VLARAIN

VLARAIN

Fert (Sejarah)

Selamat datang di Vlarain. Sebuah dunia kuno tempat tinggal makhluk dari berbagai ras.

Dunia indah yang memiliki kekayaan alam melimpah, Pegunungan asri, Hutan yang rimbun, Danau yang segar, serta udara yang sejuk. Hingga di beberapa tempat belum tersentuh oleh kehidupan. Vlarain adalah dunia dimana disetiap jengkalnya dapat di tinggali oleh makhluk hidup. Hingga di lereng-lereng gunung dan tebing air terjun. Semua makhluk dari setiap ras memiliki keunggulannya masing-masing, yang membuat dunia ini semakin berwarna.

Namun dari berbagai ras yang ada, Ras Primer menjadi salah satu ras yang mendominasi kehidupan. Kehidupan yang tenang, mulai berubah menjadi malapetaka. Peperangan antar ras telah membara sejak dimulainya zaman Annaroth. Annaroth adalah kekuatan terpendam atau kekuatan yang ditanamkan oleh leluhur dari setiap ras.

Beberapa peperangan pecah akibat kesalahpahaman dan permusuhan murni antar setiap ras. Ikut sertanya kaum Iblis membuat peperangan semakin membara. Hingga beberapa ras dan jenis makhluk hampir punah. Peperangan ini disebut sebagai Perang Dunia Pertama atau dalam Bahasa Kuno Vlarain disebut sebagai Azzaling.

Perdamaian sempat dikumandangkan oleh berbagai ras yang berseberangan. Beberapa Ras Primer menjadi pemimpin perdamaian karena kekuatan yang dimiliki ras-nya lebih kuat dan dominan didalam pertempuran.

Semua pemimpin ras dalam perjanjian perdamaian tersebut memiliki Sumpah Ingkar yang dibuat dengan Annaroth.

Sebuah Segel Pemurnian Kehidupan dibuat untuk menghukum setiap makhluk yang ingkar terhadap perjanjian.

Sejarah pun diubah, dimulai dari penulisan Azzaling yang diganti dengan Azza yang berarti Perang Dunia. Karena setiap ras tidak menginginkan terjadinya perang lain di masa depan.

Namun, Kaum Iblis tidak menyukai dunia yang tenang dan damai. Mereka memulai kembali peperangan dengan menyalakan percikan-percikan api permusuhan didalam selimut indah perdamaian. Beberapa ras berhasil dipaksa bertekuk lutut oleh Kaum Iblis.

Bangkitanya Iblis Primordial membuat suasana semakin keruh. Pertumpahan darah dan hancurnya alam membuat Vlarain yang indah menjadi seperti Neraka Kehidupan.

Kerajaan-kerajaan, desa-desa, hingga Tanah Rahasia yang disebut alam tersembunyi hancur dan menghitam. Semua keindahan sirna seperti Abu yang tersisa dari api dan terhempas oleh badai. Perang Dunia Kedua yang disebut Azzado bergemuruh disetiap benua yang dilewati oleh Kaum Iblis.

Tanah Suci Rahasia Involatris adalah tempat terakhir tujuan Kaum Iblis untuk menenggelamkan Vlarain ke dalam kegelapan abadi. Tanah Rahasia itu adalah tempat berkumpulnya para raja dari berbagai ras yang menyatakan Perdamaian Dunia. Tanah Rahasia itu juga merupakan tempat pertemuan untuk menentukan kesucian masa depan dunia, hingga menjadi tempat pengungsian berbagai ras dari benua lain yang menjadi korban Perang Dunia Kedua.

Peperangan terbesar pecah ketika Kaum Iblis mampu menembus Segel Alam yang melindungi Benua Gurrendel, benua terakhir yang menjadi tujuan Kaum Iblis. Tujuan mereka tidak lain yaitu Tanah Suci Rahasia Involatris yang berada di benua tersebut.

Peperangan yang seperti tiada akhir telah menenggelamkan sebagian benua hingga sulit untuk menemukan kehidupan. Beberapa kerajaan musnah dan mayat berhamburan hampir disepanjang mata memandang. Keberuntungan peperangan seperti memihak kepada Kaum Iblis karena bangkitnya Iblis Primordial yang membuat

pasukan serta darah ras yang berada di bawahnya semakin kuat.

Hingga dipenghujung Invasi Kaum Iblis yaitu Tanah Suci Rahasia Involatris, hawa panas peperangan yang sesungguhnya terjadi. Pertempuran Malapetaka terjadi dengan terlibatnya semua raja dari berbagai ras. Banyaknya raja ras yang dimiliki Kaum Iblis membuat peperangan terlalu berat bagi Aliansi Perdamaian.

Pertumpahan darah yang terlalu banyak hingga membuat rumput dan tanah berubah warna menjadi

kemerahan.

Namun dengan banyaknya jiwa makhluk yang berguguran didalam peperangan dimanfaatkan oleh Raja Zyabulous dari dalam Kastil Involatris. Dia menyerap semua energi kehidupan dari para makhluk yang telah gugur di medan perang dan membuatnya menjadi sebuah Annaroth yang bernama Zyavaris. Seluruh penghuni kastil dikumpulkan didalam Singgasana Aliansi Perdamaian, sedangkan petarung bersiaga di luar ruangan untuk menahan gelombang serangan jika musuh berhasil menerobos kastil.

Pihak Aliansi Perdamaian lambat laun mulai terpojok dan terpaksa bertahan didalam kastil. Para Kaum Iblis yang berusaha menembus kastil terbakar hangus tak tersisa saat melewati Segel Darah Naga yang dibuat oleh Raja Nituadron. Sebuah Segel Terlarang Ras Nituadron yang menggunakan jiwa pengguna sebagai kekuatan

utama segel. Segel tersebut terhubung dengan jiwa Raja Nituadron dan tidak ada kemungkinan untuk di hancurkan oleh siapapun.

Iblis Primordial mengetahui akan penghalang kastil tersebut dan mengerahkan serangan susulan untuk menghancurkannya. Selama 98 jam Kaum Iblis terus menerus bergantian untuk menerobos segel itu, walaupun mereka tahu akan terbakar hangus ketika menyentuhnya. Hingga 10.000 iblis dikorbankan untuk melemahkan segel tersebut. Namun dengan kuatnya tekad Raja Nituadron tidak membuat segel tersebut melemah sedikitpun. Para Panglima Iblis yang tiada henti menyerang segel mulai bertumbangan satu persatu karena habisnya Annaroth di dalam dirinya.

Melihat hal tersebut, Iblis Primordial murka dan langsung menyerang segel dari jarak jauh. Akan tetapi segel tersebut tak bergeming dan tetap kokoh walaupun Raja Nituadron sedikit mengalami sakit pada dadanya. Raja Nituadron kembali ke ruangannya untuk melakukan Raiggress yaitu Bertapa dengan bermandikan sebuah Annaroth bernama Nituandise, sebuah bentuk Annaroth yang dimiliki Ras Nituadron.

Iblis Primordial yang tak berhenti menyerang mulai murka dan mengutuk setiap ras yang berada didalam kastil. Iblis tersebut kemudian terdiam sesaat dan tersenyum. Dia mengeluarkan Annaroth besar berwarna hitam yang menutupi setengah langit ditempat Kaum Iblis berada. Iblis itu mengorbankan setengah dari sisa kaumnya

menjadi kekuatan baru untuk dirinya. Sihir Kuno Terlarang mulai di rapalkannya hingga keseluruhan langit berubah menjadi hitam dan di hujani badai petir yang sangat besar. Awan terpecah dan langit terbelah membentuk bulatan raksasa, seketika hawa dingin berubah menjadi hangat dan mulai memanas. Terlihat sebuah meteor raksasa yang berukuran hampir setengah benua tersebut melayang jatuh melalui celah besar dilangit tersebut.

Para Raja Aliansi Perdamaian yang tersisa mengetahui hal itu dan segera membuat pertahanan lapis yang menyelimuti segel dengan sisa Annaroth yang mereka miliki.

Dahsyatnya benturan membuat bencana terjadi hingga ke benua lain. Daratan Vlarain mulai berubah karena gempa dan tsunami besar terjadi. Setelah dahsyatnya bencana, seluruh segel kastil hancur dan membuat Iblis Primordial

tertawa bahagia. Dia menyerang kastil dengan sisa pasukan dan panglima yang dilindunginya hingga ke dalam ruangan singgasana para raja.

Pertarungan besar di dalam singgasana tidak dapat dihindari oleh para raja, sedangkan argumen tentang perdamaian juga di acuhkan oleh Iblis Primordial itu. Hal ini membuat para raja putus asa terhadap masa depan dunia. Raja Ras Zyabulous segera menjalankan rencana terakhirnya. Dengan  Annaroth yang telah dikumpulkannya, dia membuat sebuah Segel Suci Kuno Zyavaris yang dapat mensucikan Annaroth, sihir, hingga jiwa yang tersegel menghilang secara perlahan. Permukaan Tanah Suci Rahasia Involatris disekitar kastil terbelah dan membentuk sebuah kubus besar yang melayang jauh ke angkasa.

Perang Dunia antara makhluk penghuni Vlarain dengan Kaum Iblis membuat dunia menjadi luluh lantah.

Akibatnya banyak makhluk meninggal dunia. Ekosistem dan lingkungan turut hancur, serta bentuk daratan yang telah banyak berubah. Sungai-sungai menjadi keruh, daratan luas yang sebelumnya hijau berubah menjadi

merah kehitaman. Tidak terlihatnya makhluk hidup sejauh mata memandang.

Namun Vlarain belum musnah sepenuhnya.

100 tahun kemudian…

Daratan Vlarain terlihat kembali menghijau, sungai-sungai telah dipenuhi air jernih dan segar, bahkan laut yang biru telah kembali bergelora dengan hiasan terang disetiap sudutnya. Annaroth lembut yang memupuk hingga ke angkasa seperti ikut andil dalam penyembuhan keindahan Vlarain yang telah lama hilang.

100 tahun lagi berlalu…

Siulan burung terdengar nyaring pada daratan Vlarain. Hutan, sungai, air terjun kini telah memiliki suaranya kembali. Hal ini menandakan bahwa daratan telah hidup kembali. Kini daratan mulai dihuni kembali oleh makhluk-makhluk yang selama ratusan tahun bersembunyi di tempat persembunyian perang. Saat ini kehidupan tengah di kembangkan dengan pengetahuan yang sebelumnya telah ada.

Masyarakat dari setiap wilayah bekerja sama demi membentuk kembali susunan kehidupan yang sempat hilang. Kegembiraan dan kesedihan silih berganti mewarnai wajah para makhluk. Kegembiraan karena telah datangnya hari dimana mereka bisa kembali menemui daratan dan kesedihan karena banyak dari mereka yang masih ingat akan keluarga, kerabat dan teman yang menghilang akibat perang. Kerajaan dan pemerintahan sepenuhnya akan dimulai pada era ini. Dengan kepercayaan yang mereka genggam, mereka sepenuhnya yakin akan pemulihan dunia. Perlahan namun pasti daratan Vlarain telah kembali terisi dengan atap-atap yang menaungi para makhluk untuk hidup dan berkembang.

300 tahun kemudian…

Langit biru cerah terasa menerangi seluruh daratan hijau. Lembutnya hembusan angin menyejukkan pikiran, seperti meringankan lelah yang telah terkumpul.

Terdengar suara seorang anak memanggil,

“Res!!! Dyres!!!”

“Hish…bisakah kamu pelankan suara mu?!!” Jawab anak yang bernama Dyres,

“menganggu saja...” Lanjutnya dan meneruskan tidur siang dibawah pohon yang rimbun,

“Eh…Aaaaaa!!!” Teriak anak tadi lebih keras,

“Apa masalah m…” Saut Dyres dengan keras dan terhenti,

‘Dbuh...!!!’

Terdengar hantaman benda menabrak tanah,

“Richey!!! Apa yang kamu lakukan?!” Teriak seorang kakek dari sebuah perkebunan setelah merasakan suatu kejanggalan yang sesaat terasa olehnya.

“Emm..anu hehe” Jawab Richey ketakutan,

‘Fwwuuung!’

Suara lesatan dari tempat terjadinya hantaman,

“Akan ku bunuh kau Richey!!!” Teriakan Dyres berlari kencang kearah Richey,

“Aaaaaaaa…Ehh..!!!” Teriak Richey berlari menjauhi Dyres,

‘Dubbb..csssh’

Suara kaki Richey menghantam akar pohon,

“AAAAAAAA!!!”

Teriaknya makin keras.

Kembali ke bawah pohon rimbun tadi, Richey terlihat sangat kesakitan,

“A…Aku tidak bermaksud…” Ucapnya sambil menahan sakit,

“…menjatuhkan Dyres. Tolong percayalah kakek” Lanjutnya dengan mata berbinar,

“Jangan menyangkal!” Bantah Dyres dengan kesal,

‘Tok!’ Suara pukulan dari Dyres yang mengarah ke ubun-ubun Richey,

“Aaaaa!!! Kenapa kau memukulku?!” Tanya Richey dengan wajah menahan sakit,

“Jelaskan apa yang baru saja terjadi pada kakek” Ucap kakek itu kepada Richey,

“Aku hanya ingin menunjukkan sesuatu yang ku dapat kepada Dyres, kek” Jawabnya,

“Ehem…lalu?” Tanya kakek,

“Tiba-tiba tanah dibelakang pohon ini retak dan terjatuh” jawab Richey kembali,

“Itu salah Dyres, karena dia tidur disana” Lanjutnya,

“Dyres…” Saut Kakek kepada Dyres,

“Hmm!!!” Jawab Dyres dan memukul kembali ubun-ubun Richey,

'Tok!'

“Aaaaaa!!! Ada apa dengan mu bodoh?!” Ucap Richey kesakitan,

“Diam dan jelaskan dengan rinci” Jawab Dyres,

“Richey…jujur dan lanjutkan” Ucap kakek,

“Aku mendengar suara…” Kata Richey dengan pelan,

“Suara itu terus menerus berada di kepalaku. Aku bahkan tidak tahu apakah itu nyata…” Lanjutnya sambil memegang kepalanya yang membengkak,

“Apakah umur mempengaruhinya…” Isi hati kakek yang bingung,

“Suara itu terus-menerus menjelaskan sesuatu yang aku tidak pahami. Hingga akhirnya suara itu menyuruh ku melakukan satu hal yang aku pahami…” Lanjut Richey,

“Apa itu?” Tanya si kakek,

“Aku disuruh menancapkan kapak pada batang pohon dengan mengatur sedikit nafas ku…” Ucap Richey dan memeragakannya,

“Lalu kemudian buum… pohonnya terbelah hingga ke belakang…” Lanjutnya,

Kakek penasaran dan segera mengaktifkan kemampuan yang dimilikinya. Waktu disekitarnya terhenti, dia berpindah dengan sekejap ke arah hutan dimana Richey terakhir kali menebang kayu. Kakek melihat pohon yang terbelah menjadi dua, hingga tanah dan pohon-pohon lain dibelakangnya ikut terbelah. Dengan raut wajah penasaran, kakek menggunakan kemampuan lainnya untuk mengembalikan keadaan seperti semula pada area tersebut.

Setelah itu, Kakek kembali ke posisi awal dirinya sebelum memasuki ruang waktu. Sekilas kakek merasa bahwa Dyres seperti menatapnya, namun kakek tidak menghiraukannya lebih lanjut dan segera menutup gerbang ruang waktu miliknya.

“Semua yang ada dibelakang pohon itu ikut terbelah juga, kek.” Lanjut perkataan Richey,

“Kemudian aku berlari kesini untuk menunjukkannya kepada Dyres. Tapi… aku tidak sengaja tersandung. Tiba-tiba tanahnya terjatuh sendiri. Itu bukan salahku, kek.” Ucap Richey membela dirinya,

“Baiklah jika seperti itu…” Ucap kakek,

“Tapi kek! Dia seperti berniat membunuhku” Kata Dyres menyudutkan kepalanya kearah Richey yang ketakutan,

“Sudah-sudah ayo kembali kerumah, kakek sudah lapar…” Jawab kakek,

“Tuu..tunggu aku kek!” Teriak Richey berlari,

“Jangan kabur kau makhluk bodoh!” Saut Dyres mengejar Richey,

Latar berpindah kedalam rumah, dimana Nenek tengah menyiapkan makan siang keatas meja. Kakek yang sebelumnya tertinggal, tiba-tiba telah ada didalam rumah saat Richey dan Dyres membuka pintu.

“Haaaa?!” Teriak Richey kebingungan,

“Haaa?…heee? ..HEEE?!” Lanjutnya,

“Bisakah kamu untuk tidak berteriak sehari saja?” Tanya kakek kesal,

“Ta..tapi tadi kakek…tadi…” Saut Richey kebingungan,

Kakek memperhatikan reaksi Dyres yang hanya menatapnya dalam diam. Kakek mulai terpikirkan sesuatu dan menghela nafas.

“Sudahlah, ayo bersihkan badan kalian dulu lalu kita makan bersama” Ucap nenek,

Kakek yang sudah sangat lapar ingin mencicipi makanan yang dibuat Nenek. Tapi tiba-tiba aliran listrik keluar dari atas panci makanan.

“Arrgghh…Sudah 50 tahun bersama dan Namira masih saja seperti ini padaku” Suara hati kakek yang geram,

“Kamu tidak lupa kalau aku bisa mendengar mu kan?” kata Nenek kepada Kakek sambil mengarahkan anak-anak untuk membersihkan badan,

“Aaa..hehehe itu tadi hanya bercanda…” Jawab kakek ketakutan,

“Ada apa, Nek?” Tanya Richey,

“Tidak ada” Jawab nenek dengan imut.

Setelah itu makan siang terlihat dihiasi dengan kebahagiaan. Kakek dan Nenek mengharapkan kebahagiaan itu

tidak akan pernah hilang. Tangan mereka berpegangan erat satu sama lain dan menatap kebahagiaan yang ada didepan mereka. Mereka merasa ingin selalu melingdungi kebahagiaan yang tengah mereka pandangi itu.

Terang perlahan memudar, bulan menyambut jatuhnya mentari. Pada malam hari di ruang tengah rumah, Kakek dan Nenek tengah berbincang. Ditengah perbincangan mereka Kakek teringat hal yang baru saja terjadi pagi tadi. Dia menceritakannya kepada Nenek dengan perasaan gelisah.

“…sepertinya mereka sudah mendekati takdirnya masing-masing” Ucap kakek,

“Aku selalu mendo’akan yang terbaik untuk mereka berdua…” Kata nenek sambil menunduk

dan mengepal tangan,

“…cucu-cucuku” Lanjutnya dalam hati sambil melihat ke atas,

Dikamar lantai dua terlihat Richey dan Dyres sedang tertidur pulas. Dengan kepolosannya, mereka tidak mengetahui tentang rahasia-rahasia yang ada didalam diri mereka.

Keesokan harinya, Nenek yang sedang beristirahat dibawah pohon dekat kebun tiba-tiba sekilas merasakan keganjilan yang berasal dari hutan. Kemudian dia segera berjalan ke dalam hutan untuk mencari sumber keganjilan tersebut.

“Apa yang sedang kamu lakukan, Dyres?” Tanya nenek saat menemukan Dyres di hutan,

“Eee…Nenek, Nenek sedang apa?” Tanya Dyres balik dengan gelisah,

“Tidak sopan jika seseorang bertanya tapi kamu bertanya balik sebelum menjawabnya…” Jawab

nenek,

“tapi jika itu musuhmu, Nenek rasa tidak apa-apa. Tapi Nenek kan bukan musuhmu” Lanjutnya,

“Eeee…itu nek…aku sedang mencoba kekuatanku untuk mencabut akar pohon ini…” Jawab Dyres,

“Hmm…baiklah” Ucap nenek lalu meninggalkan tempat itu,

Jauh didalam lubuk hatinya, Nenek itu sangat khawatir dengan cucu-cucunya.

“Huuhh... hampir saja” Kata Dyres.

Disisi lain hutan, Richey tengah mencoba sesuatu hal yang mencurigakan. Kakek yang mengawasinya diam-diam juga merasakan kekhawatiran seperti yang Nenek rasakan. Richey dan Dyres juga sering meminta izin berdua untuk keluar malam dan tak jarang mereka kembali saat pagi hari.

Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun terlewati. Richey dan Dyres yang telah berumur 13 tahun mulai dilatih pengendalian Annaroth oleh Kakek dan Nenek. Seperti sebelumnya, Annaroth adalah kekuatan yang terdapat didalam tubuh. Namun tidak semua makhluk memilikinya. Kebanyakan dari mereka yang memiliki Annaroth akan menjadi Kesatria, Pengawal, Pengembara dan Anggota Guild yang bekerja menggunakan Annaroth. Tak jarang juga pekerjaan-pekerjaan biasa yang dibantu oleh annaroth seperti membajak ladang dan perkebunan, membersihkan halaman, rumah dan gedung, dan hal-hal lain dalam cakupan Annaroth yang ada.

Pada era ini sebagian besar makhluk hanya mengetahui bahwa Annaroth itu adalah sihir. Banyak dari mereka yang memiliki Annaroth tetapi tidak bisa mengendalikannya, karena terlalu banyak penggunaan Annaroth hingga membebani jiwanya. Beberapa makhluk yang mengalaminya merasakan dampak yang berbeda-beda, dimulai dari tidak bisa menggerakan tubuh diikuti dengan mati rasa, hilangnya indera seperti penglihatan, perasa dan pendengaran, hingga hilangnya nyawa.

Richey dan Dyres dilatih untuk menguasai Annaroth agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Namun latihan itu tidak berjalan lancar. Richey dan Dyres tidak bisa menguasai sihir yang diajarkan oleh Kakek dan Nenek.

Malam hari setelah Richey dan Dyres tertidur,

“Hahh…Aku tidak tahu lagi harus seperti apa mengajarkan pengendalian sihir kepada mereka berdua” Keluh sang kakek kepada nenek,

“Sepertinya cita-cita mereka harus kita tunda untuk sementara” Saut nenek,

“Ya…paling tidak hingga mereka mampu menjaga dirinya masing-masing…” Lanjut kakek.

Air tenang yang ada didalam gelas tiba-tiba bergelombang. Nenek menyadarinya dan mengatakan,

“Kenapa akhir-akhir ini sering terjadi gempa kecil?”

“Hmmm… kamu merasakannya juga?” Tanya kakek yang sepertinya mengetahui asal getaran

tersebut,

“Aku akan istirahat duluan, mungkin badanku sudah lelah” Jawab nenek,

“Apakah dia tidak sadar kalau dirinya sudah menua?” Ucap kakek dalam hatinya dengan

heran,

“Aku mendengarmu sayang” Ucap nenek dengan lantang saat berjalan memasuki kamar,

“Hehe…aku hanya bercanda sayang” Jawab kakek menggaruk kepalanya,

Gelap yang menimbun langit malam perlahan dilengserkan oleh cahaya mentari yang berkilau. Embun dan deru angin menyegarkan pagi. Pintu rumah terbuka dengan decitan khasnya. Setelah banyaknya latihan, tak terasa satu tahun telah berlalu. Richey dan Dyres berjalan keluar rumah bersama Kakek dan Nenek.

Hari ini mereka harus ke ibu kota untuk menjual semua hasil panen.

Ditengah perjalanan Nenek bertanya,

“Apakah kalian masih tetap ingin menjadi Kesatria Kerajaan di ibu kota?” Tanya nenek

kepada Richey dan Dyres,

“Tentu saja, Nek!” Saut Dyres dengan semangat,

“Benar sekali, Nek!” Jawab Richey sambil tersenyum,

“Sebenarnya aku lebih ingin untuk menjadi raja, Nek! Hihi…” Lanjut Richey,

“Kamu berjalan tapi tetap tertidur, dasar bodoh” Ucap Dyres kepada Richey,

“Aku akan menjadi raja suatu saat nanti, lihat saja” Ucap Richey sambil mengepalkan tangannya ke langit,

“Aku yang akan menjadi raja terlebih dahulu sebelum Richey, Nek. Tenang saja. Hahaha…” Ucap Dyres kepada nenek,

Nenek tersenyum kepada Kakek, mereka berbincang berdua melalui hati. Mereka tampak sangat bahagia disepanjang perjalanan menuju Ibu Kota Kerajaan.

Saat matahari telah berada tepat di atas kepala, mereka akhirnya tiba di Ibu Kota Kerajaan Nedelvort.

Bangunan tinggi, keramaian kota, pedagang disana-sini, hingga beberapa atraksi pertunjukkan tak luput dipandangi oleh Richey dan Dyres. Suatu hal yang hampir tidak pernah mereka lihat adalah semua yang ada di Ibu Kota Kerajaan. Setidaknya untuk saat ini mereka berpikir demikian, namun diluar sana masih banyak sekali hal-hal menarik dan aneh yang harus mereka lihat dan pelajari.

Setelah itu, Dari kejauhan terlihat seseorang menggunakan jubah dan topeng yang melihat tajam ke arah mereka. Richey sadar dengan orang itu dan bersiaga jika sesuatu yang buruk dilakukan olehnya. Tiba-tiba orang itu menghilang, dengan sekejap Kakek memegang tangan orang misterius itu. Orang itu seperti ingin mencelakai Nenek yang hanya tersenyum didepannya.

Apa yang sebenarnya ingin dia lakukan kepada Nenek?

Simak lanjutannya di chapter selanjutnya.

~Bersambung

Jangan lupa kasih tanggapan kalian mengenai awal cerita ini ye.

Terpopuler

Comments

Bigcat lazy

Bigcat lazy

mantap thor 👍😎

2023-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!