Bab 19 // Rumor yang menyebar

Zoya termenung di kursi yang ada di pinggir jalan dekat perusahaan Himawan grup. Dia terus terngiang-ngiang akan perkataan orang-orang di dalam kantor tadi. Menurutnya yang di katakan mereka itu benar. Andreas memang cocok dengan Jemyma. Namun yang dia ketahui Andreas itu tidak suka dengan Jemyma. Mungkinkah Andreas sudah berubah pikiran?

Tapi yang kini membuatnya bingung adalah hatinya terasa sakit mendengar nama Andreas di sebut bermesraan dengan wanita lain. Mungkin ini hanya nalurinya sebagai seorang istri yang tidak pernah di anggap.

Huff..

Zoya menghela nafas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian dia beranjak berniat kembali ke butik saja.

"Zoya."

Merasa namanya di panggil, langkahnya terhenti. Zoya menoleh ke sumber suara yang ada di belakangnya.

Berdiri seorang pria tampan berkulit putih dan pria itu tengah tersenyum kearahnya. Zoya merasa tidak asing dengan pria itu. Setelah beberapa detik akhirnya dia teringat.

"Pak Haris ya," Ucap Zoya dengan suara pelan.

"That's right, ternyata kau masih mengenaliku." Ucap Haris seraya melangkah lebih dekat dengan Zoya. "Kau di sini sedang apa? Apa kau ada perlu bertemu dengan Andreas?" Tanya Haris dengan santai.

Zoya tidak mungkin menjawab jujur jika dia datang membawakan makan siang untuk Andreas. Bisa-bisa Haris akan curiga tentang hubungannya dengan Andreas.

"Oh jika kau akan ke kantor mencari Tuanmu itu, dia tidak ada. Karena Andreas keluar bersama Jemyma." Haris melanjutkan perkataannya karena Zoya hanya terdiam.

"Oh begitu ya pak," Hanya ini yang keluar dari mulut Zoya.

"Ish,, kau jangan memanggilku pak. Panggil saja Haris. Usia kita pasti seumuran." Ucap Haris seraya memberikan tatapan genit pada Zoya.

Zoya menatap dengan intens pria di hadapannya itu. Haris memang tampan, tapi Zoya tidak percaya jika usianya masih di bawah dua puluh lima tahun. Dilihat dari perawakannya, kemungkinan usia Haris itu seumuran dengan Andreas.

"Kau jangan menatapku seperti itu, aku jadi malu." Ucap Haris

"Ah, maaf maaf. Hmm, kalau begitu saya permisi." Ucap Zoya pamit pergi, namun tangannya di pegang oleh Haris.

"Zoya apa aku boleh meminta nomormu?" Tanya Haris yang cukup mengejutkan Zoya. Kemudian Haris melepaskan tangan Zoya agar gadis di hadapannya itu tidak salah paham. "E maaf sudah dengan lancang memegangmu. Aku hanya ingin menambah teman saja." Ucap Haris.

Haris menyodorkan handphonenya kepada Zoya. Hal itu membuat Zoya merasa tidak enak jika menolak memberikan nomornya. Akhirnya Zoya menerima handphone milik Haris itu dan menuliskan nomornya.

"Ini saya sudah menuliskannya pak Haris." Ucap Zoya sembari mengembalikan handphone milik Haris.

"Terima kasih, tapi jangan panggil aku pak. Hmm, jika kau sungkan langsung memanggil namaku, panggil aku kak Haris saja." Ucap Haris yang sangat friendly itu.

"Emm, baiklah kak Haris. Kalau begitu saya pergi dulu." Ucap Zoya seraya tersenyum ramah kepada Haris.

"Iya daaa, nanti aku akan menghubungimu." Haris melambaikan tangan pada Zoya. Perasaannya sangat bahagia mendapatkan nomor handphone Zoya.

Di dalam perjalanan menuju ke butik, handphone Zoya berbunyi. Tertera pesan dari nomor yang belum ada di kontak handphonenya. Pesan itu dari Haris. Pria itu menyuruh Zoya menyimpan nomornya. Bukan hanya itu, Haris ingin mengajak Zoya keluar jalan-jalan saat waktu senggang.

"Aduh, harusnya aku tadi tidak memberi nomorku padanya." Gumam Zoya yang merasa menyesal.

**

Di sebuah hotel mewah bintang lima, Andreas dan Jemyma berada. Mereka tidak sedang makan siang romantis seperti yang di perbincangkan para karyawan perusahaan Himawan grup. Mereka pergi bersama karena memang kebetulan ada undangan di tempat yang sama.

Jemyma memang sengaja datang ke kantor menghampiri Andreas dan memaksa untuk berangkat bersama. Rencananya menciptakan rumor kedekatannya dengan Andreas berhasil.

Meski kenyataannya Andreas itu tidak pernah mau di dekati olehnya. Bahkan tadi saja Andreas marah memaki dirinya. Namun dia tidak perduli, yang penting orang-orang memandang mereka seakan ada hubungan.

Dalam acara ini Jemyma sengaja mengambil tempat duduk satu meja dengan Andreas. Andreas diam saja karena tidak mungkin menyuruh Jemyma pindah. Bagaimanapun mereka masih tetap keluarga meski Rania sudah meninggal. Banyak klien pentingnya di sana jadi dia harus menjaga wibawanya.

Jemyma beramah tamah dengan semua orang yang ada di sana. Dia akan menjalankan aksinya lagi. Dia harus menciptakan suasana keromantisan dengan Andreas.

Dalam acara peresmian hotel itu, banyak di datangi oleh para wartawan juga. Sebagai seorang publik figur, tentu saja membuat Jemyma banyak di ambil gambarnya oleh mereka. Mengetahui hal itu Jemyma terus melakukan hal-hal yang akan terlihat romantis di kamera.

Jemyma membuat Andreas merasa tidak nyaman. Dia mengobrol asik dengan tamu yang semeja dengannya. Dia berbicara lalu tertawa lepas sembari sesekali merangkul tangan Andreas.

Pelayan datang menyajikan hidangan berupa kue dengan taburan keju di atasnya. Jemyma yang tahu Andreas alergi keju langsung berlagak perhatian.

"E maaf apakah ada yang selain keju, soalnya kakak ipar saya ini alergi." Ucap Zoya pada pelayan.

"Tidak perlu, ini saja tidak apa-apa." Sahut Andreas merasa tak perlu mengganti kuenya dengan yang lain. Kejunya hanya sedikit, dia bisa menyisihkannya jika ingin di makan nanti.

"Di ganti saja mas, bahaya kalau kemakan kejunya nanti." Jemyma mengambil kue milik Andreas dan menukarnya dengan kue yang di bawakan oleh pelayan. "Ini kan lebih aman, tidak ada keju sama sekali." Ucap Jemyma seraya tersenyum semringah.

"Wah adik ipar pak Andreas ini sangat perhatian ya, mirip dengan Almarhumah Bu Rania." Ucap tamu yang satu meja dengan Andreas dan Jemyma.

Jemyma hanya tersenyum menanggapi itu. Sementara Andreas sedang menahan diri sampai acara selesai.

Akhirnya acara selesai, Andreas langsung bergegas keluar dari hotel itu bersama Yuda sekertarisnya. Dia meninggalkan Jemyma yang masih mengobrol dengan beberapa orang di sana.

Mengetahui Andreas sudah pergi dulu, Jemyma segera berlari menyusulnya. Namun dia sudah terlambat. Andreas sudah pergi dengan mobilnya.

"Tak apa kau meninggalkanku Andreas sayang. Kita lihat saja apa yang akan terjadi." Gumam Jemyma seraya tersenyum penuh arti.

Dalam waktu satu kali dua puluh empat jam, artikel yang berisi tentang hubungan asmara Andreas dan Jemyma tersebar dimana-mana. Andreas sudah di beritahu oleh Yuda, tapi dia tidak bereaksi apa-apa. Dia malas menanggapi masalah yang menurutnya tidak penting itu.

Sementara Jemyma begitu senang di kejar-kejar oleh wartawan. Dia sengaja terus menghindar dan bungkam, agar mereka beranggapan berita itu benar adanya.

**

Di sebuah coffe shop, Zoya tengah duduk menunggu kedatangan Ezra. Mereka memang sudah berjanji untuk bertemu hari ini. Zoya ingin meminta pendapat sahabatnya itu mengenai trend baju saat ini. Karena Ezra itu suka sekali styling baju.

Sepuluh menit menunggu, akhirnya Ezra datang. Zoya melambaikan tangan pada Ezra. Sahabat Zoya itu berlari menuju ke meja tempat Zoya berada.

"Zoya aku punya berita penting untukmu." Ucap Ezra penuh ekspresi, membuat Zoya penasaran.

"Kau jangan membuatku takut seperti itu." Ucap Zoya seraya menatap seksama sahabatnya itu.

Ezra menarik kursi dan duduk berdekatan dengan Zoya. Dia membuka handphonennya dan langsung memberikannya pada Zoya.

"Suamimu selingkuh Zoya!" Seru Ezra dengan suara cukup keras sampai membuat pengungjung kafe menatap kearahnya.

Zoya langsung mengambil handphone yang di sodorkan Ezra. Dia melihat dengan seksama apa yang ada di layar handphone itu. Terpampang foto Jemyma dan Andreas yang terlihat mesra. Dengan tangan Jemyma yang merangkul lengan Andreas. Di lengkapi dengan artikel berjudul, Terkuak hubungan Asmara artis terkenal, Jemyma dengan seorang CEO perusahaan Himawan grup.

Episodes
1 Bab 1 Menikahlah dengan suamiku
2 Bab 02 // Semuanya terasa berat
3 Bab 03 // Melamar Zoya
4 Bab 04 // Kepulangan Rania
5 Bab 05 // Keputusan terberat
6 Bab 06 // Pernikahan
7 Bab 07 // Maafkan aku
8 Bab 08 // Basah basahan
9 Bab 09 // Kondisi yang memburuk
10 Bab 10 // Saat terakhir Rania
11 Bab 11 // Ini semua takdir
12 Bab 12 // Kenangan yang melekat
13 Bab 13 // Kalah dari Jemyma
14 Bab 14 // Tak sengaja melihatnya
15 Bab 15 // Pindah ke Apartemen
16 Bab 16 // Status Rahasia
17 Bab 17 // Tak di anggap
18 Bab 18 // Kenapa sakit?
19 Bab 19 // Rumor yang menyebar
20 Bab 20 // Mulai lelah
21 Bab 21 // Bagaimana dengan aku?
22 Bab 22 // Mulai menyadari
23 Bab 23 // Bukan mimpi
24 Bab 24 // Ada rasa..
25 Bab 25 // Cemburu tandanya?
26 Bab 26 // Cemburu part 2
27 Bab 27 // First kiss
28 Bab 28 // Investigasi cinta
29 Bab 29 // Sudah bersuami
30 Bab 30 // Perubahan sikap
31 Bab 31 // Es Batu mencair
32 Bab 32 // Kasmaran
33 Bab 33 // Bunga mawar tanda cinta
34 Bab 34 // Si wanita gila
35 Bab 35 // Tidak bertepuk sebelah tangan
36 Bab 36 // Satu kamar
37 Bab 37 // Malam yang gagal
38 BAB 38
39 Bab 39
40 Bab 40 // Malam panas
41 Bab 41 // terpecah
42 Bab 42 // Bukan aku
43 Bab 43 // Aku tidak berbohong
44 Bab 44 // Sebuah kesempatan
45 Bab 45 // hanya editan
46 Bab 46 // Terpojok lagi
47 Bab 47 // Jangan ceraikan aku
48 Bab 48 // Terpecah belah
49 Bab 49 // Kambing hitam
50 Bab 50 // Runyam
51 Bab 51 // Kehadirannya
52 Bab 52 // Dia akan menikah
53 Bab 53 // Seperti orang nyidam
54 Bab 54 // Hampir tau
55 Bab 55 // Terbongkar
56 Bab 56// Semua terbongkar
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60 // Belum terlambat
61 Bab 61 // Saling mencinta
62 Bab 62
63 Bab 63 // Sedikit dramatis
64 Bab 64 // Selangkah lagi
65 Bab 65 // Romansa denganmu
66 Bab 66 // Aku suka apa yang kau suka
67 Bab 67 // Ngidam
68 Bab 68 // Bukan lagi rahasia
69 Bab 69 // Hello Baby
70 Bab 70 // Urusan penting!
71 Bab 71 // Suamiku
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Menikahlah dengan suamiku
2
Bab 02 // Semuanya terasa berat
3
Bab 03 // Melamar Zoya
4
Bab 04 // Kepulangan Rania
5
Bab 05 // Keputusan terberat
6
Bab 06 // Pernikahan
7
Bab 07 // Maafkan aku
8
Bab 08 // Basah basahan
9
Bab 09 // Kondisi yang memburuk
10
Bab 10 // Saat terakhir Rania
11
Bab 11 // Ini semua takdir
12
Bab 12 // Kenangan yang melekat
13
Bab 13 // Kalah dari Jemyma
14
Bab 14 // Tak sengaja melihatnya
15
Bab 15 // Pindah ke Apartemen
16
Bab 16 // Status Rahasia
17
Bab 17 // Tak di anggap
18
Bab 18 // Kenapa sakit?
19
Bab 19 // Rumor yang menyebar
20
Bab 20 // Mulai lelah
21
Bab 21 // Bagaimana dengan aku?
22
Bab 22 // Mulai menyadari
23
Bab 23 // Bukan mimpi
24
Bab 24 // Ada rasa..
25
Bab 25 // Cemburu tandanya?
26
Bab 26 // Cemburu part 2
27
Bab 27 // First kiss
28
Bab 28 // Investigasi cinta
29
Bab 29 // Sudah bersuami
30
Bab 30 // Perubahan sikap
31
Bab 31 // Es Batu mencair
32
Bab 32 // Kasmaran
33
Bab 33 // Bunga mawar tanda cinta
34
Bab 34 // Si wanita gila
35
Bab 35 // Tidak bertepuk sebelah tangan
36
Bab 36 // Satu kamar
37
Bab 37 // Malam yang gagal
38
BAB 38
39
Bab 39
40
Bab 40 // Malam panas
41
Bab 41 // terpecah
42
Bab 42 // Bukan aku
43
Bab 43 // Aku tidak berbohong
44
Bab 44 // Sebuah kesempatan
45
Bab 45 // hanya editan
46
Bab 46 // Terpojok lagi
47
Bab 47 // Jangan ceraikan aku
48
Bab 48 // Terpecah belah
49
Bab 49 // Kambing hitam
50
Bab 50 // Runyam
51
Bab 51 // Kehadirannya
52
Bab 52 // Dia akan menikah
53
Bab 53 // Seperti orang nyidam
54
Bab 54 // Hampir tau
55
Bab 55 // Terbongkar
56
Bab 56// Semua terbongkar
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60 // Belum terlambat
61
Bab 61 // Saling mencinta
62
Bab 62
63
Bab 63 // Sedikit dramatis
64
Bab 64 // Selangkah lagi
65
Bab 65 // Romansa denganmu
66
Bab 66 // Aku suka apa yang kau suka
67
Bab 67 // Ngidam
68
Bab 68 // Bukan lagi rahasia
69
Bab 69 // Hello Baby
70
Bab 70 // Urusan penting!
71
Bab 71 // Suamiku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!