RISEN VOLD (Anak-anak Emas) #2

“Sekali lagi maafkan hamba yang mulia. Hamba akan memanggil bawahan hamba kemari lalu mengisi perut hamba terlebih dahulu” Jawabnya sambil membungkuk,

“Hmm…” Jawab Raja Alion seraya menjawab “iya”,

Orang itu kemudian menyuruh bawahannya yang berada dibelakang untuk menambah personil yang menemani Raja Alion dan Ratu Alicia,

“Jangan terlalu keras kepadanya. Bagaimana pun dia itu sekarang adalah Legenda Sihir…” Ucap Ratu Alicia,

“Aku hanya tidak ingin kehilangan rasa mencintainya sebagai seorang ayah…” Jawab suaminya itu,

Raja Alion mengingat kenangannya sewaktu menemukan seorang bayi diluar kerajaan saat sedang berburu. Dia mengingat dirinya saat itu bingung karena tidak tahu siapa keluarga bayi itu dan harus diapakan. Dia akhirnya membawa bayi itu pulang dan menunjukkan pada istrinya.

Saat itu Raja Alion telah menikah sebelum menjadi seorang Raja di Kerajaan Nedelvort dan belum memliki keturunan. Karena hal itu, Raja Alion muda ingin mengangkat bayi itu sebagai anaknya. Akhirnya dia memberi nama bayi itu dengan nama Neveron Nedel.

Berbagai desas desus isu mulai menyebar setelah berita tentang pengangkatan bayi itu. Beberapa isu mengakatan positif dan beberapa lagi diantaranya mengatakan sesuatu yang negatif hingga terasa ekstrim. Seperti isu bahwa anak itu adalah anak hasil zinah mereka berdua diluar pernikahan hingga isu yang mengatakan bahwa anak itu adalah anak iblis yang dipelihara oleh kerajaan untuk aset perang dimasa depan.

Dengan tingginya harga diri keluarga kerajaan, hal-hal seperti pelanggaran hukum dan perbuatan dosa sangat diharamkan bagi keturunannya. Hukuman mati selalu menghantui Raja Alion pada saat itu. Masalah demi masalah berdatangan kepadanya, namun dengan ajaibnya semua masalah itu dapat terselesaikan.

Hingga saatnya bayi itu menjadi Neveron kecil yang kuat dan lincah, terkadang masalah isu seperti sebelumnya sering menghampiri. Namun Neveron menepis segala tuduhan kepada keluarga dan dirinya dengan sikap baiknya kepada seluruh keluarga kerajaan dan masyarakat.

Munculnya isu-isu baru yang negatif tentang mereka pun akhirnya di acuhkan oleh semua orang. Akhirnya seluruh kerajaan percaya dan mengakui anak itu karena sikapnya. Hal itu membuat seluruh orang dikerajaan ikut senang dan bangga dengan adanya Neveron dikerajaan itu.

“Tak terasa sekarang dia sudah dewasa..” Ucap Raja Alion membayangkan masa lalu,

Ratu Alicia tersenyum manis melihat suaminya yang sangat menyayangi Neveron.

Dibalkon panjang tepat dibawah tempat raja berada,

“Aku penasaran…” Ucap seorang pria yang duduk di kursi khusus Legenda Sihir dengan tongkat yang bisa berdiri sendiri disampingnya,

Dia melihat para peserta ujian menghadap ke kanan, tepat kearah papan sihir besar yang tertanam diatas kolosium,

“Apakah mereka semua pantas menjadi masa depan kerajaan seperti yang di sebut oleh orang-orang?” Lanjutnya,

“Aku juga menantikannya sama sepertimu, Zhev” Jawab seorang kakek yang duduk disebelahnya,

Orang yang bernama asli Zheviroth itu terkejut dan mengatakan,

“Sepertinya kamu akan mati lebih dulu sebelum melihat mereka berkembang, kakek tua…hahaha...!”

Kakek itu geram dan mengatakan,

“Aku lebih baik darimu yang menggunakan sihir untuk mengawetkan tubuh keriput mu itu!”

“Hahaha…Sudahlah, Valden…” Ucap Namira yang duduk disebelahnya,

“Kenapa Legenda Sihir hanya berisi orang-orang aneh?” Ucap Varadis didalam hati dengan wajah datar yang mengacuhkan mereka,

“Aku mendengarmu, sayang…” Jawab Namira tersenyum kepada Varadis,

“Aa…Maksudku mereka, bukan kamu…sayang” Lanjut Varadis didalam hati,

Musik behenti dan pembawa acara mulai berdiri,

“Baiklah! Ini saatnya untuk melakukan undian bracket!” Ucap Ryd yang diiringi kemeriahan penonton,

“Undian akan dilakukan secara bergantian oleh para Legenda Sihir Kerajaan Nedelvort!” Kemeriahan penonton bertambah ketika para Legenda Sihir berdiri,

“…Silahkan tuan dan nyonya” Lanjutnya,

Saat itu salah satu Legenda Sihir yang bernama Dories Burxynom bingung karena Legenda Sihir Kesebelas tidak ada ditempatnya.

“Apakah kamu melihat Neveron?” Tanya Dories kepada seorang pria bernama Jergy Trixenom yang merupakan Anggota Legenda Sihir Kesembilan,

“Biarkan saja dia, kek” Jawabnya,

“Sepertinya dia terlalu senang menemani raja hingga melupakan tugas aslinya sebagai Legenda Sihir” Saut seorang wanita bernama Tassy Fensemort yang juga merupakan Anggota Legenda Sihir Kedelapan,

Seorang pria yang merupakan anggota panitia ujian terlihat berjalan dan menyuguhkan sebuah kotak berlubang yang berisi nama-nama peserta untuk diambil secara acak oleh para Legenda Sihir,

“Silahkan tuan…” Ucap panitia itu,

“Terima kasih anak muda…” Jawab Dories memasukkan tangannya kedalam kotak,

Dari barisan peserta, Richey terlihat tidak sabar ingin mengetahui siapa yang akan menjadi lawannya pertama kali.

“…Semoga aku bertemu dengan orang yang kuat!” Ucapnya didalam hati,

Dories membuka lalu mengangkat kertas yang diambilnya,

“Milo Argrezies berada di tangan kanan Tuan Dories!...Kita akan melihat siapa kah lawannya!” Ucap Ryd dengan heboh,

Terlihat nama Milo Argrezies tertulis di Papan Sihir Kolosium,

Dories membuka sisa gulungan kertas di tangan kiri dan menunjukkannya dengan mengangkat tangan,

“Dan lawannya adalah…” Lanjutnya membuat suasana menjadi menegangkan,

“Samy Cran Franbion!” Teriaknya dengan sangat semangat,

“Wow!…Siapa yang menyangka pada pertandingan pertama kita nanti akan disuguhkan oleh pertarungan dua clan yang sudah terkenal kehebatannya!” Lanjutnya,

Panitia yang memegang kotak undian berjalan menghampiri Jergy dan menyuguhkan kotak itu,

“Dima Trixenom!” Teriak Jergy sambil mengangkat kertas nama itu dengan perasaan senang karena peserta itu adalah seorang anak dari clannya,

“Wow!…Untuk ketiga kalinya kita mendengar nama-nama clan besar yang akan bertanding sebagai pertandingan pembukaan di ujian kali ini!” Ucap Ryd,

“Nama ini…" Ucap Jergy didalam hati,

"Setidaknya ini akan menjadi tolak ukur kekuatan orang-orang baru itu” Ucap Jergy didalam hati sambil mengingat Varadis dan Namira,

Jergy mengangkat tangan dan menunjukkan nama dikertas yang dia pegang,

“Siapakah lawannya…” Ucap Ryd penasaran,

“Dyres Vlarain…” Ucapnya terhenti karena seseorang dibelakangnya tiba-tiba berbisik,

Mendengar itu, Richey semakin tidak sabar dan memberontak didalam dirinya sendiri. Dyres melihat Richey dan meledeknya dengan wajah konyol. Anak muda itu semakin panas dan bertingkah aneh.

“Baiklah…Sedikit informasi dari panitia bahwa sebenarnya…” Ucap Ryd menutup matanya dengan gaya yang dia anggap keren,

“…Dyres adalah seorang cucu dari kedua Legenda Sihir kita yaitu…Tuan Varadis Zailen dan Nyonya Namira Tyranros!” Teriaknya dengan semangat membara,

Informasi itu membuat penonton dan suasana semakin memanas. Namira dan Varadis berdiri untuk menyambut sorak sorai penonton yang heboh karena infromasi tersebut,

“Wah…Aku penasaran dengan pertandingan ini!” Ucap salah satu pria yang menjadi penonton ujian itu,

“Mungkin aku akan mencoba keberuntungan dengan bertaruh kepada anak itu…” Saut seseorang disebelah kirinya,

Mendengar hal itu, temannya yang berada disebelah kanan mengusap dagu sambil mengatakan,

“Aku tidak yakin anak ini mampu mengalahkan keturunan Trixenom…Apalagi dia bukan seseorang yang berasal dari clan besar”

Mereka terpikirkan hal yang sama karena Dyres tidak memiliki nama sebuah clan dibelakang nama depannya.

Disudut lain,

“Hey Namira…Varadis” Ucap Zheviroth dengan tangan menahan pipinya,

“Kenapa kalian menamai dia dengan nama Vlarain? Lanjutnya dengan rasa penasaran diwajah,

“Aaa….” Ucap Namira mengingat sesuatu, sementara Varadis terlihat terkejut dengan pertanyaan dadakan dari Zheviroth,

Saat dia, Hassac dan Varadis menemui Richey dan Dyres di sebuah reruntuhan kuil besar kuno, Kakek mereka yaitu Hassac tidak mengizinkan mereka untuk memberikan nama kepada kedua bayi yang merupakan Richey dan Dyres itu,

“Anak-anak ini sudah memiliki nama titipan dari orang tua mereka. Kalian harus hargai itu!” Ucap Hassac diingatan Namira,

“Kalau begitu izinkan aku untuk menjadi orang tua malaikat kecil manis itu, Kek…” Jawab Namira tergila-gila dengan manisnya Richey dan Dyres saat bayi,

“Tidak…!” Jawab Hassac tegas,

“Tugas kalian selanjutnya adalah untuk menjadi kakek dan nenek mereka…” Lanjutnya,

“Haa?!” Saut Varadis dan Namira,

“Bagaimana bisa kita menjadi kakek dan neneknya…Apakah Kakek pikir kita sudah setua kakek?” Tanya Varadis kesal karena saat itu dia dan Namira masih muda,

“Jika kalian mengangkat mereka sebagai anak, maka anak kalian yang asli akan terkejut karena tiba-tiba memiliki dua adik baru!” Jawab Hassac kesal kepada kedua cucunya,

“Kalian ingin membuat dia kekurangan kasih sayang di usia dini?” Lanjutnya,

“Tapi…” Namira merintih dengan wajah suram dan rasa ingin sekali memeluk Richey dan Dyres,

“Jika kalian tetap memaksa…Aku akan menyuruh kalian berlari memutari gunung sebagai hukuman!” Bentak Hassac,

"Aaaa! Tidak-tidak, Kek!" Jawab mereka berdua cemas,

Setelah mengingatnya, Namira merasa takut.

“Aa…Aku hanya tidak bisa memikirkan nama belakang yang cocok untuknya…hehehe” Jawab Namira kepada Zheviroth dengan wajah panik,

“Ya..ya..Itu benar..Kita kesulitan menemukan nama yang hebat untuknya…Hahaha…” Sambung Varadis dengan senyum aneh,

“Hmm…” Zheviroth memalingkan wajah dan merasa aneh kepada mereka,

“Aku tahu kalian berbohong, tapi aku menghargai privasi kalian…” Ucap Valden yang tersenyum kepada mereka berdua,

Namira dan Varadis mematung karena Valden mengetahui bahwa mereka berbohong,

Setelah beberapa nama terlewati, Venesia dan Shane juga sudah mendapatkan lawannya.

Kemudian Burdel Jarhogen yang menyandang Gelar Legenda Sihir Keenam menunjukkan kertas nama di tangannya.