I'M Footballer
2016,
Di kota porto, di sebuah lapangan mini milik klub Boavista.
Pemuda berusia 16 tahun tengah bermandikan keringat di bawah sinar matahari.
Keringat yang di hasilkan pemuda berusia 16 tahun itu hasil dari kerja kerasnya hari ini. Ia sedang berlatih keras untuk memupuk kemampuan yang ia miliki dan meningkatkannya ke tingkat yang lebih tinggi.
Terlihat bahwa pemuda berusia 16 tahun itu telah selesai menendang bola terakhirnya, namun pemuda itu tidak segera mengambil bolanya lagi, dan tetap berdiri diam di tempatnya.
"Aku sudah mendapatkan kontrak dari klub dengan durasi 1 tahun, dan sekarang sisa durasi kontrak tinggal setengah tahun lagi."
"Selama 6 bulan ini, aku hanya bisa bermain selama 3 kali."
Pemuda berusia itu bernama Sean Achraf Januzaj. Dia merupakan pemuda asal Indonesia yang bercita cita sebagai pemain sepak bola profesional.
Untuk mewujudkan cita citanya itu, pemuda asal Indonesia yang masih berusia 16 tahun itu meminta izin kepada orang tuanya untuk mengirimnya ke Eropa.
Untuk pemuda yang masih berusia 15 tahun waktu itu, kedua orang tua Sean menolaknya karena tidak mungkin untuk tinggal jauh dari pengawasan orang tua.
Sean yang memiliki ambisi dan mimpi besar itu mulai menangis karena orang tuanya tidak bisa membantunya untuk mewujudkan mimpinya.
Melihat anaknya yang menangis, kedua orang tua itu akhirnya mengizinkannya pergi, namun mereka juga mengawalnya dengan tinggal selama 1 tahun di sana.
Dengan persetujuan itu, ketiganya pergi ke Portugal, karena permintaan Sean untuk bersekolah sepak bola di Portugal.
Awalnya, Sean ingin memilih untuk bersekolah di akademi Sporting Lisbon supaya bisa seperti idolanya yaitu Cristiano Ronaldo.
Namun karena kualitasnya yang kurang baik, Sean akhirnya di tolak.
Setelah penolakan itu, mereka bertiga mencari akademi akademi sepak bola yang ada di Portugal.
Sampai akhirnya, Sean di terima di akademi Boavista. Selama 1 tahun di Boavista, Sean juga berkembang dengan baik sampai dia mendapatkan kontrak dari Boavista tapi tetap akan bermain untuk Boavista U 19, karena Sean sudah berumur 16 tahun.
Dengan penerimaan kontrak itu, kedua orang tua Sean juga pulang ke Indonesia. Kedua orang tua Sean pulang ke Indonesia lebih dulu karena sesuai janji mereka, bukan karena Sean sudah dewasa juga tapi mereka meninggalkan pekerjaan dan juga adik Sean yang waktu itu masih berumur 9 tahun.
Adik perempuan Sean tidak ikut karena harus bersekolah, jadi kedua orang tuanya menitipkannya di rumah neneknya Sean.
"Aku harus berlatih lebih keras agar tidak mengecewakan keluargaku."
"Aku juga harus segera mendapatkan tempat utama di tim."
Beberapa minggu sebelumnya, Sean sudah mendapat surat dari klub, isinya hanya memberi tahu bahwa jika Sean tidak bisa memberikan penampilan yang baik dan masih tidak bisa bermain di klub U 19, Sean tidak akan menerima kontrak baru dari klub.
Dengan itu juga, Sean menambah porsi latihannya setiap hari, namun sebelum pemberian surat itu juga Sean sudah berlatih lebih dari yang lain.
Karena adanya surat itu juga Sean menambah porsi latihannya supaya peningkatannya juga lebih banyak.
Sean kembali mengambil bola yang sudah bersarang di gawang itu, "Sekarang bagian dribble lagi."
Selama sesi latihan ini, Sean sudah berlatih dribble, lalu menendang, lalu dribble, Sean mengulangi itu semua karena posisi yang ia mainkan adalah seorang winger.
Sean memiliki kecepatan yang cepat dan tubuh yang kecil jadi ketika berlari pun terasa ringan, namun jika membawa bola atau dribble bola, kecepatan Sean akan sedikit berkurang dan tidak secepat ketika berlari tanpa bola.
Dengan itu juga alasan Sean melatih dribblenya, selama penambahan porsi latihan ini, Sean juga merasakann peningkatannya.
Ia merasa bahwa ketika dia mendribble bola dengan cepat, bolanya seakan menempel dengan kakinya dan akhirnya bisa mendribble dengan cepat, namun masih tidak secepat kecepatan berlari tanpa bolanya.
Latihan yang Sean lakukan untuk melakukan dribble adalah berlari tanpa bola dengan sekencang kencangnya, kemudian mencoba dengan membawa bolanya namun kecepatannya yang di lakukannya seperti jogingg.
Itu adalah trik yang di lakukan Sean, trik yang di lakukan Sean bertujuan untuk merasakan bagaimana keadaan bola ketika menempel di kakinya.
Ini juga trik agar terbiasa membuat bola tidak jauh dari kaki.
Sean terus mengulangi itu selama porsi latihannya, tapi seiring berjalannya waktu juga Sean mulai menambah kecepatannya sedikit demi sedikit dan akhirnya mencapai hasil sekarang, dimana kecepatan dribble bolanya sudah cepat namun masih tidak secepat berlari tanpa bola.
Trik yang di lakukan Sean membuahkan hasil yang maksimal baginya sekarang.
Karena matahari sudah memuncak di tengah tengah, Sean pun membereskan bola yang masih berserakan di lapangan.
Membereskan dengan cepat, Sean pun bersalin dan akan pulang ke asramanya.
Di perjalanan pulang, Sean masih memiliki keringat yang masih muncul di dahinya, bukan karena panas saja tapi karena latihan yang dilakukannya sangat sangat menguras stamina.
Sesampainya di apartemen, Sean langsung minum air putih beberapa gelas. Membuka bajunya dan memasukannya ke dalam tumpukan baju yang belum di cuci.
"Cucian masih banyak juga." Keluh Sean. Ketika ada orang tuanya, Sean masih di cucikan untuk baju bajunya tapi sekarang diaa harus mandiri.
Asrama tempat tinggal Sean adalah asrama para pemain muda, biasanya per kamar asrama akan diisi 3 - 4 orang, tapi karena para pemain sudah memiliki teman, Sean jadi tinggal sendiri.
Di tim Boavista U 19 ada 21 pemain, dan sisa 1 nya adalah Sean yang masih sendiri.
Setelah beristirahat beberapa menit, Sean mencuci baju bajunya karena sudah sangat menumpuk.
Sean sebenarnya orang yang suka bersih dan rapi, tapi ia melupakannya karena akhir akhir ini ia kelelahan akibat bertambahnya porsi latihan yang ia lakukan.
Demi tidak mengecewakan keluarga dan tidak mau gagal dalam pilihan hidupnya sendiri, Sean harus melakukan semua ini, berlatih keras dan menambah porsi latihannya.
"3 hari lagi ada pertandingan, apakah aku akan masuk daftara tim atau tidak?" Tanya Sean pada dirinya sendiri.
Sean yang sudah memainkan 3 pertandingan selama 6 bulan ini memiliki keinginan kuat untuk masuk daftar, namun setelah bermain selama 3 kali itu, Sean belum pernah lagi memasuki daftar tim.
Daftar tim biasanya hanya berisikan 18 pemain, jadi 3 pemainn lain juga tidak akan masuk daftar, tapi yang paling sering tidak masuk daftar adalah Sean.
"Aku ingin kerja kerasku di lihat dan terbayar. Jadi ku harap aku masuk daftar besar tim." Ungkap Sean menyemangati dirinya sendiri supaya tidak terlalu terbebani.
Meski jika nantinya tidak terpilih lagi, Sean sudah terbiasa dan mentalnya juga sudah terlatih jadi tidak akan terlalu kecewa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Gabrili 2268
xvxc
2023-07-10
1
Jay
selalu menjadi yg terbaik
maka di pertemukan dngan orng yg terbaik
2023-05-25
1
Anonymous
mantap
2023-04-18
0