#6

Menampilkan sepasang manusia yang duduk di sofa panjang dengan ekspresi berbeda. Seorang wanita berekspresi sedih dan seorang pria berekspresi marah.

Begitu ia masuk dan duduk di sofa untuk 1 orang. Pintu ruangan kembali terbuka dan menampakan sosok Ayah dan Ibu dari Wil. Wajah mereka tampak terkejut dengan sedikit panik.

Kedua orangtua murid itu duduk berseberangan. Dengan Wil yang duduk berseberangan dengan guru BK. Wajahnya yang santai membuat orangtua murid yang tak ia kenal itu sangat ingin memukulnya.

"Baiklah, Wil. Kamu sudah tau masalahnya?" Tanya guru di seberangnya. Wil mengangguk, mulutnya terasa kelu untuk berbicara.

Rasanya mulut Wil sudah berbicara seminggu tanpa henti. Guru itu bertanya lagi, "Kenapa kamu lakukan itu?" Tanyanya lagi.

"Dia nantangin saya." Wil melihat ekspresi tidak percaya dari orangtua murid itu. Kepala wanita itu menggelangeng perlahan, tak percaya. Benar-benar tak percaya.

"Gak mungkin, anak saya itu anak baik-baik. Jaga mulut anda!"

"Mulut saya gak punya satpam." Wil mengeluarkan handphone-nya dan memutar perekam suara.

"WILLIAM! AKU TANTANG KAU BERKELAHI DI TENGAH LAPANGAN SAAT JAM ISTIRAHAT PERTAMA!!" Orangtua tersebut sangat terkejut denga perkataan anaknya. Suami dari wanita itu merangkulnya untuk meredakan emosi.

Wil dengan kesal melemparkan pisau yang terdapat darah yang sudah mengering dari siswa tadi ke atas meja.

"Pisau baruku ternodai****." Wil memijat lembut pangkal hidungnya.

"Ku laporkan kau ke polisi!" Ujar pria yang tadi merangkul istrinya. Pria tersebut mencengkram kerah baju Wil lalu mengangkatnya dan menatap mata merah Wil.

"Anak saya gak membunuh anak anda kan?" Ujar Ayah Wil. Pria itu menunggingkan senyum tipis.

"Diam! Tutup mulut anda!"

"Udahlah, Om, lepasin tangan kotor anda." Saat pria itu ingin memukul wajah remaja laki-laki di hadapanya, istri dari pria itu menahan tanganya.

Pria itu pun melepaskan cengkramanya dan mendorong Wil hingga pemuda itu terjatuh duduk di atas sofa.

"Bapak, Ibu, tenang dulu ya. Maklumi sifat murid satu ini," ujar guru BK dengan ramah.

🔪🔪🔪

Laura melihat mobil ambulans dari jendela kelas. Mobil itu belum berangkat ke rumah sakit sejak 3 jam yang lalu. "Lama banget, keburu meninggal tuh pasien," ujar batin Laura.

Tak lama bel berbunyi. Seluruh siswa langsung meninggalkan kelas. Begitu juga Laura bersama Zane.

Mereka jajan di kantin membeli roti isi. Merek duduk di dekat penjual kantin, agar memesan nanti tidak kerepotan. Saat asiknya mengobrol kantin seketika sepi. Laura pun bingung kenapa semua orang membungkam mulut termasuk Zane. Hampir seluruh murid di kantin menundukan kepalanya.

Laura menengok kebelakang dan mendapati Wil sedang berjalan memasuki kantin. Bajunya sedikit kusut dan rambutnya acak-acakan seperti habis berkelahi.

Terdengar oleh gendag telinga Laura, siswa tersebut memesan mi instan. Setelah pesananya jadi, laki-laki itu mendekati meja Laura. "Boleh duduk sini?"

"Masih banyak tempat kosong juga," jawab Laura dengan ketus.

Namun, Zane langsung menimpa berkataan Laura tadi, "Boleh kok****." Zane mempersilahkan Wil duduk.

Siswa rambut putih itu duduk di sebelah Laura. Dia menyatukan telapak tangan dan menyantap makananya.

Seisi kantin berbicara dengan lirih. Mereka tak mau kejadian 1 tahun lalu terulang kembali.

[Flashback]

1 Tahun lalu Wil duduk di kelas 11. Remaja itu menuju kantin bersama 1 temanya yang tahun ini sudah pindah keluar negri.

Saat itu kantin benar-benar berisik, banyak yang teriak-teriak layaknya orang gila. Disaat itu Wil tak betah, ia lebih suka ketenangan daripada keributan. Ia melemparkan kursi ke meja orang-orang yang berisik itu. Banyak murid yang terluka, mungkin itu memar atau luka parah.

Sejak saat itu, saat Wil masuk kedalam kantin, mereka semua diam.

[Flashback off]

Wil memakan mi-nya dengan sangat perlahan. Pertama kalinya ia memikirkan sesuatu seperti kejadian semalam dan saat di ruang BK.

"Mikirin apa?" Tanya Laura menegok kearah Wil. Lelaki rambut putih itu hanya menggeleng dan buru-buru menghabiskan mi-nya.

Laura pun menyimpan sisa rotinya dan minum es teh manis yang tadi dipesan, lalu menyusul Wil.

"Tunggu, Kak!" Pekik Laura sambil menahan tangan Wil.

Wil hampir saja terjatuh karena ditarik oleh Laura. Ia pun menegok kebelakang dan menatap mata Laura. Dirinya mengusap ujung bibir Laura dengan ibu jarinya.

"Umurmu berapa, sih, 5 tahun?" Tanya Wil lalu menjilati ibu jarinya tadi.

"Umurku 16 tahun. Memang kenapa?" Tanya balik Laura.

"Kau makan berantakan****." Laura langsung berbalik badan mengelap mulutnya. Setelah menurutnya bersih ia menghadap Wil lagi dan mengajaknya jalan-jalan sambil mengobrol santai.

"Kau kena masalah ya?" Tanya Laura. Mata ungunya seakan memancarkan aura yang membuat Wil luluh.

"Begitulah, sudah biasa sih. Tapi hari ini terasa berbeda." Laura mengangguk, mencoba memahami perkataan beruang kutub di sebelahnya.

Wil bercerita tentang kejadian tadi dan hampir saja ia menceritakan tentang semalam. Hal itu membuat Laura penasaran, namun Wil tetap saja menghindar. Sampai ia lulus dari SMA

🔪🔪🔪

Waktu berjalan begitu cepat. Wil sudah lulus SMA dan masuk ke Universitas Favorit. Ia mencoba beradaptasi dengan lingkungan di sana. Ia mencoba menahan rasa ingin menyiksa selama di kampus. Tetapi, nanti ia akan keluarkan emosi itu.

Saat itu, ia menjadi kakak pembina untuk mahasiswa dan mahasiswi baru. Kebetulan ia membina Alexandra Laura. Wil menatap aneh gadis yang sudah dewasa itu. Cara pakaianya yang menurut Wil, kampungan. Hari yang melelahkan bagi Wil. Badanya terasa pegal hampir keseluruhan.

Akhirnya tugas selesai. Ia bisa bersantai sebentar duduk ditaman kampus. Karena itu universitas internasional, banyak orang asing yang berlalu lalang menatap Wil. Mereka kebanyakan tersenyum sendiri melihat wajah pemuda itu.

Ditengah lamunan Wil. Pipinya tiba-tiba terasa dingin, menusuk kulitnya. Saat menengok, ternyata Laura menempelkan minuman kaleng ke pipi Wil. "Aku bosan melihatmu," ujar Wil.

"Ini tanda terimakasih sudah membinaku. Jangan salah paham," balas Laura lalu perlahan menghilang dari hadapan Wil.

Wil hendak membuang minuman itu, namun ia mengurungkan niatnya tersebut. Jarinya membuka tutup dari kaleng itu dan minum isinya. Rasa susu coklat benar-benar mengecap di lidahnya, manis.

🔪🔪🔪

Malamnya, Wil memakai kemeja berwarna putih dan melesat menuju club malam.

Sesampainya depan pintu. Tanganya yang kekar membuka pintu kembar itu dan langsung menuju ruang karyawan dan mengganti bajunya.

Lin merangkulnya akrab saat Wil sudah berdiri di sebelahnya. Terlihat seseorang menduduki kursi yang berada di depan meja bartender. Pria dengan muka garang menatap tajam mata merah Wil.

"Ini kamu bilang kuat? Modal tinggi dan muda doang ini mah," ujar pria itu dengan suara serak karena alkohol. Beliau terkekeh karena perkataanya sendiri. Wil merasa hatinya berapi-api mendengar perkataan pria tersebut.

Wil mengambil tongkat kayu di dekatnya. Lalu, memukul pria di depanya dengan keras sampai tongkat kayu itu patah. Darah membanjiri lantai club. Seluruh pengunjung panik dan membawa pria tersebut ke rumah sakit.

"Woy! Apa yang ada di otakmu?" Tanya Lin dengan nada tinggi.

"Aku sedang kesal, sebaiknya kau turunkan nada bicaramu****." Wil tak menjawab pertanyaan Lin. Ia tak peduli apa yang terjadi barusan.

"Bagaimana bisa?"

"Lagi pula kalau manager tau bagaimana Wil!? Gimana!?" Tangan Wil mengepal dan langsung memukul keras Lin sampai kepala pria muda itu terantuk tepi meja.

"Pikirlah sendiri," ujar Wil. Meninggalkan tempat begitu saja. Ia mengganti baju dan mencari tempat untuk menenangkan diri.

Ia meninggalkan mobilnya di club. Kakinya berjalan menyusuri trotoar yang sepi dan remang-remang. Untuk ke taman, ia perlu menyeberang jalan.

Ia berjalan tanpa menengok ke kanan-kiri terlebih dahulu. Sebuah suara seperti meneriaki namanya tapi ia tak menengok ke sumber suara. Sampai akhirnya, suara itu terdengar jelas.

"WIL! AWAS!" Pekik seorang gadis hendak berlari kearahnya. Terdapat cahaya yang menyilaukan matanya. Cahaya tersebut terlihat dari sebelah kanan Wil serta klakson yang terus-menerus berbunyi.

-------------------------------------

Jika menurut kalian novel ini bagus, tolong share~ *sadface*

-Author dari Goa Hantu (nyasar)

Terpopuler

Comments

💢💞lee__sali💓💢

💢💞lee__sali💓💢

will ny 100%temperament🙄

2020-08-12

3

Kadek

Kadek

smngt ya kk
aku udh mmpir nihh
bawa like

2020-07-20

1

@ku

@ku

Terlalu kejam will nya?

2020-07-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!