Membawa Celine Pergi

Ketika Celine ingin melangkah pergi, tangannya ditahan oleh Levin. "Celine, jangan terus-terusan menguji kesabaranku. Ikut aku pulang sekarang juga."

Levin menarik tangan Celine hingga kini mereka berhadapan satu sama lain. Erzio yang melihat tatapan menyala dari Levin, nampak bingung. Ingin melerai perdebatan mereka berdua, tapi dia takut Levin akan marah. Jika tidak dilerai, Erzio takut Levin akan hilang kendali dan membuat keributan di sana. Pada akhirnya, dia hanya bisa diam sambil mengawasi mereka berdua karena tidak mau ikut campur.

Melihat tatapan Levin yang mengerikan, seketika Celine tidak berkutik. Dia tidak berani lagi membantah Levin ketika dirinya sudah ditarik oleh Levin menuju pintu keluar, tapi sayangnya, sebelum mencapai pintu, Levin sudah dihadang oleh seseorang.

"Tuan Levin, apa yang kau lakukan pada kekasihku?" tanya Jefry dengan sorot mata tajam.

"Minggir! Aku tidak memiliki urusan denganmu." Levin menatap tidak kalah tajam ke arah Jefry.

"Orang yang kau tarik itu kekasihku, Tuan Levin, bagaimana bisa bukan menjadi urusanku? Jangan bilang kau sungguh tertarik dengan kekasihku?" Setelah menatap sinis pada Levin, Jefry menatap sekilas pada Celine yang nampak gelisah, kemudian menatap Levin kembali dengan wajah mencibir.

"Jef, ini tidak seperti yang kau pikirkan, kami...." Celine hendak menjelaskan, tapi Jefry sudah memotong ucapan Celine.

"Bukankah seharusnya kau memberikan penjelasan padaku, kenapa kau menarik tangan kekasihku?" tanya Jefry lagi pada pria yang berdiri di hadapannya itu.

"Dia akan pulang bersamaku."

Jefry mengerutkan keningnya sesaat lalu mendesis kemudian raut wajahnya berubah menjadi serius. "Dia adalah kekasihku. Kau tidak bisa membawanya pergi begitu saja tanpa seijinku."

Baru saja dia meninggalkan Celia sebentar ke toilet, tidak menyangka setelah kembali, dia melihat kekasihnya sudah ditarik oleh Levin. Tentu hal itu membuatnya merasa heran. Terlebih lagi, raut wajah Levin nampak berbeda dari biasanya. Terlihat seperti sedang marah.

Erzio menggelengkan kepala melihat pemandangan di depannya. Jika orang melihat mereka berdua, orang lain akan berpikir kalau merrka sedang bersaing untuk mendapatkan Celine, nyatanya tidak seperti itu.

"Asal kau tahu saja, orang yang kau sebut kekasih ini adalah adikku. Aku tidak perlu ijin dari siapapun untuk membawanya pergi, termasuk ijin darimu karena aku lebih berhak dari pada kau."

Celine menunduk, Erzio menghela napas mendengar perkataan Levin.

"Jangan bergurau denganku. Di dunia ini, tidak ada yang lebih mengenal Celia sebaik aku. Kami tumbuh bersama sedari kecil, jadi bagaimana bisa di menjadi adikmu. Sepertinya kau sedang berh..."

"Namanya bukan Celia, tapi Celine Laurencia," potong Levin dengan wajah dinginnya, "apa kau ingin aku melakukan tes DNA untuk membuktikan apakah dia Celine atau bukan? Kebetulan aku sudah menemukan keluarga aslinya."

Celine langsung menoleh pada Levin dengan bola mata yang membesar dan seketika jemarinya gemetar, sementara Jefry nampak terkejut mendengar penuturan dari Levin.

"Memangnya kenapa kalau dia Celine? Lagi pula, dia bukan adik kandungmu," ucap Jefry setelah terdiam selama beberapa saat.

Dia tidak menyangka kalau Levin berhasil mengetahui identitas Celia yang asli, padahal orang tuanya sudah menghapus jejak tentang Celine dengan bersih, apalagi wajah Celine juga sudah berubah akibat kebarakaran yang dulu.

Levin melepaskan tangan Celine lalu maju selangkah ke hadapan Jefry dengan wajah datarnya. "Aku baru ingat, kau adalah pria yang aku lihat dibandara Zurich setahun lalu. Kau pria yang mengejar Celine sambil memanggil namanya yang asli, bukan?"

Pantas saja saat pertama kali melihat wajah Jefry, nampak tidak asing. Seperti pernah melihat sebelumnya, tapi Levin tidak bisa mengingat di mana pernah melihatnya.

Jefry tersenyum sinis. "Ternyata kau lamban juga. Kenapa baru sekarang kau menyadarinya, Tuan Levin? Kenapa butuh waktu lama sekali untuk menemukannya?"

Jefry tentu saja sudah tahu bagaimana hubungan Celine dengan keluarga Levin yang dulu karena Celine sudah menceritakan semuanya pada Jefry.

"Tidak penting berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk mencarinya, yang terpenting aku sudah menemukannya jadi menyingkirlah. Jangan menghalangi jalanku karena aku harus berbicara dengannya."

Setelah mengatakan itu, Levin langsung menarik tangan Celine keluar dari club itu.

Jefry tidak mengejarnya dan hanya berjalan keluar melihat kepergian Celine dan Levin diikuti oleh Erzio.

"Masuk," perintah Levin dengan tegas setelah membuka pintu mobil bagian depan.

Celine tidak langsung masuk, tapi menoleh ke arah pintu club di mana Jefry dan Erzio berdiri lalu berkata dengan ragu pada Levin. "Tapi Kak...."

"Aku bilang masuk Celine, jangan membantahku!"

Melihat wajah Levin yang nampak sedang marah, Celine akhirnya masuk ke dalam mobil dengan wajah pasrah. Setelah mobil Levin meniggalkan club malam itu, Erzio meminta maaf atas sikap Levin pada Jefry kemudian ikut meninggalkan club itu menggunakan taksi karena mobil dibawa oleh Levin. Dia sempat mengumpat Levin karena meninggalkannya begitu saja.

Levin kemudian mengedarai mobil ke arah apartemennya. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang membuka suara. Celine juga tidak berani membuka suara saat melihat wajah dingin dari Levin. Tiba di apartemennya, dia langsung membawa Celine ke unit apartemennya. Setelah pintu terbuka, Levin menarik tangan Celine masuk hingga ke ruangan keluarga.

"Apa yang kau lakukan di sana dengan pakaian seperti? Kau sengaja mengundang perhatian pria hidung belang di sana?" cecar Levin sambil menatap tajam pada Celine yang berdiri di depannya.

Baju Celine memang terlihat sedikit terbuka dan pendek. Dia baru saja pulang dari pemotretan dan tidak sempat berganti pakaian karena temannya sesama model mengajaknya untuk club merayakan ulang tahun salah satu rekannya.

"Itu urusanku, bukan urusanmu," jawab Celine ketus sambil mengalihkan pandangannya ke samping kiri.

Wajah Levin semakin dingin dan sorot matanya menjadi tajam. "Jangan memancing kemarahanku, Celine."

Celine beralih menatap Levin dengan wajah kesal. "Sebenarnya, apa maumu? Kenapa kau masih menggangguku? Bukankah sudah aku bilang jangan pernah ikut campur urusanku lagi?"

Rahang Levin nampak mengeras setelah mendengar ucapan Celine. "Kenapa kau menghindariku beberapa hari ini?"

"Aku tidak mau bertemu denganmu lagi ataupun berhubungan denganmu lagi."

"Kenapa kau jadi berubah? Apa kau masih marah dengan sikapku yang dulu? Bukankah dalam suratmu kau bilang ingin bertemu denganku lagi suatu saat nanti?"

Hati Celine terasa nyeri saat melihat tatapan kecewa dari sorot mata Levin. "Bukankah dari dulu kau yang membenciku? Kau selalu menjauhiku baik di rumah maupun di sekolah," jawab Celine sambil memalingkan wajahnya ke samping.

"Aku tidak pernah membencimu, Celine," jawab Levin dengan suara rendah.

"Kalau kau tidak membenciku, kenapa kau selalu bersikap dingin padaku? Kau pernah bilang pada mama kalau sampai kapanpun kau tidak akan pernah menerimaku sebagai adikmu. Kau juga melarang mama mengadopsiku. Bukankah sudah jelas karena kau tidak suka kehadiranku di tengah keluargamu, kan?"

Tadinya, Jeslyn memang ingin mengadopsi Celine secara hukum, tapi ditentang keras oleh Levin hingga akhirnya tidak jadi.

"Aku tidak mau kau diadopsi oleh orang tuaku bukan berarti aku membencimu, Celine. Aku hanya tidak mau kau menjadi adikku."

"Kenapa? Kenapa kau tidak ingin aku menjadi adikmu?"

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

kenapa aku tidak mau kau jadi adikku karena aku ingin kau jadi istriku 😁😁😁

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masih Mencarinya
3 Salah Mengenali Orang
4 Memastikan Kembali
5 Tidak Sengaja Bertemu
6 Mencari Informasi Tentangnya
7 Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8 Kenapa?
9 Alasan Masih Mencarinya
10 Menunggu di Bandara
11 Bertemu dengan Jeniffer
12 Fakta Mengejutkan
13 Penyebab Mabuk
14 Pemotretan
15 Kalung
16 Menghadiri Acara Fashion Show
17 Bertemu Dengannya
18 Tidak Bisa Mengelak
19 Menghindar
20 Membawa Celine Pergi
21 Ayo Menikah
22 Penolakan Celine
23 Bertemu dengan Jen & Alea
24 Pertanyaan Alea
25 Membuat Sarapan
26 Permintaan Jefry
27 Lebih Banyak Diam
28 Kegelisahan Jeniffer
29 Berita Mengenai Celia
30 Usul Levin
31 Ulah Nakal Jeniffer
32 Lamaran Mendadak
33 Peringatan Erzio
34 Penjelasan
35 Rencana Makan Malam
36 Pergi Dengan Josep
37 Melindungi Diam-diam
38 Vidio Call
39 Membantu Celine Berkemas
40 Pindah
41 Pergi
42 Menyerah
43 Pilihan yang Sulit
44 Berdebat
45 Ancaman Jefry
46 Menghabiskan Waktu Berdua
47 Sikap Kasar Jefry
48 Kecewa
49 Peringatan dari Levin
50 Cemburu
51 Cemburu part 2
52 Akhirnya Bertemu
53 Erzio
54 Sikap Ketus Jen
55 Mengobati Levin
56 Keinginan Zio
57 Mengikuti Jen dan Josep
58 Menemani Celine
59 Perasaan Levin
60 Nasehat Levin
61 Bukan Saudra
62 Keputusan
63 Menjadi Kakak yang Baik
64 Hubungan Levin dan Livia
65 Sebuah Pilihan
66 Memilih
67 Canggung
68 Larangan Levin
69 Sikap Dingin Zio
70 Mencari
71 Milik Erzio
72 Tidak Tenang
73 Pembicaraan Serius
74 Berpura-pura
75 Permohonan Brenda
76 Kekesalan Jeniffer
77 Perasaan Takut Kehilangan
78 Pilihan Sulit
79 Masuk Tanpa Permisi
80 Mengatakan yang Sebenarnya
81 Menolak
82 Mulai Hidup Baru
83 Bertemu Lagi
84 Meminta Bantuan Mama
85 Feylin Namanya
86 Menginap di Rumah Sakit
87 Wanita Cantik
88 Tidak Bisa Menahan Diri
89 Meminta Izin Menikah
90 Mengantar Pulang
91 Masa lalu
92 Melupakannya
93 Hari Bahagia
94 Bertemu dengan Semuanya
95 Berendam
96 Tertidur Pulas
97 Sekali Lagi
98 Tinggal Bersama Lagi
99 Ungkapan Hati
100 Bersama Lagi
101 Hal Mengejutkan
102 Rencana Pernikahan
103 Menolongnya
104 Bertanggung Jawab
105 Bercerita pada Celine
106 Sudah Pergi
107 Hari Pernikahan
108 Milikku
109 Meminta Hak
110 Memperkenalkan
111 Tidur Bersama
112 Perasaan Jefry
113 Akhirnya Setuju
114 Penyatuan Dua Insan
115 Mendapatkan Restu
116 Berendam
117 Pindah Kamar
118 Kebahagiaan (End)
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
Masih Mencarinya
3
Salah Mengenali Orang
4
Memastikan Kembali
5
Tidak Sengaja Bertemu
6
Mencari Informasi Tentangnya
7
Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8
Kenapa?
9
Alasan Masih Mencarinya
10
Menunggu di Bandara
11
Bertemu dengan Jeniffer
12
Fakta Mengejutkan
13
Penyebab Mabuk
14
Pemotretan
15
Kalung
16
Menghadiri Acara Fashion Show
17
Bertemu Dengannya
18
Tidak Bisa Mengelak
19
Menghindar
20
Membawa Celine Pergi
21
Ayo Menikah
22
Penolakan Celine
23
Bertemu dengan Jen & Alea
24
Pertanyaan Alea
25
Membuat Sarapan
26
Permintaan Jefry
27
Lebih Banyak Diam
28
Kegelisahan Jeniffer
29
Berita Mengenai Celia
30
Usul Levin
31
Ulah Nakal Jeniffer
32
Lamaran Mendadak
33
Peringatan Erzio
34
Penjelasan
35
Rencana Makan Malam
36
Pergi Dengan Josep
37
Melindungi Diam-diam
38
Vidio Call
39
Membantu Celine Berkemas
40
Pindah
41
Pergi
42
Menyerah
43
Pilihan yang Sulit
44
Berdebat
45
Ancaman Jefry
46
Menghabiskan Waktu Berdua
47
Sikap Kasar Jefry
48
Kecewa
49
Peringatan dari Levin
50
Cemburu
51
Cemburu part 2
52
Akhirnya Bertemu
53
Erzio
54
Sikap Ketus Jen
55
Mengobati Levin
56
Keinginan Zio
57
Mengikuti Jen dan Josep
58
Menemani Celine
59
Perasaan Levin
60
Nasehat Levin
61
Bukan Saudra
62
Keputusan
63
Menjadi Kakak yang Baik
64
Hubungan Levin dan Livia
65
Sebuah Pilihan
66
Memilih
67
Canggung
68
Larangan Levin
69
Sikap Dingin Zio
70
Mencari
71
Milik Erzio
72
Tidak Tenang
73
Pembicaraan Serius
74
Berpura-pura
75
Permohonan Brenda
76
Kekesalan Jeniffer
77
Perasaan Takut Kehilangan
78
Pilihan Sulit
79
Masuk Tanpa Permisi
80
Mengatakan yang Sebenarnya
81
Menolak
82
Mulai Hidup Baru
83
Bertemu Lagi
84
Meminta Bantuan Mama
85
Feylin Namanya
86
Menginap di Rumah Sakit
87
Wanita Cantik
88
Tidak Bisa Menahan Diri
89
Meminta Izin Menikah
90
Mengantar Pulang
91
Masa lalu
92
Melupakannya
93
Hari Bahagia
94
Bertemu dengan Semuanya
95
Berendam
96
Tertidur Pulas
97
Sekali Lagi
98
Tinggal Bersama Lagi
99
Ungkapan Hati
100
Bersama Lagi
101
Hal Mengejutkan
102
Rencana Pernikahan
103
Menolongnya
104
Bertanggung Jawab
105
Bercerita pada Celine
106
Sudah Pergi
107
Hari Pernikahan
108
Milikku
109
Meminta Hak
110
Memperkenalkan
111
Tidur Bersama
112
Perasaan Jefry
113
Akhirnya Setuju
114
Penyatuan Dua Insan
115
Mendapatkan Restu
116
Berendam
117
Pindah Kamar
118
Kebahagiaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!