Kalung

Setibanya di tempat tujuan, Alea langsung mengajak Levin dan Jeniffer untuk masuk ke dalam studio pribadi designer yang baju akan dia pakai saat fashion show di hari pertama. Lokasinya mudah ditemukan karena tempatnya berada di pusat kota jadi mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba di sana.

Levin dan Jeniffer nampak menunggu di ruangan tunggu saat Alea sedang mencoba pakaiannya. Levin nampak beberapa kali menatap ke arah pintu, berharap seseorang segera datang, tapi nyatanya hingga Alea selesai fitting baju, orang yang dia tunggu tidak muncul juga.

Mereka bertiga kemudian berjalan ke arah luar setelah Alea selesai fitting baju. Ketika Alea dan Jeniffer sudah masuk ke dalam mobil, tepat di samping Levin, berhenti sebuah mobil berwarna hitam. Levin menoleh dan melihat Celia turun dari mobil tersebut, baru saja dia akan menyapanya, seorang pria turun dari pintu kemudi.

"Tuan Levin, aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu di sini." Pria itu adalah kekasih Celia, Jefry. Dia tersenyum lebar sambil merangkul pinggang Celia dengan mesra. "Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

Levin menatap tangan Jefry yang ada di pinggang Celia sebentar kemudian beralih menatap Jefry. "Ada urusan di sini, menemani seseorang." Levin melirik sekilas pada Celia dengan wajah dinginnya, "Tuan Jefy sendiri, sedang apa di sini? Bukankah seharusnya saat ini berada di kantor?"

Jefry tersenyum lebar, menoleh sebentar pada Celia lalu menjawab pertanyaan Levin. "Menemani kekasihku untuk bertemu seseorang di dalam."

Levin menatap ke bawah sebentar sembari memasukkan kedua tangannya di saku celana lalu mengangkat kembali kepalanya, menatap Jefry dengan senyum tipisnya. "Tuan Jefry sungguh luar biasa. Padahal sangat sibuk, tapi masih sempat menemani Nona Celia di sela-sela pekerjaan yang banyak."

Itu bukan pujian, tapi sindiran untuk Jefry dan Jefry juga menyadari itu.

"Untuk wanita yang aku cintai, meluangkan sedikit waktu untuknya bukan sesuatu yang sulit bagiku. Apapun akan kulakukan untuknya. Kekasihku akan selalu menjadi prioritas utamaku jadi aku harus meluangkan waktu untuknya sesibuk apapun diriku."

Celia nampak diam, sementara dari dalam mobil, Jeniffer dan Alea menatap heran pada Levin yang sedang berbicara dengan Celia dan Jefry.

"Nona Celia beruntung sekali memiliki kekasih sepertimu," ucap Levin dengan senyum miringnya

Jefry kembali tersenyum lalu menoleh pada Celia. "Aku yang beruntung karena memiliki kekasih seperti dia."

"Jef, lebih baik kita masuk sekarang."

Celia nampak merasa tidak nyaman menjadi bahan obrolan mereka berdua, maka dari itu, dia ingin segera pergi ke sana, terlebih lagi Levin sempat melayangkan tatapan menusuk padanya, meskipun hanya sebentar.

"Baiklah, kami pergi dulu, Tuan Levin."

Setelah Jefry dan Celia masuk, Levin nampak masih berdiri di sana dengan tatapan tidak terbaca. Dia baru masuk ke dalam mobil setelah Jeniffer memanggilnya. Dalam perjalanan, Alea sempat menanyakan pada Levin, apakah dia mengenal Celia dan Jefry.

Melihat mereka mengobrol, tentu saja Alea merasa heran. Levin kemudian menjelaskan kalau dia mengenal Celia dari Jefry. Dia sengaja tidak memberitahu kalau dia sempat mengira Celia adalah Celine. Melihat reaksi Alea yang biasa saja saat dia terbangun di pagi tadi, membuat Levin berpikir kalau Erzio belum memberitahukan perihal meninggalnya Celine pada Alea.

*******

Sore ini Levin, Erzio dan Jeniffer pergi ke Carrousel du Louvre, tempat di mana Paris Fashion Show akan di gelar. Mereka bertiga sengaja ke sana karena ingin melihat gladi resik acara yang akan diadakan malam nanti, sementara Alea sudah lebih dulu di sana.

Sebenarnya, selain panita penyelenggara, model serta orang yang berkaitan dengan acara fashion show dilarang untuk memasuki area ruangan fashion show, tetapi Levin memiliki cara lain untuk bisa masuk ke sana. Tentu cara yang legal dan sudah disetujui pihak panitia.

Setibanya di tempat tujuan, mereka bertiga langsung memasuki ruangan fashion show yang di dalamnya sudah ada desainer, panita penyelenggara, beberapa model serta kru lainnya. Mereka bertiga berdiri di belakang deretan kursi yang akan diduduki tamu undangan nanti malam.

Tatapan Levin langsung tertuju pada wanita berdarah campuran berambut pirang yang sedang berjalan di catwalk. Wanita itu adah Celia. Sudah 4 hari Levin tidak bertemu dengannya. Levin juga tidak berusaha untuk menemui wanita itu. Selama 4 hari ini, Levin disibukkan dengan urusan kantornya.

Tidak hanya itu, setelah selesai bekerja, dia juga langsung pulang ke apartemennya dan tidak pergi ke manapun. Tepatnya dia memilih untuk menyendiri. Setelah dia mengetahui mengenai Celine, Levin meminta seseorang untuk menyelidiki kasus kebakaran 8 tahun yang lalu dan ternyata memang benar adanya seperti yang dikatakan oleh bibi Celine waktu itu.

Semenjak saat itu, Levin lebih banyak menyendiri di kamarnya. Erzio, Jeniffer dan Alea membiarkan Levin menenangkan pikirannya dan tidak ingin mengganggunya. Baru hari ini dia mau keluar saat mengingat tentang acara fashion show yang ada digelar malam nanti.

Celia nampak berhenti di ujung panggung catwalk ketika designernya membenahi gaun yang dikenakan oleh Celia. Dia tidak menyadari kalau dalam ruangan itu ada Levin yang sedari tadi menatapnya.

"Kak, bukankah itu kak Celia?" tunjuk Jeniffer pada Celia.

"Yaa," jawab Levin singkat.

Jeniffer terlihat memfokuskan pandangannya pada leher Celia. "Kenapa aku seperti pernah melihat kalung yang dipakai Celia? Tapi di mana ya?" Jeniffer mencoba mengingat-ingat di mana dia pernah melihat kalung tersebut.

Levin menjawab dengan malas tanpa menoleh pada adiknya. "Mungkin di toko."

Erzio yang berdiri di samping Jeniffer juga mengarahkan padangannya pada Celia yang sudah mulai berjalan di catwalk kembali. "Bukankah kalung itu mirip dengan yang dulu sering dipakai mama?" tebak Erzio santai.

Jeniffer seketika menoleh pada Erzio yang berdiri di sebelah kanannya. "Benar, aku baru ingat. Kalung itu yang dulu sering mama pakai," ucap Jeniffer ketika dia berhasil mengingatnya, "tapi kenapa dia bisa memiliki kalung mama?"

"Itu hanya mirip Jen. Tidak mungkin itu kalung milik mama," sanggah Erzio.

"Kau salah, Kak Zio. Itu memang kalung mama. Tidak mungkin ada yang mirip dengan kalung itu karena kalung itu dipesan secara khusus oleh papa ketika papa dan mama menikah lagi," ungkap Jen.

Levin yang sedari tadi nampak tidak berminat dengan perkataan adiknya seketika menoleh pada Jeniffer. "Apa kau yakin kalung itu milik mama?" tanya Levin dengan wajah serius.

Jenniffer mengangguk dengan yakin. "Tentu saja. Kalung itu hanya ada satu di dunia dan kalung itu dipesan khusus di perusahaan pembuat perhiasan tertua di Inggris," jawab Jen, "jadi aku sangat yakin kalau kalung itu milik mama."

Levin nampak tercengang dengan pupil mata membesar, dia kemudian beralih menatap ke arah Celia yang masih berlenggak-lenggok di atas catwalk. Dia menatap ke arah kalung di lehernya sekilas kemudian kembali menoleh pada adiknya.

"Dari mana kau tahu tentang kalung itu?" tanya Levin antusias. Dia tidak pernah memperhatikan kalung yang dipakai oleh ibunya, itu sebabnya Levin tidak tahu mengenai kalung ibunya.

"Tentu saja dari mama. Dulu mama sering memakainya, tapi mama lepas karena saat kau masih bayi, kau selalu menarik-narik kalung mama saat berada di gendongannya Akhirnya mama hanya memakai kalung itu di waktu-waktu tertentu. Dulu aku sering melihat mama menyimpannya di kotak perhiasan khusus milik mama," ungkap Jen, "kalau kau tidak percaya tanyakan saja pada mama."

"Mungkin mama sudah menjualnya," sahut Erzio ketika melihat Levin termenung.

"Tidak mungkin, Kak. Mama pernah bilang akan mewariskan kalung itu pada menantu perempuannya ketika Kak Levin sudah menikah nanti," ungkap Jen lagi, "tapi aku sudah tidak pernah melihat mama memakai kalung itu lagi. Kalung itu juga sudah tidak ada di tempat penyimpanan perhiasan mama."

"Kapan terakhir kau lihat kalung itu?" tanya Levin tidak sabar.

"10 tahun yang lalu."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Dyah Oktina

Dyah Oktina

wah... masa iya masih inget jeni.. dgn kalung mamanya yg sdh 10thn lalu.. ck..ck.. ingatan yg hebat✌️😁😁

2024-12-24

0

Edah J

Edah J

apakah akan terkuak sekarang?

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masih Mencarinya
3 Salah Mengenali Orang
4 Memastikan Kembali
5 Tidak Sengaja Bertemu
6 Mencari Informasi Tentangnya
7 Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8 Kenapa?
9 Alasan Masih Mencarinya
10 Menunggu di Bandara
11 Bertemu dengan Jeniffer
12 Fakta Mengejutkan
13 Penyebab Mabuk
14 Pemotretan
15 Kalung
16 Menghadiri Acara Fashion Show
17 Bertemu Dengannya
18 Tidak Bisa Mengelak
19 Menghindar
20 Membawa Celine Pergi
21 Ayo Menikah
22 Penolakan Celine
23 Bertemu dengan Jen & Alea
24 Pertanyaan Alea
25 Membuat Sarapan
26 Permintaan Jefry
27 Lebih Banyak Diam
28 Kegelisahan Jeniffer
29 Berita Mengenai Celia
30 Usul Levin
31 Ulah Nakal Jeniffer
32 Lamaran Mendadak
33 Peringatan Erzio
34 Penjelasan
35 Rencana Makan Malam
36 Pergi Dengan Josep
37 Melindungi Diam-diam
38 Vidio Call
39 Membantu Celine Berkemas
40 Pindah
41 Pergi
42 Menyerah
43 Pilihan yang Sulit
44 Berdebat
45 Ancaman Jefry
46 Menghabiskan Waktu Berdua
47 Sikap Kasar Jefry
48 Kecewa
49 Peringatan dari Levin
50 Cemburu
51 Cemburu part 2
52 Akhirnya Bertemu
53 Erzio
54 Sikap Ketus Jen
55 Mengobati Levin
56 Keinginan Zio
57 Mengikuti Jen dan Josep
58 Menemani Celine
59 Perasaan Levin
60 Nasehat Levin
61 Bukan Saudra
62 Keputusan
63 Menjadi Kakak yang Baik
64 Hubungan Levin dan Livia
65 Sebuah Pilihan
66 Memilih
67 Canggung
68 Larangan Levin
69 Sikap Dingin Zio
70 Mencari
71 Milik Erzio
72 Tidak Tenang
73 Pembicaraan Serius
74 Berpura-pura
75 Permohonan Brenda
76 Kekesalan Jeniffer
77 Perasaan Takut Kehilangan
78 Pilihan Sulit
79 Masuk Tanpa Permisi
80 Mengatakan yang Sebenarnya
81 Menolak
82 Mulai Hidup Baru
83 Bertemu Lagi
84 Meminta Bantuan Mama
85 Feylin Namanya
86 Menginap di Rumah Sakit
87 Wanita Cantik
88 Tidak Bisa Menahan Diri
89 Meminta Izin Menikah
90 Mengantar Pulang
91 Masa lalu
92 Melupakannya
93 Hari Bahagia
94 Bertemu dengan Semuanya
95 Berendam
96 Tertidur Pulas
97 Sekali Lagi
98 Tinggal Bersama Lagi
99 Ungkapan Hati
100 Bersama Lagi
101 Hal Mengejutkan
102 Rencana Pernikahan
103 Menolongnya
104 Bertanggung Jawab
105 Bercerita pada Celine
106 Sudah Pergi
107 Hari Pernikahan
108 Milikku
109 Meminta Hak
110 Memperkenalkan
111 Tidur Bersama
112 Perasaan Jefry
113 Akhirnya Setuju
114 Penyatuan Dua Insan
115 Mendapatkan Restu
116 Berendam
117 Pindah Kamar
118 Kebahagiaan (End)
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
Masih Mencarinya
3
Salah Mengenali Orang
4
Memastikan Kembali
5
Tidak Sengaja Bertemu
6
Mencari Informasi Tentangnya
7
Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8
Kenapa?
9
Alasan Masih Mencarinya
10
Menunggu di Bandara
11
Bertemu dengan Jeniffer
12
Fakta Mengejutkan
13
Penyebab Mabuk
14
Pemotretan
15
Kalung
16
Menghadiri Acara Fashion Show
17
Bertemu Dengannya
18
Tidak Bisa Mengelak
19
Menghindar
20
Membawa Celine Pergi
21
Ayo Menikah
22
Penolakan Celine
23
Bertemu dengan Jen & Alea
24
Pertanyaan Alea
25
Membuat Sarapan
26
Permintaan Jefry
27
Lebih Banyak Diam
28
Kegelisahan Jeniffer
29
Berita Mengenai Celia
30
Usul Levin
31
Ulah Nakal Jeniffer
32
Lamaran Mendadak
33
Peringatan Erzio
34
Penjelasan
35
Rencana Makan Malam
36
Pergi Dengan Josep
37
Melindungi Diam-diam
38
Vidio Call
39
Membantu Celine Berkemas
40
Pindah
41
Pergi
42
Menyerah
43
Pilihan yang Sulit
44
Berdebat
45
Ancaman Jefry
46
Menghabiskan Waktu Berdua
47
Sikap Kasar Jefry
48
Kecewa
49
Peringatan dari Levin
50
Cemburu
51
Cemburu part 2
52
Akhirnya Bertemu
53
Erzio
54
Sikap Ketus Jen
55
Mengobati Levin
56
Keinginan Zio
57
Mengikuti Jen dan Josep
58
Menemani Celine
59
Perasaan Levin
60
Nasehat Levin
61
Bukan Saudra
62
Keputusan
63
Menjadi Kakak yang Baik
64
Hubungan Levin dan Livia
65
Sebuah Pilihan
66
Memilih
67
Canggung
68
Larangan Levin
69
Sikap Dingin Zio
70
Mencari
71
Milik Erzio
72
Tidak Tenang
73
Pembicaraan Serius
74
Berpura-pura
75
Permohonan Brenda
76
Kekesalan Jeniffer
77
Perasaan Takut Kehilangan
78
Pilihan Sulit
79
Masuk Tanpa Permisi
80
Mengatakan yang Sebenarnya
81
Menolak
82
Mulai Hidup Baru
83
Bertemu Lagi
84
Meminta Bantuan Mama
85
Feylin Namanya
86
Menginap di Rumah Sakit
87
Wanita Cantik
88
Tidak Bisa Menahan Diri
89
Meminta Izin Menikah
90
Mengantar Pulang
91
Masa lalu
92
Melupakannya
93
Hari Bahagia
94
Bertemu dengan Semuanya
95
Berendam
96
Tertidur Pulas
97
Sekali Lagi
98
Tinggal Bersama Lagi
99
Ungkapan Hati
100
Bersama Lagi
101
Hal Mengejutkan
102
Rencana Pernikahan
103
Menolongnya
104
Bertanggung Jawab
105
Bercerita pada Celine
106
Sudah Pergi
107
Hari Pernikahan
108
Milikku
109
Meminta Hak
110
Memperkenalkan
111
Tidur Bersama
112
Perasaan Jefry
113
Akhirnya Setuju
114
Penyatuan Dua Insan
115
Mendapatkan Restu
116
Berendam
117
Pindah Kamar
118
Kebahagiaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!