7 . BERAPA MANTAN KAKAK

Sementara di waktu yang sama di kamar Haifa, Umi dan kak Hasyim sedang berbincang dengan Haifa.

"Umi .... gak aku sangka ternyata gus Fadil sudah lama menyukai adek, 10 th ya?

Padahal adek dulu masih ingusan ya mi hahahahaha... kok bisa ya? padahal dulu adek gak ada cantik cantiknya hahahahaha..." kak Hasyim meledak haifa

"Kakak... adek kan masih kecil dulu." Haifa malu mengingat dirinya di masa lalu.

"Hebat juga gus Fadil, 10 th bisa jaga hatinya untuk adek." umi mwnyanjung gus Fadil.

"Iya ya mi... padahal tidak sedikit cewek2 cantik di sekitarnya, tapi masih memilih setia pada adek, kamu apakan hati gus Fadil dek?" tanya kak Hasyim sedikit membentak.

"Mana adek tahu kak, gus Fadil ada rasa sama adek sejak dulu? wong adek juga suka jahilin kak Fadil dulu..." sedikit tersenyum mengingat kejahilanya pada Gus Fadil saat itu

" Apa adek tega mematahkan hati gus Fadil yang telah di jaga Selama itu dek? sudah Pinter anak kyai lagi?" umi sedikit menekan pada pertanyaannya.

"Adek harus Gimana mi? adek gk secantik temen2 kak Fadil mi? adek minder, keluarga kak Fadil bukan sembarangan, punya pondok terkenal, apa Haifa pantas tinggal di tengah2 mereka" ungkap isi hati Haifa.

"Kenapa harus minder, Abuya dan Ummah tidak mengharuskan anak2nya cari istri yang harus hafal al quran dan pinter baca kitab" ucap kak Hasyim.

"Kok kakak tahu?" Haifa terperanjat.

"Ya tahulah... gus Rahman dan gus azmi juga istrinya orang2 biasa, karena tugas istri itu hanya di rumah dan mengurus suami dan anak2nya tidak lebih" kak Hasyim menjabarkan

"Tapi adek bener2 takut tinggal di sana kak" Haifa menggelengkan kepalanya, membayangkan tinggal di pondok pesantren, dulu dia saja cuma 1 bulan di pondok dan gak betah.

"Kayaknya gus Fadil akan tinggal di rumah nya sendiri, karena sekarang beliau jadi dosen di Semarang dan yang pegang pondok sekarang gus Rahman dan gus Azmi. Jadi Abuya gak terlalu sibuk sekarang, dan gak mengharuskan gus Fadil menggantikan Abuya, masih ada kakak2nya, suami ning Zahra juga kyai besar lo dek, jadi jangan khawatir deh, gus Fadil gk harus di pondok kok" kak Hasyim menenangkan hati Haifa.

"Gini aja dek... kamu coba buka hati buat gus Fadil, coba istikharoh dan minta sama Allah, karena Umi dan kakakmu gak akan memaksamu untuk menerima gus Fadil kalau memang hatimu gk sreg, apa adek sudah punya calon sendiri?" umi meyakinkan Haifa.

"Adek gk punya pacar mi... yang mau banyak, tapi adek gk mau pacaran, maunya pacaran setelah nikah aja" Haifa tersipu malu

"Nah... apa salahnya to coba sama gus Fadil, yo wes beliau minta nomer adek lo boleh gk dia telpon atau chat adek." kak Hasyim meminta persetujuan.

Malu2 Haifa mengangguk

"Alah... padahal ya mi... adek Sebenarnya suka lo sama gus Fadil, orang dari awal aja sudah curi2 pandang lo mi." kak Hasyim memulai menggoda Haifa.

"Enggak kok ... siapa bilang" Haifa sedikit cemberut pada uminya.

" Umi selalu perhatikan kamu dek, jangan2 adek juga sudah ada rasa kak hahahahaha..." Umi tertawa ikut menggoda Haifa pula.

" Baguslah mi, kalau bisa jangan di gantung lama2 gus Fadil nya, nanti di ambil orang baru tahu rasa." kak Hasyim sedikit mengancam Haifa, hanya ingin melihat reaksi Haifa ketika marah.

"Kakak sama umi jahat banget, pengen ya Haifa cepet cepet nikah biar cepet keluar dari rumah ini?" Haifa hampir menangis, dengan reflek umi memeluk Haifa.

" Bukan pengen cepet Haifa keluar dari rumah, tapi umi pengen cepet punya cucu, biar ramai rumah ini." umi membelai rambut Haifa.

" Tapi Haifa gk di sini mi? harus ikut suami ke Demak " ungkap Haifa dalam pelukan Uminya dengan wajah bersemu merah.

" Karena setelah Haifa menikah kakak akan menikah dan ada yang gantiin kamu untuk jaga umi dek, tunggu2, tadi bilang ikut suami ke Demak? apa artinya adek menerima khitbah dari gus Fadil?" kak Hasyim mengernyitkan dahinya, memandang Haifa yang menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan uminya.

Karena malu Haifa menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

" Tuuu kan mi, benar apa kataku, pasti Haifa menerima khitbah gus Fadil, secara dia ganteng tinggi, pinter,Doctor lagi, kurang apa coba?" sanjungan kak Hasyim di depan Haifa, membuat Haifa tersipu malu.

Sementara gus Fadil dam kang zein sudah sampai di hotel yang mereka tempati untuk beberapa hari di pekalongan.

"Kang... aku masuk dulu ya, nanti tolong bangunkan saya solat subuh " sambil membuka pintu dan masuk kamar nya

" Insya Allah gus, assalamualaikum"kang zein pun masuk ke kamarnya.

"Wa alaikum salam" Gus Fadil menutup pintu tak lupa pula menguncinya, sambil rabahan di kasur empuknya,dia bimbang antara menelpon atau chat dek Haifa.

" Aku chat aja dulu baru aku telfon."gus Fadil bergumam.

Ting.... ting..

Kak Hasyim yang melihat ada chat di hp Haifa langsung menggoda Haifa.

"Tuh calon suami chat kamu dek " lagi2 kak Hasyim membuat Haifa tersipu.

" Kok kakak tahu si?" Haifa penasaran sama kakaknya.

"Momernya aku hapal dek" kak Hasyim mengacak rambut haifa yang panjang sebahu.

"Ya sudah umi sama kakak keluar dulu ya dek..." pamit umi pada Haifa

"Dek.... ingat ya... kalau pun kamu gk menerimanya bicara yang baik dan sopan ya dek." kak Hasyim menasehati dek Haifa,lalu keluar kamar beserta umi

"Insya Allah kak "Haifa menutup pintu dan menguncinya. Haifa duduk di kursi meja belajar dan membuka chat dari gus Fadil.

"Assalamualaikum dek Haifa...ini kak Fadil boleh gk kakak menelpon?"

Dengan sedikit gemetar karena gugup Haifa membalas chat gus Fadil.

"Waalaikum salam kak... boleh kok" haifa merasakan jantungnya berdetak sangat kencang... bahkan sulit untuk bernafas.

Tanpa menunggu lama Gus Fadil langsung menelpon dek Haifa.

Drt... drt.... drt...

Haifa menekan tombol hijau dan mulai berbicara

"Assalamualaikum kak..." haifa memulai perbincangan mereka.

"Waalaikum salam dek Haifa, maaf kalau mengganggu istirahat adek". jawab Gus Fadil sedikit tidak enak karena mengganggu jam tidur Haifa.

"Ah gak apa apa kok kak, Haifa juga belum mau tidur, juga belum ngantuk." Haifa beralasan .

"Maaf juga ya dek sudah membuat adek kaget dengan kedatangan kakak tadi." gus Fadil meminta maaf karena kejutan yang di buatnya.

"Eemmmm." Haifa menjawab sambil guling filing di kasurnya memegangi jantungnya yang berdebar kencang.

"Kok cuma eem aja jawabanya?" Gus Fadil gk puas dengan jawaban Haifa.

"Habis adek harus jawab apa?" Haifa Sedikit kesal pada gus Fadil. Akhirnya Haifa duduk dan konsen mendengarkan pujaan hatinya yang sedang bicara.

"Jawab apa kek, biar rindu kakak terobati." Gus Fadil menggoda Haifa.

"........" Haifa menutup mulutnya, Haifa tak menyangka kalau gus Fadil juga merindukan dirinya.

"Kok diem dek? boleh kok adek bertanya apapun tentang kakak, nanti kakak jawab, kalau gk bisa kakak jawab jadi PR deh " Gus Fadil masih ingin berbincang dengan Haifa dan mencari pembicaraan yang tepat.

"Maaf kak? boleh adek bertanya pada kakak?" Haifa ingin bertanya namun ada keraguan di hatinya.

"Mau tanya apa dek? kalau bisa kakak jawab sekarang juga" jawab gus Fadil tegas.

"Berapa mantan kakak?" pertanyaan Haifa sangat lirih , namun bisa di dengar gus Fadil.

"hahahahahaha..... Dek... kakak gak pernah pacaran." gus Fadil tertawa lepas mendengar pertanyaan dari Haifa

"Bohong pasti..." Haifa masih gak puas dengan jawaban gus Fadil.

"Kalau adek gak percaya tanya aja sama Ummah" jawab gus Fadil singkat.

"Gk ah... kalau begitu kenapa kakak suka sama Haifa? sedangkan di sekitar kakak banyak sekali perempuan yang lebih baik dan lebih cantik dari Haifa?" Haifa masih belum puas dengan jawaban gus Fadil.

"Walaupun banyak yang lebih cantik dan lebih kaya, tapi hati kakak sudah terkunci oleh nama adek, sejak adek kecil, sampai sekarang blm pernah ada yang bisa membukanya?, dek... kok diem aja" gus Fadil bernafas kasar.

"Maaf Haifa gak biasa telponan malam malam soalnya" Haifa beralasan.

"Kalau begitu kaka tutup ya telponya ya, gak enak sama umi dan mas Hasyim" gus Fadil pun berpamitan.

"Gak apa apa kok, mas Hasyim sudah ngijinin tadi " Haifa ternyata masih ingin berbincang dengan Dosen yang ia kagumi sejak dulu.

"Kak Fadil...boleh adek tanya 1 x lagi?""

Haifa memberanikan diri untuk bertanya lagi

"Silahkan dek" Gus Fadil pun mengerti Haifa juga masih penasaran padanya.

 

BERSAMBUNG...

Tanggung banget ya...

Maaf masih banyak typo

jangan lupa like and komen ya

Terimakasih

Terpopuler

Comments

💝SONIA 💝

💝SONIA 💝

idiihh sambil malu-malu meong dan senyum-senyum sendiri niiihh ☺️😊😊

2021-01-17

0

M Akhis

M Akhis

syukaaaaa bgtttt....😙😙😙

2021-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!