Tidak ada yang bisa menghentikan Yin Long untuk memakan apa yang sudah ada di mulutnya. Saat ada seseorang berteriak kepadanya, gadis naga itu terlihat emosi. Bagaimana tidak, saat sedang lapar-laparnya, ia diserang tiba-tiba.
"Siapa yang menyerangku, hah? Kau, kenapa kau menyerangku dengan anak panah ini?" Yin Long telah menangkap anak panah yang dilesatkan oleh Lao Bao. Wajahnya memancarkan kebencian terhadap orang yang baru pertama dilihatnya.
"Hei, wanita gila! Kau telah memakan ikan tujuh warna! Kau telah berbuat salah karena ikan tujuh warna hanya milik Sekte Hei Zhu!" tandas Lao Bao.
"Hentikan itu, Lao Bao. Mereka tidak memakan ikan tujuh warna. Kalau ikan tujuh warna, tidak mungkin bisa ditangkap oleh mereka. Lagian ikan itu sangat langka. Tapi mereka punya banyak di depannya."
Wu Zhao, sebagai Patriak Sekte Hei Zhu pun menentang tindakan muridnya. Namun ia juga tidak akan membiarkan jika ada orang lain yang berniat sama dengan sektenya. Siapapun yang menginginkan ikan tujuh warna itu, akan mendapatkan masalah. Apalagi akan diburu oleh Sekte Hei Zhu.
"Apakah benar seperti itu, Patriak? Tapi mereka mencurigakan. Haruskah kita bunuh mereka saja? Aku rasa mereka sangat lemah."
Wu Zhao menggelengkan kepalanya seraya menjawab, "Mungkin kau ada benarnya. Dengan keberadaan mereka, bukan tidak mungkin kalau mereka menginginkan ikan tujuh warna."
"Maka dari itu, sebaiknya kita bunuh mereka saja." Lao Bao memegang pedangnya, dihunuskan ke depan dan bersiap menyerang.
"Kalau kalian ingin mengganggu kami, sebaiknya kalian mencari tempat lain untuk beristirahat. Kami tidak ada urusan dengan kalian." Yan Sheng sebenarnya merasa kesal dengan tingkah Lao Bao. Namun ia waspada dengan wanita di belakangnya.
Meskipun kultivasi Yan Sheng menurun cukup pesat, ia yakin bisa menghadapi pemuda yang sok padanya dan Yin Long. Namun jika menghadapi wanita tua di belakang, ia tidak yakin. Apalagi dengan pengalaman Yin Long yang dirasa kurang, ia tidak ingin berurusan dengan mereka.
"Kita sebaiknya tidak berurusan dengan mereka, Yin Long. Kau lihat wanita tua di belakang pemuda itu? Mungkin aku bisa menghadapi pemuda kurang kerjaan itu. Tapi tingkat kultivasimu lebih rendah dari wanita itu. Jadi, kita sebaiknya menghindari mereka," bisik Yan Sheng pada Yin Long.
"Tuan tenang saja. Aku rasa mereka tidak akan berani menghadapiku. Wanita jelek itu tidak bisa melawanku, Tuan. Dan juga si anak bodoh itu sangat lemah." Yin Long masih merasa dirinya bisa melawan.
Tidak ada rasa takut sama sekali dalam diri Yin Long. Meski yang harus dihadapi adalah seorang Patriak dari Sekte Hei Zhu. Mereka memiliki senjata hitam yang terlihat berbahaya. Apalagi pedang yang digunakan oleh Lao Bao terlihat besar.
Meskipun Wu Zhao hanya membawa tongkat bambu hitam, itu sudah cukup menunjukan kekuatannya. Melihat bambu itu, sudah tidak rahasia umum lagi, siapa orang yang harus mereka hadapi. Yan Sheng menyadari siapa wanita itu karena melihat tongkat tersebut.
"Anda adalah Patriak dari Sekte Hei Zhu, bukan? Kami hanya orang biasa yang sedang melakukan perjalanan. Kami tidak ada niatan untuk bertarung di sini," tutur Yan Sheng, mencoba bernegosiasi dengan Wu Zhao.
"Heh ... mungkin kita tidak ada urusannya. Namun melihat kalian, sudah mengganggu penglihatanku. Haruskah aku musnahkan kalian?" Wu Zhao sangat ingin membunuh karena perkataan Lao Bao sebelumnya. Ia juga tidak ingin mengambil resiko karena membiarkan orang lain mengetahui soal ikan tujuh warna.
Setelah kehilangan kultivasi, Yan Sheng juga kehilangan Pedang Naga Giok miliknya. Dan ia tidak bisa kembali ke masa lalu yang gemilang. Sebagai seorang kultivator, ranah kultivasi adalah hal yang sangat penting. Apalagi dirinya sudah mencapai Emptinnes Realm sebelum ini.
Emptinnes Realm atau disebut dengan Ranah Kekosongan adalah langkah akhir sebelumnya. Dalam ranah itu ia sangat rapuh dan mengalami kemacetan kultivasi. Ia akan mudah mengalami penurunan kultivasi karena dalam keadaan kosong. Maksudnya ia tidak bisa mencapai ranah selanjutnya jika tidak bisa melewati ranah paling mematikan bagi setiap kultivator.
"Sepertinya kalian ingin mati di sini, bukan? Jika tidak memiliki kualifikasi, sebaiknya mati saja," ujar Lao Bao dengan bangganya. Ia langsung menyerang dengan cepat karena rasa kesabaran telah habis.
Lao Bao mengayunkan pedangnya yang besar. Ia menyerang Yan Sheng karena merasa kultivasinya lebih rendah darinya. Juga tidak berani menyerang Yin Long karena kultivasinya lebih rendah. Tapi ia tidak khawatir karena ada Wu Zhao di belakangnya. Wanita itu bisa menghadapi Yin Long nantinya.
Yan Sheng menghindari serangan Lao Bao dengan mudah. Meskipun tingkat kultivasi menurun secara drastis, ia masih bisa bertarung. Melawan pemuda seperti Lao Bao cukup dengan kemampuannya saat ini.
"Kenapa menghindar? Kau sangat lemah sebagai seorang pria! Kalau tidak melawan, kau akan cepat mati!" Dengan rasa senang, Lao Bao terus melancarkan serangan dengan pedang besarnya.
Yan Sheng lalu melompat melewati pemuda yang membawa pedang berat itu. Ia menendang punggung pemuda itu dengan keras, membuatnya tersungkur ke tanah.
"Kau jangan lengah, gadis manis. Sepertinya kau seorang dari keluarga bangsawan. Entah dari mana kau berasal, hanya saja tidak akan ku biarkan kau lolos begitu saja." Wu Zhao menantang Yin Long yang sedang makan ikan bakarnya.
"Aku sedang makan, kenapa kamu menggangguku dengan tuanku?" Yin Long terlihat kesal tapi ia tidak bisa menahan tekanan dari aura milik Wu Zhao. Namun ia ingin menyelamatkan Yan Sheng, meski sulit. Ia harus menghadapi pemimpin Sekte Hei Zhu terlebih dahulu.
"Hahaha! Hentikan makanmu. Ini akan menjadi makan terakhirmu. Ku kira kau adalah tuan putri dari suatu kerajaan. Tapi ternyata hanya pengawal dari tuan muda tidak berguna itu."
Yin Long dan Wu Zhao terlihat dalam pertarungan. Keduanya saling bertukar serangan dan sudah dipastikan siapa pemenangnya. Gadis naga itu terpental karena beradu pukulan dengan Patriak Sekte Hei Zhu.
"Kalian hanya bisa menggertak tapi kekuatan kalian sangat lemah. Huh, membosankan sekali. Padahal aku belum mengeluarkan seluruh kekuatanku." Wu Zhao berlagak sombong setelah menyudutkan gadis naga dengan mudah.
Tanpa menggunakan kekuatan penuhnya, memang bisa melawan seorang yang ranah kultivasinya lebih rendah. Apalagi dari segi pengalaman bertarung, ia memiliki lebih banyak dari siapapun.
Krak! Klotak! Brukhh!
Tubuh Lao Bao terkapar di tanah setelah menerima serangan dari Yan Sheng. Meski tanpa menggunakan senjata andalannya, ia masih dengan mudah menghadapi pemuda yang tidak memiliki pengalaman bertarung lebih darinya.
"Akhh! Patriak! Tolong aku!" teriak Lao Bao dengan rasa sakit yang ia derita. Seluruh tulangnya terasa remuk setelah persendiannya ditekuk dan ditekan melawan arus oleh Yan Sheng.
"Kamu lemah, anak muda. Juga, pengalaman bertarungmu lebih rendah dariku, meski kultivasimu lebih tinggi." Yan Sheng menggertakan lehernya dan bersiap melawan musuh lainnya. "Yin Long, sepertinya kita harus bekerja sama untuk menghadapi wanita peot ini."
"Kurang ajar! Beraninya menghinaku nenek peot! Kau pemuda kurang ajar!" geram Wu Zhao.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Sak. Lim
idioooooot mulut sampah' byk bacot lemah
2023-10-17
0
herry bjb
tahapan kultivasi di cerita ini apa aja thor...kok yg ada cuma tahap kekosongan...sekali memunculkan alur cerita beri keterangan yg lugas bukan hanya di sebutkan saja..
2023-07-01
1