Plagiat Dan Kecelakaan?

Xie Jun Ze terlihat begitu terkejut saat membuka pintu rumahnya dan melihat siapa tamu yang berkunjung di kontrakannya sepagi ini.

"Xu Kai? Ada apa?" tanya Xie Jun Ze yang terlihat masih cukup mengantuk, dan mungkin saja pemuda ini juga baru saja terbangun dari tidurnya saat mendengar gedoran pintu rumahnya.

"Jun Ze. Ada sesuatu yang sedang terjadi. Dan ini cukup serius." ucap Xu Kai terlihat begitu khawatir.

"Hhm? Masuklah dulu, Xu Kai ..." Xie Jun Ze sedikit minggir untuk memberikan jalan untuk Xu Kai memasuki rumah kecil dan sederhana itu.

"Maaf, rumah kontrakan ini begitu kecil, kotor, pengap dan panas. Karena aku hanya memakai kipas angin saja." ucap Xie Jun Ze merasa segan dan sedikit merapikan buku dan beberapa barang yang masih berserakan di atas lantai.

Sedangkan Xu Kai malah langsung duduk bersilang dengan santainya. Sangat tak terlihat jika dia sedang keberatan atau merasa tidak nyaman saat berada di kontrakan kecil Xie Jun Ze.

"Hhm. Tidak masalah kok. Rumah yang nyaman tidak melulu soal kemewahan." jawab Xu Kai tanpa sekalipun merasa tinggi dan kaya.

Padahal Xu Kai adalah seorang tuan muda yang berasal dari orang yang sangat kaya raya dan bisnis kedua orang tuanya cukup terkenal seantero Jepang ini.

Memang benar selama ini Xu Kai selalu dingin dan menutup diri untuk orang lain. Namun itu bukan karena dia sombong, melainkan karena dia belum pernah menemukan seseorang yang benar-benar dia anggap baik dan tulus.

Sangat berbeda dengan kesan pertama yang diperlihatkan oleh Xie Jun Ze yang memang selalu berbuat dan tampil apa adanya. Bahkan Xie Jun Ze juga selalu tulus dan berbuat baik kepada siapapun.

"Xu Kai, sebenarnya ada apa?" tanya Xie Jun Ze penasaran.

"Begini, Jun Ze. Lagumu semakin hari semakin melejit. Namun tiba-tiba saja ada yang mengirimkan surel pada agensi papaku dan mengatakan jika kamu sudah memplagiat karya saudaranya." ucap Xu Kai dengan wajah yang serius menatap sahabatnya itu.

"Plagiat?" ucap Xie Jun Ze tak percaya.

Karena selama ini Xie Jun Ze benar-benar tidak mengingat apa yang sebenarnya sudah terjadi di masa lalu.

Plagiat? Benarkah itu? Apakah lagu yang aku nyanyikan bersama Xu Kai adalah lagu milik orang lain? Lalu siapa? Siapa pemilik lagu itu?

Batin Xie Jun Ze kebingingan.

"Ya, Jun Ze! Dia mengatakan jika lagu itu adalah lagu milik saudaranya yang sudah meninggal 5 bulan yang lalu." ucap Xu Kai lagi.

"Atau jangan-jangan aku benar-benar sudah memplagiatnya, Xu Kai? Aku sama sekali tidak mengingat semua masa laluku. Bagaimana ini? Jika semua itu memang benar, ini akan menjadi sangat buruk dan sangat berpengaruh untuk Xu Entertaiment milik kedua orang tuamu. Ahhh cerobohnya aku! Seharusnya kita tidak melakukan semua itu, Xu Kai ..."

Xie Jun Ze terlihat begitu bingung dan sangat cemas. Yang dia cemaskan bukaah dirinya yang akan mendapatkan hukuman atas tuduhan plagiat itu, melainkah perusahaan agensi raksasa milik kedua orang tua Xu Kai mungkin saja akan menjadi sangat terancam karena semua ini.

"Hhm. Tenanglah dan jangan gegabah, Jun Ze. Kita masih belum mengetahui kebenarannya. Semmua ini pasti bisa kita selesaikan dengan baik."

"Ini salahku, Jun Ze ... maafkan aku. Aku yang memintamu untuk tampil di atas venue, jika tuduhan itu benar ... ini juga akan sangat merugikanmu." Xie Jun Ze terlihat semakin cemas karena mengkhawatirkan sabahatnya dan juga mengkhawatirkan agensi milik kedua orang tua sahabatnya.

"Tidak, Jun Ze! Apa kamu telah melupakan sesuatu? Akulah yang memaksamu untuk melakukan rekaman saat itu. Aku bahkan tidak meminta pendapatmu terlebih dulu saat itu. Ini adalah kesalahanku, dan bukan salahmu." ucap Xu Kai berusaha untuk membuat Xie Jun Ze agar tidak menyalahkan dirinya lagi.

Selama beberapa saat kedua pemuda itu hanya saling terdiam saja dan berusaha untuk mencari jalan keluar bersama. Namun mereka masih belum menemukan solusi.

"Jun Ze. Pihak agensi akan mengatasinya, dan papa juga sedang menyelidikinya kok. Kamu jangan terlalu memusingkannya. Lebih baik kita cari makanan dan sedikit menghibur diri di luar agar otak kita juga sedikit lebih segar. Bagaimana?" ucap Xu Kai tiba-tiba.

KRUYUUUKK ...

Xi Jun Ze memegangi perutnya karena cacing-cacing di dalam perutnya kini sudah melakukan konser di dalam sana. Dia baru teringat bahwa dari kemarin malam hingga saat ini, Xie Jun Ze belum memakan apapun.

Karena kemarin dia pulang terlalu larut setelah melakukan latihan dan malah segera tidur tanpa makan malam terlebih dulu.

"Baiklah. Tapi aku akan mandi sebentar ya, Xu Kai. Jika kamu bosan, kamu bisa menyalakan TV atau laptopku." ucap Xie Jun Ze berniat untuk mandi.

"Hhm. Okay ..."

Xie Jun Ze segera meninggalkan Xu Kai dan bergegas untuk melakukan ritual mandinya.

...🍁🍁🍁...

Akhirnya Xu Kai mengajak Xi Jun Ze untuk mendatangi sebuah restoran untuk menikmati sarapan pagi atau lebih tepatnya makan siang, karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul 11 Am.

Setelah menyelesaikan makan siangnya, Xu Kai mengajak sahabatnya untuk mendatangi pantai Enoshima. Setidaknya menatap cakrawala pantai yang begitu indah ini akan membuat hati dan pikiran menjadi lebih tenang dan rileks.

"Xu Kai aku akan membeli minuman dingin di mini market sebentar. Kamu tunggu disini saja ya." ucap Xie Jun Ze karena mulai merasa haus setelah beberala saat berada di pantai.

"Hhm." sahutan singkat dari Xu Kai terdengar begitu samar-samar karena terpaan angin pantai kala itu yang sedikit kencang.

Xie Jun Ze segera meninggalkan Xu Kai dan segera mendatangi sebuah mini market yang berada tak jauh dari pantai Enoshima ini. Beberapa minuman kaleng dan juga beberapa cemilan dibeli oleh pemuda itu.

Namun tiba-tiba saja disaat Xie Jun Ze akan segera kembali dan menyeberangi jalanan itu, tiba-tiba saja ada sebuah mobil pribadi yang melaju dengan cukup kencang

Saking cepat dan kencangnya, Xie Jun Ze sampai tak memiliki lagi kesempatan untuk berlari menghindarinya. Hingga akhirnya sesuatu yang tak diinginkan kini terjadi.

Sebuah cahaya yang begitu menyilaukan membuat Xie Jun Ze melepaskan belanjaannya hinhga terjatuh di atas jalana. Xie Jun Ze mengangkat tangannya untuk melindungi pelipisnya, karena cahatya itu sangatlah menyilaukan.

CKKIITT ...

BRAKK ...

Mobil itu menabrak Xie Jun Ze dan membuat tubuhnya terhempas cukup jauh hingga kepalanya malah menghantam pembatas jalan.

"Arghh ..." pekik Xie Jun Ze berusaha untuk bangun, namun dia malah kembali ambruk di atas aspal.

Darah segar itu mulai mengucur melalui pelipis Xie Jun Ze. Pandangannya seketika menjadi begitu kabur dan tidak jelas. Hingga akhirnya Xie Jun Ze tak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

semoga jun ze selamat & ingatan nya pulih kembali.

2023-08-22

0

oh now Jun Ze nyebrang tidak fokus kah sehingga tidak tau ada mobil yang melaju kencang, hhmmm semoga dengan kecelakaan ini Jun Ze bisa kembali semua ingatannya dan bisa membuat orang yang sudah melaporkan atas tuduhan plagiat itu malu sendiri

2023-02-28

1

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

tentu saja agensi akan menyelidiki orang yg berani2 mengatakan xjz plagiat.apakah setelah kecelakaan lagi ingatak jun ze akan kembali

2023-01-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!