"Dia hanya punya wajah tampan dan tubuh bagus saja! Tapi lihatlah penampilannya sungguh kampungan dan murahan! Pakaian, jaket, tas, sepatu ... semuanya barang-barang lusuh yang sudah tak layak pakai! Seharusnya semua barang-barang itu dibuang saja ke tempat sampah!!" cibir seorang siswa yang baru saja melihat Xie Jun Ze memasuki kelasnya.
"Ckk ... semua orang sudah dibutakan akan ketampanan dan tubuh itu! Padahal dia hanyalah seorang gembel saja. Haha ..." timpal siswa lainnya menatap Xie Jun Ze dengan tatapan yang begitu meremehkan.
"Sini kamu!! Aku punya ide!!" salah satu dari mereka mulai memberikan isyarat dan tersenyum licik.
Siswa itu menggerakkan jemarinya agar temannya mulai mendekatinya. Hingga akhirnya siswa itu mulai membisiki temannya. Dan mereka berdua mulai tertawa renyah bersama.
Xie Jun Ze menghela nafas panjang dan mulai duduk di bangkunya. Dia mulai mengeluarkan salah satu buku pelajarannya dan mulai membacanya.
Dari kejauhan Xu Kai mulai memperhatikannya, dan sebenarnya Xu Kai mendengarkan beberapa siswa yang berniat untuk menjatuhkan Xie Jun Ze. Xu Kai mengepalkan kedua tangannya karena sebuah rencana jahat itu, namun Xu Kai lebih memilih untuk diam seperti biasanya.
Karena Xu Kai memang selalu terkenal dingin dam acuh tak acuh. Tuan muda satu ini memang sangat unik dan sangat sulit untuk didekati. Untuk berbicara saja, sebenarnya itu adalah hal yang sangat langka. Karena Xu Kai hanya akan berbicara jika dia mau. Bisa dikatakan ucapan dan suaranya sangat mahal!
...🍁🍁🍁...
Pulang sekolah Xie Jun Ze mulai mengemasi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas usangnya. Wajahnya terlihat murung dan sedikit kurang bersemangat.
Namun tiba-tiba saja Xu Kai menghampiri Xie Jun Ze saat tersisa hanya mereka berdua saja di dalam kelas ini. Hal ini tentu saja membuat Xie Jun Xi sedikit terkejut.
"Oh ... hai, Xu Kai!" sapa Xie Jun Ze sedikit terkejut karena pemuda itu tiba-tiba saja menghampirinya. "Uhm ... ada apa ya?" imbuhnya tersenyum ramah.
"Ikut denganku!" ucap Xu Kai begitu singkat dan mulai berbalik lalu melenggang.
"Oh ... i-iya ..." Xie Jun Ze segera menggendong ransel usang itu dan segera membuntuti Xu Kai.
Mereka melenggang bersama menyusuri koridor, dan tentu saja hal ini menjadi pusat perhatian para siswa-siswi SMU Keio. Karena hal ini sangatlah langka!!
Terlebih Xu Kai juga sebenarnya sangat tampan dan memiliki tubuh keren, seperti Xie Jun Ze. Mereka berdua terlihat seperti pangeran saja. Begitu bersinar dan mempesona.
Xu Kai mulai memasuki sebuah mobil sport berwarna putih dan duduk di kursi kemudi. Sedangkan Xie Jun Ze malah terlihat kebingungan menatap Xu Kai.
"Masuklah, Jun Ze!" titah Xu Kai yang sebenarnya terlihat sedikit kikuk saat berbincang dengan Xie Jun Ze.
Xie Jun Ze segera memasuki mobil mewah itu, meskipun sebenarnya masih terlalu segan. Karena seumur hidupnya Xie Jun Ze sama sekali tak pernah bermimpi untuk bisa berada di dalam mobil semewah itu.
Selama beberapa saat tak ada perbincangan yang terjadi diantara mereka berdua. Suasana menjadi begitu hening dan mereka berdua menjadi kikuk.
"Um ... Xu Kai, kita mau pergi kemana?" tanya Xie Jun Ze memberanikan diri.
"Ke rumahku ..." jawab pemuda berambut pirang itu dengan sangat datar.
Meskipun tak mengerti mengapa tiba-tiba saja Xu Kai mengajaknya untuk pergi ke rumahnya. Namun Xie Jun Zen tak bertanya lagi dan hanya menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi nan kokoh yang baru saja dilaluinya.
Xu Kai mengemudikan mobil mewahnya untuk menuju ke sebuah kediaman yamg cukup megah dan mewah. Sebuah rumah bergaya Eropa modern.
"Selamat datang, Tuan muda Xu Kai." ucap kepala pelayan membungkukkan badannya menyambut tuannya.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh beberapa pelayan rumah itu. Xu Kai mulai menaiki tangga untuk mencapai kamarnya. Dan Xie Jun Ze masih saja mengekorinya sambil menatap sekelilingnya penuh dengan kekaguman.
Wah! Rumah ini megah dan mewah sekali! Seperti sebuah istana saja. Tapi ... sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh Xu Kai? Mengapa dia membawaku untuk bergi ke rumahnya? Padahal sebelumnya kita tidak terlalu dekat dan tak pernah saling berbicara sebelumnya. Sebenarnya ada apa?
Batin Xie Jun Ze masih saja kebingungan sendiri.
CEKLEKK ...
Mereka mulai memasuki sebuah kamar yang cukup luas dan sangat bersih dan rapi. Lagi-lagi Xie Jun Xie dibuat takjub melihat kamar ini.
"Whoa ... luas, rapi dan bersih sekali." gumam Xie Jun Ze takjub.
"Terima kasih, Jun Ze." sahut Xu Kai begitu lirih.
Pemuda itu segera membuka lemari pakaiannya yang juga cukup besar lalu mulai mengeluarkan beberapa pakaian, jaket, coat, aksesoris dan juga ransel. Dan tentunya semua barang-barang itu adalah barang-barang mewah dan mahal.
"Jun Ze. Ini semua untukmu ... ini masih baru dan aku belum pernah memakainya sama sekali." ucap Xu Kai tiba-tiba.
"Eh? Ap-apa? Tap-tapi ... ini semua adalah barang-barang yang sangat mahal, Xu Kai. Mengapa kamu malah memberikannya untukku?" tanya Xie Jun Ze tak mengerti.
"Aku tidak akan memakainya, karena barang-barang ini terlalu banyak. Atau ... jika kamu memang tidak menyukainya, maka aku akan membuangnya saja. Maaf sudah merepotkanmu untuk datang ke rumahku, Jun Ze."
Ucap Xu Kai mulai terlihat murung karena menganggap jika Xei Jun Ze tidak menyukai hadiah dan pemberian darinya. Xu Kai juga mulai mengemasi barang-barang itu dan memasukkannya ke dalam sebuah tas yang berukuran cukup besar.
"Ehh ... ja-jangan dibuang, Xu Kai! Itu sayang sekali! Ak-aku akan menerimanya saja kalau begitu." ucap Xie ajun Ze dengan cepat karena sangat menyayangkan jika sampai Xu Kai benar-benar akan membuang semua barang-barang mewah itu.
"Benarkah?" tanya Xu Kai sedikit menarik sudut bibirnya karena merasa cukup terharu saat Xie Jun Ze menerima pemberian darinya.
"Hhm. Terima kasih banyak, Xu Kai!"
"Uhm. Sama-sama ..." Xu Kai menyauti dan mengusap tengkuknya karena merasa cukup senang.
...🍁🍁🍁...
"Nenek, aku mendapatkan teman yang sangat baik! Dia bahkan mengantarkan aku pulang dan memberikan barang-barang mewah yang tidak dia pakai untukku, Nek!" ucap Xie Jun Ze terlihat begitu bahagia sambil mengeluarkan semua barang-barang itu dan memperlihatkannya kepada neneknya.
Sang nenek tersenyum hangat dan begitu bahagia, karena di sekolah barunya cucunya sudah mendapatkan teman yang baik.
"Hhm. Syukurlah kamu sudah mulai memiliki teman. Nenek sangat senang dan lega." sahut sang nenek dengan hangat. "Kamu pasti akan terlihat semakin tampan dengan memakai semua barang-barang itu." imbuh sang nenek penuh haru.
Xie Jun Ze masih terlihat begitu berbinar dan sekali-kali dia menempelkan beberapa pakaian bermerk itu pada tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
selalu ada kebaikan jika kita berhati baik
2023-08-10
0
dibalik sikap Xu Kai yang dingin dia sebenarnya orang yang sangat peduli
2023-02-10
0
🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸
lah lah gitu ya cara maksa nya tapi bagus mau tidak mau orang itu harus memakai nya
2023-02-07
1