~
Gumpalan asap debu serta puing-puing tanah memenuhi seisi arena. Suasana tegang masih terasa disana.
Semua orang yang menyaksikan pertarungan menjadi terdiam setelah serangan dahsyat dari Venesia berakhir.
“Apa yang terjadi…” Ucap Ryd bingung,
Venesia mengebaskan tangannya dari dalam kepulan asap debu yang menyelimutinya,
‘Fwuuhh…’
Seketika asap debu yang menghalangi terhempas dan perlahan menghilang. Terlihat petugas arena mengangkat bendera ditangannya yang menjadi tanda berakhirnya pertarungan,
“Dan pertarungan kali ini berakhir!” Teriak Ryd setelah melihat petugas arena mengangkat bendera,
“Tetapi kita masih belum tahu siapa yang menjadi pemenang dipertarungan kali ini…” Lanjutnya melihat kedalam cekungan tanah yang besar,
Dari dalam arena terlihat cekungan tanah yang besar. Cekungan itu adalah dampak dari dahsyatnya serangan Venesia,
~
“Hasil yang sangat memuaskan untuk ukuran seorang bocah…” Ucap Tassy,
“Ya…Terlebih dia tidak memiliki hawa membunuh di wajahnya” Saut Ganom,
“Sepertinya aku hanya bisa bergantung kepada kakaknya…” Ucap Dories,
“Apakah mereka bocah kembar yang kau bawa 5 tahun lalu?” Tanya Jergy,
“Ya..” Jawab Dories dengan singkat,
Jergy mengangguk dan memikirkan sesuatu dibenaknya,
Disisi lain,
“Mengapa cucu mu hanya mengeluarkan satu jurus?” Tanya Aum ke Varadis,
“Haa..?” Varadis terkejut karena Aum tiba-tiba bertanya,
“Aa…Aku tidak tahu apa yang dipikirkannya…” Lanjutnya menjawab Aum,
“Sepertinya mereka menyimpannya untuk dipertarungan selanjutnya…” Saut Burdel lalu memakan cemilan ditangannya,
“Aku menyukai gadis itu…” Ucap Zheviroth,
Kemudian Valden, Namira dan Varadis satu persatu menoleh dan mendengarkannya,
“Jika boleh…Ketika dia besar nanti, Aku ingin menikahinya…” Ucapnya dengan santai,
Seketika Aura Annaroth Namira mendadak keluar. Valden yang disebelah kanannya, ketakutan dan perlahan menyingkir,
“Silahkan…” Ucap Valden dengan wajah ketakutan,
Zheviroth yang santai, perlahan menoleh kearah Namira yang sedang marah besar. Dengan cepat raut wajah Zheviroth berubah menjadi panik,
“Aa..Aku ha…” Ucapnya terpotong,
“Akan ku sobek mulutmu dengan tanganku sendiri!” Teriak Namira menarik bibir dan pipi Zheviroth,
“Aa…Tolong aku Varadis! Aaa…” Ucap Zheviroth yang tersiksa oleh Namira,
“Wah cemilan ini ternyata enak juga, Burdel…” Ucap Varadis yang tidak peduli kepadanya,
“…Dan Venesia lah pemenang untuk pertarungan kali ini!!!” Teriak Ryd dengan heboh dan diiringi oleh sorakan penonton,
Namira terhenti sesaat karena mendengar Ryd, lalu dia mulai menyiksa Zheviroth kembali,
“Varad….Aa…” Ucap Zheviroth untuk terakhir kalinya,
Varadis, Valden, Aum dan Burdel terlihat asik berbincang sambil menyantap cemilan ketika Zheviroth tengah disiksa oleh Namira,
~
Ditempat Raja dan Ratu menonton,
“Ada keramaian apa disana?” Tanya Ratu Alicia sambil melihat kearah para Legenda Sihir berada,
“Abaikan saja para bocah yang terlalu cepat tua itu..hahaha…” Jawab Raja Alion,
Dari dalam arena terlihat Venesia yang melompat keluar dari cekungan besar itu.
“Bagus sekali Venesia!” Ucap Richey dari tempat peserta,
Dyres dan Shane terlihat senang dengan kemenangan Venesia. Dia tersenyum dan membalas dengan melambaikan tangan ke arah mereka.
Petugas medis segera turun kedalam cekungan itu dan menandu Zora yang tidak sadarkan diri,
~
“Sepertinya semua orang didalam tidak bisa merasakan apa yang sedang terjadi diluar…” Ucap Milo yang berlari bersama teman-teman dan anak-anak dari Clan Trixenom,
“Sebaiknya kita bagi menjadi 2 tim. Kalian beritahukan keadaan kepada para Legenda Sihir…dan kami akan memberitahukan Kesatria Sihir…” Ucap Avro,
Niro mengangguk menjawab Avro,
“Kita berpisah disini…” Lanjutnya berbelok dipertigaan lorong kolosium,
“Jangan lupakan Ornier*!*” Ucap Avro berteriak mengingatkan sesuatu kepada Niro,
Milo dan Kennith bingung dengan kata yang Avro ucapkan.
“Ornier…?” Ucap Kennith menatap Milo,
Milo hanya menggelengkan kepalanya karena dia juga tidak memahami maksud perkataan Avro,
~
Setelah itu disisi luar kolosium,
“Apa-apaan ini…?” Ucap Minsey yang panik dengan apa yang dilihatnya,
“Mustahil…” Saut Freddy disampingnya,
“Sebelah sini…” Ucap Avro lalu berlari menuju sisi barat kolosium,
Terlihat banyak tubuh para Kesatria Sihir yang berserakan dijalan dengan luka yang beragam. Pemandangan mengerikan itu terus mereka lihat sepanjang jalan diluar kolosium,
“Apa yang sebenarnya terjadi…?” Freddy bertanya-tanya karena keadaan itu,
Minsey terlihat tidak tahan dan merasa mual. Dia berhenti untuk menenangkan dirinya. Freddy dan Avro ikut berhenti menunggunya selesai menangani masalahnya,
“Freddy…” Ucap Avro dengan wajah waspada,
“Ya…Aku tahu…” Jawab Freddy dengan waspada,
Tiba-tiba sebuah bayangan melesat dengan sangat cepat kearah minsey,
‘Dbuh...!!!’
Sebuah hantaman terjadi dengan keras. Freedy terkejut dan melihat kebelakang, dimana itu adalah tempat Minsey berada. Dia melihat Avro yang sedang menahan serangan dari tangan seseorang dibalik jubah hitam itu dengan punggung kakinya.
Menyadari usahanya gagal, orang itu segera melompat mundur beberapa kali seperti menjaga jarak dengan mereka. Minsey terlihat panik dan Avro menurunkan kakinya kembali.
“Apakah kau yang melakukan semua ini?” Tanya Avro kepada orang itu,
Orang misterius itu tidak menjawabnya. Terlihat senyuman jahat dibibirnya. Dia melompat tinggi keatas kolosium dan menghilang dari pandangan mereka.
“Kalian…Carilah Kesatria Sihir yang masih bertahan…Aku akan mengejarnya…” Ucap Avro lalu melompat mengejar orang itu,
~
Dari dalam lorong kolosium,
‘Dbuh!...Dbuh-Dbuh…!!!’
“Sial…Penghalang ini terlalu kokoh…” Ucap Milo setelah menyerang penghalang Annaroth beberapa kali bersama Kennith,
“Sejak kapan mereka memasang penghalang kedua dibagian tengah kolosium?” Kennith bertanya-tanya,
Niro menyentuh penghalang itu dengan tangannya dan perlahan menutup mata. Milo dan Kennith dengan seksama memperhatikannya. Mereka melihat sebuah gelombang muncul dipermukaan penghalang dari titik lengan Niro berada.
Tidak lama kemudian, penghalang itu meleleh dari titik lengan Niro dan melebar hingga membuat rongga yang cukup besar untuk dimasuki,
“Ayo..” Niro segera berlari melewati penghalang diikuti oleh teman-temannya dibelakang,
~
Diluar kolosium, Empat orang berjubah hitam terlihat sedang berdiri diatas gerbang masuk kolosium yang berada disisi timur. Tiba-tiba seseorang dengan pakaian yang mirip datang dari atas.
“Semuanya telah berjalan seperti rencana…” Ucap orang yang baru saja datang,
“Tapi sepertinya ada tikus kecil mengikutimu” Saut temannya melihat keatas kolosium,
“Cih..” Orang itu terlihat geram kepada Avro yang mengikutinya,
Avro terlihat sedang jongkok secara perlahan sambil memegang ujung lantai atap kolosium. Kemudian dia menarik setengah kaki kanan kebelakang sambil menatap orang-orang berjubah itu.
‘Dwuhh!!!’
Dengan sangat cepat dia melesat melakukan serangan kearah orang-orang itu.
Sesaat sebelum terjadinya benturan, mereka berhasil melompat menghindari serangan Avro,
‘Dbuuwar!!!’
Gerbang masuk kolosium hancur berserakan akibat serangan Avro,
“Urus dia…Kita tidak punya cukup waktu…” Ucap seseorang yang terlihat seperti pemimpin mereka,
“Biar aku yang mengurus tikus ini…” Ucap seseorang yang sebelumnya dikejar oleh Avro,
“Semoga aku bertemu seseorang yang bisa kuajak bermain…” Ucap seorang rekannya,
Mereka pergi meninggalkan Avro dan seorang temannya disana,
“Saatnya kau mati…” Ucap orang itu melakukan pergerakan sebelum Avro,
~
Disekitar daerah barat kolosium terlihat Neveron sedang bertarung melawan seseorang berjubah hitam.
“Tuan Neveron…” Ucap Freddy berlari menghampiri Neveron,
Dengan cepat orang misterius itu membuat segel sihir dengan tangannya. Muncul sebuah serangan dengan Annaroth tanah yang membentuk kumpulan tombak dan menyerang Neveron dari bawah. Namun dengan sigap Freddy menahan serangan itu dengan pedang besarnya.
“CALE…AGVROS…SVEN”
Neveron melafalkan tiga Niewral yang memperkuat tubuh Freddy dan tubuhnya sendiri,
“Jurus ini…” Ucap Freddy didalam hati,
“Sepertinya aku pernah melihatnya…” Lanjutnya,
“Terima kasih Tuan Neveron” Ucapnya,
Dari balik jubahnya, orang itu mengarahkan tangannya kearah mereka berdua dan mengatakan,
“Apa yang kalian lakukan itu percuma…”
“INNARCURT”
Dengan cepat Annaroth didalam tubuh mereka berdua tertarik keluar dan terserap kedalam tangan orang berjubah itu,
“Apa ini…” Ucap Freddy bingung,
“Dia mengambil jurusku…” Jawab Neveron,
“Ha?” Saut Freddy,
Didalam hatinya Neveron berkata,
“Sepertinya aku harus melawannya dengan cara lain…”
“Wow…Inikah Annaroth Legenda Sihir? Hahaha…” Ucap orang itu,
“Nikmat sekali…Beri aku lagi yang seperti ini…” Lanjutnya,
“TRONOM!”
‘Sbruuhh!’
Semburan air yang besar dikeluarkan oleh Neveron dari mulutnya,
~Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments