8 . BOM CINTA

"Kak Fadil...boleh adek tanya 1 x lagi ????""

Haifa memberanikan diri untuk bertanya lagi

"Silahkan dek." Gus Fadil pun mengerti Haifa juga masih penasaran padanya.

"Tapi jangan marah ya?"" Haifa sedikit takut

"Apa dulu pertanyaannya" gus Fadil semakin penasaran dengan Haifa.

" Eemmmm.....Kalau adek gk bisa menerima kakak, apa kakak akan marah?" Haifa tersenyum saat bertanya.

"Tentu kakak tidak akan marah, karena jodoh gak bisa di paksakan,kakak pasti akan menerimanya dengan lapang dada." suara gus Fadil pasrah.

"Kok begitu? kakak gak marah beneran?" justru Haifa yang di buat kaget oleh gus Fadil.

"Ya nggaklah, asal adek bahagia kakak akan selalu bahagia, hahahaha" Gus Fadil tertawa walau sakit di dada.

"Walau 10 tahun sudah terpendam kak" haifa masih saja penasaran.

"Ya mau Gimana lagi, Sudah takdir Allah dek, harus terima, Dan ikhlas kak?" Gus Fadil memastikan.

"Terima kasih kak, maaf sudah jam 11.30"

Haifa senyum2 sendiri, ternyata gus Fadil gk marah

"Iya dek... oh ya kapan mau di jawab dek?" gus fadil sedikit mendesak Haifa.

"Sebelum kakak pulang ke Demak mampir ya kak." Haifa tertawa tapi di tahan, haifa berhasil mengerjai calon suami yang ia kagumi sejak 10 tahun lalu.

"Insya Allah" jawab gus Fadil singkat.

"Kak..." Haifa memanggil gus Fadil dengan suara lembut.

"Iya dek...." Gus Fadil sedikit kaget dengan intonasi suara Haifa.

"Terimakasih ya kak, Sudah mau jadi guru private kaligrafi adek, kakak sudah menjadi idola adek sejak dulu, adek juga selalu merindukan belajar kaligrafi bersama kakak seperti dulu,tapi... setiap kali adek bertanya sama kak Hasyim, kakak bilang kak Fadil masih kuliah di luar negri, jadi adek gak pernah tanya lagi." Haifa akhirnya mencurahkan isi hatinya yang sejak lama terpendam

"Kenapa mas Hasyim gak pernah ngomong dek? padahal tiap lebaran kakak pulang lo." Gus Fadil merasa menyesal , karena kak Hasyim tak pernah membicarakn tentang Haifa waktu di pondok dulu.

"Mungkin kak Hasyim malu, tapi sejak itu adek bertekad, adek harus jadi juara, agar adek bisa menunjukkan piala2 adek pada kakak. Dan lebih jago dari kakak." jawaban Haifa penuh semangat

"Bagus dong. O iya ya, kakak jadi lupa, memang sudah berapa piala yang adek dapat, kok kakak gak lihat si di rumah kamu tadi" Gus Fadil berfikir

"Banyaklah... Adek simpan, kak Hasyim sama umi saja gk pernah tahu adek selalu menang kalau ikut lomba." Haifa menghela nafas kasar.

"Kok bisa dek?" gus Fadil merasa penasaran dengan pernyataan Haifa.

"Habisnya abi dulu yang selalu dukung adek, kemana2 selalu di antar sama abi, waktu itu kakak masih di pondok, umi selalu sibuk ngurus mbak mbak yang batik juga jahit, maaf ya kak...jadi curhat hehe" Haifa tertawa

" Nggak apa2 kok, kakak mau kok dangerin adek curhat, bahkan mau juga ngajarin adek kaligrafi lagi, Tapi..." jawaban Gus Fadil nanggung.

"Tapi kenapa kak? " tanya Haifa yang penasaran.

"Kakak mau ngajarin adek setelah kita menikah." Gus Fadil gk tahan lagi ingin menggoda haifa

"Haaaaaaa?" haifa kaget...mendengar ungkapkan gus Fadil yang to the point...

"Gimana dek? mau tidak?"

"..............." Haifa hanya terdiam.

" Dek... maaf ya" Gus Fadil menyesal telah memaksa Haifa.

Tanpa mereka sadari ternyata sudah jam 12 malam, kak Hasyim yang masih mendengar Haifa telponan sama gus Fadil pun langsung mengingatkan Haifa.

"Adek... Sudah jam 12 lo... gak tidur" ucap kak Hasyim di balik pintu.

Haifa yang sedang terdiam akan kata2 gus Fadil pun terkejut.

"Iya kak... ni sudah mau tidur." jawab Haifa dengan reflek.

Haifa pun memutuskan telepon dari gus Fadil

" Maaf kak, Sudah malam, Assalamualaikum..." haifa cepat2 menutup telpon nya.

"Iya... waalaikum salam dek" Gus Fadil pun mendengar sanjungan telepon telah tertutup.

🌟🌟🌟🌟🌟

Haifa segera merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan perasaan yang campur aduk...membayangkan perkataan Gus Fadil tadi.

Sedangkan gus Fadil pun tertawa sendiri, fix dek Haifa akan menerima pinangan darinya. Jam menunjukkan pukul 2 pagi, tapi gus Fadil blm bisa memejamkan matanya.

"Astaghfirullah.... besok harus seminar, aku harus tidur? bismillahirohmaanirrohim."

Akhirnya gus Fadil terlelap setelah mengendalikan hatinya.

Keesokan paginya gus Fadil bangun pukul 06.00.. sehingga melewatkan solat subuhnya, padahal sejak pukul 4 kang zein sudah mengetuk pintu kamar gus Fadil, bahkan sudah menelpon nya berkali2 tapi tk ada tanda2 gus Fadil bangun.

"Astaghfirullahaladhiiim...aku kesiangan."

Gus Fadil bergegas ke kamar mandi untuk berwudlu kemudian solat, setelah solat beliau mandi dan berganti pakaian. Dan pergi ke Restaurant untuk sarapan.

Sementara Haifa di rumah nya terlihat sedang membantu umi yang sedang memilih kain batik yang akan di kirim ke luar JAWA, karena harus hari ini juga barang terkirim, mengingat janji 1 minggu barang sudah sampai di tempat.

Umi menanyakan tentang gus Fadil pada Haifa.

" Dek... Sudah ngomong sama gus Fadil ? " selidik umi pada HAIFA

"Sudah mi." Haifa menjawab dengan singkat.

" Kalau menurut umi gus Fadil orangnya baik lo dek, gak sombong lagi" Umi sangat terkesan dengan gus Fadil.

"Kalau keinginan kak Hasyim sama umi Gimana?" Haifa balik bertanya.

"Maksudnya apa dek? Gimana apanya?" Umi sedikit terkejut juga dengan pertanyaan Haifa.

"Sebenarnya kalau adek sampai menolak gus Fadil itu namanya orang gk bersyukur lo." umi memberi Masukkan pada putri cantiknya yang sudah dewasa.

"Umi, adek minder banget"Haifa masih sulit menerima karena ketakutan hidup di pesantren seperti yang ia rasakan dulu.

"Umi yang malu sama Abuya dan Ummah, seandainya masih ada Abi pasti Abi langsung menerimanya dek. Gak menunggu besok besok lagi." ucap Umi dengan sedikit mendesak pada Haifa.

"Umi... adek masih ingat dulu Abi selalu bilang, carilah suami yang mencintai kamu apa adanya.. bukan ada apanya. Dan harus mencintaimu, bukan yang kamu cintai, karena seorang suami akan memberikan seluruh hatinya pada orang yang di cintainya, sedangkan seorang wanita yang mencintai suaminya, walau pengorbanan sudah banyak susah untuk merubah hati suami yang tidak mencintai istrinya" Haifa melamun membayangkan kata2 abi dahulu.

"Memang benar... karena perempuan itu mudah sekali untuk jatuh cinta" jawaban umi sangatlah bijak.

"Apa iya mi?" Haifa terkejut.

"Ya iyalah, contohnya Umi, wong dulu umi juga gak cinta sama abimu, tapi karena cinta dan ketulusan abi, Umi jadi luluh, dan jatuh cinta, bahkan gk ada 1 bulan umi sudah klepek2 sama abi, selalu kangen nggak mau di tinggal, gak bisa jauh jauh dari Abi" umi tersipu malu mengingat masa muda bersama alamarhum suaminya.

"So sweet banget si umi sama Abi" haifa mengejek uminya.

"Kalau bisa adek jangan mengecewakan umi dan kak Hasyim ya." Umi memohon pada Haifa agar lebih bijak dalam mengambil keputusan

"Insya Allah Umi, adek akan jadi anak yang berbakti sebelum adek berbakti pada suami adek. Maafkan adek ya mi, yang selalu membuat umi sedih, adek sayang umi" Haifa memeluk uminya

"Umi juga sayang adek, adek sudah solat istikharoh?"

"Adek rasa gk perlu mi, adek ingin membuat Abi dan Umi bahagia, juga kak Hasyim " Haifa tersenyum malu.

"Tapi kebahagiaan adek adalah kebahagiaan buat umi. Dan kak Hasyim dek" Umi membelai pipi Haifa yang mulus.

"Sekarang adek gak boleh egois mi. Adek pengen membahagiakan umi juga kakak, orang yang selalu adek sayangi" Haifa mengedipkan matanya.

"Nanti adek terpaksa lagi"Umi mencubit pipi haifa dwngan gemas.

"Nggaklah mi, Adek juga kasihan kalau kakak harus carikan jodoh buat adek, kapan kakak cari jodoh buat dirinya sendiri Umi" haifa beralasan, padahal hatinya sudah jatuh cinta pada calon suaminya.

"Betul juga, setidaknya tugas kakak menjaga adek akan kakak serahkan pada suami adek nanti, hahahahaha." kak Hasyim menimpali perkataan Haifa yang datang dengan tiba2.

"Kakak jahat, sedih banget tau kak"Haifa menangis di pelukan Umi,kak Hasyim juga ikut memeluk umi dan Haifa.

"Adek sudah jawab khitbah gus Fadil?" kak Hasyim bertanya

"Belum kak, Adek masih malu" Haifa menenggelamkan wajahnya di dalam dekapan uminya.

" Kasihan banget gus Fadil, di gantung sama Haifa, hahahaha " kak Hasyim tertawa lepas.

"Gak boleh lama2 lo dek, kasihan masak 10 th menunggu masih di gantung juga."

Umi menggoda Haifa

" Memang pakaian di gantung?" jawab Haifa dengan cemberut

"Iya ya mi, Kalau kakak yang fi gantung, mungkin sudah cari yang lain dek." kak Hasyim membumbui candaan uminya

"Itu kan kakak, bulan gus Fadil, Jangan jadi kompor kak, nanti meledak lo." Umi mencoba menengahi perdebatan tersebut.

"Memangnya BOM umi.... sampai meledak" Kak Hasyim tambah bersemangat menggoda Haifa.

"Kalau bom nya BOM CINTA umi yang payah kak... hahahaha " umi tertawa menggoda Haifa..

"Apaan si umi" Haifa menutup wajahnya dengan kedua tanganya.

Nampak rasa kebahagiaan di keluarga Haifa pagi itu...

" Dek? apakah adek bahagia? Sebenarnya bukan kakak mencarikan jodoh buat adek, tapi banyak temen2 kakak, yang selalu ingin berkenalan dengan adek, bahkan sudah banyak yang melamar langsung kepada kakak, tapi kakak belum rela, karena hati kakak belum mantap." kak Hasyim membayangkan teman2 nya akan patah hati dengan pernikahan Haifa.

"Kenapa kakak setuju dengan gus Fadil... bukankah dia sama saja dengan teman2 kakak yang lain"

"Bedalah dek, 1.Gus Fadil menyayangi adek sejak kelas 1 SMP., yang masih ingusan. 2. Gus Fadil terlalu sayang sama Ummah. 3. Gus Fadil berilmu tinggi baik keagamaan dan sosial, serta material. 4. Gus Fadil gak seperti teman2 kakak yang lain" alasan kak Hasyim yang Selama ini Haifa tidak ketahui.

"Adek, seorang laki laki yang sangat menyayangi ibunya tidak akan tega untuk menyakiti hati istri dan anak2nya dek, seperti kakakmu ini, gak pernah membantah Sama Umi." kak Hasyim menambah alasan menyetujui Haifa menikah dengan gus Fadil.

" Iya... adek juga masih ingat waktu abi wafat. Dan umi menyuruh kakak untuk berhenti kuliah S2, padahal kurang 2 semester saja".

"Ya karena dalam hati kakak tanggung jawab abi sudah beralih pada kakak, kakak harus patuh, Ridlolllohi fi ridlolwalidain, RIDLONYA ALLAH ADA PADA RIDLO NYA KEDUA ORANG TUA.

 

HAI HAI KAWAN... JANGAN LUPA LIKE AND KOMEN YA

TERIMA KASIH

Terpopuler

Comments

💝SONIA 💝

💝SONIA 💝

no comen

2021-01-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!