Pria Pengganggu

Setelah Yan Sheng berganti pakaian, tetap membuat para wanita berkerumun. Meski pemilik toko pakaian itu sudah melarang mereka yang tidak membeli untuk pergi. Selain itu ada beberapa pria yang tertarik dengan kedatangan Yin Long yang berpakaian tidak biasa. Namun setelahnya mereka tidak terlalu lama di sana.

Menyusahkan para wanita yang pada akhirnya membeli pakaian pria demi melihat Yan Sheng secara langsung.

"Baiklah, terima kasih atas kunjungannya, Tuan, eee." Pemilik toko pakaian itu bingung harus memanggil apa. Karena belum pernab melihatnya dengan membeli banyak pakaian.

"Oh, nama saya Yan Sheng. Kalau begitu, aku terima semua pakaian ini." Yan Sheng hanya menggerakkan tangannya di atas pakaian yang bertumpuk itu dan seketika menghilangkan semua pakaian itu.

"Tuan Yan, terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa, kalau memerlukan pakaian, bisa datang ke sini kapan saja," tandas pemilik toko dengan rasa senang dan terkejut dengan yang dilakukan oleh Yan Sheng.

Karena pria itu menghilangkan suatu benda dengan cepat. Mereka juga mendengar tentang adanya pendekar yang dapat menyimpan apapun ke dalam suatu obyek penyimpanan. Namun tidak melihat adanya kantong penyimpan seperti kebanyakan orang. Karena setiap orang biasanya menyimpan senjata dan barang bawaannya dalam Kantong Ruang.

Yin Long kembali bersama Qiaofeng dengan pakaian yang sudah diganti. Yan Sheng sempat tidak percaya melihat Yin Long dengan balutan busana yang terlihat lebih cantik dari sebelumnya. Ia benar-benar memilih dengan acak, sesuai ukuran gadis itu.

"Bagaimana penampilanku, Tuan? Apakah ini sudah cocok denganku?" tanya Yin Long memutar tubuhnya dan membuat pakaiannya berkibar.

"Ini sudah cukup. Kita bisa lanjutkan perjalanan sekarang." Yan Sheng berjalan keluar melewati para wanita yang berkerumun.

"Tunggu aku, Tuan. Aku jangan ditinggal begitu saja!" Yin Long kesal karena merasa tidak dipedulikan. Padahal sudah menunjukkan kecantikannya pada pria dingin itu.

Qiaofeng juga merasa aneh dengan pria yang dingin itu. Seakan-akan tidak peduli tapi nyatanya malah membelikan pakaian untuk Yin Long. Padahal ia juga sudah mendandani Yin Long dengan pakaian itu. Tapi tidak bisa membuat pria itu tertarik.

Kedua gadis saling bertatapan dan mengedikan bahu. Melihat para wanita sedang memperhatikan Yan Sheng, membuat keduanya menyingkirkan mereka.

Setelah dari toko pakaian, tibalah saatnya berangkat menuju ke istana. Mereka bisa saja menyewa kereta kuda agar bisa cepat. Namun belum sampai mereka membeli kereta kuda, seorang pria datang dengan kemampuan qinggong tingkat tinggi. Seorang yang berada dalam Knight Realm.

"Hei, kau adalah pria mesum yang menculik dua gadis yang di belakang. Tenanglah para wanita cantik, pahlawan dari kerajaan Dayu telah datang dengan membawa perdamaian."

Pria itu berdiri di depan Yan Sheng dengan tatapan tajam. Melirik pria itu tidak membawa senjata apapun. Sementara dirinya membawa sebuah pedang. Membuatnya tidak bisa bertarung dengan pedang jika lawannya bukan pengguna senjata.

"Tunjukan senjatamu, kau penculik gadis-gadis di kerajaan Dayu ini. Dan lawanlah aku, pendekar nomor satu tiada tanding, Xiao Yang!" seru sang pendekar. Ia menunjukan kuda-kuda lebar dan bersiap bertarung dengan Yan Sheng.

Yan Sheng tetap tenang dan melihat kekuatan pria di depannya. Begitu muda namun terlihat ceroboh. Karena dengan kuda-kuda terlalu lebar, membuatnya mudah dikalahkan. Bahkan oleh orang yang lebih lemah sekalipun.

"Kau berkata padaku?" tanya Yan Sheng menunjuk dirinya sendiri. Meski ia bukan orang yang menculik para gadis itu, ia tidak perlu menjelaskan. Karena pria itu yang memulai terlebih dahulu.

"Iya. Kau benar menculik kedua gadis ini, bukan? Karena mereka adalah gadis baik-baik. Lihatlah wajah polos gadis muda ini. Dan ohh, ini adalah harta tak ternilai yang pernah kulihat," ucapnya sambil menatap dada Yin Long di depannya langsung.

"Ahh! Kurang ajar! Ini semua hanya untuk tuanku! Tidak ada yang boleh melihatya selain dia!" gertak Yin Long lalu memukul Xiao Yang dengan keras.

"Aaa ...." Setelah menerima pukulan, Xiao Yang terbang jauh ke belakang. "Gadis cantik yang begitu galak!" teriaknya yang masih di udara.

Yin Long kesal karena merasa dirinya dilecehkan oleh pria tadi. Ia pun berlari kecil ke arah Yan Sheng. Memegang tangannya agar tidak dikejar oleh pria lain. Karena baginya, hanya Yan Sheng yang bisa memilikinya seutuhnya.

Tentu saja karena hal itu membuat Qiaofeng kesal dan cemberut. Ia sudah kalah dari awal karena baru bertemu hari ini. Berbeda dengan saingannya yang sudah lama kenal. Tapi setelah mereka tiba di istana milik ayahnya, ia akan balas dendam.

'Lihatlah nanti, Yin Long. Kalau kita tiba di istana, kau tidak bisa berbuat apapun karena ayahku pasti akan membantuku.' Qiaofeng tersenyum lebar ketika membayangkan hal yang terjadi di istana nantinya.

Perbuatan Yin Long dibiarkan begitu saja oleh Yan Sheng. Meski dadanya menyentuh lengannya. Karena terlalu menempel dengannya. Jelas itu adalah kesengajaan Yin Long yang sudah tidak ada rasa risih lagi. Ia sekarang mengenakan pakaian yang bagus dan berjalan bersama pria penyelamat hidupnya.

"Tunggu dulu! Aku belum kalah darimu! Kau pasti sudah melakukan sesuatu pada gadis itu! Sehingga dia memisahkan kita yang akan bertarung. Hei Gadis manis, kau lepaskan pria hidung kotor itu dari dadamu. Itu ... lebih baik kau memelukku saja, bagaimana? Pasti hidupmu akan bahagia selalu."

Xiao Yang masih belum kapok setelah menerima pukulan dari Yin Long. Namun tidak mudah baginya memisahkan keduanya. Maka ia melihat ke belakang dan ada niat lain. Ia pun memberikan bunga dan mengatakan sesuatu pada Qiaofeng.

"Ohh ... kau bagai seorang Dewi jatuh di hadapanku. Bagaikan rembulan, cahayanya membuat pasang naik gelombang cintaku terhadapmu. Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Aku berjanji, akan membuatmu bahagia. Terbang di atas awan yang megah dan indah."

"Dasar orang gila! Lebih baik kau pergi sendiri ke sana! Aku tidak mau, hah!" Sama seperti yang dilakukan oleh Yin Long, Qiaofeng juga inggin memukul pria itu. Namun tidak sesuai apa yang ia ekspektasikan.

"Ouhh ... kulit yang sangat halus, lembut. Bagaimana tangan sehalus dan selembut ini digunakan sebagai alat penampar pria tampan? Nanti tanganmu akan terluka, gadis impian mimpiku."

Pria itu makin tidak beres karena terus menggoda Qiaofeng. Namun beberapa saat kemudian, Yan Sheng memukul pria itu dengan tongkat. Ia tidak ingin ada kasus penculikan seperti sebelumnya. Bahkan jika harus bertarung, ia akan bertarung dengan pemuda itu. Kebetulan bisa melemaskan otot.

"Jika kau ingin bertarung, hunuskan pedangmu. Ini saatnya untuk melemaskan otot-otot yang kaku. Kuharap kau bisa memuaskan diriku ini." Yan Sheng memutuskan untuk bertarung dengan pria pengganggu itu.

"Ooh ... jadi kau mau bertarung denganku? Itu tergantung kualifikasimu. Kau bisa mengalahkanku yang masih menjadi idaman para wanita. Baiklah, mau datang semaumu, serang aku dengan sungguh-sungguh!" tantang Xiao Yang.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***