Salah Mengenali Orang

"Ayolah, cepat! Kau sudah berjanji bukan untuk menemaniku." Erzio menarik dengan paksa tangan Levin yang terlihat enggan memasuki salah satu club terkenal yang ada di Paris.

"Berhenti menarikku seperti orang bodoh!" Levin menghempaskan tangan Erzio dengan wajah kesal.

Sangat sulit untuk mengajak Levin untuk keluar saat malam hari. Dia terbiasa berdiam diri di apartemennya setelah seharian bekerja. Levin, tetap dingin dan acuh tak acuh seperti biasanya. Padahal, banyak sekali wanita yang mengejarnya. Mewarisi wajah tampan ayahnya, membuatnya digilai oleh banyak wanita sama seperti Dave dulunya.

"Aku sungguh kasihan padamu. Kau sangat kaku, hidupmu monoton dan sangat dingin pada wanita. Entah bagaimana bisa mama memiliki anak sepertimu," ucap Erzio seraya berjalan bersama dengan Levin ke arah pintu club malam tersebut, "aku lupa, kau mewarisi semua sifat papa."

Levin menatap dengan malas pada Erzio ketika melihatnya tersenyum mengejek. "Apa kau sudah puas tertawa?"

"Belum, aku suka sekali melihatmu menderita." Erzio terlihat tersenyum lebar pada Levin.

Levin mendengus lalu berkata dengan wajah datarnya. "Aku akan mengadukanmu pada mommy dan daddy kalau kau suka keluar masuk club malam selama tinggal di sini."

Mendengar itu, Erzio seketika langsung menoleh pada Levin. "Jangan begitu, mommy bisa memblokir semua kartu kredit serta membekukan akun bank-ku kalau sampai dia tahu. Aku hanya bercanda tadi, jangan dimasukkan ke hati, Vin."

Levin mengabaikan Erzio dan memilih mempercepat langkah kakinya masuk ke dalam club yang terkenal sebagai club malam untuk para orang kaya. Club itu memang dikhususkan untuk kalangan atas. Di sana salah satu tempat orang kaya untuk menghabiskan uangnya.

Setelah berada di dalam, Erzio dan Levin langsung berjalan ke arah tempat yang sudah di pesan khusus oleh Josep. Terlihat beberapa meja sudah di duduki oleh tamu undangan Josep, sementara Josep sendiri sedang sibuk berjoget dengan beberapa wanita cantik di dance floor.

Levin dan Erzio memilih untuk duduk di tempat duduk yang masih kosong yang sudah di pesan oleh Josep. Mereka berdua duduk sambil menatap ke arah dance floor setelah menyapa teman mereka lainnya yang mereka kenal. Erzio terlihat memesan beberapa minuman beralkohol setelah duduk dengan santai.

"Hai, Zio, kenapa kau baru datang?" Seorang wanita cantik menghampiri meja Levin dan Erzio.

Senyum Erzio sektika merekah setelah melihat wanita yang mendatanginya. "Aku harus menjemput pangeran ini lebih dulu," tunjuk Erzio pada Levin, "apa kau merindukan aku?" tanya Erzio pada wanita yang sudah duduk di sebelahnya.

"Tentu saja, kau sudah lama tidak mengunjungiku," jawab Wanita itu dengan manja.

"Maafkan aku, Sayang. Aku sedang sibuk," jawab Erzio sambil merangkul pinggang wanita itu.

"Hai, Vin, bagaimana kabarmu?" Wanita itu menatap sekilas pada Levin yang terlihat hanya diam dengan wajah acuh tak acuhnya.

"Baik," jawab Levin tanpa menoleh pada wanita itu.

Sikap dinginnya itu, tidak membuat wanita itu kesal. Dia sudah tahu bagaimana kepribadian Levin karena mereka kuliah di kampus yang sama saat di Inggris.

"Kalian sudah datang?" Josep datang dari arah dance floor bersama dengan 4 wanita.

"Yaa. Pesta yang sangat meriah Josep," jawab Erzio seraya tersenyum lebar pada temannya itu.

"Pesan apapun yang kalian mau. Tidak hanya minuman, kalian juga bisa memesan yang lainnya." Josep mengerlingkan matanya sambil tersenyum penuh arti pada Erzio dan Levin.

Tentu saja mereka mengerti maksud dari perkataan Josep. "Tidak perlu, kami hanya ingin minum," tolak Erzio.

Josep duduk di dekat Levin diikuti oleh 4 wanita lainnya. Terlihat dua wanita lainnya duduk di antara Levin yang sedari tadi hanya diam.

"Vin, aku kira kau tidak akan datang ke pestaku," ucap Josep seraya merangkul kedua wanita di samping kanan kirinya.

"Zio yang memaksaku datang ke sini," jawab Levin dengan wajah datar.

Josep tertawa kecil. Dia sudah menduganya. Levin tidak suka dengan keramaian seperti club malam. Dia lebih suka menyendiri. Berbeda dengan Erzio yang sangat suka dengan keramaian dan sering kali keluar masuk club malam bersama dengan Josep dan teman mereka yang lainnya.

Sifat Erzio entah menurun dari mana. Untuk hal yang berhubungan dengan dunia malam, Dion lebih mirip dengan Levin, suka menyendiri dan tidak suka dengan keramaian club. Bahkan Dion tidak pernah memasuki club malam selama hidupnya. Dave meskipun beberapa kali memasuki club, tetapi selalu ditemani oleh Zayn.

"Jangan sentuh aku!" Levin melayangkan tatapan tajam dan dingin saat kedua wanita yang duduk di samping kanan kirinya ingin memegang lengannya.

"Ladiees, menjauhlah darinya. Lebih baik kalian cari mangsa yang lain. Meskipun kau bertelanjang di depannya, tidak akan berpengaruh apapun padanya karena dia tidak suka wanita," sahut Erzio dengan cepat dan langsung disambut gelak tawa oleh Brenda dan Josep.

"Benarkah?" Kedua wanita otomatis menjauh dari Levin.

"Tentu saja. Dia memiliki sedikit kelainan," tambah Erzio lagi.

Levin hanya menampilkan wajah dinginnya dan tidak menimpali ucapan Erzio. "Sayang sekali, padahal, dia sangat tampan." Wanita itu berlalu dengan wajah kecewa karena gagal menggoda Levin.

Josep yang mendengar itu hanya tersenyum. Dia juga tahu kalau selama ini, Levin tidak pernah suka didekati oleh wanita manapun.

"Kau jahat sekali, Zio," ucap Brenda sambil tersenyum padanya.

"Abaikan dia, Sayang. Mari kita bersenang-senang."

Erzio menuangkan minuman ke dalam gelas, lalu memberikannya pada Brenda kemudian mereka berdua meneguk minuman itu, mengabaikan Levin yang sedari tadi hanya diam.

Waktu terus berlalu dan malam semakin larut. Karena merasa bosan, Levin akhirnya memutuskan untuk keluar sebentar dari club tersebut untuk mencari udara segar dan menikmati hembusan angin malam yang begitu dingin. Saat dia akan masuk ke dalam club, dia tidak sengaja melihat seorang wanita berambut ikal panjang sedang berdiri di dekat pintu masuk.

Wanita berdiri sambil menunduk, menggigit jari kukunya. Tubuh Levin seketika membeku saat melihat wajah wanita itu ketika dia mengangkat kepalanya. Ada perasaan tidak asing saat dia menatap wajahnya. Tiba-tiba wanita itu berjalan dengan cepat ke arah jalan raya. Tanpa sadar Levin mengikuti wanita lalu mencekalnya tangannya saat dia akan menghentikan taksi.

"Apa yang kau lakukan, Tuan?" tanya Wanita itu sambil menoleh pada Levin dengan wajah terkejut.

Wanita tentu saja merasa takut karena ada pria yang tidak dikenalnya tiba-tiba memegang tangannya, tapi saat melihat siapa yang mencekal tangannya, wanita itu nampak tertegun sejenak. Untuk beberapa saat mereka saling bertatapan.

Levin terlihat tidak mau melepas tangan wanita itu dan terus memandang mata wanita itu dengan lekat. Mata jernih berwarna amber. Mata itu jelas mengingatkannya pada seseorang.

"Lepaskan aku! Apa kau tidak memiliki sopan santun?" Wanita itu terlihat berusaha melepaskan cengkraman tangan Levin padanya, tapi tidak bisa karena cengkraman tangan Levin sangat kuat.

"Celine, apa kau sudah lupa padaku? Aku Levin." Levin akhirnya berbicara setelah sekian lama terdiam.

"Maaf, kau salah orang, Tuan. Aku tidak mengenalmu. Lagi pula, namaku bukan Celine," ucap Wanita itu dengan marah, "lepaskan aku!"

Dari arah belakang, seorang pria menghampiri mereka. "Levin, apa yang kau lakukan? Ada apa? Apa kau mengenalnya?" Pertanyaan beruntun dilontarkan oleh Erzio.

Dia menatap heran pada Levin saat melihatnya mengcekram tangan seorang wanita dan terlihat dia tidak mau melepaskan, meskipun wanita itu berusaha melepaskan tangannya.

"...." Levin mengabaikan pertanyaan Erzio dan terus menatap wanita di depannya.

Wanita itu lalu menoleh pada Erzio. "Sepertinya temanmu ini salah mengenali orang. Dia mengira aku Celine. Aku bahkan tidak pernah mendengar nama itu," ucap Wanita dengan ketus seraya meleparkan senyuman mengejek pada Levin.

"Maafkan temanku, sepertinya dia mabuk. Sekali lagi maafkan temanku." Erzio kemudian menoleh pada Levin. "Levin, lepaskan tangannya, dia bukan Celine. Sadarlah, jangan membuat keributan di sini."

Levin terlihat belum juga mau melepaskan tangan wanita itu. "Jika kau tidak melepaskan tanganku, aku bisa salah paham padamu dan beranggapan kalau kau menyukaiku," ucap Wanita itu sinis. Walaupun dia berkata dengan datar, tapi nada mengejek terdengar jelas dari cara bicaranya.

Perlahan cengkraman tangan Levin mengendur dan akhir terlepas. Levin lalu berjalan ke arah mobil Erzio dengan langkah cepat, mengabaikan panggil Erzio padanya. Setelah meminta maaf pada wanita itu, Erzio menyusul Levin.

Wanita itu terlihat memegang tangannya yang dicengkram Levin tadi sambil menatap kepergian Levin dan Erzio. Tiba-tiba ada pria yang menghampiri wanita itu dari belakang. "Celia, ada apa denganmu? Bukankah kau bilang ingin pulang lebih dulu?"

Wanita itu menoleh pada pria di sampingnya. "Baru saja ada pria mabuk yang menarik tanganku. Dia mengira aku wanita yang dia kenal."

"Benarkah? Apa dia menyakitimu?"

Wanita itu menggeleng sambil tersenyum. "Tidak. Dia hanya memegang tanganku, menatap wajahku selama beberapa saat lalu pergi begitu saja. Sepertinya dia terpesona dengan kecantikanku," jawab Wanita itu sambil menatap ke arah Levin dan Erzio pergi.

"Aku akan mengantarmu pulang." Wanita itu mengangguk lalu mengikuti langkah pria itu menuju parkiran.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Apa Celine ganti nama jadi Celia ya?🤔

2023-01-31

0

Moh Zaini Arief

Moh Zaini Arief

ayo thor semangat buat up terus penasaran ini.....

2023-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Masih Mencarinya
3 Salah Mengenali Orang
4 Memastikan Kembali
5 Tidak Sengaja Bertemu
6 Mencari Informasi Tentangnya
7 Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8 Kenapa?
9 Alasan Masih Mencarinya
10 Menunggu di Bandara
11 Bertemu dengan Jeniffer
12 Fakta Mengejutkan
13 Penyebab Mabuk
14 Pemotretan
15 Kalung
16 Menghadiri Acara Fashion Show
17 Bertemu Dengannya
18 Tidak Bisa Mengelak
19 Menghindar
20 Membawa Celine Pergi
21 Ayo Menikah
22 Penolakan Celine
23 Bertemu dengan Jen & Alea
24 Pertanyaan Alea
25 Membuat Sarapan
26 Permintaan Jefry
27 Lebih Banyak Diam
28 Kegelisahan Jeniffer
29 Berita Mengenai Celia
30 Usul Levin
31 Ulah Nakal Jeniffer
32 Lamaran Mendadak
33 Peringatan Erzio
34 Penjelasan
35 Rencana Makan Malam
36 Pergi Dengan Josep
37 Melindungi Diam-diam
38 Vidio Call
39 Membantu Celine Berkemas
40 Pindah
41 Pergi
42 Menyerah
43 Pilihan yang Sulit
44 Berdebat
45 Ancaman Jefry
46 Menghabiskan Waktu Berdua
47 Sikap Kasar Jefry
48 Kecewa
49 Peringatan dari Levin
50 Cemburu
51 Cemburu part 2
52 Akhirnya Bertemu
53 Erzio
54 Sikap Ketus Jen
55 Mengobati Levin
56 Keinginan Zio
57 Mengikuti Jen dan Josep
58 Menemani Celine
59 Perasaan Levin
60 Nasehat Levin
61 Bukan Saudra
62 Keputusan
63 Menjadi Kakak yang Baik
64 Hubungan Levin dan Livia
65 Sebuah Pilihan
66 Memilih
67 Canggung
68 Larangan Levin
69 Sikap Dingin Zio
70 Mencari
71 Milik Erzio
72 Tidak Tenang
73 Pembicaraan Serius
74 Berpura-pura
75 Permohonan Brenda
76 Kekesalan Jeniffer
77 Perasaan Takut Kehilangan
78 Pilihan Sulit
79 Masuk Tanpa Permisi
80 Mengatakan yang Sebenarnya
81 Menolak
82 Mulai Hidup Baru
83 Bertemu Lagi
84 Meminta Bantuan Mama
85 Feylin Namanya
86 Menginap di Rumah Sakit
87 Wanita Cantik
88 Tidak Bisa Menahan Diri
89 Meminta Izin Menikah
90 Mengantar Pulang
91 Masa lalu
92 Melupakannya
93 Hari Bahagia
94 Bertemu dengan Semuanya
95 Berendam
96 Tertidur Pulas
97 Sekali Lagi
98 Tinggal Bersama Lagi
99 Ungkapan Hati
100 Bersama Lagi
101 Hal Mengejutkan
102 Rencana Pernikahan
103 Menolongnya
104 Bertanggung Jawab
105 Bercerita pada Celine
106 Sudah Pergi
107 Hari Pernikahan
108 Milikku
109 Meminta Hak
110 Memperkenalkan
111 Tidur Bersama
112 Perasaan Jefry
113 Akhirnya Setuju
114 Penyatuan Dua Insan
115 Mendapatkan Restu
116 Berendam
117 Pindah Kamar
118 Kebahagiaan (End)
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Prolog
2
Masih Mencarinya
3
Salah Mengenali Orang
4
Memastikan Kembali
5
Tidak Sengaja Bertemu
6
Mencari Informasi Tentangnya
7
Jembatan Mühlesteg (Jembatan Gembok Cinta)
8
Kenapa?
9
Alasan Masih Mencarinya
10
Menunggu di Bandara
11
Bertemu dengan Jeniffer
12
Fakta Mengejutkan
13
Penyebab Mabuk
14
Pemotretan
15
Kalung
16
Menghadiri Acara Fashion Show
17
Bertemu Dengannya
18
Tidak Bisa Mengelak
19
Menghindar
20
Membawa Celine Pergi
21
Ayo Menikah
22
Penolakan Celine
23
Bertemu dengan Jen & Alea
24
Pertanyaan Alea
25
Membuat Sarapan
26
Permintaan Jefry
27
Lebih Banyak Diam
28
Kegelisahan Jeniffer
29
Berita Mengenai Celia
30
Usul Levin
31
Ulah Nakal Jeniffer
32
Lamaran Mendadak
33
Peringatan Erzio
34
Penjelasan
35
Rencana Makan Malam
36
Pergi Dengan Josep
37
Melindungi Diam-diam
38
Vidio Call
39
Membantu Celine Berkemas
40
Pindah
41
Pergi
42
Menyerah
43
Pilihan yang Sulit
44
Berdebat
45
Ancaman Jefry
46
Menghabiskan Waktu Berdua
47
Sikap Kasar Jefry
48
Kecewa
49
Peringatan dari Levin
50
Cemburu
51
Cemburu part 2
52
Akhirnya Bertemu
53
Erzio
54
Sikap Ketus Jen
55
Mengobati Levin
56
Keinginan Zio
57
Mengikuti Jen dan Josep
58
Menemani Celine
59
Perasaan Levin
60
Nasehat Levin
61
Bukan Saudra
62
Keputusan
63
Menjadi Kakak yang Baik
64
Hubungan Levin dan Livia
65
Sebuah Pilihan
66
Memilih
67
Canggung
68
Larangan Levin
69
Sikap Dingin Zio
70
Mencari
71
Milik Erzio
72
Tidak Tenang
73
Pembicaraan Serius
74
Berpura-pura
75
Permohonan Brenda
76
Kekesalan Jeniffer
77
Perasaan Takut Kehilangan
78
Pilihan Sulit
79
Masuk Tanpa Permisi
80
Mengatakan yang Sebenarnya
81
Menolak
82
Mulai Hidup Baru
83
Bertemu Lagi
84
Meminta Bantuan Mama
85
Feylin Namanya
86
Menginap di Rumah Sakit
87
Wanita Cantik
88
Tidak Bisa Menahan Diri
89
Meminta Izin Menikah
90
Mengantar Pulang
91
Masa lalu
92
Melupakannya
93
Hari Bahagia
94
Bertemu dengan Semuanya
95
Berendam
96
Tertidur Pulas
97
Sekali Lagi
98
Tinggal Bersama Lagi
99
Ungkapan Hati
100
Bersama Lagi
101
Hal Mengejutkan
102
Rencana Pernikahan
103
Menolongnya
104
Bertanggung Jawab
105
Bercerita pada Celine
106
Sudah Pergi
107
Hari Pernikahan
108
Milikku
109
Meminta Hak
110
Memperkenalkan
111
Tidur Bersama
112
Perasaan Jefry
113
Akhirnya Setuju
114
Penyatuan Dua Insan
115
Mendapatkan Restu
116
Berendam
117
Pindah Kamar
118
Kebahagiaan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!