20 . SIDANG SKRIPSI 2

Seluruh peserta yang ikut sidang sekitar 12 orang, Haifa mendapat giliran nomer 8.

Haifa menjawab seluruh pertanyaan yang di ajukan, bahkan seluruh isi skripsi yang dibuatnya sudah hafal di luar kepala, sampai ke titik dan koma dalam skripsinya.

Gus Fadil sendiri mengakui jika Haifa gadis yang sangat cardas dengan waktu kurang dari 4 th dia sudah menyelesaikan S 1 nya, di umur yang baru menginjak 22 tahun, bahkan kecerdasannya dalam mempertanggung jawabkan penelitiannya tak di ragukan lagi. Seluruh Dosen yang ikut menyaksikan sidang hari ini pun merasa puas. Acara sidang di hentikan karena waktu solat duhur dan makan, bagi para peserta sudah di sediakan makan siang dari pihak kampus, sehingga tak perlu repot2 lagi, bahkan di sediakan pula musola kecil untuk solat dan istirahat, tepat jam 3.30 sidang skripsi di tutup.

Semua peserta sidang lulus, semua bisa bernafas dengan lega, Gus Fadil menghampiri Haifa dan memeluknya dengan erat.

"Selamat ya Sayang, sudah ku bilanh kaan, kalau kamu pasti lulus." ucap Gus Fadil.

"Terima kasih mas..." Haifa memandang wajah suaminya , kalau tak ingat ini di kampus, mungkin saja mereka sudah melampiaskan kebahagiaan mereka dengan bergumul diatas ranjang mereka.

"Ehem...ahem..." Sarah berdehem, dengan tujuan mengagetkan mereka

" Selamat ya Haifa.... kamu pasti lulus." ucap Devi memberi Selamat pada Haifa dan memeluknya dengan erat.

" Selamat f6a... Sarah dan Hani pun memberi selamat." tak lupa merekapun berprlelukan seperti teletubies.

"Kapan mau cerita ni? "sarah yang sudah gak sabar pun langsung to the point pada Haifa

" Baiklah... ayuk kita ke kantin saja... biar lebih enak" ajak Haifa kepada ketiga sahabatnya.

Sesampainya di kantin Haifa mengajak suami dan ke 3 sahabatnya untuk memesan makanan sebelum cerita di mulai.

" Gimana2 .... kayaknya kamu bahagia banget hari ini." Sarah menarik haifa untuk duduk di disebelahnya.

"Sebenarnya saya memang sudah menikah dengan mas Fadil, 4 hari yang lalu...." Haifa memperlihatkan cincin pernikahan yang ia pakai.

" Kamu jahat Fa... gak ngundang kami..." Sarah tertunduk lwau di harapan mereka.

"Acara nya mendadak... Abuya sama ummah gak mau menunggu lama lagi setelah kak Fadil mengkhitbahku." ucap Haifa beralasan kepada ke tiga sahabatnya.

" Wah... Gila kamu fa, masalah beginian kamu umpetin dari kita, sahabat kamu." Hani mulai marah. Dan memukul bahu Haifa.

" Maaf... 1 minggu persiapan nikah dan semuanya mendadak, jadi bingung mau ngapain?" Haifa tampak benar 2 pasrah dengan keputusan yang di ambil keluarganya.

" Eh pak Dosen sudah ngebet banget ya sama Haifa? sampai 2 mau cepet nikah " ucap Devi marah yang dibuat buat.

" Habisnya nahan rindunya sudah 10 tahun si..." jawab gus Fadil cengengesan

"Haaaaa...." ketiganya kompak terkejut

" 10 th... sejak kapan fa?" sarah membulatkan matanya tak percaya.

"Sejak aku kelas 1 SMP " jawab Haifa tersenyum malu.

" Gila bener ini Pak Dosen, memang gak ada yang lebih cantik pak? sampai nunggu 10 tahun segala." devi yang penasaranpun langsung mengahadap gus Fadil yang ada di sebelah Haifa.

" Tanya sama orangnya Sarah? mumpung masih ada di sini." tunjuk Haifa ke suaminya.

" Yang lebih cantik dan lebih tinggi banyak banget, bahkan ada yang rela jadi istri kedua, tapi..." kata2 menggantung yang di ungkapkan gus Fadil sangat mengganggu pikiran mereka.

" Tapi kenapa pak Dosen?" sanggah Hani penasaran.

" Tapi... 1 aja belum jadi istri... masak mau poligami, hahahaha... " Gus Fadil merasa bahagia karena telah berhasil menjahilai mereka berempat.

" Jadi ada rencana ni... mau poligami?"

Haifa melototkan matanya yang cemburu.

" Nggaklah... 1 aja gak habis2 " Gus Fadil membelai pipi mulus Haifa. Dan Haifa pun tersipu malu

" Eheeem.... ini bukan di rumah Haifa... " Gus Fadil mencubit hidung Haifa dengan gemas.

" Awas ya... jangan main2, nanti di potong anacondanya, biar gk dapat sekalian " haifa bergumam, namun masih bisa di dengar suami dan teman2 nya.

"Widiiih.... Haifa kalau lagi cemburu bahaya banget" Devi bergidik ngeri...

" Biarin amat, ngakunya 10 tahun nunggu, nggak taunya nanti ada yang ngaku2 pacarnya, liat aja nanti." Haifa benar 2 marah

Gus Fadil dan ke 3 sahabat Haifa tertawa terpingkal pingkal, gak nyangka, Haifa yang terkenal pendiam dan jarang bicara bisa berubah 180 derajat kalau lagi cemburu.

" Pak Dosen? gak ilfill ni? liat Haifa kalau lagi marah gini?" tanya Hani yang menggoda Gus Fadil dan Haifa.

" Nggaklah... malah makin gemes jadinya,

hahahahaha..." gus Fadil makin keras tertawa...

" Ngomong2 dari tadi bawa tas gede, apa an isinya?" Devi mengalihkan pembicaraan mereka.

" Undangan, tolong bagikan ya, please, kami sangat sibuk." Haifa memohon dengan mengerjapkan kedua matanya seperti boneka.

" Sibuk apa an? paling juga bikin anak? goda Sarah sambil memukul bahu Haifa yang ada di sebelahnya.

" Tumben pinter sarah...hahahahah" Hani tertawa, terbahak2 bahkan sampai terbatuk." uhuk ... uhuk..."

" Kalau ginian si... aku pakarnya, hahahahaha" Sarah mengakui kejahilanya pada Haifa.

" Dasar otak nya sudah geser." Haifa tak kalah memukul bahu sarah dengan sedikit keras.

" Gimana? bisa bantu kan?"selidik Haifa pada ke tiga sahabatnya.

" Baiklah, Kapan acaranya?" Devi bertanya

" Hari jum'at habis duhur, tolong banget ya." Haifa menangkupkan kedua tangannya.

" Kalian datang pagi ya, bantuin sahabatmu ini, Biar gk kecapekan." Gus Fadil membelai Haifa dari balik kerudungnya.

" Padahal kami pengen lihat kamu ijab qobul Fa "ucap Hani menyesal.

" Nanti kita liat deh videonya bareng 2 " gus Fadil mulai ikut nimbrung.

"Balum jadi juga kok foto albumnya." Haifa menambahkan.

" Di make up lagi gak fa ?" Hani kepo dengan acara Haifa hari jumat nanti.

" menurut kalian Gimana?" Haifa menaik turunkan alisnya yang hitam itu.

" Di make up dong... kita2 kan belum liat kamu di make up jadi pengantin Fa." Sarah memohon seperti anak kecil.

" Tanya pak bos sana, boleh di make up gak?" Haifa menunjuk suaminya dengan lirikan matanya yang kesal.

" Memang harus di make up lagi yang?" gus Fadil bertanya dengan wajah serius.

"Cieeee....cieeee.... sayang... jadi pengen cepet nikah deh." Devi baper dengan pernikahan sahabatnya itu.

" Selesain kan dulu kuliahmu... baru nikah.." saran gus Fadil pada devi.

" Iya...wisuda dulu deh, baru nikah." Devi menyerah, karena gak mungkin bisa berdebat dengan suami temannya yang terkenal seorang MOTIVATOR yang handal.

" Memang ada yang mau sama kamu Dev?" Hani menggoda Devi, karena hanya dia yang belum punya pacar.

" Mentang mentang sudah gak jomblo, ngece..." Devi cemberut dan mendengus kesal.

" Nanti aku kenalkan sama asisten mas Fadil, Dev... kang Zein namanya, gak kalah ganteng lo sama mas Fadil.... " Haifa menyemangati devi... Dan menepuk punggung tanganya

" Bener juga tuh, biar istriku ada temanya kalau pergi keluar kota," sambung gus Fadil yang membuat Devi semakin malu

" Pak Dosen jangan gitu dong, masak cuma Devi yang mau di kenalkan, kan kami juga mau dong..." Sarah dan Hani iri sama Devi yang mau di jodohkan dengan asistennya.

" Boleh kenalan... tapi mau di kemanain mas Hari, Sarah... kamu juga Han ...mas Bayu mau di kantongin?" haifa memarahi mereka berdua yang kegatelan.

" Jangan dong Fa... mas Hari hanya untuk sa6rah seorang..." Sarah menjitak kepalanya kemudian mengetuk nya di meja berkali2.

" Kamu gak tau malu si... sudah punya satu mau nambah, tamak banget si." jawab Devi cemberut

" Makanya datangnya pagian, biar aku kenalkan sama kang Zein." Haifa menaik turunkan alisnya kepada Devi.

Gus Fadil yang sedari tadi sedang mengecek jadwal Seminar dan laporan toko batik nya di pasar semarang , jogja, dan kota2 lain, Meninggalkan Haifa dan ke 3 sahabatnya saat ada telepon masuk di hand phone miliknya.

" Sayang kakak angkat telpon dulu ya.." serasa berdiri dan Meninggalkan ke empat nya.

" Iya... adek tunggu di sini" Haifa mengangguk pelan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!