6 . MENGKHITBAH DEK HAIFA

Kang zein yang melihat Gus fadil membisu pun akhirnya membuka pembicaraan perihal kedatangan mereka malam ini.

"Ehemmmm... maaf kang Hasyim, umiii, kedatangan kami kemari mungkin sedikit mengejutkan, karena ada yang ingin gus Fadil sampaikan". Kang zein mengawali pembicaraan mereka. Demi menutupi kegugupan gusnya.

"Ada apa si kang zein, gayanya kayak sama siapa saja, gak harus formal kayak gini lah kang hahahahaha". Kak Hasyim menanggapinya dengan tertawa.

"Maaf Sebenarnya apa yang di katakan kang zein memang benar adanya mas Hasyim, Sebenarnya kedatangan saya ini untuk mengkhitbah dek Haifa" gus Fadil menatap kak Hasyim dengan tegas.

Sama seperti Haifa, kak Hasyim pun masih bengong. Gus Fadil akhirnya menatap dek Haifa dengan serius, dan bertanya langsung padanya, karena sudah gak kuat untuk menahan gejolak di hatinya.

"Dek Haifa, dengan segala kekurangan yang kakak punya, dan dengan hati yang tulus, di depan ummi dan mas Hasyim, kak Fadil ingin mengkhitbah adek, untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kakak? apakah adek menerima kakak yang penuh kekurangan ini dek?" tatapan mata Gus Fadil menembus langsung di mata dek Haifa yang hitam pekat.

Haifa yang tanpa sengaja menatap mata Gus Fadil yang penuh dengan kesungguhan dan permohonan pun menundukkan wajahnya kembali, karena tak sanggup bertatap mata langsung dengan gus Fadil.

Ummi akhirnya memecah keheningan yang ada, karena di rasa tak ada satupun yang bersuara, hampir 5 menit mereka terdiam dengan pikiran mereka masing2.

"Gimana dek?" ummi bertanya kepada Haifa.

"Adek masih syok mi, belum bisa jawab sekarang." Haifa belum bisa mengerti akan hatinya. Jantung yang sedari tadi masih berdetak kencang sekarang lebih tidak beraturan.

" Nggak pa2 kok dek Haifa, saya di sini masih 2 hari lagi, nanti kalau mau balik ke Demak, saya kesini lagi, kapanpun kakak akan menunggu jawaban adek." ucap Gus Fadil. Sebenarnya dalam hati gus Fadil sedikit ada rasa kecewa, namun sebelah hatinya sudah merasa lega, karena semua isi hatinya sudah di utarakan pada Haifa.

"Waduh gus? la kok ngene? sek sek sek... wiwit kapan njenengan remen kaleh adek kulo? pripun kaleh Abuya kaleh ummah? la piye iki umi?" ( Waduh gus? kok begini? tunggu tunggu tunggu... sejak kapan guse suka sama adek saya? Bagaimana Abuya dan Ummah? Bagaimana ini umi?) tanya kak Hasyim yang kebingungan.

" Pertanyaane siji siji to kang Hasyim, guse leh jawab bingung, monggo Gus di jawab"( Pertamyaanya satu- satu dong kalng Hadsyim, guse nanti malah bingung, silahkan di jawab gus..) kang Zein membela gus Fadil.

" Sebenarnya sejak dek Haifa SMP aku sudah jatuh hati mas Hasyim, bahkan sempat meminta Ummah untuk melamar dek Haifa saat itu juga, tapi Abuya sama Ummah belum boleh mengikat dek Haifa karena masih terlalu kecil." jawaban Gus Fadil yang malu2.

Mendengar jawaban Gus Fadil semua terkejut, bahkan kang zein pun tersedak air yang iya minum

" Uhuuuk... uhuuuuk... Ah... yang bener gus." kang Zein sambil memegang dadanya karena kaget.

"Bener lah... masa aku bohong... nek gak percaya tanya sama Ummah sana." jawab Gus Fadil sedikit kesal.

"Waaah yo gak wani aku." ( Waaah ya gak berani aku). kang zein ketakutan

"Malah aku gak mau berangkat ke KAIRO lo kang hahahaha" gus Fadil tertawa lepas

Haifa masih bengong mendengar penuturan gus Fadil dengan tertawa lepas itu " Apa bener seperti itu" Batin Haifa ,yang memang sedari tadi mencuri2 pandang pada Gus Fadil.

" Jadi Abuya sama ummah sudah tahu gus, njenengan mau khitbah dek Haifa?" tanya kak Hasyim serius.

"Ya pastilah kang Hasyim, masak mau khitbah calon istri gak minta doa restu dulu?" kang zein menyahuti kak Hasyim.

"Gimana ya gus, saya sih terserah Haifa saja, karena Haifa yang akan menjalaninya." kak Hasyim menghela nafas dengan kasar.

"Gak apa2, saya akan tunggu jawaban dek Haifa, apapun jawabanya, yang penting isi hati saya sudah saya utarakan mas Hasyim" Gus Fadil pun sedikit merasa kecewa.

" Matursuwun gus, ngapuntene nggeh"( Terimakasih gus, saya minta maaf) kak Hasyim meminta maaf .

Gus Fadil tersenyum dan mengangguk.

Tak beberapa lama datang mbak siti untuk mempersilahkan mereka makan malam.

" Umi... dahare sampun siap mi." ( Umi makan malam suudah siap) mbak siti memanggil umi.

" Oh iya.. makasih mbak." umi berdiri dari tempat duduknya.

"Monggo gus.... makan malam sampun siap... di enak2 nggeh sak wontene"( Silahkan Gus, makan malam sudah siap, di nikmati seadanya ya) Umi mempersilahkan mereka untuk makan malam.

Mereka pun pergi keruang makan yang dekat dengan ruang kuluarga, Haifa duduk berhadapan dengan gus Fadil, sedang kak Hasyim berhadapan dengan kang zein, sedangkan Umi ada di ujung meja, menempati kursi abi.

" Silahkan di nikmati." Umi memulai mengambil makanan, karena yang paling tua, umi faham betul, mereka tidak akan memulai makan seblum yang tertua mengambil makanan terlebih dahulu.

"Waaah ikan nila sama gurame bos, sambelnya mak nyus." kang zein terlihat sangat tertidur dengan makanan di atas meja.

"Sambele seng damel dek Haifa lo gus." ( Sambelnya yang bikin Haifa lo gus) Kak Hasyim menggoda Haifa.

"Masya Allah...enak tenan dek." ( Enak banget)kang zein menyanjung.

"Matur suwun" ( Terima kasih) jawab Haifa tersenyum sambil menunduk.

Makan malampun mereka lalui dengan canda tawa, mereka bertiga mengingat kembali akan kenangan kang zein dengan kak Hasyim waktu di pondok pesantren.

Setelah makan malam mereka bertiga masih asik mengobrol di ruang tamu, tak terasa jam sudah menunjukkan angkat 10.30.

" Gus Ceritanya lanjutkan kapan2 ya, sudah jam 10 30 ni, besok masih ada seminar lagi di AKPER sama UT, besok jadwalnya padat sampai jam 10 malam Gus." kang zein mengingatkan gus Fadil.

" Makasih kang sudah mengingatkan saya, kalau begitu saya pamit dulu mas Hasyim, kapan2 di sambung kembali silaturahminya." Gus Fadil beranjak dari duduknya.

"Matursuwun gus, salam kangge Abuya kaleh ummah" (Terima kasih Gus, salam buat Abuya dan Ummah) ucap kak Hasyim, dan ikut berdiri mengantar gus Fadil keluar rumah.

Setelah pamit pada umi dan dek Haifa merekapun Meninggalkan rumah kak Hasyim. Namun sebelum masuk ke mobil gus Fadil meminta nomer hp dek Haifa.tanpa sepengetahuan kang zein.

"Maaf mas Hasyim, kalau boleh saya mau minta nomer hp dek Haifa, kalau gk yo gk apa apa." pinta Gus Fadil dengan malu2.

" Oh ya.. gk pa2 gus, tak kirim lewat wa aja ya gus, soalnya hp ku di kamar" kak Hasyim tersenyum .

" Oh ya nggak Pa2, pamit mas, asalamualaikum"" Gus Fadil memeluk kak Hasyim.

""Wa alaikum salam.. hati2 di jalan ya gus."

Kak Hasyim melambaikan tangannya.

""Insya Allah..." Gus Fadil mengiyakan.

Kang zein menjalankn mobil, mereka Meninggalkan rumah Joglo yang asri itu, kang zein merasa gus Fadil sedikit bersedih, karena blm mendapat kepastian dari dek Haifa.

" Jangan sedih to gus..." kang Zein membuka percakapan.

" Aku gk2 apa2.kang, kalau memang jodohku gk akan kemana."gus Fadil menyandarkan kepalanya di kursi mobil.

" Tapi sekilas kalau ku lihat dek Haifa juga ada rasa sama njenengan gus." kang Zein sedikit memberi harapan pada Gus Fadil.

"Yang bener saja kang" Gus Fadil duduk tegak dan menghadap kak zein.

"Secara ni ya, dek Haifa sering curi pandang pada njenengan, dari pertama duduk di sebelah umi." kang zein menerangkan.

"Mungkin gak ya khitbahku diterima dek Haifa?" gus Fadil kembali murung dan bersedih.

"Insya Allah di terima gus, masa baru lihat tadi pagi, dek Haifa langsung menerima khitbah dari njenengan, pasti ada rasa bingung dan kaget, syok, kalau langsung di terima apa kata kakaknya" kang Zein masih memberi semangat pada Gus Fadil

"Bener juga ya kang, Ah positif thinking aja deh." akhirnya gus Fadil pun tersenyum.

Tiba2 ada sms masuk dari kak Hasyim

Ting...

""*Assalamualaikum ... gus niki nomere dek

Haifa 08544132xxxx.. mpun tak sanjangke kaleh dek Haifa, menawi wonten nomer enggal sms niku saking guse"( gus, ini nomernua dek Haifa, sudah saya katakan pada Haifa, Kalau ada nomer baru itu dari guse)

" Mtur suwun mas*"

Gus Fadil pun memasukkan nomer dek Haifa ke hp miliknya....

-------xxxxxx---------

Maaf ya... masih banyak typo

Mohon Masukkan dan likenya ya...

terima kasih

Terpopuler

Comments

💝SONIA 💝

💝SONIA 💝

kok tertidur lihat makanan, apa ini typo??

2021-01-17

0

ummilia1180

ummilia1180

mana translate nya.... aku kan gak ngerti....

2021-01-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!