Mereka berlima berjalan beriringan memasuki lobby perusahaan. Satu keberuntungan bagi mereka karena ditempatkan pada perusahaan yang sama. Mereka berlima adalah sahabat meskipun dua diantaranya berbeda jurusan.
Saat mereka telah memasuki lobby perusahaan, seorang wanita cantik menghampiri mereka dengan ramah.
“Selamat datang di perusahaan PT. Bhi_Lha.” Ucap wanita cantik dengan name tag Diva di bajunya.
Wanita itu melangkah terlebih dahulu seraya memberi kode agar Arditha dan teman-temannya mengikutinya. Mereka terus berjalan menuju sebuah ruangan yang berada di lantai satu. Arditha, Vanya, Kayana, Chandra dan Alif langsung dibagi sesuai dengan jurusan mereka. Arditha diberi tugas pada bagian front office karena rekan Maya sedang cuti dan kurang efektif jika hanya seorang diri. Vanya dan Chandra pada bagian administrasi sedangkan Alif dan Kayana pada bagian pemasaran.
Arditha sebenarnya agak keberatan ditempatkan pada front office karena dia satu jurusan dengan Alif dan Kayana. Namun apa daya sebagai anak magang ia tak boleh protes toh sifatnya hanya sementara. Entah pertimbangan apa yang membuat bu Diva menempatkannya pada bagian resepsionis. Gak bermutu banget pekerjaannya itulah yang terlintas dalam pikiran Arditha saat ini.
“Kalian mulai bekerja hari ini. Atas nama presdir kami meminta maaf karena beliau tak bisa menyambut kalian secara langsung, beliau terlalu sibuk saat ini.” Ucap bu Diva mengakhiri penyambutannya mewakili presdir.
Vanya dan Chandra serta Kayana dan Alif telah dibawa pergi oleh karyawan satu divisi mereka masing-masing sedangkan bu Diva mengantar Arditha menemui Maya. Wanita cantik itu menyambut Arditha dengan ramah sedangkan Arditha merasa insecure melihat kecantikan Maya.
“Selamat bergabung, namaku Maya.”
“Terima kasih kak, aku Arditha.” Balas Arditha tersenyum manis.
“Tiga bulan ke depan kita adalah partner kerja dan di sini adalah posisi teraman dan jauh dari hal-hal aneh.” Tukas Maya apa adanya.
Sama seperti perusahaan lainnya, para karyawan terkadang saling iri antara satu dengan yang lainnya. Persaingan tak sehat seakan menjadi santapan rutin setiap hari. Yang selalu menjadi korban adalah yang cantik, pintar dan pendiam.
Arditha hanya diam menyimak penjelasan Maya yang pasti mengetahui banyak hal pada perusahaan PT. Bhi_Lha. Arditha tak ingin bermasalah dengan siapapun di perusahaan ini, kehadirannya pun hanya sebagai salah satu syarat untuk kelulusannya.
“Oh ya, presdir kita seorang duda dan menjadi incaran para kaum hawa di perusahaan ini. Jadi berhati-hatilah berinteraksi dengan beliau.” Maya melanjutkan sedikit penjelasan sekaligus mengingatkan rekan kerjanya.
“Terima kasih kak, tapi dengan berdiri disini sepanjang hari sepertinya gak mungkin berinteraksi dengan beliau.” Balas Arditha apa adanya. Lagipula siapa yang mengharapkan berinteraksi dengan seorang duda ? Arditha benar-benar tak berharap akan berbicara dengan duda tersebut. Gegara sang mama selalu menggunakan kata duda setiap kali susah dibangunkan.
‘Apalagi duda, bukan tipeku.’ Lanjut Arditha dalam hati.
“Mana tahu kan, kamu cantik alami dan presdir adalah penguasa disini. Siapa yang berani mengatur beliau mau berbicara dengan siapa saja atau bahkan jatuh cinta sama siapa saja kan bebas.”
Ucapan Maya memang benar tapi Arditha pun memiliki pemikiran sendiri. Duda bukanlah orang yang tepat baginya untuk sekedar berbasa basi, mereka sebelumnya tak saling kenal pula. Tak ada alasan bagi mereka untuk bertegur sapa.
“Udahlah kak, lebih baik fokus kerja daripada membahas sesuatu yang tak ada hubungannya dengan kita.” Pungkas Arditha tak ingin memperpanjang pembahasan tentang orang nomor satu di perusahaan PT. Bhi_Lha. Tak ada manfaatnya, Arditha bukan tipe gadis yang suka menggibah.
Arditha bertekad akan menyelesaikan magangnya dengan baik tanpa bersenggolan dengan penghuni perusahaan Wahana Group. Ia harus mendapatkan nilai yang baik dari perusahaan tersebut.
Awalnya Arditha merasa pekerjaan pada front office lebih ringan namun siapa sangka ternyata cukup menyiksa diri karena sepanjang hari ia harus berdiri menyambut tamu perusahaan meskipun sesekali curi-curi waktu duduk walau hanya beberapa detik.
Meskipun terasa berat namun ternyata pekerjaannya untuk hari pertama ternyata cukup seru dan mengasyikkan, dimana Arditha yang pengagum wajah tampan sangat memanjakan matanya. Mumpung masih muda, jangan sia-siakan kesempatan memilih pria yang terbaik untuk menemani hingga menua.Seperti biasa, mata dan wajah Arditha akan bersinar saat melihat yang tampan-tampan. Kodrat seorang wanita. (jangan protes readers 🙏🙏)
Hingga waktu istirahat dan hampir seluruh karyawan memenuhi kantin perusahaan. PT. Bhi_Lha memang bukan perusahaan kaleng-kaleng bahkan makan siang karyawan pun diperhatikan. Pantas saja para insan yang memasuki usia kerja berlomba-lomba ingin bergabung dengan perusahaan tersebut.
“Istirahat aja dulu, kita gantian takutnya ada tamu perusahaan atau seseorang yang membutuhkan kita.” Maya yang sudah terbiasa dengan pekerjaannya dan suka dengan pembawaan Arditha yang apa adanya berusaha membuat gadis belia itu betah bersamanya.
Sejak bergabung dengan perusahaan PT. Bhi_Lha dua tahun lalu baru kali ini Maya merasa benar-benar memiliki rekan kerja. Apalagi Arditha sangat gampang bergaul dan ceria.
“Ok kak, nanti aku bungkuskan aja buat kak Maya, soalnya aku belum paham dengan pekerjaan ini.” Arditha tersenyum manis memperlihatkan barisan giginya yang rapi.
“Wooiii ,,, yang disana, kamu gak lapar ?!” Suara teriakan tertahan Vanya menarik perhatian beberapa karyawan yang kebetulan melewatinya.
“Ck, jangan teriak-teriak, kita bukan di kampus.” Chandra mencebikkan bibirnya menatap tajam sahabatnya.
“Kak, aku ke kantin dulu sebelum penduduk semesta itu berteriak kedua kalinya.” Arditha mengedipkan sebelah matanya kemudian bergegas menghampiri Vanya, Kayama dan yang lainnya.
Maya terkikik geli melihat tingkah para mahasiswa itu. Melihat keakraban mereka membuat Maya sedikit iri mengingat masa-masa kuliahnya dulu yang ia lewati dengan belajar dan belajar agar tak kehilangan beasiswanya.
Arditha dan kawan-kawan mengantri dengan tertib layaknya masyarakat yang sedang menunggu pembagian sembako. Sebagai anak magang, mereka cukup tahu diri untuk tidak mencari masalah dengan para karyawan tetap. Bagi mereka berlima selama para karyawan itu tidak melukai harga diri maka merekapun akan bekerja dan menyelesaikan masa magangnya dengan tenang dan damai. Dunia permagangan akan aman sentosa.
Setelah mereka mendapatkann makanannya, kelimanya kemudian menuju meja yang berada di sudut ruangan dan kebetulan mejanya cukup untuk mereka berlima.
“Kita di sana aja ,,,” Arditha berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh ke empat temannya. Mereka lalu duduk dan mulai menikmati santap siangnya.
“Kok kamu bungkus makanan sih, Dit ,,, jangan malu-maluin almamater kita.” Kayana menatap tajam sahabatnya.
“Aku gak serakus itu juga kali ,,, ini tuh buat kak Maya, kasihan dia belum makan.” Arditha tak terima dengan tuduhan sahabatnya.
“Perhatian banget ,,, hmm pasti karena kamu gak tahu harus bagaimana dengan pekerjaan barumu.” Timpal Vanya yang sangat memahami isi kepala Arditha.
“Aisss ,,, kamu kok selalu tahu yang kupikirkan ,,,” Arditha terkekeh menatap sahabatnya.
“Habiskan makanannya cepat sebelum jam istirahat habis. Kebiasaan nih para gadis kalau bersama ada aja bahan obrolannya.” Chandra mengomeli ketiga gadis itu.
“Tau nih mereka, apa enaknya sih makan sambil bicara ? Yang ada makanan yang kalian makan gak jadi daging dan hanya jadi kotoran.” Timpal Alif serius.
“Lha ,,, bukannya situ juga bicara ?!” Arditha, Vanya dan Kayana tertawa melihat ekspresi Alif. Cowok yang tergolong tampan itu memang sedikit serius sehingga selalu dikerjaii oleh ketiga gadis itu.
Tawa ketiganya menarik perhatian para karyawan yang sedang menikmati makan siang. Namun hanya sekilas kemudian mereka kembali menikmati makan siangya. Para karyawan terlihat sangat mengerti dunia para mahasiswa dan tak ambil pusing dengan kelakuan para mahasiswa magang itu. Walaupun suasana kerja pada perusahaan PT. Bhi_Lha sedikit kaku namun cukup menyenangkan bagi kelima mahasiswa magang itu karena mereka tak ditindas seperti dalam cerita novel. Para karyawan hanya mengurusi pekerjaan mereka masing-masing.
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sandisalbiah
hari pertama magang kondisi aman belum ketemu ama si mas duda
2024-05-24
0
Julia 05
teringat masa kerja dulu, hari pertama' masuk kerja bnyk yg g suka, apalagi atasannya suka caper alhasil tambah bnyk yg g suka blm lg karyawan cowok yg godain lah kita mah g pengen digoda auto tambah bnyk yg g suka kaum hawa 🥴🤣
2023-07-22
0
susi 2020
🙄🙄🙄😔
2023-06-25
0