Bab 5

Jam 16.00 susunan rencana pun telah tersusun rapi, tinggal menunggu kedatangannya winda dan Rara. Ketiga cowok ini sudah duduk rapi di meja kecuali Denis.

Winda dan Rara akhirnya datang dan langsung ke meja tempat mereka berkumpul.

“Loh Denis kemana” celingak celinguk

“La lagi ke toilet” jawaban terbata-bata yang keluar dari mulut kiki

“Oh”

Tiba-tiba saja lampu cafenya mati

“Kece kok lampunya mati” merangkul lengan Dafa

“Udah gak apa-apa tenang aja ya cantik”

Kemudian dari sudut cafe keluarlah seorang lelaki berambut gondrong kribo dengan sorotan lampu yang fokus kepadanya dan setangkai bunga di genggamannya. Lelaki itu jalan perlahan menuju ke tempat duduk mereka kemudian menunduk dan menjulurkan tangannya di hadapan Winda, yang membuat winda terkejut. Ternyata laki-laki tersebut adalah Denis. Winda meletakkan tangannya di atas tangan Denis, Denis menariknya ke atas panggung seraya menekukkan lututnya sebelah.

“Win mungkin aku gak seromatis Dafa dan gak seberani dia tapi aku ingin kamu tau aku sangat sayang dan cinta sama kamu, aaku gugup banget nih”badannya gemetaran “ttapi hari ini aku memberanikan diri aku buat menyatakan semua perasaan ku ke kamu, kamu mau gak jadi pacar aku hari ini dan selamanya” menjulurkan setangkai mawar putih

Winda yang tak berkutik mendengar ucapan Denis seakan itu hanya mimpi, ia tidak bisa berkata apa-apa. “Te rima te rima te rima ” teriakan dari pengunjung cafe lainnya.

“Terima dek, dia sudah berani nembak kamu di depan orang banyak” teriak salah satu pengunjung cafe

Winda hanya mengangguk pelan tanda mengiyakan.

Denis Berdiri “jadi kamu terima aku”

Winda menggangguk “iya” dan mengambil mawar putih dari tangan Denis

“Yeee” meloncat di atas panggung “guys diterima guys” melambaikan tangannya kegirangan kemudian badannya menghadap ke Winda “ kamu tau gak kenapa aku kasih kamu mawar putih”

“Kenapa?”

“Karena mawar putih lambang ketulusan dan kesetiaan aku mau setianya sama kamu” memeluk winda

“Selamat bro” teriak Dafa

“Yee akhirnya teman guwe gak jomblo lagi” teriak Kiki

“Selamat win lo udah gak galau lagi” teriak Rara

“Wish selamat kembaran guwe selamat win kalian berdua cocok” teriak Aldi

Denis dan Winda turun dari panggung dan kembali duduk bersama mereka lampu cafe pun mulai menyala kembali.

Sore itu menjadi momen paling indah untuk pasangan baru itu.

Keesokan harinya mereka sekolah seperti biasanya. Guru pun masuk kelas dan memberi materi pelajaran.

Bel istirahat kini berbunyi. Karena gurunya sedang rapat akhirnya mereka pulang lebih cepat dari biasanya kecuali Dafa yang ikut serta dalam rapat bersama guru-guru karena ia ketua osim.

Tiba-tiba Rara mengingat bahwa besok ulang tahunnya Dafa ketika ia melihat tanggal di handphonenya dan ia berinisiatif memberi Dafa kejutan.

“Guys sini dulu deh besok tanggal 24 Maret kan, besok ulang tahunnya Dafa guwe mau buat kejutan deh buat dia lo semua bantuin guwe ya”

“Oke” jawab Aldi, Kiki, Denis dan Winda serentak

Keesokan harinya tanggal 24 Maret tidak ada ucapan selamat ulang tahun untuk Dafa mulai di rumahnya mamanya tidak mengucapkan apa-apa, begitu juga dengan Papa dan kakaknya. Dafa menghampiri bundanya di dapur lagi memasak.

“Bun, hari ini tanggal berapa?” Tanya Dafa mencoba mengingatkan bundanya

Kebetulan ada kalender di depan bundanya “tanggal 24 maret hari ni sayang, emangnya kenapa” jawab bunda yang fokus memasak

“Hari apa emang bun hari ini” mencoba lagi usahanya

“Hari” melihat kalender lagi “ hari selasa”

Dafa akhirnya menyerah dan pergi ke kamar untuk menelpon Rara “duh kemana sih si cantik udah dari semalam aku telponin aku chat tapi gak ada jawaban, dia kemana sih”

Tiba-tiba bel di luar berbunyi bunda yang dari dapur berteriak memanggil Dafa untuk membukakan pintu

“Sayang coba liat siapa di luar tolong ya bunda gak bisa keluar”

“Iya bunda” teriaknya dari dalam kamar dan pergi keluar membukakan pintu depan

Sesampainya di pintu depan ia tidak melihat siapa-siapa hanya sebuah kotak besar terdapat di sana kotaknya kira-kira sebesar kotak televisi.

“Kok ada kotak sih punya siapa ini” mendekat melihat kotak “aku buka aja kali ya” membukakan kotaknya perlahan. Ketika kotaknya dibuka tenyata di dalamnya ada kotak kecil ketika kotak kecilnya dibuka di dalamnya ada kotak kecil lagi sampai lebih dari 10 kotak, kini tinggal satu kotak lagi yang ukurannya sangat kecil ketika Dafa membukanya ia terkejut dengan isinya yang hanya secarik kertas yang bertuliskan “aku sayang Dafa selamanya” Dafa pun berlari menuju ke kamarnya untuk menelpon Rara. Namun saat mencari kontak Rara di handphonenya Denis menelponnya

“Wah Denis kayaknya mau ngucapin birthday ni” menjawab teleponnya “hallo den”

Denis yang menelponnya memberitahukan kalau si cantik Rara kecelakaan dan sekarang di rumah sakit Citra husada. Dafa yang mendengar berita tersebut langsung syok air matanya keluar “kok kado ultah guwe kek gini sih, cantik pantesan guwe telpon lo gak pernah diangkat lo gak ada kabarnya” keluar kamar dan menghampiri bundanya yang di dapur “bun Dafa ke rumah sakit citra husada ya”

“Buat apa”

“Cantik kecelakaan bun dan sekarang dia di sana” salim bunda dan langsung pergi

Sampainya Dafa di rumah sakit dan menanyakan ke suster yang ada di resepsionis

“Sus pasien atas nama Rara Audia Zenata dimana ya”

“Sebentar ya saya carikan” mencari di buku pasien

“Maaf dek pasien itu sudah pindah ke rumah sakit Bunga sari barusan”

“Oh makasih sus” pergi “kamu di mana sih cantik”

Sampai di rumah sakit Bunga Sari, Dafa juga menanyakannya ke resepsionis

“Sus pasien atas nama Rara Audia Zenata diruang mana ya sus”

“Oh sebentar saya carikan dulu dek”

“Gimana sus ada”

“Rara tadi sempat di rawat di sini, tapi sudah dipulangkan dek”

“Makasih sus” pergi ke rumahnya Rara “cantik lo dimana sih” air matanya sudah tak terbendung lagi, kakinya mulai gemetaran

Sampai di rumahnya Rara, tidak ada tanda-tanda keberadaan cantik di sana rumahnya terlihat kosong suasananya begitu sepi

Menekan bel “assalamualaikum” mengetuk pintu

“Waalaikumusalam” membuka pintu

“Cari siapa dek”

“Raranya ada bik”

“Non Rara lagi di Danau jalan melati”

“Baik bi makasih ya” pergi meninggalkan rumah Rara, ia pun merasa putus asa karena tak kunjung menemukan Rara “aku harus cari cantik gimana pun caranya aku harus temuin dia” tiba-tiba saja motor yang ia kendarai bannya bocor “duh kenapa lagi sih” turun dari motor dan melihat bannya “orang lagi ribet ini pakek acara ban nya bocor lagi”

Dafa kemudian melihat di seberang jalan ada penyewaan sepeda. “Nah itu ada yang nyewain sepeda” menyebrang jalan menemui mas-mas” mas boleh saya sewa sepedanya”

“Oh boleh dek”

“Berapa mas”

“100 ribu aja dek”

“Ini mas” mengasih uangnya

Dafa mengayuh sepedanya dengan kecepatan tajam.

Sampai di danau dengan nafas ngos-ngosan. Ia mencari keberadaan cantik yang tak kunjung ketemu. Sampai akhirnya ia berhenti di sebuah pohon.

“Ada apa sih semua ini, dari bunda yang biasanya ngucapin guwe ulang tahun tapi hari ini bunda gak ngucapin, biasanya teman-teman guwe ngucapin guwe tapi hari ini mereka semua juga lupa, terus tambah si cantik yang gak ada kabar katanya dia kecelakaan tapi udah guwe cari dia kemana-mana tapi guwe gak nemuin dia, kenapa ulang tahun guwe tahun ini kek gini Ya allah apa salah guwe” berteriak “apa gak ada yang sayang sama guwe apa gak ada yang peduliin guwe, hah? Guwe benci hari ini.” Air matanya mulai berjatuhan “Gak ada yang ngucapin guwe ulang tahun cuma secarik kertas yang bertulis aku sayang Dafa selamanya, itu maksudnya apa, siapa pengirimnya” duduk di tanah bersandar di pepohonan.

Rara dan kawan-kawan lainnya berada di belakang pohon

“Kenapa kamu sedih bukankah ini hari ulang tahun kamu”

“Iya tapi gak ada yang peduliin guwe” menjawabnya tanpa menyadari itu suaranya cantik “gak ada yang ngucapin guwe ulang tahun gak ada yang sayang sama guwe”

“Loh bukannya ada yang sama kamu, buktinya tadi pagi ada kado yang isinya kertas kecil yang bertuliskan aku sayang Dafa selamanya”

“Iya tapi guwe gak tau pengirimnya siapa” membalikkan badan

“Happy birthday sayang” membawa sebuah kue ulang tahun “semoga di tahun ini kamu lebih berkah hidupnya, semakin sukses, makin sayang sama orang tua sayang sama aku dan sahabat-sahabat kita

Dafa terkejut melihat kehadiran mereka, memang semua ini rencana mereka yang membuat dirinya sangat sangat panik bagaimana tidak orang yang paling dia sayang kecelakaan dan tidak kunjung bertemu dengannya

“Makasih sayang” menghampiri Rara

“Ini tiup lilinnya, tapi make a wish dulu sayang”

“Semoga tahun ini aku makin kece sayang sama kamu dan kalian semua “ meniupkan lilinnya

“Happy birthday bro, maaf tadi udah ngerjain lo”

“Hah?, jadi soal cantik kecelakaan tadi hanya pura-pura”

“Iya maafin kami semua ya”

“Iya kamu jangan marah ya kece, ini semua kami lakuin demi kamu buat kejutan ulang tahun kamu”

“Hmm marah lah panik tau gak dengar kamu kecelakaan terus aku carik ke rumah sakit ini kamu gak ada ke rumah sakit itu kamu gak ada, sampai ban motor aku kempes dan aku rela kayuh sepeda sejauh itu demi ketemu sama kamu”

“Tapi kami semua sayang kamu”

“Tapi gak kek gini caranya tau” muka merah dan suaranya lantang

“Maaf kece, janji gak akan kek gini lagi ya kan guys”

“Iya kami semua minta maaf ya udah keterlaluan sama lo, lo jangan marah lagi ya”

“Hahah guwe gak marah lagian guwe berterima kasih banget sama kalian udah bikin kejutan buat guwe, guwe pikir kalian semua lupa sama ulang tahun guwe”

“Gak mungkin lah kami lupa” merangkul Dafa

Mereka semua pun berpelukan kayak teletubis dan mereka memberikan ucapan dan doa kepada Dafa serta kado.

Mereka semua akhirnya pulang ke rumah masing-masing. Di rumah Dafa sudah disambut oleh ayah bunda dan kakaknya

“Selamat ulang tahun ya anak gantengnya bunda” mencium pipi kanan dan kiri Dafa “semoga kamu makin taat beribadah kepada Allah, sayang sama keluarga, makin cantik dan langgeng sama cantik, ini kado buat kamu” memberikan sebuah kotak kado

“Selamat ulang tahun anak ayah, semoga kamu menjadi pribadi yang lebih baik lagi, makin sayang sama ayah bunda dan kak Rena, ini kado dari ayah” memberikan kunci mobil

“Mobil ayah?”

“Iya, tapi kamu gak bisa pakai dulu mobilnya”

“Kenapa yah?” Tanyanya penasaran

“Kan kamu belum punya nantik pas masuk SMA baru deh kamu boleh pakai mobilnya, ya kan bun” merangkul istrinya

“Hehe gak apa-apa deh ya, makasih ya ayah” memeluk ayahnya

“Anak ayah sudah bujang aja, baru kemarin lahir ya kan bun”

“Oh ya selamat ulang tahun ya adek kakak tersayang, semoga apa yang kamu inginkan tercapai dan makin sayang sama keluarga dan langgeng sama cantik, ini kado dari kakak”

“Makasih kak doa dan kadonya” memeluk kakaknya

“Karena malam ini Dafa ulang tahun jadi bunda sudah undang seseorang untuk ke sini”

“Siapa pun”

Bel di luar berbunyi “ assalamualakum”

“Nah dia udah datang, bunda buka pintunya dulu ya kalian ke ruang makan duluan aja” pergi membukakan pintu “masuk sayang, yuk kita langsung ke ruang makan aja, mereka udah nunggu kamu”

Menyalim bunda “iya tante”

“Kok masih panggil tante sih panggil bunda dong” berjalan menuju ke ruang makan

“Iya bunda, makasih ya bun udah ngizinin Rara panggil bunda bunda”

“Iya sayang” sampai di ruang makan “hai semua tamu spesial kita sudah datang”

“Cantik” melihat ke arah bunda dan seseorang yang datang

“Hai kece”

“Sini-sini duduk samping aku” bangun dan menarik kursi keluar dari meja “silahkan duduk tuan putri”

“Ha kalian berdua mengingkatkan kita waktu muda dulu ya bun”

“Iya yah, Dafa persis kayak kamu”

Mereka akhirnya menyantap makan malam bersama dan setelah itu Rara diantar Dafa pulang ke rumahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!