"Ini adalah bayaran untuk kalian hari ini. Kapan-kapan aku akan menghubungi kalian lagi jika ada pemotratan lagi." ucap Lian sambil menyodorkan 2 amplop kecil kecoklatan masing-masing untuk Xie Jun Ze dan untuk Xu Kai.
"Berikan saja punyaku untuk Jun Ze! Aku tidak membutuhkan uang itu!" ucap Xu Kai yang sukses membuat Lian, Xie Jun Ze dan Anzu melongo dan membelalak.
"Apa?! Jadi sebenarnya kamu melakukan semua ini untuk apa jika bukan karena uang?!" ucap Anzu tak percaya.
"Aku hanya ingin menemani Jun Ze saja kok!" sahut Xu Kai dengan santainya.
"Oh, aku hampir saja lupa! Kamu kan tuan muda yang tak pernah kekurangan apapun! Uang ini pasti hanya akan berguna untuk membeli sebuah permen saja untukmu." celutuk Anzu.
"Ya sudah, kami pulang dulu! Sampai jumpa!!" Xu Kai langsung saja menarik lengan Xie Jun Ze dan meninggalkan tempat itu.
"Wow!! Luar biasa!! Aku benar-benar mendapatkan dua jackpot sekaligus!! Meskioun Jun Ze masih saja terlihat kaku, namun wajahnya yang tampan luar biasa bisa meng-cover semua kekurangannya itu dengan sangat sempurna! Bahkan Xu Kai juga begitu luar biasa! Kali ini pasti akan meledak!!" gumam Lian sangat bersemangat dan masih saja menatap kepergian kedua pemuda itu.
"Emang bom meledak! Bayar aku dulu! Karena aku yang sudah membuat kakak bertemu dengan mereka!!" ucap Anzu tak mau rugi.
"Ccckk ... kamu sangat perhitungan sekali dengan kakakmu sendiri!" sungut Lian mulai merapikan barang-barangnya lalu menggendong sling bag limited edition miliknya.
"Mudah kok bayarannya." ucap Anzu memasang wajah imutnya.
"Apa?"
"Foto dan tanda tangan dari Max aja kok. Hehe ..." ucap Anzu memperlihatkan mata kucing andalannya hanya demi mendapatkan foto dan tanda tangan dari sang idola yang juga bekerja di Moon Entertaiment.
"Cckk ... nggak mau!"
"Diihh, please dong, Kak! Mudah lo bayaranku." Anzu merengek-rengek dan menarik tangan Lian di sepanjang koridor.
"Nggak mau! Bocah Max itu sangat menyebalkan! Kakak tidak suka dia!" sungut Lian, karena selama ini Lian dan Max adalah seperti Tom and Jerry saat berada di dalam agensi ini.
"Ihhh. Kak Lian pelit!!" sungut Anzu merasa sangat kesal.
Tiba-tiba saja dari arah seberang terlihat seorang pemuda tampan dengan penampilannya yang begitu stylish dan fashionable, rambutnya diwarnainya menjadi kemerahan. Sangat cocok dengan wajahnya yang imut.
Sementara Anzu yang menyadari sosok pemuda yang selalu terlihat bersinar di matanya itu seketika mulai membeku begitu saja.
"Mmm-Maaaxx ..." ucapnya sangat lirih dan menjadi sangat kacau dan berantakan.
"Ccckk ... baru juga diomongin udah nongol aja itu bocah!" sungut Lian kesal menatap pemuda yang kini sudah semakin mendekatinya.
"Kamu selalu saja memanggilku bocah! Padahal usia kita hanya terpaut satu tahun, Lian!" ucap pemuda itu tak terima.
"Sama saja! Itu artinya kamu memang lebih bocah jika dibandingkan denganku!" sahut Lian kekeh.
"Cckkk ... dasar tante-tante aneh!" balas pemuda yang tak lain adalah Max, seorang idol besar yang saat ini cukup naik daun. Bahkam Anzu sangat mengidolakan Max.
"What?? Apa kamu bilang? Aku tante-tante??" timpal Lian tak terima dan membulatkan sepasang matanya sempurna menatap tajam Max. "Usia kita bahkan hanya berbeda 1 tahun!"
"Yeap!! Biar bagaimanpun kamu tetap lebih tua dariku bukan? Jadi tak ada salahnya jika aku memanggilmu tante bukan?" balas Max membalikkan ucapan dari Lian.
"Dasar bocah ini!!" Lian terlihat sangat kesal dan mulai menghempaskan sling bag kesayangannya namun dengan cepat Max segera menghindar dan malah bersembunyi di balik tubuh Anzu.
Hal ini tentu saja membuat Anzu semakin salah tingkah dan membeku seketika. Sedangkan Luan dan Max masih saja saling kejar dan berlari mengitari tubuh Anzu.
"Hei, Tante gila! Jika sampai tubuh dan wajahku lecet sedikit saja, maka managerku akan membunuhmu, Tante!" celutuk Max mengancam Lian.
"Dasar bocah!! Beraninya hanya bersembunyi di balik punggung managermu saja!!" Lian masih saja kesal dan berusaha untuk mengejar Max yang masih bersembunyi di balik tubuh Anzu.
Hingga akhirnya Lian merasa lelah sendiri dan segera menarik tangan Anzu untuk segera meninggalkan Moon Entertaiment.
"Ayo kita segera pergi dari tempat ini, Anzu! Bisa gila kakak jika selalu bertemu dengan bocah menyebalkan itu!" ucap Lian masih saja merasa kesal dan masih menggiring Anzu.
"Aku jauh lebih kesal padamu, Tante!!" balas Max segaja berteriak dan tertawa kecil.
Lian masih saja mendengar ucapan Max dan merasa semakin kesal. Namun Lian berpura-pura untuk tidak mendengarnya.
"Tante!! Aku yakin kamu masih mendengar suara merduku bukan?? Syalala syalalal ..." Max sengaja bernyanyi dengan keras.
Hingga akhirnya Lian mulai berhenti. Dengan cepat Lian mulai melepas sepatu hak tingginya lalu menghempaskannya begitu saja hingha mengenai kening Max yang sedang tak siaga dan malah tertawa renyah.
PLETAK ...
"Argghhh ... dasar tante gila!! Managerku akan membunuhmu!" pekik Max mulai memegangi keningnya.
Sedangkan Lian segera meraih tangan Anzu dan mengajaknya meninggalkan Moon Entertaiment, Lian bahkan meninggalkan sepatu hak tingginya begitu saja.
Lian segera menarik Anzu memasuki mobil sport berwarna pink lembut itu. Dengan cepat Lian segera menyalakan mesin mobil itu dan mulai mengemudikan nya, karema khawatir jika Max akan mengejarnya.
Sedangkan Anzu masih terlihat begitu syok setelah melihat tingkah antara kakak perempuannya dan sang idola yang seperti Tom dan Jerry itu. Kenyataan itu tentu saja sungguh sangat mengejutkan dirinya.
...🍁🍁🍁...
"Xu Kai ... terima kasih banyak." ucap Xie Jun Ze saat mereka masih berada di dalam mobil Xu Kai untuk menuju rumah Xie Jun Ze untuk mengantarkannya.
"Untuk apa?" tanya Xu Kai masih fokus mengemudikan mobil sport-nya.
"Uhm ... itu ... untuk upahmu yang malah kamu berikan padaku. Terima kasih banyak, Xu Kai. Uang itu ... mungkin sangat tidak berarti untukmu. Namun itu sangat berarti untukku. Aku ingin sekali membantu nenekku. Terima kasih banyak, Xu Kai." ucap Xie Jun Ze dengan tulus.
"Hhm. Jika kamu mau, aku masih punya banyak uang kok. Kamu mau berapa? Katakan saja padaku!" ucap Xu Kai sesekali melirik Xie Jun Ze.
Sedangkan Xie Jun Ze yang mendengarkan penawaran dari Xu Kai tentu saja merasa sangat terkejut. Dan dia segera menolaknya dengan cepat.
"Ti-tidak, Xu Kai! Tidak perlu ... yang kamu berikan ini adalah sudah sangat banyak. Aku ... aku akan bekerja sampingan saja untuk mencari uang." ucap Xie Jun Ze menolak dengan halus, karena sebenarnya pemuda ini bukanlah tipikal yang mudah menerima pemberian orang lain.
"Oh. Iya ... atau kamu mau bekerja di perusahaan kedua orang tuaku?"
"Pe-perusahaan?"
"Ya! Hampir mirip dengan Moon Entertaiment. Hanya saja perusahaan kedua orang tuaku lebih fokus untuk mencari penyanyi."
"Ahaha ... terima kasih sebelumnya, Xu Kai. Tapi aku tidak bisa menyanyi. Hehe ..." ucap Xie Jun Ze mengusap tengkuknya karena merasa malu.
Sedangkan Xu Kai hanya melirik Xie Jun Ze dengan tatapan yang sulit untuk diartikan dan kembali fokus mengemudi.
...🍁🍁🍁...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
kenapa Xu kai bersedia menjadi model moon entertainment?
karena ingin membantu jun ze secara ekonomi.
baik sekali Xu kai.
2023-08-17
0
oh apakah Jun Ze akan jadi artis di perusahaan nya Xu Kai 🤔
2023-02-23
1
dan satu lagi, sebenarnya Xu Kai ingin membantu Jun Ze makanya uang nya di kasih kan ke Jun Ze karena kalau ngasih secara langsung kan gak mungkin
2023-02-23
1