"Kalian bersikaplah seperti gadis biasa. Dan kau Yin Long, jangan ladeni orang-orang itu jika aku masih bisa menghadapinya. Kalian jalan di belakangku," perintah Yan Sheng terhadap dua gadis yang sudah siap keluar.
Makanan di meja telah habis karena kerakusan kedua gadis itu. Yan Sheng juga sudah membayar makanan dengan menaruh uangnya di atas meja. Setelah itu ia membuka pintu. Sedangkan dua gadis itu menggandeng masing-masing lengannya.
"Apa yang kalian lakukan? Ini bukan sesuatu yang harus dilakukan, bukan?" protes Yan Sheng karena tindakan kedua gadis yang memeluknya dari samping kanan dan kirinya.
Akhirnya pria itu pasrah dengan perlakukan keduanya. Mereka pun keluar dan menuruni tangga dengan perlahan. Di bawah, para pendekar sudah menyiapkan segalanya. Mereka sudah bersiap untuk bertarung kapanpun waktunya. Jika ada orang yang menuruni tangga, maka bisa dianggap sebagai orang yang ditunggu untuk bertarung.
Yan Sheng bersama kedua gadis di samping kanan dan kirinya berjalan dengan santai menuruni tangga. Terlihat Qiaofeng dan Yin Long yang saling menatap tajam. Seperti dua orang gadis yang sedang memperebutkan seorang pria.
"Mengapa kau mau merebut tuanku? Aku sudah bersamanya selama bertahun-tahun. Dan kamu baru bertemu satu hari. Kenapa kamu sangat tidak tahu malu?" Yin Long mengatakan itu kepada Qiaofeng dengan nada kesal. Terlihat menghayati dan mendalami peran. Padahal ia merasa kesal betulan pada Qiaofeng. Namun ia dan gadis itu sudah merencanakannya.
"Hei, apa salahnya aku juga seorang wanita, yang punya cinta. Lagian dia kan seorang pria yang kaya dan tampan. Siapa yang tidak mau dengannya? Bukankah kau juga tidak sanggup mengurus sendirian. Jadi tidak masalah jika dia punya dua istri, kan?" balas Qiaofeng. Ia juga merasa kesal betulan pada Yin Long. Meski ia juga merasa takut akan kekuatannya yang bisa tiba-tiba meningkat.
Rasa takut dan gemetar Qiaofeng karena sedang beradu akting dengan Yin Long. Dan rasa takut itu ditambah dengan adanya tatapan para pendekar yang mengarah pada mereka. Tentu saja hal itu membuatnya merasa takut. Apalagi dengan penampilan mereka yang menyeramkan.
Diantara mereka ada yang memiliki tubuh besar dan gelap. Dengan tampilan rambut keriting dan kotor dan beberapa ada yang tidak memiliki rambut di kepalanya. Meskipun bukan seorang biksu. Tapi semuanya adalah para pendekar yang tadinya sudah memasang wajah tegang.
Setelah melihat drama rumah tangga yang dilakukan oleh Yin Long dan Qiaofeng, membuat para pendekar itu enggan untuk melanjutkan. Mereka kembali duduk di meja masing-masing dengan perasaan kecewa. Bahkan ada yang menggebrak meja karena tidak seperti yang dibayangkan. Mereka mengharapkan seorang pendekar hebat. Namun nyatanya melihat seorang yang diperebutkan oleh dua wanita.
"Tuan, apakah kita akan tetap menunggu? Kurasa orang yang dimaksud tidak akan keluar." Seorang pengawal bertanya pada tuannya yang memiliki wajah tampan dengan senjata pedang berwarna biru.
"Sepertinya kita tidak perlu menunggu lagi. Kita akan mencegat mereka di jalan. Kita pergi sekarang." Pria berpakaian pelindung dan memiliki pedang biru di tangannya yang memutuskan. Ia memimpin anak buahnya yang berjumlah empat orang keluar.
"Pelayan! Bayar!" panggil anak buah tuan muda yang membawa pedang biru. Ia hendak membayar tagihan makanan yang sudah mereka makan. Ia harus memanggil pelayan restoran untuk membayarnya.
"Ini terlalu banyak, Tuan. Terima kasih atas kedatangannya. Terima kasih Tuan-tuan sekalian." Pelayan itu pun segera membereskan meja ketika mereka pergi.
Mereka tidak menjawab ucapan pelayan dan langsung meninggalkan restotan. Setelah itu mereka akan mencegat Yan Sheng bersama dua gadis yang bersamanya. Tentu saja tuan muda itu tertarik pada kedua gadis muda yang cantik itu. Mereka juga mengharapkan keduanya menjadi selirnya. Melayaninya setiap hari dan membuatnya bahagia.
Saat keluar dari restoran, Yan Sheng sudah memperhatikan gerak-gerik para pendekar yang berniat mengincarnya. Tentu saja tidak selalu mengincar dirinya. Karena ia bukan pendekar yang hebat sekarang. Hanya ada kemungkinan, mereka menginginkan Yin Long atau Qiaofeng.
"Tidak disangka di tempat yang merupakan kota yang paling dekat dengan kerajaan, sifat orang-orangnya begitu picik. Apakah semua penjahat kelamin itu berada di sini? Sepertinya kita tidak bisa melewati tempat ini. Kita harus memutar."
Yan Sheng mengatakan itu dan didengar oleh Yin Long dan Qiaofeng. Kedua gadis itu pun paham apa yang dimaksud oleh Yan Sheng. Karena ada rombongan yang juga keluar dari restoran terlebih dahulu sebelum mereka. Tentu saja mereka sedang menunggu kedatangan ketiganya.
"Tuan, apakah kau tidak bisa melawannya? Bolehkah aku saja yang melawan mereka?" tawar Yin Long mengajukan diri. Ia juga tidak suka dengan orang-orang yang terlihat menyeramkan wajahnya. Dan tatapan mereka seakan-akan sedang melucuti semua pakaiannya dan melihat semuanya. Melakukan hal-hal gila kepadanya.
"Tidak perlu, Yin Long. Kau pergi bersama Qiaofeng. Dan aku akan melindungi kalian dari belakang. Kita harus melewati jalan memutar. Qiaofeng bisa tunjukkan arah ke istana?"
"Baiklah, Tuan Yan. Aku pasti akan menunjukkan jalan lainnya. Kau pasti tidak menyangka, terkadang saat aku kecil, sering keluar dari istana dengan pakaian pria. Dan tidak ketahuan oleh mereka," tutur Qiaofeng. Menceritakan masa lalu yang indah saat ia kabur dari istana dan sering bermain-main di luar seorang diri atau bersama pelayan pribadinya.
Kali ini ada Yin Long yang terlihat lebih muda darinya dan membuatnya mengingatkan pada pelayan yang menjaganya sampai mempertaruhkan nyawa demi menjaganya tetap aman. Dan karena kematian pelayannya, ia juga merasa kesepian sejak saat itu.
Berbeda dengan pemikiran Yin Long yang tidak senang dengan ucapan Qiaofeng. Saat ia keluar dari istana Timur Laut, ia sudah bebas karena sadar, dirinya tidak dianggap oleh ayah dan kakak-kakaknya. Bahkan tidak ada keluarganya yang mencari keberadaannya.
"Kau kenapa bengong, Yin Long?" tanya Qiaofeng yang melihatnya. Ia langsung menarik tangan gadis itu seperti saat ia keluar dari istana waktu kecil. Ia membawanya berlari.
Karena dirinya diseret, membuat Yin Long kewalahan karena kaget juga. Namun ia juga tidak bisa melawan saat ini. Ia seperti seorang anak kecil yang ditarik oleh kakak perempuannya. Bahkan secara alami ia menikmatinya. Ia bisa melupakan sejenak masa lalunya yang buruk. Jika ia memiliki saudara perempuan, mungkin bisa seperti sekarang.
Yan Sheng mengikuti para gadis yang tengah berlari darinya. Namun dari belakang, pedang berwarna biru terbang ke arahnya. Tentu saja itu adalah pedang milik seorang tuan muda yang memiliki niat buruk pada kedua gadis yang sedang berlari.
"Sial! Mereka tahu kita kabur darinya." Karena tidak bisa lari sekarang, membuat Yan Sheng siaga dan mengeluarkan Tongkat Bambu Selatan. Ia mengeluarkan tongkat itu untuk bertahan dari serangan pedang biru itu.
"Jangan harap bisa lari dari kami. Kalian bersiap untuk menangkap mangsa. Aku juga ingin tongkat itu darinya. Sepertinya tidak asing dengan tongkat itu!"
"Baiklah, Tuan muda." Setelah mendapat perintah, keempat bawahan itu segera melesat ke arah Yan Sheng untuk menyerang bersamaan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
herry bjb
begitu mudah terjadi pertarungan tanpa alasan yg jelas dan masuk akal...pertarungan dalam cerita kultivator memang salah satu keseruan tapi yang logis donk thor masalahnya...kalau begini terus jalan ceritanya pasti banyak yg enggan membaca karyamu..
2023-07-05
1