The Power Of Cinta Pertama

The Power Of Cinta Pertama

Bab 1

Pagi itu belum ada satu siswa pun yang hadir di sekolah. Hanya Dafa seorang diri.

“Huuft, kok belum ada yang datang sih padahal sudah jam segini” bergumam sambil melihat jam di tangan kirinya.

Tak lama pun siswa -siswi baru SMP garuda emas berdatangan. Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah dan Dafa adalah salah satu siswa baru di SMP tersebut.

Dafa pun berjalan menyusuri sekolah untuk mencari teman-temannya kemudian ketika Dafa menuruni anak tangga Dafa bertabrakan dengan seorang siswi yang juga kelihatan buru-buru.

“Maaf-maaf” kata gadis itu sambil mengambil peralatan ospeknya yang jatuh

“Iya, tidak apa - apa. Lain kali hati-hati ya mbak kalau jalan”

Di sudut ruangan terlihatlah sahabat Dafa yang berjalan ke arahnya

“Kenapa Daf?” Tanya salah satunya

“Ini ni nabrak guwe” nunjuk cewek tadi

“Ih kan guwe sudah minta maaf”

“Iya, sudah dimaafin kok” jawab kiky sambil senyum-senyum

“Loh yang ditabrak kan guwe kok lo yang maafin sih”

“Udah gak apa-apa maafin aja lagian ceweknya cantik” bisik ke Dafa

“Hmmm”

“ Oh ya lo namanya siapa” mengajak kenalan cewek yang tidak sengaja menabrak Dafa

“ Oh iya panggil aja guwe Rara”

“ Guwe kiky, ini Aldi (menunjuk aldi), ini Denis (menunjuk Denis) dan ini Dafa yang lo tabrak tadi hahaha” ketawa puas

“ yasudah guwe mau cari sahabat guwe dulu ya daaa” jalan ke depan ruangan lain

Rara pun pergi meninggalkan mereka. Tak berapa lama Rara pun berjumpa dengan winda. Dan mereka pun mengikuti ospek.

Hari pertama ospek. Dafa, aldy, kiky, denis , rara dan winda berada dalam satu kelompok.

“Wish satu kelompok dong kita”

“Emang lo kenal mereka Ra” tanya winda yang heran dengan keakrapan mereka.

“Iya tadi pagi guwe kenalan sama mereka semua” oh iya kenalin ni sama sahabat guwe winda

“ hai salam kenal”

Empat hari kemudian ospek pun telah selesai dan hari ini adalah hari pembagian kelas dan mereka semua ditempatkan di kelas yang sama.

“Wesh kita satu kelas dong”

“Iya cantik”

“Ah apasih kece”

“Wah udah ada nama panggilan ni Dafa sama Rara”

“Apa sih, udah - udah ke kantin yuk”

“Yuks lah”

Mereka semua pun ke kantin.

“Mau pesan apa cantik?”

“Apa aja deh terserah kamu”

“Guwe gak ada yang tanyak in nih” ngoceh mengiri sama kedekatan dafa dan rara

“Mau makan apa mas” aldi yang berlagak seperti mas-mas waiter.

Semua pun tertawa melihat kelakuan aldi dan denis

Sementara itu winda termenung melihat kelakuan denis yang bercanda dengan kiky dan aldi dalam hatinya ya ampun kok guwe baru sadar kalau Denis itu kece parah ya

“Hei lo kenapa” menepuk punggung winda pelan

“Hah” tersadar dari lamunan nya

“Lo kenapa, sakit? “

“Ah enggak kok guwe”

“Guwe apa lo liatin denis kan? Hayyo ngaku lo suka kan sama dia”

“Ah apa sih ra” muka memerah

Kriiiiiiing. Bel masuk pun berdering semua siswa berlarian masuk kelas tak terkecuali keenam orang ini.

Selamat pagi anak-anak

Pagi pak

perkenal kan nama saya Bapak yudi saya mengajar sejarah. Oke sebelumnya saya mau bertanya apa kalian tahu bagaimana sejarah dari negara tercinta kita ini

Sementara Dafa melamun memikirkan Rara. Ya ampun kok dia cantik banget sih apa dia mau ya menemani aku hari ini dan selamanya apa dia mau ya menjadi kekasih aku aahh

“Hei kamu” melihat kearah Dafa

Dafa yang masih termenung

“Dafaaa” teriak denis yang duduk di sebelahnya

“Apa sih”

“Itu” nunjuk ke arah guru

“Kenapa kamu, saya lagi menjelaskan kenapa kamu malah melamun”

“Gak pak”

“Ngeles aja kamu, coba ceritakan gimana sejarah indonesia”

Dafa pun menjelaskan tentang sejarah indonesia dengan detail sampai membuat pak yudi kagum kepadanya.

Kriiing. Bel istirahat pun berbunyi

“Kantin yuk”

“Yuk” mereka berenam pun ke kantin

Rara pun mendekati Dafa

“Kece, kamu kenapa tadi lagi sakit ya?” Memeriksa dahi

“Gak kok”

“Terus kenapa kamu melamun mikirin apa”

“Mikirin kamu” spontan menjawabnya yang membuat Rara kaget

“Kamu bilang apa”

“Ah enggak gak apa-apa, makan lagi terus bentar lagi udah bel”

Setelah itu mereka pun melanjutkan belajar dan bel pulang berbunyi.

Malamnya Rara pun kepikiran dengan kata-kata Dafa yang mengatakan bahwa dafa memikirikan dirinya lalu iya pun mengambil diary

dear diary

Hari ini aku dinyatakan sekelas dengan dia. Iya dia yang pernah bertabrakan dengan aku. Dia yang akhirnya dekat dengan aku. Hari ini dia memanggil aku dengan sebutan cantik dan aku spontan juga memanggil dia kece. apa dia menyukai aku dan apakah aku juga menyukai dia ???

Sementara Dafa yang lagi sama teman-temannya termenung sendiri dan memikirkan “apa guwe suka sama dia ya kok bisa-bisanya tadi guwe malah panggil dia cantik, tapi ya emang cantik sih dia dan cantiknya itu beda. Tapi kalau guwe nembak dia, dia mau gak ya nerima guwe”

“Lo suka sama Rara? Tanya kiky sambil minum”

“Ukhuk ukhuk”

“Fiks berarti iya lo suka sama dia” ejek kiky yang melihat Dafa tidak mengakuinya.

“Gue dukung buat nembak si cantik” nyamber Denis yang berjalan menuju ke arah kiky dan Dafa

“Heii cuman guwe ya yang boleh manggil dia cantik” gerutuk Dafa yang tidak terima sahabatnya memanggil Rara cantik

“Iya kan dia cantiknya lo, gua mah sama winda aja ups” menutup mulutnya yang tidak sadar atas ucapannya.

Untungnya kiky dan Dafa tidak menyadari omongan Denis.

Keesokan harinya mereka semua berangkat sekolah.

“Pagi cantik” sapa Dafa melihat bidadarinya masuk kelas

“Hei pagi juga” senyum-senyum karena disambut manis oleh pangeran kece

“Guwe jadi nyamuk nih” Denis kesal dengan mereka berdua yang memamerkan keakrapannya sementara orang yang dia suka belum datang.

“Pagi semua” sapa Winda yang baru datang

“Huuft akhirnya kamu datang juga gak lagi jadi nyamuk deh guwe”

“Lo nungguin guwe datang”

“Cieee Denis” sorak DaRa kompak

“Brisik” Aldi dan kiki yang datang berbarengan

“Jiah dua sejoli datang”

“Siapa?” tanya Aldi heran

“Ya kalian berdua lah siapa lagi yang kalau kemana-mana selalu berduan, serasa dunia milik berdua gitu”

“Kalian iri?”

“Iri bilang bos” aldi dan kiky yang tertawa terbahak-bahak

Bel jam pelajaran pun berbunyi semua siswa fokus belajar tanpa terkecuali.

Beberapa jam kemudian bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa dan siswi berhamburan keluar kelas.

“Cantik ke kantin yuk”

“Ayok kece” seru Aldi yang langsung menggandeng tangan Dafa

“Heh lo, pasangan lo kan kan si kiky sana-sana gandeng dia”

Semua tertawa melihat kelakuan aldy.

Memang Aldy ini orang yang sangat lucu. Kalau kata Denis gak ada lo gak rame.

Di kantin aldy, kiki, denis, Rara, dafa dan winda duduk di satu meja dan mereka memesan makanan sesuai selera masing-masing. Setelah selesai makan winda dan Rara pergi ke toilet.

Sementara dafa, aldy, denis dan kiky masih di kantin sembari mengobrol sesuatu yang sangat rahasia.

“Daf mending lo nembak deh si rara, nanti takut Rara nya diambil orang lagi” kiky yang memberi saran kepada dafa

“Iya Daf guwa bantuin deh”

“Iya Daf guwa ikut juga, gimana kalau lo nembak Rara nanti malam di sekolah ini”

“Ide bagus tu nanti kita minta izin sama pak kepsek buat pakek sekolah ini nanti malam”

“Duh guwe belum siap kalau nanti malam”

“Buat orang yang disayang ya harus siap lah” menupuk pundak Dafa.

“Iya deh, Bismillah”

Sementara Rara dan winda di toilet.

“Ra, guwe boleh tanyak gak”

“Mau tanya apa sih sahabatku” mencolek dagu winda

“Lo suka juga kan sama Dafa”

“Guwe?” Kaget dengan pertanyaan Winda sampai pipinya pun ikut memerah

“Hahah iya lah ngapain guwe tanyak lagi liat muka lo aja sudah ada jawabannya lagian siapa sih yang gak suka sama Dafa cowok keren, alim, pintar dan super baik” memuji Dafa

“Apa sih win” yang malu-malu mendengar pujian Winda

“Ya memang benar kan pokoknya lo sama Dafa cocok banget, Dafa baik lo apa lagi pokoknya Dafa beruntung banget kalau bisa ngedapatin lo”

“Amiiin makasih beb semoga deh yang terbaik”

Setelah itu Rara dan Winda kembali ke kelas dan melanjutkan belajar.

Beberapa jam kemudian bel pulang pun berbunyi dan semua siswa pulang.

“ Cantik guwe gak balik sama lo hari ini ya, guwe mau pergi sebentar sama mereka” menunjuk kiki, aldy dan Denis

“Iya Ra, pinjam Dafa nya bentar ya” menarik tangan Dafa

“ win, guwe pergi sama anak-anak ya”

“Iya Nis, santai aja guwe balik sama Rara kok”

“Ky, guwe pergi sama anak-anak ya lo baik-baik pulangnya “

“Sialan lo Al “ melempar penghapus

“Sudah lah bercanda aja kalian, yok Ra” keluar kelas dan menggandeng Rara

Sementara anak cowok menjalankan misinya dan mereka pun pergi ke ruang pak kepsek.

“Assalamualaikum pak” Kiky yang mengetuk pintu ruang kepala sekolah

“ waalaikumussalam” membuka ruangan dan mempersilahkan mereka masuk

Kenapa ini rame-rame kesini ada yang bisa bapak bantu

“Gini pak, mohon maaf sebelumnya kalau menganggu waktu bapak” meminta izin bicara

dengan bahasa yang sopan dan pelan

“ iya-iya silahkan”

“ Gini pak bapak kan pernah muda jadi kami ingin meminjam lapangan sekolah ini untuk dijadikan tempat pernyataan cinta nya Dafa dan Rara, apakah boleh pak”

“Iya pak kami janji akan membersihkan ulang sekolah setelah acara”

“Kapan acaranya”

“Nanti malam pak”

“Boleh asalkan kalian bersihkan kembali sekolahnya”

“Baik pak, terimakasih banyak” cium tangan kepala sekolah satu persatu dan keluar dari ruangan

“Oke jadi karena kita udah dapat izin dari kepsek maka dengan ini saya beritahukan bahwasannya persiapan acara bisa kita laksanakan mulai dari sekarang” kiky yang memimpin pelaksanaan acara

Kiky pun membagi tugas kepada teman-temannya, ada yang bertugas mendekor lapangan, ada yang membuat tulisan di karton, ada yang menghafal lagu dan memainkan alat musik.

“Duh guwe deg-degan ni guys” memegang dadanya yang berdegub kencang

“Lo tarik nafas tahan buang” memberi contoh agar dilakukan Dafa

“Tarik nafas tahan buang” mempraktekan apa yang diarahkan Denis

Malamnya....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!