Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)

Sudah empat hari berlalu semenjak pertemuan pertamanya dengan Celia. Levin tidak pernah bertemu dengan wanita itu lagi. Levin berusaha fokus pada pekerjanya dan menyelesaikan semua urusan kantor secepatnya karena berniat untuk pergi ke Swiss keesokan harinya bersama dengan Erzio untuk mencari keberadaan Celine.

Meskipun dia yakin wanita itu adalah Celine, tapi dia tetap mencari ingin mencari informasi lain lagi. Saat dia sedang sibuk dengan dokumen yang ada di tangannya, pintu ruangannya terbuka tidak lama setelah itu pintu diketuk dari luar.

“Vin, apa kita jadi pergi ke Zurich besok?” Erzio bertanya seraya melangkah menuju meja Levin.

“Ya.” Levin mengangkat kepalanya lalu bertanya pada Erzio, “kenapa?”

“Kak Alea akan tiba 2 hari lagi. Kita harus menjemputnya di bandara. Jika tidak, dia akan marah.”

Levin hampir saja lupa pada Alea yang akan datang ke Paris. “Pukul berapa kak Alea akan landing?”

“Pukul 7 malam jika pesawatnya tidak delay.”

Levin menyandarkan punggung pada kursinya lalu menggerakakn kursinya ke kanan dan ke kiri seraya berpikir. Dia berencana berada di Zurich selama 2 hari, bertepatan dengan Alea tiba di Paris. “Begini saja, kita akan pulang sore hari dari Zurich dan kita akan menunggu di bandara sampai kak Alea tiba,” usul Levin.

“Baiklah,” ucap Erzio, “apa kau sudah mendapatkan kabar dari Rendy?”

Levin menghela napas. “Belum.” Baru saja selesai bicara, ponselnya berbunyi.

“Kebetulan sekali dia yang menelpon.” Levin mengangkat telponnya seraya berjalan ke arah dinding kaca kantornya dan diikuti oleh Erzio di belakang.

Cukup lama Levin berbicara dengan Rendy di telpon. “Hai, Ren. Bagaimana kabarmu?” tanya Erzio setelah Levin selesai berbicara serius dengan Levin.

“Baik, Zio.” Terdengar jawaban dari telpon yang sedang dipegang oleh Levin. Sengaja dia menghidupkan pengeras suaranya agar Erzio juga mendengar suaranya.

“Kapan kau akan ke sini? Ajak juga istrimu ke sini,” tanya Zio lagi.

“Istriku sedang hamil. Aku tidak bisa membawanya bepergian untuk sementara waktu. Mungkin saat Friska akan menikah, aku akan pulang ke Jerman. Kita bisa bertemu di sana nanti.”

Erzio manggut-manggut. “Tapi itu terlalu lama, Ren.”

“Kau saja yang pulang ke Indonesia,” ucap Rendy lagi.

“Aku harus membantu Levin untuk menemukan gadis kecilnya sekaligus cinta pertamanya lebih dulu, baru aku bisa pulang.”

Terdengar suara Rendy tertawa di telpon. “Tutup mulutmu itu. Sudah aku bilang dia bukan cinta pertamaku!” ujar Levin dengan wajah kesal.

Rendi kembali tertawa selama beberapa detik, setelah itu suara terdengar serius. “Levin, kalau kau tidak menyukainya, maka, lepaskanlah dia. Jika tidak bertemu lagi, itu artinya kalian memang tidak ditakdirkan untuk hidup bersama lagi."

"Aku juga sudah menasehatintya sampai mulutku berbusa Ren, tapi dia tidak mau mendengarkanku," timpal Erzio.

Levin seketika terdiam. “Sampai nanti lagi. Terima kasih informasinya,” ucap Levin setelah terdiam selama beberapa detik.

Levin selalu terlihat dingin jika sudah membahas mengenai Celine. Setelah meletakkan ponselnya di sakunya, dia berjalan ke arah sofa bersama dengan Erzio. “Jadi apa yang sudah didapatkan oleh Rendy?”

Levin mengusap kasar wajahnya lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa. “Rendy bilang Celia berasal dari panti asuhan. Dia diadopsi salah satu keluarga kaya yang ada di Jerman ketika umurnya 3 tahun. Keluarga angkatnya berteman baik dengan keluarga Rowsen. Dari sanalah Celia mengenal Jefry. Orang tua angkatnya sudah meninggal satu tahun lalu, jadi sekarang dia tinggal sendiri.”

“Sudah kuduga kalau dia bukanlah Celine.”

Levin terlihat termenung dengan eskpresi tidak terbaca. “Sudah sore, aku ingin pulang,” ucap Erzio seraya berdiri, "kau tidak pulang?"

Levin mengangkat kepalanya lalu berkata, “Kau duluan saja. Aku masih ada urusan.”

********

Bandara Zurich, Swiss.

"Kita akan menginap di mana kali ini?" tanya Erzio sambil berjalan keluar ke arah pintu keluar. Pagi-pagi sekali mereka sudah terbang ke Swiss dan tiba di kota Zurich pukul 8 pagi. Biasanya, mereka akan menginap di pusat kota Zurich untuk memudahkan untuk pergi ke mana-mana.

"Kita menginap di tempat biasa."

Tanpa berlama-lama lagi, mereka berdua langsung menuju hotel tempat biasa menginap. Seharian mereka pergi ke lingkungan di mana Celine pernah tinggal sewaktu kecil. Mereka berusaha mencari informasi kepada warga sekitar tempat tinggal Celine.

Alamat rumah yang pernah diberikan oleh paman dan bibi Celine waktu itu, memang benar ada. Hanya saja rumah itu sudah di jual dan mereka ternyata sudah pindah. Dave dan Jeslyn juga pernah datang berkunjung ke Swiss untuk bertemu dengan Celine setelah komunikasi mereka terputus.

Paman dan bibinya juga tidak bisa dihuhungi, maka dari itu, orang tua Levin pergi ke Swiss untuk menemui Celine, tetapi ternyata mereka sudah tidak tinggal di sana. Mereka tiba-tiba menghilang tanpa jejak.

Sekarang, Levin sengaja ke sana untuk bertanya kembali mengenai Celine dan keluarganya. Mungkin saja Celine pernah kembali ke rumah itu karena merasa rindu dengan rumah peninggalan orang tuanya. Setelah berkeliling seharian, akhirnya mereka mendapatkan informasi dari tetangga dekat mereka yang sudah lama berada di luar negeri.

Selama ini Levin memang tidak pernah bertemu dengannya karena keluarga mereka memang berada di luar negeri karena suaminya pindah tugas dan mereka hanya pulang satu tahun sekali ke rumah mereka. Beruntung kali ini, Levin bertemu dengannya.

"Celine dan keluarganya sudah tidak tinggal di sini. Sebelumnya mereka tinggal di Bern, tapi baru-baru ini mereka pindah ke Paris," ucap Wanita paruh baya yang terlihat sangat anggun dan ramah.

Mendengar itu, Levin seketika merasa senang. Akhirnya, dia menemukan infomasi tentang gadis yang selama ini dia cari selama ini. "Biasakah aku meminta alamatnya?" tanya Levin antusias.

Kebetulan, wanita itu masih berhubungan dengan bibi Celine sehingga dia memiliki alamat barunya. "Sebentar, aku catat dulu di kertas."

Wanita itu masuk ke dalam rumahnya dan kembali keluar dengan membawa secarik kertas. "Ini alamatnya." Wanita itu memberikan kertas pada Levin sambil tersenyum.

"Terima kasih banyak, Nyonya. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu."

Setelah mendapatkan alamat tersebut, mereka berdua langsung kembali ke hotel. Levin terlihat terus tersenyum sambil memandangi kertas yang ada di tangannya. "Berhenti, tersenyum. Kau bisa gila nanti," sindir Erzio.

Levin melirik Erzio dengan wajah acuh tak acuh. "Kita langsung kembali besok pagi," ucap Levin.

"Baiklah."

Karena mereka sudah menemukan alamat Celine, Levin ingin segera pulang dan mencari alamat tersebut. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Celine. Sepertinya, dia sudah melupakan wanita yang mirip dengan Celine setelah mendapatkan alamat Celine.

Sore harinya, Levin memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar tempatnya menginap. Suasana hatinya sedang bagus, maka dari itu, dia memutuskan menikmati sore itu sambil berjalan-jalan ke jembatan yang berada di atas sungai Limmat. Jembatan kayu itu memiliki sisi romantis tersendiri.

Jembatan besi dengan dasar kayu ini disebut Obere Mühlesteg, dalam bahasa Jerman yang menjadi bahasa lokal penduduk Swiss. Jembatan ini menghubungkan sisi kanan Limmatquai dan sisi kiri Bahnhofquai. Di setiap sisi jembatan besi ini bergantung aneka gembok warna-warni nan indah.

Jembatan itu biasa juga di sebut jembatan gembok cinta atau love locked bridge. Sebenarnya di Jerman juga ada jembatan gembok cinta. Kalau di Zurich ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1981. Jembatan ini melengkapi dua jembatan yang lain, yakni Rudolf Brun Brücke dan Bahnhofbrücke. Brücke sendiri dalam bahasa Jerman diterjemahkan menjadi jembatan.

Ini pertama kalinya Levin ke sana. Meskipun, dia sudah sering ke Zurich, tetapi dia tidak pernah sempat ke sana karena sibuk mencari informasi Celine. Karena hari ini dia sudah mendapatkan apa yang selama ini dia cari, maka dari itu dia ingin bersantai sejenak sambil berjalan-jalan menikmati matahari sore.

Di sore hari, jembatan itu dipadati oleh banyak orang. Rata-rata orang ke sana untuk berfoto sekaligus memasang gembok cinta. Levin berjalan dengan pelan dan menatap secara acak pada gembok yang terpasang di besi pinggir kanan kirim jembatan tersebut.

Seketika tatapannya tertuju pada gembok berwarna putih yang bertuliskan huruf inisial "C & L" dan di bawahnya tertulis Ich vermisse dich yang dalam bahas Jerman berarti "Aku merindukanmu."

Aku juga merindukanmu.

Tanpa sadar Levin berucap di dalam hati setelah membaca tulisan di gembok tersebut. Entah kenapa dia merasa kalau inisial itu adalan namanya dan Celine. Tanpa sadar tangannya terulur dan menggapai gembok tersebut dan menatapnya dengan ekspresi tidak terbaca.

Matahari sudah tenggelam, tanpa Levin sadari langit mulai gelap. Sudah satu jam dia berdiri di jembatan tersebut seraya memandang gembok tersebut. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke hotel. Saat dia melangkah, dia tidak sengaja melihat seorang wanita sedang berdiri seraya memandang ke sungai yang ada di depannya. Pandangannya lurus ke depan dengan ekspresi sedih.

"Nona Celia, apa yang kau lakukan di sini?"

Wanita itu menoleh dan sedikit terkejut ketika melihat Levin sedang berdiri tidak jauh darinya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Like like selalu dgn karya ka othor
bikin penasaran terus😉

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masih Mencarinya
3 Salah Mengenali Orang
4 Memastikan Kembali
5 Tidak Sengaja Bertemu
6 Mencari Informasi Tentangnya
7 Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8 Kenapa?
9 Alasan Masih Mencarinya
10 Menunggu di Bandara
11 Bertemu dengan Jeniffer
12 Fakta Mengejutkan
13 Penyebab Mabuk
14 Pemotretan
15 Kalung
16 Menghadiri Acara Fashion Show
17 Bertemu Dengannya
18 Tidak Bisa Mengelak
19 Menghindar
20 Membawa Celine Pergi
21 Ayo Menikah
22 Penolakan Celine
23 Bertemu dengan Jen & Alea
24 Pertanyaan Alea
25 Membuat Sarapan
26 Permintaan Jefry
27 Lebih Banyak Diam
28 Kegelisahan Jeniffer
29 Berita Mengenai Celia
30 Usul Levin
31 Ulah Nakal Jeniffer
32 Lamaran Mendadak
33 Peringatan Erzio
34 Penjelasan
35 Rencana Makan Malam
36 Pergi Dengan Josep
37 Melindungi Diam-diam
38 Vidio Call
39 Membantu Celine Berkemas
40 Pindah
41 Pergi
42 Menyerah
43 Pilihan yang Sulit
44 Berdebat
45 Ancaman Jefry
46 Menghabiskan Waktu Berdua
47 Sikap Kasar Jefry
48 Kecewa
49 Peringatan dari Levin
50 Cemburu
51 Cemburu part 2
52 Akhirnya Bertemu
53 Erzio
54 Sikap Ketus Jen
55 Mengobati Levin
56 Keinginan Zio
57 Mengikuti Jen dan Josep
58 Menemani Celine
59 Perasaan Levin
60 Nasehat Levin
61 Bukan Saudra
62 Keputusan
63 Menjadi Kakak yang Baik
64 Hubungan Levin dan Livia
65 Sebuah Pilihan
66 Memilih
67 Canggung
68 Larangan Levin
69 Sikap Dingin Zio
70 Mencari
71 Milik Erzio
72 Tidak Tenang
73 Pembicaraan Serius
74 Berpura-pura
75 Permohonan Brenda
76 Kekesalan Jeniffer
77 Perasaan Takut Kehilangan
78 Pilihan Sulit
79 Masuk Tanpa Permisi
80 Mengatakan yang Sebenarnya
81 Menolak
82 Mulai Hidup Baru
83 Bertemu Lagi
84 Meminta Bantuan Mama
85 Feylin Namanya
86 Menginap di Rumah Sakit
87 Wanita Cantik
88 Tidak Bisa Menahan Diri
89 Meminta Izin Menikah
90 Mengantar Pulang
91 Masa lalu
92 Melupakannya
93 Hari Bahagia
94 Bertemu dengan Semuanya
95 Berendam
96 Tertidur Pulas
97 Sekali Lagi
98 Tinggal Bersama Lagi
99 Ungkapan Hati
100 Bersama Lagi
101 Hal Mengejutkan
102 Rencana Pernikahan
103 Menolongnya
104 Bertanggung Jawab
105 Bercerita pada Celine
106 Sudah Pergi
107 Hari Pernikahan
108 Milikku
109 Meminta Hak
110 Memperkenalkan
111 Tidur Bersama
112 Perasaan Jefry
113 Akhirnya Setuju
114 Penyatuan Dua Insan
115 Mendapatkan Restu
116 Berendam
117 Pindah Kamar
118 Kebahagiaan (End)
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
Masih Mencarinya
3
Salah Mengenali Orang
4
Memastikan Kembali
5
Tidak Sengaja Bertemu
6
Mencari Informasi Tentangnya
7
Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8
Kenapa?
9
Alasan Masih Mencarinya
10
Menunggu di Bandara
11
Bertemu dengan Jeniffer
12
Fakta Mengejutkan
13
Penyebab Mabuk
14
Pemotretan
15
Kalung
16
Menghadiri Acara Fashion Show
17
Bertemu Dengannya
18
Tidak Bisa Mengelak
19
Menghindar
20
Membawa Celine Pergi
21
Ayo Menikah
22
Penolakan Celine
23
Bertemu dengan Jen & Alea
24
Pertanyaan Alea
25
Membuat Sarapan
26
Permintaan Jefry
27
Lebih Banyak Diam
28
Kegelisahan Jeniffer
29
Berita Mengenai Celia
30
Usul Levin
31
Ulah Nakal Jeniffer
32
Lamaran Mendadak
33
Peringatan Erzio
34
Penjelasan
35
Rencana Makan Malam
36
Pergi Dengan Josep
37
Melindungi Diam-diam
38
Vidio Call
39
Membantu Celine Berkemas
40
Pindah
41
Pergi
42
Menyerah
43
Pilihan yang Sulit
44
Berdebat
45
Ancaman Jefry
46
Menghabiskan Waktu Berdua
47
Sikap Kasar Jefry
48
Kecewa
49
Peringatan dari Levin
50
Cemburu
51
Cemburu part 2
52
Akhirnya Bertemu
53
Erzio
54
Sikap Ketus Jen
55
Mengobati Levin
56
Keinginan Zio
57
Mengikuti Jen dan Josep
58
Menemani Celine
59
Perasaan Levin
60
Nasehat Levin
61
Bukan Saudra
62
Keputusan
63
Menjadi Kakak yang Baik
64
Hubungan Levin dan Livia
65
Sebuah Pilihan
66
Memilih
67
Canggung
68
Larangan Levin
69
Sikap Dingin Zio
70
Mencari
71
Milik Erzio
72
Tidak Tenang
73
Pembicaraan Serius
74
Berpura-pura
75
Permohonan Brenda
76
Kekesalan Jeniffer
77
Perasaan Takut Kehilangan
78
Pilihan Sulit
79
Masuk Tanpa Permisi
80
Mengatakan yang Sebenarnya
81
Menolak
82
Mulai Hidup Baru
83
Bertemu Lagi
84
Meminta Bantuan Mama
85
Feylin Namanya
86
Menginap di Rumah Sakit
87
Wanita Cantik
88
Tidak Bisa Menahan Diri
89
Meminta Izin Menikah
90
Mengantar Pulang
91
Masa lalu
92
Melupakannya
93
Hari Bahagia
94
Bertemu dengan Semuanya
95
Berendam
96
Tertidur Pulas
97
Sekali Lagi
98
Tinggal Bersama Lagi
99
Ungkapan Hati
100
Bersama Lagi
101
Hal Mengejutkan
102
Rencana Pernikahan
103
Menolongnya
104
Bertanggung Jawab
105
Bercerita pada Celine
106
Sudah Pergi
107
Hari Pernikahan
108
Milikku
109
Meminta Hak
110
Memperkenalkan
111
Tidur Bersama
112
Perasaan Jefry
113
Akhirnya Setuju
114
Penyatuan Dua Insan
115
Mendapatkan Restu
116
Berendam
117
Pindah Kamar
118
Kebahagiaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!