Melarikan diri dari keempat orang yang menyerang, terasa sulit bagi Yan Sheng. Apalagi mereka mampu membuat serangan tiba-tiba. Tongkat Bambu Selatan membuat serangan mereka tidak dapat melukai Yan Sheng. Namun itu bisa menghentikan langkahnya. Ia terus menangkis serangan para pendekar itu.
'Masih ada satu orang di belakang. Dan dia menggunakan pedang yang cukup bagus. Sepertinya kali ini sulit untuk menghindari pertarungan,' pikir Yan Sheng.
Setelah membaca situasi, ia pun mulai berpikir untuk menyelesaikan semuanya. Ia akan segera mengakhiri pertarungan dengan tidak mudah. Apalagi yang menjadi lawannya memiliki ranah kultivasi lebih tinggi darinya.
Semua bisa diatasi dengan pengalaman bertarung Yan Sheng. Namun tidak serta merta bisa mengalahkan mereka. Setiap kali mereka menggunakan serangan, kekuatan mereka lebih tinggi dan membuatnya bisa kalah kapan saja. Satu-satunya yang bisa diandalkan adalah qinggong tingkat tingginya. Karena ia bisa mengendalikannya tanpa kultivasi tinggi. Bahkan pengendaliannya bisa setara dengan kultivasi di tanah atas atau lebih tepatnya Emptinnes Realm.
Yan Sheng hanya kehilangan basis kultivasinya. Namun tidak untuk ilmu qinggongnya yang masih setingkat dengan itu. Meski sebelumnya ia juga sudah melebihi tingkat itu. Karena ia melatih ilmu itu cukup keras sebagai penyelamatan diri.
"Baiklah, sekarang ikuti saya!" Yan Sheng melompati atap dan berlari di sana. Ia ingin mengalihkan perhatian mereka agar tidak mengejar Yin Long dan Qiaofeng. Agar kedua gadis itu pergi terlebih dahulu.
Tentu saja yang mereka incar memang Yan Sheng seorang. Jelas mereka menghiraukan kedua gadis yang berlari menjauh. Setelah itu mereka sudah berada di tempat yang lapang.
"Kau mau ke mana lagi, hah? Ini adalah riwayat terakhirmu. Kau akan mati sia-sia di sini. Bentuk formasi! Formasi Serangan Delapan Mata Angin."
Formasi Delapan Mata Angin adalah serangan yang memfokuskan delapan orang mengelilingi seorang musuh. Namun karena jumlah mereka hanya empat orang, membuat formasi mereka belum sempurna. Namun untuk menghadapi pendekar seperti Yan Sheng, mereka menyangka sudah cukup.
"Ooh, formasi apa yang kalian lakukan? Ini. Hanya mainan anak kecil begini, mana mampu mengalahkanku? Kalian salah lawan kalau begitu." Dengan percaya diri, Yan Sheng memutar tongkatnya lalu menancapkannya di tengah-tengah formasi.
Karena jumlah mereka hanya empat orang, membuat serangan mereka tidak seperti formasi yang asli. Mereka terus memberikan serangan dengan menggunakan tombak yang dibawa dengan kantong ruang. Mereka juga sudah melihat tongkat yang tidak tahu dikeluarkan dari mana. Karena tidak melihat kantong ruang milik Yan Sheng.
Serangan tombak mereka lakukan dengan saling bergantian. Mereka menyerang Yan Sheng yang berada di tengah formasi. Namun mereka tidak ada yang bisa membuatnya terluka. Bahkan tidak satupun dari mereka berhasil.
"Kurang ajar! Ubah formasi! Formasi Beliung Memangsa Naga!" Mereka mulai berlari menutari Yan Sheng dan menimbulkan gelombang angin besar.
"Hahaha! Formasi kalian sangat lucu. Formasi apa lagi ini? Beliung Memangsa Naga? Jangan membuatku tertawa kalian, yah." Yan Sheng tidak menyangka bahwa dirinya sudah kehilangan udara untuk bernafas.
Padahal gelombang anginnya sangat cepat tapi semua tidak bisa masuk ke dalam hidungnya membuat pusaran angin sehingga tubuh Yan Sheng melemah. Ia baru tahu kalau dirinya terlalu optimis dalam pertarungan.
Meski Formasi itu sangat sepele, nyatanya Yan Sheng tidak bisa keluar dari sana. Saat ia mencoba keluar, ia malah diserang dengan kecepatan tinggi. Kelemahan mereka tidak bisa diprediksi dengan orang awam yang tidak pernah terjebak dalam pusaran angin.
"Ku pertaruhkan semuanya! Kalian membuatku muak." Yan Sheng memegang tongkatnya dan mengeluarkan satu senjata untuk menyerang balik. Ia menggunakan lonceng besar dari cincinnya lalu membuang kertas peledak dan juga minyak yang mudah terbakar ke arah pusaran angin.
Tentu saja Yan Sheng bersembunyi di balik lonceng besar. Meski ia harus menahan nafas lebih lama lagi. Ia mempertaruhkan semuanya di sana. Setelah itu ia harus menghirup udara sebanyak yang ia bisa.
Rencana Yan Sheng tidak berjalan dengan lancar karena ia baru menyadari dirinya saja tidak mampu bernafas, bagaimana dengan api itu? Tentu saja tidak bisa api hidup dalam ruang hampa. Meski sudah menyebarkan minyak dari dalam.
"Hahaha! Mau bersembunyi sampai kapan, hah? Berpikir untuk meredakan kami? Kami tahu apa rencanamu itu. Tapi tidak akan berhasil pada kami."
Sementara pria muda yang menyuruh empat pendekar untuk menghentikan Yan Sheng pun muncul dengan cepat. Ia tampak santai dan menikmati pertunjukan. Ia memiliki bawahan yang hebat dan pintar.
"Kalian sudah melakukan dengan baik. Sekarang biarkan dia keluar. Aku akan mengambil tongkatnya sendiri. Kukira dia orang yang hebat. Ternyata hanya orang lemah seperti itu. Rasanya aku yang terlalu berharap."
Dengan perlahan, mereka memperlambat laju putarannya. Terlihatlah Yan Sheng yang terkapar di tanah. Hal itu membuat mereka senang. Dengan tongkat yang tertancap di sampingnya.
Tuan muda itu mengeluarkan pedangnya berniat membunuh Yan Sheng dengan tangannya sendiri. Ia pun melakukan penyerangan tiba-tiba dan hampir saja mengenai perut. Namun dengan secepat kilat Yan Sheng menangis serangan dengan tongkat tersebut.
"Tuan muda masih terlalu dini untuk memastikan kekalahanku, bukan? Sepertinya kalian sudah meremehkan pendekar tongkat selatan ini, bukan? Mari kita tunjukan kekuatanmu sebenarnya!" tantang Yan Sheng.
"Advanced Realm tahap dua. Apa yang bisa dibanggakan dengan ranah kultivasimu yang rendah ini? Namun sebelum mati, biar ku perkenalkan namaku. Aku adalah Shao Lin Pang. Tamu terhormat bagi kerajaan Dayu ini. Sebentar lagi akan menikahi tuan putri dari kerajaan Dayu."
"Benar, Tuan. Kau adalah calon menantu raja di kerajaan Dayu ini. Dan tongkat itu akan menjadi mahar pernikahan bagi putri Qiaofeng dari kerajaan Dayu."
"Qiaofeng? Jadi dia benar-benar seorang putri?" Yan Sheng berpikir sejenak dan akhirnya mengerti semuanya. Meski begitu ia tidak akan merubah pendiriannya. Setelah mengantar Qiaofeng, ia tentu tidak ada urusan lagi dengan orang-orang kerajaan.
"Apa? Kau juga bermimpi ingin menjadi menantu raja? Lawan aku terlebih dahulu!" Shao Lin Pang mengeluarkan kekuatannya secara terang-terangan. Aura biru dari pedang terlihat memutarinya.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita menukar pusaka kita? Bukankah kau menginginkan sebagai mahar? Dan kau sangat beruntung menikahi tuan putri. Dan aku? Aku juga beruntung karena memiliki pusaka langit itu. Bagaimana? Apakah kita impas?"
"Kau keterlaluan! Kuhajar kau!" Shao Lin Pang pun menyerang dengan aura pedangnya yang membesar lalu menghadap ke arah Yan Sheng. "Dengar, Pedang Savir Langit, menggelegarlah! Hancurkan semua musuh yang menghalangi!"
"Kalau begitu, aku tidak bisa meladenimu." Yan Sheng tidak suka merapalkan kalimat seperti yang biasa orang lakukan ketika menggunakan senjata dan mengeluarkan kemampuan senjata itu. Meski mereka juga harus merapalkan untuk mengaktifkan kekuatan.
Dengan cepat, Yan Sheng menggunakan langkah kakinya untuk berlari dengan cepat. Menghindari setiap serangan yang mengarah padanya. Ia juga telah banyak berpikir untuk mengalahkan orang itu. Dengan melemparkan tongkat di tangannya lalu pergi menjauh.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments