Selang beberapa hari setelah kejadian di malam 40 hari Rania. Kini Andreas sudah memaafkan Zoya. Mengingat Zoya sudah berjasa dalam merawat Rania selama ini. Tentu saja hal itu membuat Zoya begitu lega. Malam ini akhirnya dia bisa tidur dengan nyinyak lagi.
Zoya mulai membiasakan diri menjalani tugasnya sebagai istri. Sedikit-sedikit dia mulai tahu apa yang di suka dan tidak di sukai oleh suaminya. Hal itu diketahuinya dari Irma. Mama mertuanya itu begitu mengakrabinya. Hal itu membuat bebannya terasa sedikit berkurang. Meski belum di terima oleh Andreas, setidaknya dia di terima baik oleh mertuanya.
Di dapur Zoya sedang berkutat dengan bahan-bahan makanan. Dia terlihat sangat fokus membuat sesuatu. Entah apa yang sedang di buatnya itu. Karena saking fokusnya, Zoya sampai tidak menyadari mama Irma berada di dekatnya.
"Menantu mama serius sekali, sedang membuat apa?" Suara lembut mama Irma cukup mengagetkan Zoya.
Zoya mengelus dadanya yang seakan mau jantungan. Mama Irma menanggapinya dengan tawa. Karena ekspresi kaget Zoya itu cukup lucu. Zoya pun tersenyum malu-malu.
"Kau ini lucu ya Zoya. Kau kaget seperti anak kecil yang ketahuan menumpahkan kecap." Ucap Mama Irma diiringi tawanya.
Setelah puas tertawa mama Irma terfokus pada apa yang sedang di kerjakan Zoya. Ternyata Zoya sedang belajar membuat sushi roll crispy, makanan yang sangat di sukai Andreas. Mama Irma tersenyum melihat hasil gulungan shusi yang Zoya buat. Isiannya meleber kemana-mana.
"Oh ternyata kau sedang membuat sushi." Ucap mama Irma
"Iya mah, tapi hasilnya meleber kemana-mana. Susah juga ternyata." Ucap Zoya merasa putus asa.
Mama Irma pun mengambil alih dapur. Dia menyuruh Zoya memperhatikannya dulu. Dengan detail Mama Irma menjelaskan seraya mempraktekkannya di hadapan Zoya. Dia juga menunjukkan isian yang di sukai oleh Andreas. Hal terpenting adalah jangan pernah menambahkan aneka keju termasuk keju mozarella. Karena Andreas alergi dengan keju.
Sesudah diberikan penjelasan dan contohnya, Kini Zoya mempraktekkannya. Tentu Mama Irma masih membimbingnya. Zoya dengan cepat menangkap apa yang di ajarkan oleh ibu mertuanya itu. Sushi roll crispy kesukaan Andreas pun siap untuk di cicipi.
"Hmm,, Ini enak sekali. Antarkanlah ke kantor Andreas. Pas sekali sebentar lagi jam makan siang." Ucap Mama Irma
Zoya yang tadinya semringah mendadak berekspresi tegang. Dia takut Tuan Andreas akan marah padanya jika dia datang kesana. Tapi di sisi lain tidak enak menolak suruhan ibu mertuanya. Zoya bingung harus mengiyakan atau mencari alasan untuk tidak perlu mengantarkan itu.
Mama Irma mengusap bahu Zoya. Itu sebagai bentuk dukungan agar Zoya mau bergerak untuk mendekati Andreas.
"Baiklah saya akan mengantarkannya." Ucap Zoya setelah mengumpulkan keberaniannya.
Mama Irma senang, dia berharap Andreas dan Zoya dapat dengan cepat beradaptasi. Dia ingin putranya kembali bahagia seperti saat Rania masih ada dulu.
🌺
🌺
Setibanya di perusahaan Himawan grup, Zoya bertemu dengan Jemyma di lobi. Rasa kepercayaan dirinya langsung hilang setelah di tatap remeh oleh Jemyma. Kakinya mendadak berat untuk melangkah lebih dalam.
Kemudian Zoya teringat pada pesan Rania saat masih bisa berbicara waktu itu. Rania berpesan agar dirinya tidak perlu takut kepada Jemyma. Apalagi jika berhubungan dengan masalah Andreas. Dia adalah istri Andreas dan Jemyma hanyalah adik ipar. Anggap saja Jemyma orang luar dan abaikan saja dia.
Zoya mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan mantap. Dia akan menyapa Jemyma dan langsung melewatinya begitu saja. Tujuannya kemari untuk bertemu suaminya. Jadi tidak ada yang boleh menghalangi termasuk Jemyma.
"Selamat siang Nona ..."
Berniat hanya menyapa, Zoya malah di tarik secara paksa oleh Jemyma keluar dari sana. Cengkraman yang sangat kuat membuat Zoya mau tidak mau mengikuti kemana Jemyma membawanya pergi.
Jemyma melepaskan cengkraman tangannya ketika mereka sudah berada di luar kantor. Zoya cukup kesakitan akibat ulah adik tiri almarhumah Rania itu. Namun Jemyma sangat tidak peduli. Dengan ekspresi sinisnya dia mengintimidasi Zoya.
"Ada urusan apa kau datang kemari, apakah setelah this is fashion kau juga akan menguasai perusahaan ini?" Tanya Jemyma dengan sinisnya. Dia sudah berprasangka buruk saja pada Zoya.
"Tidak nona Jemyma, saya kemari untuk mengantarkan makan siang suami saya." Jawab Zoya dengan jujur.
Jemyma berekspresi jengah mendengar Zoya menyebut kata suami. Jijik sekali mendengar itu. Pandangannya kemudian beralih pada paper bag yang ada di tangan Zoya. Dengan cepat paper bag itu beralih ke tangan Jemyma.
Jemyma tersenyum senang setelah mengintip isi paper bag yang di rebutnya itu. Saat itu juga dia mengklaim itu menjadi miliknya. Dia juga langsung mengusir Zoya dari sana.
"Pergilah, biar aku saja yang membawa ini masuk. Andreas itu tidak mau bertemu denganmu." Ucap Jemyma tanpa peduli perasaan Zoya.
Jemyma melenggang pergi begitu saja. Dia tidak memberi kesempatan bagi Zoya untuk mencari perhatian Andreas. Dia harus lebih dulu membuat Andreas jatuh hati padanya.
Sementara Zoya yang lemah itu, tidak ada pilihan selain pulang saja. Tapi dia bingung harus mengatakan apa pada ibu mertuanya. Jika berkata jujur diambil oleh Jemyma, pastinya itu akan menimbulkan masalah. Zoya kembali mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Setelah itu dia pergi meninggalkan tempat. Kali ini dia tidak berhasil melawan Jemyma.
🌺🌺
Dengan semangat Jemyma menuju ruangan Andreas. Dia langsung masuk saja tanpa permisi. Hal itu membuat Andreas marah. Karena dirinya sedang fokus bekerja dan tak ingin di ganggu.
"Hai mas Andreas, sudah jam makan siang tapi masih di sini saja." Ucap Jemyma berbasa-basi.
"Ada urusan apa kau kemari?" Tanya Andreas dengan raut wajah datarnya.
Tanpa di persilahkan, Jemyma duduk di kursi yang berhadapan dengan Andreas. Dia duduk menyilangkan kaki dan kemudian mengibaskan rambutnya ke belakang. Dia tampil cantik dengan pakaian seksi yang memperlihatkan belahan dadanya.
"Aku kemari untuk bertemu kakak iparku. Jujur sejak resign dari sini aku merindukan waktu-waktu berdua denganmu." Ucap Jemyma seraya berpangku tangan ke meja kerja Andreas. Hal itu semakin membuat belahan dadanya terlihat jelas oleh mata Andreas.
Andreas langsung beranjak dari tempat duduknya. Dia tidak suka dengan kedatangan Jemyma yang jelas mencoba menggodanya.
"Jika tidak ada kepentingan pergilah dari sini. Aku sedang sibuk." Usir Andreas tanpa memandang wajah Jemyma. Karena dia merasa risih dengan adik iparnya yang gatal itu.
Bukannya pergi, Jemyma malah mendekat dan dengan lancangnya memeluk Andreas erat-erat.
"Lepaskan! Kau sudah gila Jemyma." Ucap Andreas seraya melepas paksa pelukan Jemyma. Namun yang ada wanita itu malah semakin erat memeluknya.
"Rasakan sebentar saja mas, pelukanku ini sama dengan kak Rania. Aku juga mencintaimu sama seperti kak Rania. Bahkan lebih mencintaimu." Ucap Jemyma dengan berani.
Jegrekk ...
Rima salah satu staff perusahaan Andreas masuk ke dalam ruangan dan melihat adegan dimana Jemyma dan Andreas berpelukan.
"Maaf pak saya akan kembali nanti." Ucap Rima undur diri. Dia cukup kaget dengan apa yang di lihatnya. Pemikiran tentang rumor kedekatan antara bosnya dengan sang adik ipar kembali bermunculan. Dasarnya wanita tidak bisa jika tidak bergosip. Rima langsung membagi cerita kepada teman-temannya.
"Lepaskan aku!" Kali ini Andreas benar-benar mendorong Jemyma sampai hampir terjatuh.
"Ah maaf mas Andreas, aku tidak bisa mengontrol perasaanku ini. Kau jangan marah ya, aku akan pergi sekarang. Oh ya itu aku membuatkanmu makan siang. Jangn lupa makan ya," Ucap Jemyma di akhiri dengan lambaian tangan. Dia tidak marah di dorong oleh Andreas. Yang terpenting adalah, rencananya sudah berhasil. Yaitu membuat rumor hubungannya dengan Andreas menguat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments