Bab 9

Dan rara pun menonaktifkan handphonenya

Sementara Dafa yang keluar dari bandara air matanya terus mengalir sampai semua orang melihatnya berjalan

“ ya allah kenapa engkau pisahkan aku dengan cantik, aku pikir dia kasih aku surat bakalan ada kejutan buat aku tapi kabar buruk yang aku dapatkan, dia pergi ninggalin aku, seandainya aku tahu kalau kemarin 1 harian terakhir sama dia aku gak bakalan pulang aku mau terus-terusan sama dia, gimana hari ku nanti gak ada dia lagi di samping aku”

Sementara Rara di dalam pesawat hanya termenung

Hari ini aku benar-benar pergi ninggalin Dafa, aku gak tau hidupku bakalan seperti apa di sana tanpa dia, batinnya

“Aku harus kuat menghadapi ini semua, ya Allah jika Dafa milikku tolong pertemukan kembali aku dengannya”

Aldy, kiki, Winda dan Denis yang menerima pesan singkat dari Rara terkejut dan bingung apa yang dimaksudkan Rara, apa maksudnya dia pergi

Aldi yang menelpon kiki

Via telpon

“Hallo bang, apa lo dapat pesan dari Rara”

Kiki menjawab “ada, ini maksudnya apa ya kok dia pergi, emang dia pergi kemana”

Aldi menjawab lagi “guwe mau tanya sama lo tapi lo malah tanya guwe”

Kiki menjawab “coba deh guwe tanyak Denis dan winda siapa tahu mereka tahu maksud Rara ngirim kita pesan kaya gini”

Panggilan pun berakhir, Kiki kemudian bertanya kepada Winda dan Denis. Mereka juga tidak tahu jawabannya. Mereka berinisiatif pergi ke rumah Dafa untuk menanyakan langsung apa maksud dari pesan itu

Sementara Dafa yang menyetir mobil “aku masih gak percaya cantik pergi, rasanya kayak separuh nyawa aku pergi, dia perempuan satu-satunya yang membuat bahagia di hidup aku dan sekarang aku kehilangan dia” “aaaa” berteriak “kenapa kamu harus pergi” menangis kencang

Dafa akhirnya sampai ke rumah dengan badannya yang sangat lesu.

“Assalamualaikum” mengetuk pintu

“Waalaikumusalam” membukakan pintu “kamu kenapa”

“Cantik pergi bun”

“Pergi kemana”

Dafa langsung ke kamarnya tanpa menjelaskan cantik pergi kemana kepada bundanya. Di kamar ia kembali menangis tersedu-sedu.

Keesokan harinya Winda, Denis, KiKi dan Aldi pergi ke rumah Dafa

“Assalamualaikum” mengetuk pintu

“Waalaikumsalam” bunda Dafa membukakan pintu “oh kalian, masuk-masuk” membawa mereka ke ruang tamu

“Dafa mana bun”

“Itu dia di kamarnya, gak tau kenapa dari kemaren dia pulang gak keluar-keluar kamar sampai sekarang, bunda juga gak tahu dia kenapa, dia cuma bilang cantik pergi bun terus dia ke kamar dan gak keluar lagi bunda panggil pun gak dijawab, apa kalian tahu dia kenapa atau ada apa sama Rara”

“Kami juga gak tahu bun, makanya kami ke sini mau jumpai Dafa mau menanyakan ini bun” memperlihatkan isi chat yang dikirimkan Rara

“Oh mungkin itu penyebabnya Dafa begitu ya, kalian coba ke kamarnya”

Aldi, Kiki, Denis dan Winda kini berkumpul di depan kamar Dafa

“Daf buka pintunya dong” Denis yang menggedor-gedor pintu kamar

Tidak ada jawaban dari Dafa

Mereka semua tidak menyerah untuk bisa bertemu dengan Dafa

“Daf buka dong, kita mau ngomong sama lo” bujuk winda

Akhirnya Dafa membukakan pintu “guys” suara lemas “masuk”

Mereka semua masuk ke kamar Dafa

Dafa kembali duduk di atas kasur ia menangis seakan dunianya mati.

“Cantik guys, cantik pergi”

“Udah ya, lo jangan nangis lagi” mengelus pundak Dafa

“Masih ada kita di sini untuk lo”

“Cantik guwe sekarang udah gak di sini”suaranya serak karena nangis “dia udah ninggalin guwe dan kalian semua, dia gak bilang kalau dia mau pindah ke bali, kemaren dia sama guwe ngabisin waktu seharian penuh tapi dia gak bilang dia mau pindah terus waktu pulangnya dia kasih guwe surat, disurat itu baru dia bilang dia pindah ke sananya karena papanya bangkrut, guwe pikir dia mau kasih surat itu buat guwe dia mau buat kejutan buat guwe tapi bukan kejutan, guwe malah dapat kabar buruk kaya gini”

“Lo sabar ya Daf, pantesan cantik kirim gini kemaren sama kita” nunjukin chatnya

“Iya sabar ya Daf lo pasti bisa dapetin yang lebih baik lagi”

“Gak Den, guwe gak bisa buka hati guwe buat cewek lain, hati guwe cuma buat cantik”

“Tapi lo harus move on Daf”

“Iya Daf”

“Lo bayangin guwe udah 3 tahun bareng dia, ngelewatin semua bareng dia, susah senang sama dia, sekarang waktu udah lulus guwe harus pisah sama dia, siapa yang gak sakit”

“Iya guwe tahu kok Daf lo sayang banget sama dia, tapi tenang saja kalau dia memang milik lo, suatu saat dia pasti balik lagi kepelukan lo, percaya deh sama guwe” winda yang mencoba menenangkan Dafa

“Makasih kalian semua udah mau suport guwe”

“Iya kita kan sahabat”

“Lo mandi dulu deh sekarang, bau tahu, habis itu kita jalan-jalan”

Dafa pun mandi. Setelah mandi dia pun menemui sahabatnya yang menggunya di ruang tamu

“Wesh udah kece lagi ni”

“Yaah panggilan itu”

“Udah jangan galau lagi, kita jalan-jalan yuk”

“Gak ah”

“Ayolah Daf biar pikiran lo gak stres lagi”

“Duh anak bunda udah ganteng lagi, gak kaya tadi kusut, kamu kenapa sih sayang”

“Cantik pergi bun, dia udah pindah ke bali”

“Kamu sabar ya, kalau dia memang jodoh kamu pasti dia akan kembali ke sini lagi”

“Iya bunda makasih ya udah doain Dafa”

“Iya nak, kamu jangan galau lagi”

“Waah tante ternyata tante gaul juga ya orangnya tahu kata-kata galau”

“Iya dong kan tante baca di internet biar tahu kata-kata anak zaman sekarang”

“Ye lu pikir bunda guwe kudet”

Semua tertawa memecahkan keheningan.

“Jadi gimana jadi kita jalan-jalan”

“Gak deh bang, guwe pengen di rumah saja”

“Okelah kalau begitu kami pamit dulu lo jangan sedih-sedih lagi ya”

“Semangat Dafa”

“Kita akan selalu ada buat lo jadi lo jangan merasa sendiri ya”

“Ayo guys, kami pamit ya tante” mengulurkan tangannya bersalaman

Sementara Rara yang telah sampai di Bali

“Huuft berat banget ya di sini” bergumam sambil membawa kopernya masuk ke kamar

“Aku masih gak percaya Dafa sekarang gak ada lagi di sampingku” mengambil foto Dafa melihatnya “apa kamu kangen aku Kece, aku sedih gak ada kamu di sini, di sini sepi banget tanpa kamu”

Telponnya berdering, Rara melihat teleponnya

“Kece” mengangkat telpon

Kamu udah sampai,tanya Dafa

Udah, ini aku lagi beres-beres kamar, jawab Rara

Di mana di sana enak kan?, tanya Dafa lagi

Gak, biasa aja, hati, jiwa dan ragaku ada di jakarta

Kamu sabar ya, semua akan indah pada waktunya

Panggilan berakhir, Rara kembali membereskan barang-barang bawaannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!