19. SIDANG SKRIPSI 1

4 hari sudah Haifa menjadi seorang istri... Hari ini hari selasa dimana hari Haifa akan mengikuti ujian skripsinya.

Hari ini Haifa bangun solat subuh dan kembali mempelajari materai skripsinya yang ia buat, sampai2 kopi kesukaan sang suami ia lupakan. Hingga gus Fadil pun mengingatkan Haifa, agar jangan terlalu banyak fikiran, sampai melupakan tugasnya sebagai istri.

" Hayati ... aku jamin deh dapat nilai A, Hayati sangat menguasai seluruh isi skripsi nya, kalau tidak dapat nilai A adek boleh minta apa saja"

"Kalau dapat nilai A... habibi mau apa dari adek?"

"Ada deh... nanti setelah sidang OK".

"Baiklah... aku setuju".

" Ngomong2 kopi habibi belum ada ni"

Haifa mendekati suaminya.

"Maaf kak... adek melupakan kewajiban sebagai istri" Haifa merasa bersalah.

"Gak apa2... masih pagi juga kok... sini kakak peluk" pinta gus Fadil.

"Cuma peluk ya." ucap Haifa.

"Nggak janji deh... masih pagi dek... Ayo bobok lagi... masih jam 5.30 lo"

" Nggak mau ah, boboknya nanti kepanasan." Haifa sudah faham dengan ajakan suaminya untuk tidur kembali.

Gus Fadil sudah mengeratkan pelukanya, bahkan Haifa dapat merasakan nafas yang tak beraturan dari suaminya, Haifa mulai menggoda suaminya,Jari2nya ia mainkan di dada suaminya. Membuat gus Fadil semakin kepanasan. Gus Fadil sudah tak dapat menahan keinginan nya untuk berpetualang pagi ini. Gus Fadil membawa Haifa ke sofa di kamar mereka

.

Gus Fadil memandang manik hitam yang selalu membuat dirinya mencintai lebih dan lebih pada istri mungilnya itu.Haifa yang merasa malu diperhatikan suaminya itu pun mengalihkan pandangan nya kekiri

Gus Fadil yang menyadari Haifa malu pun .menarik dagu Haifa.

Haifa merasakan rasa cinta suaminya makin besar dan bertambah tiap harinya.

Tepat jam 6.30 petualangan mereka pun berakhir dengan pencapaian 3 gol untuk Haifa dan 2 gol untuk Gus Fadil.

Mereka berdua bergegas menuju kamar mandi, hanya mandi saja, karena gus Fadil tidak suka melakukan di kamar mandi, sebersih apapun kamar mandi teteplah kotor.

Mereka berdua turun jam 7 pagi.

" Assalamualaikum".

" Waalaikum salam... ayuk sarapan, katanya hari ini ujian skripsi dek? makan yang banyak biar gk pingsan di sana." ucap Umi.

"Ah umi bisa aja.. masak sampai pingsan ish?" Haifa. menjadi sedikit panik.

"Duh gak percaya lagi... Tanya aja suamimu, ada gk yang sampai pingsan?"

Visa Umi pada Haifa.

"Banyak lah mi... apalagi Dosen pembimbingnya saya, pasti pada takut" ucap Gus Fadil pada Umi.

"ya sudah ayo makan, nanti keburu dingin lo" Akhirnya mereka bertiga pun melanjutkan makan mereka.

Selesai makan mereka berdua berangkat menuju kampus Haifa. Di perjalanan Haifa masih saja terlihat gugup dan gelisah, bahkan gus Fadil selalu mengenggam tangan Haifa dengan tangan kirinya, bahkan dielus2nya dengan lembut punggung tangan istrinya itu, agar lebih rileks.

" Sayang... sudah dong, jangan grogi kayak gini, waktu malam pertama aja kamu gk grogi, masak ujian skripsi bikin kamu nerves banget si." ledek gus Fadil pada istrinya.

"Kak... Kalau adek gk lulus sidang Gimana?" tanya Haifa yang sudah lesu.

"Positive thinking hayatiii."

Gus Fadil malah mencubit hidung Haifa. Haifa semakin cemberut saja.

Selang 30 menit mereka berdua sampai Di depan kampus Haifa. Haifa turun dan menghampiri suaminya yang sedang mengambil undangan di bagasi mobil untuk sahabat2 Haifa, Dosen serta teman2 yang lain.

Mereka berdua berjalan bergandengan tangan bahkan Haifa tak henti2 nya tersenyum.

Mahasiswa dan mahasiswi yang melihat Haifa bergandegan tangan dengan MENTOR yang jadi idola kampus akhir2 ini pun terkejut. Namun tampak keduanya tak menghiraukan omongan mereka yang melihatnya, sampai mereka berdua tiba di depan gedung tempat sidang skripsi silaksanakan, gus Fadil baru melepaskan genggaman tangannya dari jari jemari Haifa, Haifa segera berbaur dengan semua teman2 nya yang juga akan ikut sidang skripsi hari ini.

Tak luput ke 3 sahabat Haifa juga ikut mengahadiri sidang skripsi Haifa hari ini.

"Haifa... apa kabar." Sarah memeluk Haifa.

" Sejak seminar terakhir kemarin kamu gk ada kabar sama sekali,kamu kemana aja?" Devi gantian memeluk Haifa

"Iya... eh... Tunggu2... kamu makin cantik aja sih beb... waaaoooow.... surprise, bahkan berdandan lagi" Hani melepas pelukannya dan memperhatikan Haifa yang hanya tersenyum saja.

Di belakang Haifa gus Fadil yang sedang berbincang dengan seorang Dosen pun menoleh, ketika ketiga sahabat Haifa terkejut dengan perubahan Haifa.

" Fa... jangan bilang kamu menikah dan gak ngundang2 kami ya? " Sarah memegang cincin pernikahan haifa dengan teliti.

"Buseet... Berlian asli coy, gak main2 ni si Haifa" cerocos Devi yang ikut memegang jari manis Haifa.

" Iiiih kalian apa apa an sih... Bisa gak ngomongnya pelan2, malu kali di lihatin semua orang" Haifa sedikit memonyongkan bibirnya.

" Aaaaaaa... Haifa... aku gemes banget sama kamu, tuuh bibir mau aku pocong pakai karet gelang? biar monyong sekalian." ucap Devi.

Gus Fadil pun terkekeh mendengarkan pedebatan mereka berempat. Haifa masih tersenyum 2 sendiri melihat ke 3 sahabat nya itu.

Hani baru menyadari bahwa sejak tadi ada seorang yang tidak asing di mata mereka berdiri di belakang Haifa.

Hani menyenggol lengan sarah yang sedang heboh dari tadi. Sarah yang merasa disenggol pun menoleh ke arah Hani, Hani memberi kode bahwa ada seseorang di belakang Haifa, gus Fadil yang melihat kehebohan mereka pun tersenyum ketika Hani dan sarah memandang nya. Hani memulai pembicaraan yang lebih lirih dari tadi.

"Fa... aku mau tanya? benar kamu sudah menikah?" selidik Hani lebih serius

Haifa tertawa...

"Kalian lucu banget, dari tadi kalian nerocos aja sih, kapan aku mau jawab nya." tutur Haifa.

Sebelum Haifa menjawab pertanyaan ke3 sahabatnya itu, Gus Fadil memegang pinggang Haifa dan meminta ijin pada sahabat Haifa untuk berbicara dengan Haifa agak menjauh dari sahabat2nya.

" Sayang... kakak ke kantor Dosen kamu dulu ya, nanti kalau sudah mau masuk sidang sms saja" Gus Fadil memamerkan kemesraan pada semua orang yang ada disana.

" Iya... jangan lama2 ... adek mau di tungguin kakak nanti, biar jadi penyemangat adek." Haifa bermanja pada gus Fadil dan memohon pada gus Fadil dengan suara lembut, agar hanya suaminya lah yang mendengarnya.

" Ok sayang, nggak lama kok".ucap gus Fadil.

Haifa hanya mengangguk dan tersenyum

Sedangkan ke 3 sahabatnya yang berdiri tidak jauh dari Haifa masih sangat terkejut... bahkan semua yang ada di sana mambulatkan mata mereka dengan kejadian tadi....

Setelah gus Fadil berlalu Meninggalkan Haifa , ke 3 sahabatnya terlihat sangatlah marah dan merasa kecewa dengan Haifa.

" Fa... kami butuh penjelasan darimu " Devi merasa di bodohi Haifa.

" Maaf kalau bisa sehabis sidang bagaimana? bentar lagi masuk ni... please habis sidang skripsi ya." pinta Haifa.

"OK... Tapi harus kamu ceritakan dari awal dan gk ada yang kamu tutupi." ucap Sarah.

" Iya, aku janji" Terlihat dari kejauhan Rektor, wakil Rektor, dan beberapa guru Pembimbing skripsi sudah menuju ke ruang sidang, terlihat gus Fadil sedang berbincang dengan Rektor IAIN P, bahkan terlihat sangat akrab.

Gus Fadil malewati Haifa dan ke 3 sahabatnya, Haifa manyapa seluruh Dosen yang lewat di depan nya , serta ke 3 sahabatnya pun tak lupa menyapa Dosen2 yang lewat

" Selamat pagi pak? "

"Pagi semuanya".

Gus Fadil di gandeng masuk oleh pak mus selaku Dosen pembimbing Haifa.

Acara sidang berlalu begitu tenang dan menegangkan, bahkan dari semua peserta ada yang hampir pingsan, ternyata banyak di antara para mahasiswa dan mahasiswi yang belum bahkan tidak siap untuk sidang skripsi, sehingga terkesan di paksakan.

Seluruh peserta yang ikut sidang sekitar 12 orang, Haifa mendapat giliran nomer 8.Haifa menjawab seluruh pertanyaan yang di ajukan, bahkan seluruh isi skripsi yang dibuatnya sudah hafal di luar kepala... sampai ke titik dan koma dalam skripsinya..

--------------xxxx --------

Maaf semuanya... sudah aku usahakan up tiap hari tapi karena sibuk jadi maaf aku gak bisa

jangan lupa like and comen ya sob

Terima kasih

Terpopuler

Comments

💝SONIA 💝

💝SONIA 💝

oowhh kereeennn

2021-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!