu berkembang? Tapi pertanyaan itu tidak diutarakan oleh Yan Sheng. Jadi hanya memendamnya di dalam hati.
"Iya, Tuan. Aku ... aku tidak punya pakaian, Tuan. Jadi aku tidak tahu harus pakai apa. Tuan, bisakah aku mengikutimu? Aku janji tidak akan buat masalah. Selama ini aku selalu mengikutimu dari jauh. Tapi takut Tuan marah padaku."
"Ah, sial." Yan Sheng tidak kuat jika melihat keadaan Yin Long yang tanpa pakaian itu. Ia kemudian menggerakkan cincin ruangan di tangannya. "Itu adalah pakaian milikku. Kau pakai itu saja."
Yin Long mengambil pakaian yang dilemparkan oleh Yan Sheng. Namun selama ini ia tidak memakai pakaian sama sekali. Ia bingung cara memakai pakaian itu bagaimana. Namun ia tidak berani bertanya. Ia mencoba memakainya dengan asalan.
"Apa kau sudah selesai memakai pakaian?" tanya Yan Sheng. Ia tidak berani melihat Yin Long jika masih tak berbusana. Namun ia sadar, naga itu seharusnya masih sangat muda. Jadi bisa saja tidak tahu apapun.
"Tuan, apakah seperti ini cara memakainya?" tanya Yin Long, memperlihatkan bagaimana ia memakai pakaian yang diberikan oleh Yan Sheng. Namun ia merasa kesusahan karena memasukan lubang pakaian yang tidak sesuai.
"Apa yang kamu lakukan? Akhh, kenapa kamu memakainya dengan salah? Apa kamu tidak pernah memakai pakaian? Sial!" kesal Yan Sheng. Ia melihat dengan jelas, Yin Long yang memakai pakaiannya dengan tidak benar.
Tentu saja ini adalah kali pertama bagi Yin Long mengenakan pakaian. Sebelumnya ia masih berbentuk seekor naga yang kecil. Namun ia bisa menjadi lebih besar dengan bentuk naganya. Setelah itu menjadi manusia untuk pertama kalinya. Sudah beberapa bulan ini ia sudah bisa menjadi manusia. Namun selama itu, ia tidak mengenakan pakaian.
"Maafkan aku. Aku tidak tahu harus bagaimana. Tuan, maukah kau memakaiakannya? Aku tidak tahu harus bagaimana." Yin Long menatap Yan Sheng dengan mata berkaca-kaca.
"Sialan! Bagaimana melakukannya?" Yan Sheng menggelengkan kepalanya. Masa bodoh dengan perbuatannya. Ia akan menganggap Yin Long sebagai seekor naga seperti sebelumnya. Hanya saja melihat tubuh seorang gadis yang tumbuh dewasa, membuatnya menelan salivanya.
Yan Sheng mencoba membuang pikiran kotor di hatinya. Ia juga merasakan tidak bisa mengeluarkan kekuatan untuk menggerakkan benda. Kultivasinya telah menurun secara drastis. Dan itu sudah dalam perhitungannya. Bahkan menurut perhitungannya, seharusnya ia berada di tingkat terendah kultivasi. Namun ia sekarang bahkan lebih baik. Ia berpikir, Yin Long lah yang sudah memberikan kultivasinya.
"Kenapa Tuan menutup matamu? Apakah aku jadi manusia yang jelek? Tuan tidak akan membuangku, kan? Huhuhu, jangan buang aku, Tuan. Aku akan melakukan apapun agar Tuan mau membawaku ke manapun."
Yan Sheng seakan putus asa dengan apa yang harus ia perbuat. Ia sesekali memejamkan mata agar tidak tergoda dengan tubuh Yin Long. Meski ada yang berontak di bawah sana, ia harus profesional. Setelah berjuang membantu Yin Long berpakaian, Yan Sheng baru bernafas lega.
"Tuan ... aku tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini. Ayah dan kakak-kakakku pasti tidak pernah mengkhawatirkan aku. Bahkan aku hilang bertahun-tahun, mereka tidak mau mencariku. Kata mereka, aku naga yang tidak berguna. Karena aku lahir sebelum waktunya tiba. Jadi aku dianggap cacat oleh mereka."
Yin Long benar-benar meneteskan air matanya. Mengenang masa lalunya yang kelam. Saat kakak-kakaknya memiliki tubuh manusianya, ia tidak bisa seperti mereka. Keluarganya menganggap dirinya sebagai pembawa sial dan dianggap lelucon buruk. Makanya saat ada yang baik padanya, ia tidak akan melepaskan seumur hidupnya.
"Ah, mengapa kau bersedih? Aku tidak menginginkan melihat tubuhmu. Tapi kamu begitu bodoh. Jadi terpaksa aku melihatnya. Seandainya kamu tidak bodoh, mungkin tidak akan seperti itu. Lain kali, kau jangan tunjukan tubuhmu tanpa pakaian ke orang lain."
"Tuan ... aku tidak tahu maksudmu. Aku hanya ingin mengikutimu tanpa sembunyi-sembunyi lagi. Jadi, bawa aku bersamamu. Aku janji tidak akan merepotkan. Aku akan melakukan apapun agar Tuan menerimaku."
Yan Sheng benar-benar tidak tahu arah pemikiran Yin Long. Karena gadis itu tidak mendengarkan kata-katanya. Pria itu duduk di atas batu. Saat ini ia sedang berada di dalam gua yang dalam. Namun ada cahaya dari banyak batu kristal. Ia baru menyadari keberadaannya sekarang. Berada di tempat banyak batu permata.
'Gadis naga ini, apakah dia sebodoh itu? Ah, biarkan dia berbuat apa yang dia mau. Setidaknya aku masih hidup sampai sekarang. Tapi di mana pedangku?' Yan Sheng melihat sekeliling, tidak menemukan Pedang Naga Giok miliknya.
Yin Long melihat tidak ada penolakan atau persetujuan. Ini membuatnya bingung mau berbuat apa agar bisa diterima di sisi Yan Sheng. Pendekar yang menyelamatkan dirinya saat hampir sekarat karena diburu para pendekar kejam. Ia masih yakin akan diberi kesempatan untuk menunjukan baktinya. Maka ia harus melakukan sesuatu.
Yin Long melakukan hal yang dilakukannya dahulu. Ia mendekati Yan Sheng dan duduk di depannya, berharap diusap-usap kepalanya seperti waktu ia masih kecil. Namun perbuatannya malah membuat pria itu mundur.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu mau menggodaku atau apa? Kau pergilah dariku!"
"Tidak mau. Aku tidak mau pergi darimu. Apapun akan aku lakukan agar kamu mau membawaku ke manapun kamu pergi." Yin Long duduk di pangkuan Yan Sheng. "Aku ingin Tuan melakukan itu padaku."
Isi pemikiran Yan Sheng, berbeda dengan apa yang dimaksud oleh Yin Long. Gadis itu berharap bisa dielus lagi seperti saat diselamatkan. Namun Yan Sheng menganggapnya sebagai penyerahan diri. Sehingga membuatnya merinding dan ketakutan. Selama ini ia tidak pernah melakukan hal yang bertentangan dengan jalan hidupnya.
Sebagai pendekar yang lurus, Yan Sheng tidak akan melakukan perbuatan terlarang. Apalagi memanfaatkan kesempatan pada seorang gadis naga seperti Yin Long.
"Kau tidak boleh sembarangan melakukan ini! Ini tidak baik untuk dirimu sendiri. Ah, bagaimana bisa ada gadis sepertimu ini? Kamu boleh ikut denganku tapi harus jaga sikapmu. Jangan melakukan ini pada siapapun di masa depan."
"Ahaha! Benarkah? Aku boleh ikut denganmu? Aku akan melakukan apapun untukmu, Tuan. Aku janji tidak akan berbuat nakal padamu. Hahaha! Aku akan mengikutimu ke manapun kamu pergi."
Yan Sheng semakin pusing dibuatnya. Dengan tingkat kebodohan Yin Long, ia harus mengajari hidup sebagai manusia. Mengajari ilmu-ilmu dasar tentang manusia. Bagaimana harus berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya.
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!