3 . AKU SUDAH MANTAP

Auditorium tempat seminar terlihat sudah penuh dg mahasiswa mahsiswi peserta seminar pagi ini. Tak terasa waktu istirahat telah tiba, Pemateri seminar serta Asisten dipersilahkan untuk istirahat.

"Maaf pak Fadil silahkan istirahat dan mohon maaf bila hidangan yang kami sediakan hanya ala kadarnya" Firman sebagai ketua seksi humas mempersilahkan hidangan makan siang presmanan

"Santai aja dek, menurut kami ini berlebihan, terima kasih banyak" ucap Gus Fadil dengan tersenyum

Saat itu juga Haifa meminta izin pada Firman, sebab tak bisa mengikuti acara sampai selesai

"Assalamualaikum kak Firman... Maaf fa minta izin dulu kak, gk bisa ikut sampai akhir, ada bimbingan skripsi jam 3 nanti"

Haifa meminta izin firman

"Eh iya fa, gak pa2, ikut sidang skripsi 2 minggu lagi fa" Firman bertanya..

"Insya Allah kak, Maaf ya pak Fa... saya pamit undur diri" Haifa menunduk dan berlalu pergi Meninggalkan gedung audit.

"Silahkan ... semoga berhasil ya." Gus Fadil menyemangati Haifa

" Terima kasih pak... Mari semuanya. Assalamualaikum" Haifa mengucapkan salam.

" Wa alaikum salam" Jawab mereka serempak

Gus Fadil memandang kepergian Haifa.

Gus Fadil pov

Benarkah itu Haifa? adik dari mas Hasyim?ya.... Haifa Assyafiq, sama nama belakang dengan mas Hasyim Assyafiq, mungkinkah dia tak mengenaliku? kau sudah banyak berubah dek, tambah cantik, kenapa dg hatiku? Jantungku berdegup kencang sekali, Astaghfirullah... aku gak biasa seperti ini? apa ini? seakan mau copot saja. Ah... debaran jantungku sangat tidak beraturan, dg reflex Gus Fadil meremas dadanya sebelah kiri.

🌟🌟🌟🌟

Firman dan Zein sang asisten Gus Fadil yang melihat Gus fadil meremas dadanya pun langsung kaget.

"Gus? mau istirahat dulu? jangan di paksakan kalau sedang sakit" Zein nampak cemas dengan keadaan Gusnya.

"Aku gak apa2 Zein, mungkin saya minta di undur sedikit waktunya, cuma15 menit saja, saya pengen menelpon ummah di rumah." Gus Fadil izin Meninggalkan mereka berdua.

" Monggo gus." (Silahkan Gus)

Gus Fadil meninggalkan ruang istirahat.. dia berusaha menghubungi ummah yang ada di Demak.

Tuuut...tuuut.... tuuut..

"Assalamualaikum Ummah... hik... hik... hik" Gus Fadil meluapkan emosi yang ada di hatinya yang tk bisa ia gambarkan pada ummahnya.

"Wa alaikum salam... Lo nang? turine lagi seminar, la kok malah nangis iku? enek masalah opo? ( Lo nak,katanya lagi seminar, kok malah nangis, ada masalah apa?? ) ummah heran gak pernah gus Fadil menelpon sambil menangis seperti ini kecuali? kenangan 10 th yang lalu pun terlintas di benak Ummah...

"Nang... Fadil... awakmu ndak wes pethuk Haifa ta? adine Hasyim kae?( nak... Fadil... kamu sudah bertemu dengan Haifa, adiknya Hasyim itu?)Ummah mulai bertanya dg hati2

"Saking pundi ummah ngertos kulo kepanggeh dek Haifa" ( Dari mana ummah tahu saya sudah ketemu dek Haifa? ) Gus Fadil pun kaget dengan pertanyaan ummahnya

"Yo ngerti wae lah, wong awakmu gak tau - taune nangis koyo ngene, sak liane mergo Haifa to? malah awakmu wegah mangkat neng KAIRO, eleng porak le?"(Ya tahu aja lah, kan kamu gak pernah nangis seperti ini Kalau bukan karena Haifa, malah kamu gak mau berangkat ke KAIRO, ingat tidak?)

Ummah menyela omongan gus Fadil

Gus Fadil tersenyum

Flash back on

Gus Fadil mengingat kembali kenangan 10 th yang lalu ketika pulang dari rumah kak Hasyim, tepatnya setelah mengajar private adiknya kak Hasyim, Sepulang dari kota P.. Gus Fadil sering melamun, bahkan tidak berselera makan Ummah melihat banyak perubahan pada Gus Fadil putra bungsunya yang sangat tidak wajar, sehingga membuat Ummah bertanya

" Ragil... awakmu keno opo? kok bali seko kota P malah ngene? enek masalah opo ?(nak kamu kenapa? pulang dari kota P kok begini si? ada masalah apa?) umi bertanya

" Ummah... hik... hik.... hik." Gus Fadil menangis sejadi2nya di pangkuan Ummahnya..

"Fa mboten sios pangkat ten KAIRO Ummah Fa pengen nikah mawon."(Fa nggak jadi berangkat ke KAIRO Ummah, mau nikah saja) Gus Fadil memeluk uminya.

"Lo... cah ngendi seng arep kok jak nikah? umure piro?"(Lo anak mana yang ingin kamu ajak nikah,umurnya berapa?) ummah sempat terkaget di buatnya.

"Asmane Haifa Ummah, nembe mlebet kelas 1 SMP umure tasek 12 th."(Namanya Haifa Ummah, baru kelas 1 SMP Umurnya baru 12 tahun.) Gus Fadil menjawab pertanyaan.

"Lah sek cilik ngono Fa?"(Masih kecil banget fa ) Ummah beralasan karena keterkejutannya takut membuat anaknya marah.

"Mpun kadung tresno ummah."(Sudah terlanjur cinta Ummah) gus Fadil beralasan.

"Ngene wae, nek mpun lulus seko KAIRO arep nikah kaleh sinten mawon gak tak gondeli nang, seng penting sinau seng bener sesok ben iso nguripi anak lan bojomu ( Begini saja, kalau sudah lulus kuliah di KAIRO, mau nikah sama siapapun tidak akan aku halangi nak, yang penting belajar yang bener, biar bisa menafkahi anak istrimu nanti)" jawaban ummah sangat bijaksana.

"Ampun ngapusi nggeh ummah."(Jangan bohong ya Ummah)" Gus Fadil menyatukan alisnya

"Yo gak lah, nek pancet awakmu jodoh kaleh Haifa, insya Allah kepanggeh."( Ya nggaklah... kalau memang berjodoh dengan Haifa, Insya Allah akan bertemu )

Ummah memeluk Gus Fadil dengan erat, merasakan kebimbangan hati anak bungsunya, yang baru mengenal cinta, dan harus di tinggalkan Selama kurang lebihnya 6 tahun lamanya.

"Sido mangkat nek KAIRO rak?"(jadi berangkat ke KAIRO tidak..) ummah kembali bertanya dengan keseriusan gus Fadil

"Sios ummah."( iya Ummah jadi berangkat)

jawaban gus Fadil tentunya membuat hati ummah lega...

Flas back off

"Ehhheeem."Ummah membuyarkan lamunan gus Fadil" Kelingan porak.. ( ingat tidak)...ummah masih setia ... walau gus Fadil masih melamun.

"Eleng sanget ummah" ( ingat sekali ummah) Gus Fadil pun tertawa...

"La piye.... wes mantep po... mangke tak matur Abuya ...Ben nglamar ngono...( Gimana.. apa sudah mantap... nanti tak bilangin ke Abuya... biar di lamar gitu

..) ummah mulai menggoda Gus Fadil

" Nanti malam aku mau khitbah dek Haifa dulu ummah... kalau dek Haifa setuju nanti kita agendakan untuk melamarnya... aku juga mau memberi waktu buat dek Haifa untuk taaruf dulu... karena sudah 10 th kami tidak bertemu" Gus Fadil beralasan...

" yo wes sak karepmu... tak matur Abuya sek yo.... awakmu meh ngitbakh adine Hasyim... mumpung Abuyane wes wungu seko sare...( ya sudah itu terserah kamu..... ummah mau ngomong sama Abuya dulu...mumpung sudah bangun dari tidur...)..Assalamualaikum"

"Waalaikum salam Ummah... salam kangge abuya..( salam buat abuya...)" sebelum gus Fadil menutup telepon.

""Ah... leganya... Aku sudah mantap... semoga saja dek Haifa menerima saya apa adanya, Amiin... oh ya aku belum solat duhur, masih ada waktu 10 menit lagi" Gus Fadil pun menuju ruang musolla yang ada di sebelahnya dan tk lupa berwudlu ... Diapun bersyukur setelah 10 th tk bertemu kini kesempatan yang telah di depan mata tak ingin dia sia2kan... selagi ada kesempatan kenapa tidak kita coba... karena kesempatan tidak akan datang ke dua kalinya

 

Terima kasih

Jangan lupa like dan komen nya...

Maaf masih banyak typo

Terpopuler

Comments

💝SONIA 💝

💝SONIA 💝

bahasa Jawa ipun alus Thor

2021-01-17

0

Fatimah Atim

Fatimah Atim

semangat thooor seruuu ...

2021-01-13

0

Fatimah Atim

Fatimah Atim

semangat thooor seruuu ...

2021-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!