16. CIUMAN PERTAMA

"Habibati....pakai baju tidur yang di kasih kak Zahra ya, yang ada di lemari,kakak wudlu dulu, ayuk adek juga wudu dong,biar kita dapat keturunan yang soleh dan solehah" ajak gus Fadil.

Haifa hanya mengangguk... Di bukanya lemari tersebut,Dan terdapat 5 potong lingerie berbagai warna, tapi ia pilih warna kesukaan suaminya warna biru langit yang tanpak indah di mata Haifa, Setelah gus Fadil keluar dari kamar mandi, Haifa membawa lingerie tersebut ke kamar mandi dan memakainya dan dilapisi bathroob yang ada di kamar mandi mereka, setelah itu... mereka berdua solat sunnah bersama. Setelah selesai solat, Haifa mencium tangan suaminya, Gus Fadil mencium kening Haifa, setelah itu ia mencium kedua mata Haifa, pipi kanan dan kiri, tak lupa pula gus Fadil membisikkan doa doa agar keturunan mereka soleh dan solehah. Haifa hanya diam tak bergerak dengan rasa yang belum pernah ia dapatkan dan rasakan. Saat gus Fadil mencium bibir mungil Haifa, Haifa sedikit terkejut, beginikah rasanya berciuman, Haifa masih saja mematung akhirnya ia menikmati pula ciuman dari suaminya yang menuntut balas, perlahan gus Fadil menggigit bibir Haifa, agar ia bisa merasakan nikmatnya bertukar saliva dengan istrinya yang imut itu, perlahan Haifa pun membuka mulutnya, haifa sedikit menegang, saat lidah suaminya mengabsen seluruh isi mulutnya. Gus Fadil yang paham itupun langsung menekan tengkuk Haifa, agar Haifa tak menariknya, perlahan lahan Haifa pun terbawa suasana yang penuh hasrat dan keinginan bahkan seauatu yang baru di rasakan bagi mereka berdua, sampai mereka lupa bahwa mereka belum beranjak dari sajadah solat mereka, san Haifa masih memakai mukena nya.

.

Gus Fadil menyudahi ciuman panas mereka...bagi mereka berdua ini adalah CIUMAN PERTAMA yang indah, Gus Fadil memegang kedua pipi Haifa, dan berkata.

"Sayang sudah siapkan ?" Haifa hanya mengangguk dan tersenyum.

"Ya sudah kaka copot baju koko dan sarung dulu, adek juga copot mukenahnya nanti basah lo." Goda gus Fadil

" Apaan si kak" Haifa pun bangkit melipat mukena dan sajadahnya juga sajadah suaminya, kemudian meletakkanya di tempatnya.

"Apaan si kak." Haifa pun bangkit melipat mukena dan sajadahnya juga punya suaminya..

Belum selesai menaruh mukena gus Fadil sudah memeluk Haifa dengan penuh hasrat. bahkan gus Fadil sudah membuka handuk yang melekat di tubuh Haifa, terpampanglah tubuh Haifa yang hanya di balut lingerie, tanpa di sadari Haifa sudah mengalungkan tangannya pada tengkuk suaminya itu.

"Sayang ayu kita mulai petualangan kita"

" Memang mau kemana?" wajah polos Haifa membuat semakin gemas gus Fadil.

Pertanyaan Haifa membuat gus Fadil tertawa dalam hati, ternyata Haifa masih terlalu polos untuk hal ini, ya sudah ngobrol aja dulu, batin gus Fadil

"Percayalah pada habibimu ini" gus Fadil meyakinkan Haifa dengan kelebihan.

"Kakak mau bawa adek jalan jalan?"

"Iya... tapi bohong"

"Kok bohong si"

Mereka bercanda bergurau dengan kehangatan.

Menyatukan apa yang harus di satukan

Menyalurkan apa yang harus di salurkan

Mendaki bukit kembar yang putih sekarang menjadi kesukaan gus Fadil mulai saat ini, berjalan di gurun pasir yang putih bersih pun akan ia lakukan, tanpa lelah.

Bahkan hutan belantara yang belum pernah di jamah orang pun sudah menjadikan gus Fadil ketagihan, bahkan ia tak ingin sedetikpun untuk pergi dari sana, Ingin selalu merasakan hangatnya sinar mentari di balik cahaya yang masuk di sela sela rimbunya hutan yang indah itu.

Seribu syukur di ucapkan pada Allah, atas di berikannya nikmat yang ia rasakan saat ini indah sungguh indah ciptaanMUA ya ROBB... Hanya saja kita lupa akan nikmat Duniamu ini ya ROBB

Ampunilah hambamu ya ROBB

"YA HABIBATI YA UYUUNII YA QALBI YA HAYAATII INTI, terima kasih sayang ku"

mendengar pernyataan gus Fadil Haifa segera membalikkan tubuhnya mengahadap suami tercintanya.

Haifa hanya mengangguk dan tersenyum malu, dia memeluk tubuh suaminya yang sama2 polos di bawah selimut yang menutupi tubuh mereka berdua.Saat memeluk suaminya Haifa merasakan di bawah sana ada yang bergerak gerak.

"Habibi.. apa ini?"

"Haaah.... lagi sayang... kan baru saja selesai... masih sakit ini ... besok ya".

"Aku Tidak akan melepaskanmu sayang... katanya mau cari pahala..."

"Ya... tapi kan adek sudah lemes habibi...masih sakit.... masak mau melakukan nya lagi..."

"Siapa tadi yang cari pahala... heeem... yang memulai siapa? kita, lanjut petualangan kita ya... sekali lagi aja."

"Bener lo 1 kali aja, nggak lebih"

"iya.. tapi gak janji ..."

Gus Fadil sudah menindih Haifa, mereka melakukan nya lagi dan lagi.

Haifa tertidur setelah lelah bergumul dengan suaminya sampai 6 ronde, bahkan solat duhur mereka hampir saja terlewatkan. Setelah gus Fadil mendengar iqomah dari masjid di depan hotel .Gus Fadil membangunkan Haifa yang masih terkulai lemas.

Sebelum membangunkan Haifa, Gus Fadil mandi terlebih dahulu, karena tahu kalau cewek mandinya pasti lama.

"Sayang.. bangun dong... solat dulu ya."

"Ntar dulu... adek masih capek."

"Gak mau bangun ni, ya sudah habis kakak solat, main lagi ya, biar cepet punya baby."

" Aaaah... gak mau, iya habibi, adek bangun ini."

"Jangan lama lama mandinya, nanti kesorean lo"

"Iya ini mau bangun."

" Cepetan kakak tunggu ni".

"Iya .... adek juga mau mandi cepet kok."

Haifa Memakai lingerie yang ada di lantai. Dan masuk ke kamar mandi.

Kali ini Haifa kalah telak dengan suaminya

Niat hanya ingin menggoda, namun dia sendiri yang tak mampu melayani suaminya yang menguasai penuh petualangan hati ini

------------xxxxx--------------

Maaf banget ya...

pengen up tiap hari tapi masih sibuk banget

Jangan lupa like and komen ya

Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!