Kedatangan Xu Kai

Hari demi hari berlalu dengan cepat. Lagu milik XJZ kini semakin melejit. Terlebih saat semua orang kini sudah mengetahui jika XJZ ternyata begitu tampan dan sempurna. Menjadikannya semakin bersinar dan menjadi tranding topic selama beberapa waktu ini.

Beberapa kali Xu Kai juga harus tampil di atas venue megah untuk menjadi sosok XJZ, sedangkankan Xie Jun Ze yang menjadi penyanyi di dalam sebuah ruangan tersembunyi.

Mereka berdua melakukannya dengan sangat baik. Bekerja sama dengan sangat baik. Tak ada niat untuk saling mengungguli atau memanfaatkan. Namun mereka melakukan semua itu hanya untuk saling melindungi satu sama lain sebagai seorang sahabat.

Karena Xie Jun Ze adalah pemuda pertama yang bisa menjadi sahabat yang diakui oleh Xu Kai yang selalu memutup diri itu.

Kedekatan antara Xu Kai dan Xie Jun Ze sebenarnya bukan hanya membuat kagum teman-teman sekelasnya. Namun ada juga yang merasa sangat iri akan persahabatan mereka berdua.

Ditambah lagi kini Xu Kai telah menjadi seorang bintang yang berdiri di puncak. Dan mereka berdua juga semakin dekat.

"Xu Kai. Aku merasa sangat beruntung mengenalmu. Terima kasih banyak karena kamu sudah banyak melakukan semua ini untukku. Kamu harus berdiri di atas venue yang sangat tidak kamu sukai hanya demi menjaga identitasku. Aku ... merasa sangat berhutang budi padamu." ucap Xie Jun Ze di sela-sela latihannya saat mereka berdua berada di studio milik kedua orang tua Xu Kai.

PUKKK ...

Xu Kai menepuk bahu lebar Xie Jun Ze dan tersenyum tipis.

"Jangan berkata seperti itu, Jun Ze! Aku tulus melakukannya kok. Hal ini malah akan mengatasi kelemahan dari diriku sendiri. Karena aku tidak boleh menyerah akan kelemahanku. Cara terbaik untuk mengatasi kelemahan kita adalah dengan kita yang harus berusaha keras untuk melakukan hal yang tidak kita sukai itu. Disini aku mulai belajar semuanya untuk mengatasinya. Terima kasih, Jun Ze." ucap Xu Kai dengan tulus.

"Tidak, Xu Kai. Kamu bisa melakukan semua ini adalah kamu memang sungguh bisa mengatasi dirimu dan kelemahanmu dengan sangat baik. Berbeda dengan diriku, aku memang belum siap untuk dikenali semua orang, Xu Kai. Aku belum merasa begitu yakin untuk terlihat di depan semua orang." ucap Xie Jun Ze mulai terlihat murung.

"Jangan khawatir dan jangan terlalu dipikirkan. Lakukan saja dengan perlahan, disaat kamu sudah siap untuk mengingat semuanya dan disaat kamu sudah siap untuk dikenali dunia, maka aku akan membantumu. Aku akan tetap ada dan mendukungmu, Jun Ze." ucap Xu Kai dengan tulus.

"Terima kasih, Xu Kai ..."

...🍁🍁🍁...

Sementara di sebuah mansion mewah di Osaka, terlihat seorang pemuda berambut jabrik sedang uring-uringan di dalam kamarnya setelah menyaksikan berita pagi ini. Bukan hanya menyebar melui sosial media, namun berita itu juga menyebar dan disiarkan di TV.

Sebenarnya berita ini sudah melambung beberapa waktu ini, namun pemuda ini masih menahan dirinya untuk tak berkomentar apapun. Namun dari hari ke hari berita itu semakin melambung dan membuat mata serta telinganya panas ketika melihat dan mendnegarnya.

PRANKK ...

PYAR ...

Suara secangkir wine yang pecah mulai terdengar begitu saja ketka dihempaskan oleh pemuda itu. Wajahnya terlihat begitu memerah karena sudah begitu kesal tingkat tinggi. Nafasnya menjadi naik turun dan tidak beraturan. Sepasang netranya menatap tajam ke arah layar televisi yang saat ini sedang menampilkan siaran ulang sebuah konser musik yang dilakukan oleh ZJZ di sebuah venue megah di Yokohama.

"Yan Chen!! Ada apa ini?" seorang wanita paruh baya terlihat sudah memasuki ruangan itu dan mendatangi pemuda itu.

Sedangkan pemuda itu masih menatap nyalang layar televisi di hadapannya itu masih dengan nafas yang naik turun tidak beraturan..wanita paruh baya itu mulai mengikuti arah pandangan pemuda itu dan melihat siaran ulang konser XJZ.

"Ada apa? Katakan kepada mama? Apa kamu mengenal pemuda itu?" tanya wanita paruh baya itu lagi mengusap lengan pemuda itu mengkhawatirkannya.

"Lagu itu ... lagu yang dia nyanyikan adalah milik Yuru, Ma!" ucap Yan Chen masih menatap nyalang layar berukuran jumbo itu.

"Hah? Kenapa bisa seperti itu? Apakah pemuda itu adalah teman Yuru? Dan kini sedang menyanyikan lagu Yuru?" tanya wanita paruh baya itu dengan kening berkerut karena kebingungan.

"Aku tidak tau, Ma! Dan aku akan mencari tau. Jika dia tidak mengenal Yuru, itu artinya dia sudah memplagiat karya Yuru!! Aku tidak akan diam saja!!" geram Yan Chen masih dengan suasana hati yang masih buruk.

Yan Chen merasa sangat kesal, karena karya saudaranya yang sudah tiada kini malah dinyanyikan oleh orang lain. Dan karya itu berhasil melejit begitu saja.

Rasa kesal dan iri memenuhi hati Yan Chen, karena semasa Yuru masih hidup, sedikitpun Yan Chen tak pernah menyukai Yuru. Malah Yan Chen selalu berusaha untuk mencelakai Yuru beberapa waktu silam.

...🍁🍁🍁...

Sudah sebulan ini Xie Jun Ze memutuskan untuk mengontrak di sebuah kontrakan sederhana yang berada tak jauh dari SMA Keio. Hal ini sudah dia putuskan dengan matang, karena akhir-akhir ini Xie Jun Ze menjadi semakin sibuk.

Sibuk berlatih, belajar, maupun untuk live concert bersama Xu Kai. Sedangkan jarak rumah sang nenek adalah cukup jauh berada dari sekolahannya. Bisa memakan waktu lebih dari 1 jam untuk perjalanan.

Sedangkan tekadang Xie Jun Ze harus pulang hingga larut malam setelah melakukan konser bersama Xu Kai, atau hanya sekadar latihan saja.

Keesokan harinya di akhir pekan, Xu Kai terlihat begitu terburu-buru mendatangi kontrakan Xie Jun Ze yang begitu sederhana itu. Bahkan ini masih terlalu pagi untuk seorang Xu Kai meninggalkan rumahnya jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Xu Kai memarkir mobil sport kesayangannya dan mulai berjalan cepat menyusuri sebuah gang kecil dengan jalanan yang sedikit menanjak itu. Hingga akhirnya Xu Kai mulai berhenti di depan sebuah rumah dengan bangunan lama dan cat abu-abu muda yang sudah memudar dan sedikit berlumut.

Xu Kai segera mengetuk pintu rumah itu beberapa kali dan memanggil nama temannya, "Jun Ze ..."

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya pintu kayu itu mulai terbuka bersamaan dengan sebuah suara derit.

KRIEETT ...

Terlihat seorang pemuda yang masih cukup mengantuk membukakan pintu untuk Xu Kai. Dan sepertinya pemuda itu baru saja terbangun saat Xu Kai mengetuk pintuk rumahnya.

"Xu Kai ..." ucap pemuda yang tak lain adalah Xie Jun Ze. "Ada apa?"

Dia merasa cukup terkejut karena kehadiran dari Xu Kai yang sangat tiba-tiba seperti ini tanpa memberikan kabar sebelumnya.

Terpopuler

Comments

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

ada apa Xu kai terburu-buru begitu? apa yan chen yg berulah?

2023-08-22

0

Yen Chan pasti mau berulah lagi nih apa lagi yang mau dia lakukan
dan Xu Kai kenapa dia buru2 gitu

2023-02-23

2

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

apa ketahuan ni?kenapa xu kai terburu² kerumah jun ze

2023-01-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!