SEMUA TENTANG HAIFA
Drama kekonyolan kak Hasyim untuk menjodohkan Haifa masi saja berlaku.
Haifa merasa bosan tiap ada teman kakaknya datang pasti ka Hasyim menyuruh haifa untuk membuatkan minuman untuk mereka.
Tapi haifa selalu mencari alasan agar tk keluar dari kamarnya. Padahal ada mbak siti di rumah yang bisa membuatkan minuman.
Kak Hasyim terkesan ingin sekali Haifa cepat menikah, karena Haifa sekarang menjadi gadis pendiam dan tk memiliki banyak teman laki2, bisa di katakan jomblo akut, sejak kepergian Abi untuk selamanya sejak 2 tahun yang lalu, Haifa memang lebih sering diam menyendiri di kamarnya, di tambah umi dan kak Hasyim yang harus sibuk mengurus usaha batik Abi sekarang ini, yang dulunya umi selalu ada di rumah, sekarang harus bolak balik keluar kota untuk mengecek stok batik. Sedangkan kak Hasyim melebarkan sayap dengan membuka cabang di luar JAWA..
Sebenarnya Haifa kesepian, hanya mbak siti yang selalu menghibur Haifa dan menemani setiap malamnya bila kak Hasyim dan Umi pergi keluar kota.
Saat ini usia Haifa 22 tahun, keinginan untuk menjadi dokter pupus sudah, karena dulu Abi tak bisa jauh dari Haifa, tapi ternyata alasan abi tk bisa jauh, justru Abi yang meninggalkan Haifa untuk selamanya, Haifa tk menyesal, namun kesepian dan kerinduanya pada Abi semakin dalam dikala sepi, seperti malam ini. Setelah makan malam Haifa berbincang dengan mbak siti.
" Mbak siti... malam ini tidur sama adek ya? Fa takut di kamar sendiri! kak Hasyim sama umi kapan pulang mbak? Haifa menghampiri mbak siti yang sedang menumpuk piring kotor.
"Mbak siti nggak tahu dek, yang mbak dengar dari mas Hasyim besok sih pulangnya." mbak siti membereskan meja makan
"Adek kesepian mbak, sekarang umi jarang di rumah, gak kayak dulu lagi."
Haifa sedikit cemberut
"Yang sabar ya dek, kan ada mbak siti yang menemani adek." sambil memeluk Haifa.
Haifa tersenyum dan mneratkan pelukan pada mbak siti.
Kesokan harinya umi pulang sekitar pukul 7 pagi... karena mobil travel yang ditumpangi umi ada masalah di jalan.
"Assalamualaikum.. adek, apa kabar?"
Umi Nur memeluk Haifa yang masih duduk di meja makan
"Wa alaikum salam Umi, Alhamdulillah adek sehat Umi, Umi sendiri apa kabar? Pasti capek ya mi, sini Haifa pijitin"
Haifa memulai memijat pundak uminya
"Nggak usah dek, lagi pula Umi mau mandi dulu, sudah bau ini, dari kemarin belum mandi, travel yang Umi tumpangi ada sedikit masalah di jalan, jadi harus nunggu di perbaiki kira2 dua jam lah, untung saja bukan di tengah hutan dek, masih deket perkampungan juga". ucap Umi yangbterlihat lelah dan lesu.
"Alhamdulillah ya mi, tidak terjadi apa apa, lagian kenapa gak naik mobil sendiri aja umi? kan bisa leluasa, gk harus nunggu kayak gitu" sambil memijat tangan uminya
"Lo Abi juga gk suka naik mobil sendiri dek, kecuali bawa barang banyak, dan enaknya to dek umi bisa sharing sama temen temen sesama pedagang batik lo, soal harga, bahan, juga harga produksi, biar sesuai standar penjualan dek." tutur Umi mulai menjelaskan alasan naik travel.
"Betul juga ya Umi, abi juga sudah langganan sama travel yang sering abi tumpangi, jadi mereka juga sudah paham kemana umi melangkah" Haifa me ganggukkan kepalanya
"Betul dek, supir travel sangat menghormati umi, bahkan beliau yang memberitahu banyak hal tentang Abi" Umi tersenyum.
"Ah jadi kangen sama Abi umiii" Haifa memeluk sang umi.
"Perbanyak doa ya sayang, biar Abi di lapangkan kuburnya." ucap Umi menasehati Haifa.
"Amiin Umi, oh ya Umi, kak Hasyim kapan pulangnya? perasaan hampir 1 minggu deh kakak gak pulang?" tanya Haifa yang nampak penasaran.
"Kangen ya? kalau ada mah berantem mulu." Umi menautkan kedua alisnya.
"Habisnya kak Hasyim rese banget suka jodoh2in adek sama temen2 nya." Haifa terlihat cemberut.
"Memang adek tahu gitu, kakak mau jodohin adek sama temen temen kakak?"
Umi mulai penasaran dengan cerita Haifa.
"Ya tahulah, secara teman2 kakak pengusaha semua, dan kalau adek lagi jalan sama temen adek, Ada saja yang samperin adek, katanya, adiknya Hasyim ya? mau gak jadi istri abang." ucap Haifa sambil manyun, Haifa memeragakan bagaimana teman2 kakak nya sedang menggodanya.
" Hahahaha segitunya kah dek temen2 kakak? Pasti adek jadi terkenal, sedangkan kak Hasyim kan temanya banyak." Umi mencubit hidung Haifa yang mancung hingga memerah.
"Sebel tahu umi, makanya adek jarang keluar dan gak banyak teman cowok, coba bayangin deh mi.. tiap pergi sama temen cewek aja, pasti ketemu temanya kakak, Gimana kalau sama cowok, yang ada di aduin dong sama kakak." Gerutu Haifa pada uminya.
"Sekarang umi tahu deh, alasan adek gk mau pacaran, hahaha, jadi kak Hasyim cuma salah paham saja dek, di bilangnya adek yang gak mau pacaran, maunya langsung nikah yang bener yang mana dek? umi jadi bingung" Umi menaruh jari telunjuknya pada pelipisnya.
"Auk ah mi,adek mau ke kampus dulu, 2 hari lagi ada seminar" Haifa mulai mengalihkan pembicaraan itu.
"Lo bukanya adek sudah hampir wisuda.. ngapain masih ngurus kayak gituan?"
umi sedikit kaget karena Haifa masih saja aktif padahal sudah mau wisuda.
" Apa salahnya mi, bantu2 senior, toh biasanya adek di rumah juga Kesepian " Haifa mencari alasan.
" Heeemmmm.... Ceritanya lagi protest ni sama umi, maaf ya dek, jadi sering ninggalin adek keluar kota, tapi Percayalah sama umi, umi sayang banget sama adek dan kakak" Umi meneteskan air mata.
"Umi... adek tahu kok, makanya adek selalu ada di rumah, biar umi sama kakak gak terlalu memikirkan adek, lagipula adek juga sudah besar, sebentar lagi wisuda dan bekerja, jadi adek juga akan punya kesibukan sendiri umi." Sambil menyela air mata umi dengan ibu jarinya.
" Ternyata sebentar lagi umi yang akan kesepian, kalau kalian sudah sibuk dengan pekerjaan kalian masing - masing, aaah... kangennya sama masa kecil kalian." Umi memeluk Haifa dg erat.
"Makasih Umi, sudah menyayangi Haifa dengan sepenuh hati umi" Haifa mencium pipi uminya.
"Sama - sama sayang, katanya mau ke kampus, malah jadi mewek gini" Umi melepas pelukan nya.
"Hahahahaha... iya Umi, Gimana pijatan adek Umi?" Haifa memasang wajah bahagia.
"Enak juga dek, sudah pantes ni punya suami." Umi menggoda dengan senyumanya yang khas.
"Ahhhh..Umi kayak kakak saja pengenya adek cepet nikah, kenapa gak kakak aja yang duluan nikah?" Haifa sedikit kesal.
"Kakakmu gak mau nikah sebelum kamu nikah duluan dek." Umi memberi alasan .
"Iya... iya.. adek akan nikah duluan, tapi nanti kalau sudah ada yang pas di hati".
Haifa memandang uminya dan tersenyum.
Mereka tertawa bersama, dan pergi ke kamar masing masing.
________________________
Maaf ya tante... om... kakak... masih belajar
Jadi masih banyak typo nya
Makasih yang sudah komen dan kasih Masukkan.. jadi semangat deh nulisnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
💝SONIA 💝
iya kak..
banyak typo di atas
2021-01-17
0
Fatimah Atim
baru mulai baca langsung seru thooor
2021-01-13
2
Reanza
mulai baca
2021-01-06
0